Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 27 October 2012

Brand New It's Magic chapter 10 part 6



Brand New It’s Magic
Chapter 10 part 6

Thia tengah bermalas-malasan di kamarnya. Matahari sudah bersinar terik, tapi Thia enggan bangun. Seperti biasa semalam Thia keasyikan nonton DVD drama serial. Ortunya berangkat lagi, jadi Thia bisa tenang-tenangan di rumah. Thia mengaktifkan hape Nokia-nya. Dan langsung dikagetkan dengan SMS dari voice mail.

Thia bertanya,siapa yang telepon aku pagi-pagi?”
Dan rupanya tertulis “Aaron Yan” dan Thia langsung terduduk dengan shock. Thia mengecek voice mail-nya. Suara Aaron yang merdu terdengar dari kejauhan, Cuma sepertinya Aaron lagi tak bahagia.
 “Telepon aku, perintah suara Aaron.

Dengan agak ngeri, Thia menelepon Aaron. Pada dering ketiga, Aaron mengangkat hapenya.

Thia menyapa,wei, Aaron ge..”
“Thia. Aku mau tanya. Jawab dengan jujur.”
 “Hah??”
 “Masihkah kau... dekat dengan Jiro?”
 “Apa? Tidak ge.. aku sudah tidak pernah contact sama Jiro ge lagi koq.”
“Tapi keluargamu dekat dengannya.”
 “Iya.. itu cerita lama, ge. Dulu kami selalu membantu keluarga Wang, terutama saat Wang shushu dan Wang ayi baru meninggal..”
 “Mamamu suka pada Jiro.”
 “Shen me??” Tanya Thia, kaget.
 “Dia mengundang Jiro makan malam di rumahmu, segera setelah kami balik ke Taipei.”
 “Tapi ge, bukan aku yang menginginkan itu.. itu pasti ide mama.”
“Kenapa kau tidak cerita tentang aku pada mamamu?”
“Tapi apa yang bisa kuceritakan? Bagaimana sebenarnya hubungan kita?”
 “Apa masih perlu kutegaskan kalau perasaanku terhadap...”

Thia kaget mendengar suara marah Aaron terputus.

 “Wei? Halo? Wei? Aaron ge?”

Dan terdengar nada telepon putus.

 “Huh.. dasar Aaron ge aneh.”

Thia mulai mengomel sendiri.

 “Aku kan tak tau kalau mama menelepon Jiro ge. Mama juga sih, suka ngambil keputusan sendiri. Salah Aaron ge juga, memang hubungan kami apa, coba? Baru juga kencan 3 kali, itu juga tak ngomong apa-apa. sekarang malah marah-marah. sial bener aku bangun pagi dimarahin orang.”

Thia masih terus mengomel. Namun tiba-tiba dia heran sendiri.

 “Tunggu. Teleponnya tak harus diputus gitu kan? Aneh... ah!! Jangan-jangan!! Tidak-tidak!! Aaron ge!!”

Thia dengan paniknya menekan nomor hape Hyunjoong yang seumur-umur belom pernah dihubungi Thia. Thia dapet nomornya gara-gara Hyunjoong mau berangkat bareng D’Sky saja.

Hyunjoong menyambut,yoboseyo.”
“Hyunjoong oppa. Ini Thia!”

Latar suara Hyunjoong terdengar ramai.

 “Oh Thia.. ada apa?”
 “Oppa dimana?”
 “Oppa baru saja keluar kantor agensi yang ngurusin D’Sky di Seoul. Mau tanya tentang Aaron? D’Sky semuanya masih di hotel tuh. Jiro sekamar sama Kyujong, Calvin dan Aaron. Mereka tak berani keluar karena banyak fans mengincar.”
Thia bertanya,oppa tak bersama mereka?”
“Jangan teriak gitu. Sebenarnya ada apa sih?”

***

 “Flying Sword!” teriak Calvin.

Calvin melempar Flying Sword ke zombie yang mencekik Aaron. Zombie itu mengendurkan cekikannya dan Aaron berlari ke belakang Calvin. Aaron kaget. Teleponnya terputus karena si zombie menarik hape dari tangan Aaron dan mencekiknya. Dia nyaris mati kalau bukan Calvin menyusulnya ke kolam renang. Aaron menghitung cepat dan melihat 11 zombie.

 “Aaron, lari!
Aaron memutuskan,aku akan panggil Kyujong!”

Aaron memaksakan dirinya berlari cepat, sementara Calvin berjuang sendirian dikerumuni zombie-zombie itu. Akhirnya Aaron sampai ke kamar 252, kamar Jiro dan Kyujong yang bersebelahan dengan kamarnya dan Calvin. Dia membuka pintu dan melihat kedua temannya sedang main game sharing di laptop masing-masing.

 Aaron berseru, “Jiro! Kyujong! Ada zombie! Banyak! Kolam renang indoor!”
“Mwo?? Conqueror Chain!” teriak Kyujong.

Kyujong langsung melesat keluar, Jiro dan Aaron mengejarnya, mereka lewat tangga darurat hotel biar orang-orang tidak ngeliat Kyujong aneh bawa senjata. Dan mereka melihat Calvin terpojok. Tangannya dicakar-cakar. Kyujong langsung maju dan menerjang kerumunan zombie itu.

Jiro menjerit tak kalah serunya, “Aaron, Hyunjoong! Hubungi dia!”
“Iya!!” seru Aaron.

Aaron segera menelepon Hyunjoong, tapi nada sibuk yang terdengar.

 Dingin.”
“Hah? Apa?”
 “Dingin... rasanya dingin...”
 “Sampai gemetar gitu, Jiro? Aku sih biasa aaaaaaa... Jiro! Itu!”

Jiro menoleh melihat apa yang ditunjuk Aaron. Rupanya ada tongkat tipis berwarna coklat terbang beberapa senti di depan dada Jiro. Puncak tongkat itu ada spade berwarna biru, dan ukiran daun ada di sepanjang batang. Jiro tau.. merasa dikendalikan sesuatu...

 “Crimson Magic Stick...”
 “Kau Warriors’ Helper, Jiro! Cepat bantu mereka!”

Tanpa disuruh dua kali, Jiro menyambar tongkat itu dan merasakan sensasi dingin menyenangkan mengalir dari telapak tangan kanannya. Seakan sudah mahir, Jiro menyerang zombie-zombie dengan Crimson Magic Stick. Serangan merah pekat menyambar kemana-mana. Untung saat itu ruangan kolam renang indoor lagi sepi. Mereka sudah menghabisi 4 zombie. Dan tiba-tiba terdengar suara letupan di samping Aaron. Hyunjoong muncul.

Hyunjoong berteriak, “Double Sword!”

Hyunjoong langsung turun ke medan perang. Dengan empat orang bersenjata, zombie-zombie itu segera hancur. Bau mereka menusuk hidung. Untuk pertama kalinya, Aaron kepingin jadi Warriors’ Helper. Melihat keempat orang di hadapannya ini berperang dengan keren, dia jadi membayangkan.. gimana senjatanya seandainya dia Warriors’ Helper?

 “Huah... akhirnya...” lega Calvin.

Mereka semua, kecuali Hyunjoong, terduduk lemas. Ada mayat-mayat zombie membusuk.

Hyunjoong mengusulkan,kupikir kita harus cepat ke kamar, atau kita akan ditanya-tanyain seputar ini. Aku akan antar kalian pakai Teleport.”

Hyunjoong mendekat ke Jiro dan Kyujong dan menarik tangan mereka, menghilang, sementara Aaron meneliti luka-luka Calvin.

 “Jangan sampai berbekas di kulitmu yang berharga ini loh, Cal, wanti Aaron.

Hyunjoong kembali lagi. Dan tanpa ngomong, langsung menarik Aaron dan Calvin. Aaron merasakan sensasi yang menyenangkan saat Teleport. Dan dia kembali ke kamarnya. Jiro dan Kyujong duduk di ranjangnya.

Jiro berujar, “Calvin, ayo obati lukamu!”

Jiro jadi seperti ibu-ibu yang sibuk dengan tangan Calvin yang berdarah. Hyunjoong memeriksa luka itu.

 “Bukan racun,” kata Hyunjoong, “syukurlah.”
“Ngomong-ngomong darimana zombie-zombie sialan itu?” Tanya Kyujong.
Aaron menjawab,tadi aku lagi ditelepon Thia. Zombie-zombie itu tiba-tiba muncul dan mencekikku. Untung Calvin datang.”
 “Kemungkinannya mereka tau aku tak disana, jadi mereka manfaatkan momen untuk menghabisi kalian,” tebak Hyunjoong, “tapi kita harus bersyukur karena satu lagi Warriors’ Helper, akhirnya, yang tersisa dari keluarga Wang, bergabung dengan kita.”
 “Crimson Magic Stick-nya keren,ucap Jiro, menyodorkan Crimson Magic Stick pada Hyunjoong.
 “Ohh, jangan sodorkan padaku. Senjata tak bisa dipakai orang lain. Itu akan membuatku panas-dingin. Aku bukan Yunhwa atau Yesung hyung loh.”
“Ooh gitu..”
Calvin bertanya,tadi katamu, kau lagi teleponan sama Thia, Aaron?”
“Iya, jawab Aaron.
 “Kau tak telepon balik? Nanti dia khawatir.”
“Ah iya, benar!”

Aaron keluar ke balkon dan menekan nomor hape Thia. Untung hapenya tak rusak gara-gara jatuh ditarik zombie. Thia mengangkat telepon dan terdengar histeris. Aaron tertawa. Dia tau dia keterlaluan marah sama Thia, dia tau Thia begini khawatir dengannya karena tak ada orang lain yang Thia pikirkan, dan Aaron tau hal pertama yang harus dia lakukan begitu sampai di Taipei, 6 hari lagi.

***

Seorang cowok berucap,jadi begitu... hmm... Junsu gagal. Dia tak bisa tergoda lagi oleh May. Jiwa seorang pengawal memang kental di kepribadiannya. Baiklah, aku akan turun tangan. Tapi bukan sendirian, berdua. Sekalian Wookie yang turun. Yang ini akan berhasil. Hahahah...”

***

Akhirnya D’Sky pulang ke Taipei. May tidak sempat menjemput Jiro, kerjaan rumahnya menumpuk. Lagian dia tau, Hyunjoong akan mengantar satu-persatu dengan Teleport yang praktis.

“Wo hui lai le~” ujar Jiro gembira.
May menjerit, “Rin!! Jiro ge pulang!”
“Jiro ge~!” kata Rin, ikut senang.

Rin berlari dari lantai dua mendahului May, dan membuka pintu depan. Jiro memasang tampang senang dan merentangkan tangannya. Rin langsung memeluk Jiro. Maklum, Rin sangat lengket dengan Jiro dari kecil. May melihat, Hyunjoong berdiri di belakang Jiro, tampak sedikit lelah.

Hyunjoong berucap,baik, Jiro ge sudah kuantar dengan selamat ke rumah, May, Rin.”
Tidak mau masuk dulu, oppa?” tawar May.
 “Maunya. Tapi aku belum antar Aaron. Tinggal dia sendirian. Dan appa lagi sibuk di mini market. Hari ini stock masuk.”
 “Gimana kalau aku datang lebih cepat dan membantu?”
 “Ah~ aku merasa tertolong. Junsu tak bisa diharapkan. Dia dan Vani main ke dunia vampire.”
“Oke, aku akan datang dalam dua jam, kalau tak ada halangan.”
“Hao ba. Aku akan ke Aaron sekarang. Bye, Jiro ge, Rin.”
May, Jiro dan Rin melambai,zai jian..”

Hyunjoong menghilang, seperti biasa, diiringi suara lecutan. Sekarang ketiga marga Wang duduk di sofa.

 “Kami lihat penampilan gege selama di Seoul loh!” kata Rin.
Jiro bertanya,menurut kalian gimana? Apa akan menambah penjualan album?”
“May yakin, ge,” jawab May, “kalian keren.”
 “Oh yah, insiden zombie itu...” ucap Rin.
Jiro berujar,gege Warriors’ Helper yang baru loh.”
“Wow~ May senang, ge!!” sorak May, “akhirnya...”
 “Tadinya jantungan waktu Yesung oppa cerita. Dia beneran ke Seoul, ge?” Tanya Rin.
Jiro menjawab,iya dan rada cape setelah itu. Soalnya jarak berpengaruh pada Teleport, sekalipun untuk Light Teleport-nya Yesung hyung. Dia langsung konfirmasi cerita dari Thia.”
“Gege harus istirahat tuh,” saran May, “gege sepertinya cape.”
“Bu xing. Ada yang harus ge ge kerjakan malam ini.”
 “Apa?”
 “Gege diundang makan malam di rumah keluarga Thia.”
 “Loh?? Tapi Aaron ge...” ucap Rin.
Jiro berujar,makanya. Gege mau tegaskan sama keluarga Thia kalau gege tak bisa dengan putri mereka. Gege punya Julie, dan Thia akan segera jadi milik Aaron. Aaron mau menembak Thia juga.”
“Jadi tak enak sama keluarga Thia, kata May.
 “Apa boleh buat. Daripada ada kesalahpahaman, May. Tapi gege akan berusaha ngomong baik-baik.”

Lalu semuanya disibukkan dengan kegiatan masing-masing lagi. Rin lagi teleponan dengan Chun dan sepertinya mau janjian kencan malam ini. Jiro istirahat bentar dan siap-siap ke rumah Thia. May lagi beres-beresin dan menata ulang dapur. Dua jam kemudian dia sampai di mini market Hyunjoong yang berantakan. Stock baru datang. May membantu Hyunjoong dan Kim ahjussi. Mini market ditutup untuk sementara. Tapi mereka mendengar ada yang mengetuk pintu kaca.

“Padahal sudah ketulis tutup. Aku lihat yah oppa.”

May membuka pintu kaca dan wajah Ryeowook muncul.

 “Ryeowook...”
Ryeowook bertanya,butuh bantuan??”
“Hah?”
“Sungie hyung bilang kau butuh bantuan.”
“Ah... iya. Kami lagi menyusun barang-barang sih.”
“Aku bantuin yah.”

Hyunjoong heran melihat Ryeowook datang dan membantu dengan sigap. Dengan kecepatan vampire, pekerjaan jadi cepat selesai. Tentunya kecepatan itu dilakukan kalau tak dilihat Kim ahjussi. May sebenarnya juga heran. Ryeowook lengket dengannya sampai malamnya.

Kim ahjussi berucap senang,wah.. tak pernah pekerjaan menyusun stock selesai dalam setengah hari. Gomapta, Ryeowook.”
“Tak apa-apa ahjussi..” ujar Ryeowook sambil tersenyum.
 “Astaga, kalian belum makan malam!”
Hyunjoong bertanya,omma sudah masak kan, appa? Gimana kalau kita ngajak mereka...”
“Oh, tidak, Joong. Tunggu bentar.”

Kim ahjussi ke laci kasir dan mengeluarkan voucher makan.

 “Ahjussi dapat dua lembar voucher makan ini. Kalian berdua pakailah. Ini lebih cocok untuk anak muda sih yah.”
 “Wah, ahjussi... kamsahamnida,ujar May sambil tersenyum.

Ryeowook dan Hyunjoong saling berpandangan. Seharusnya May pergi dengan Youngsaeng, bukan malahan dengan Ryeowook.

 “Kalau gitu kami pamit dulu, ahjussi, oppa.”
 “Sampai jumpa besok, May,” kata Kim ahjussi, Ryeowook datang berkunjung lagi sekali-sekali yah.”

Hyunjoong tertawa diam-diam. appanya tidak tau Ryeowook sering berkunjung ke rumah mereka, bahkan langsung Teleport ke kamarnya, sebelum proteksi dipasang. Ryeowook dan May keluar ke jalanan malam.

 “Gimana kita mau kesini? Teleport? Fly?” Tanya Ryeowook.
May menjawab,aku sih lebih prefer fly. Aku akan membawamu, Ryeowook.”
“Mian yah May, aku belum bisa beli mobil.. tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat aku akan beli deh. Jadi tak bisa melayani cewek dengan baik.”
May mengulurkan tangan,jangan sungkan gitu ahh sama aku, Ryeowook. Ayo!”

Ryeowook tersenyum dan menyambut uluran tangan May, merasa sangat senang dalam hatinya. Meski berdosa pada Youngsaeng, dia toh berpikir, Youngsaeng tidak tau kan??

 “Kita harus cepat yah Ryeowook, aku latihan dan kau patroli malam ini.”

Ryeowook mengangguk dan merasakan angin menerpa tubuhnya saat terbang bersama May. Perasaan yang menyenangkan yang membuat keduanya tertawa.

***