Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Sunday, 2 October 2011

Brand New It's Magic chapter 5 part 4


Brand New It’s Magic
Chapter 5 Part 4

MAY’S POV
Aku baru saja sampai di kelas, di pelajaran hari Senin. Kelas masih tampak sepi. Semenjak bertengkar denganku, Amelz selalu datang hampir mendekati bel dan duduk berjauhan denganku. Stella, tumben dia belum datang. Junki, tidak bisa diharapkan. Dia pasti akan datang terlambat. Kemarin Rin dan Clara terus memberondongku dengan pertanyaan sampai larut malam. Mereka merasa senang bisa menjadi bagian dari rahasia Element Warriors. Clara bahkan memintaku mengantarnya pulang ke rumah dengan Fly. Aku hanya berharap mereka benar-benar menjaga kerahasiaan kami.

Stella datang tergesa-gesa, terengah, “May!!!”
“Stella! Kau mengejutkanku!” protesku.
“Dui bu qi… aku mau tanya. Kemarin… Hyunjoong oppa pergi dengan kalian ke desa itu kan?”
“Tentu. Dia dan Kyujong oppa-lah yang mengajak kami.”
“Apa dia ikut ke mall?”
 “Iya. Memangnya kenapa?”
“Kau menggendongnya keluar tidak? Dia terluka atau pingsan tidak?”
 “Aku… tidak ingat Stella.”
 “Oh… ayolah… ini penting, May.”
 “Aku tidak ingat. Sepertinya sih ada. Ya pasti adalah. harusnya dia pulang barengan kita kan? Memangnya kenapa sih, Stella?”
“Aku mau memastikan sesuatu!”

***

AUTHOR’S POV

Stella berlarian ke lantai tiga, mengecek ke setiap kelas yang masih sepi, lalu ke lantai empat, yang juga masih sepi.

Stella bertanya, “Youngsaeng oppa… apa melihat Hyunjoong oppa?”
“Hyunjoong? Kurasa dia belum datang… ada apa kau sampai keringatan begitu?” Youngsaeng bertanya balik.
“Gomawo, oppa…”

Stella berlarian ke bawah dan saat dia berlari menuju gerbang, dia melihat Hyunjoong berjalan bersama Kyujong dan Calvin. Tanpa banyak bicara, Stella menarik Hyunjoong ke dekat pepohonan.

Kyujong bertanya heran,lho? Kalian kenapa?”
“Kenapa, Stella?” Tanya Hyunjoong.

Stella terengah, mengatur napas, masih mencengkeram lengan kanan Hyunjoong.

“Kalian naiklah dulu.”

Kyujong dan Calvin pergi dengan keheranan.

“Stella? Apa yang terjadi?”
 “Kenapa tidak ada?”
“Kau kenapa, Stella? Apa yang kau cari disini?”

Stella menarik lengan kemeja Hyunjoong dan memperhatikan lengan Hyunjoong dengan seksama.

 Tidak ada…”
“Stella… duduklah. Apa perlu aku belikan kau minum? Kau tampak pucat dan aneh.”
 Tidak… tidak usah oppa. Oppa naik saja dulu. Aku mau duduk disini sendirian.”
“Baiklah.”

Stella duduk di kursi taman dengan lemas.

Annie memanggil, “Stella jie?”
“Annie…” balas Stella.
 “Kenapa jiejie pucat begitu?”
“Aku… baru saja memeriksa lengan Hyunjoong oppa. Tapi tidak ada apa-apa disana.”
“Maksudnya?”
“Kau ingat kan, aku melukai lengan kanan si kelelawar waktu peristiwa di mall? Aku yakin waktu itu dia adalah Hyunjoong oppa. Cara dia menyebutkan namaku… aku tidak akan salah.”
“Apa jiejie yakin? Hyunjoong oppa bukannya terluka juga seperti yang lainnya?”
Tidak ada yang ingat itu kan? Apa kau lihat Hyunjoong oppa juga jadi korban?”
“Yang aku ingat Cuma dia juga pulang bersama kita setelah semua orang sadar.”
 “Aku sengaja melukai lengannya untuk mengeceknya pada Hyunjoong oppa.”
“Lukanya ada?”

Annie bersemangat mendengarkan cerita Stella.

Tidak ada… Padahal aku yakin…”

Dan mereka tidak memperhatikan, ada seseorang yang memperhatikan dari kejauhan… memikirkan pembicaraan mereka…

Cowok itu bertanya, “Hyunjoong??? Dia si Double Sword? Apa mungkin? Tapi…”

Stella masih merasakan dilema… di satu sisi dia yakin Hyunjoong adalah cowok kelelawar itu… tapi dia kesal tidak bisa membuktikan keyakinannya…

***

Suasana kampus masih tampak ramai di hari Jumat. Kyujong sambil menenteng tas punggungnya keluar dari kelas 401 di lantai empat.

Hyunjoong memanggil,hei Kyujong… kau mau kemana?”

Sobat kentalnya Hyunjoong mengejarnya.

“Oh ya… kau tunggu di dekat Mitsubishi-ku saja,” pinta Kyujong, “aku mau cari Calvin dulu.”

Kyujong melempar kunci mobilnya untuk ditangkap Hyunjoong.

“Oke.”

Hyunjoong mendahuluinya menuju parkiran, sementara Kyujong dengan santainya berjalan ke kelas 203, lantai dua, dimana Calvin sedang ngobrol dengan Ryeowook.

“Calvin…”
“Hai hyung…” sapa Ryeowook.
“Hei Ryeowook.”
Calvin bertanya,ya hyung?”
“Kau mau mengantar Metti jam dua nanti kan? Bisa mampir ke Star Stop Entertainment dan menemui Pink dulu? Katanya ada yang mau dibicarakan menyangkut band kita. Yang lain tidak bisa pergi semua.”
“Boleh. Aku ajak Metti saja sekalian.”
“Boleh. Hyung ke lokasi dulu yah. C ya Calvin… Ryeowook…”
“C ya hyung…” sahut Calvin dan Ryeowook kompak.

Kyujong berjalan keluar kelas, diikuti suara berbisik cewek-cewek fansnya.

“Metti… bisakah keluar sekitar lima belas menit lagi? Aku mau kau menemaniku ke Star Stop Entertainment… oke, aku jemput ya.”

Calvin menyelesaikan pembicaraan teleponnya dengan Metti.

Ryeowook bertanya,kenapa band kalian?”
“Waktu itu kami rekaman. Mungkin ini hasilnya.”
“Wow cool… mudah-mudahan sukses ya.”

Ryeowook menepuk bahu Calvin.

“Siiip. Aku pergi dulu ya Ryeowook. C ya…”

Ryeowook melambai pada Calvin yang sudah keluar kelas. Ferrari merah mewahnya sudah menunggu di tempat parkir. Dengan santainya Calvin menjalankan mobilnya menuju salah satu hotel bintang empat di dekat rumahnya, dan rupanya Metti sudah menunggu di depan hotel dengan bawaannya.

“Hai Metti…”
Metti menyahut,hai Calvin…”

Seorang bell boy bantu memasukkan bawaan Metti ke Ferrari Calvin.

“Ada panggilan dari sana?’
“Iya. Mereka tidak bisa pergi semua. Kemungkinan May juga masih kuliah. Dia titip salam untukmu, dia juga bilang sorry soalnya dia dan teman-temannya tidak bisa ikut mengantar ya.”
“Oh… tidak apa-apa. Tapi mereka semua asyik-asyik ya. Sayangnya aku belum ketemu sama Amelz dan Youngsaeng.”
“Iya… sayang, Metti. Amelz orangnya ramai lho, kalau Youngsaeng suaranya merdu. Kau pasti pangling kalau dengar dia ngomong.”
“Wow hebatnya… tidak diajak gabung ke band kalian tuh?”
“Youngsaeng bakal kerja di perusahaan appanya setelah lulus kuliah… tapi dia suka bantu-bantu Jiro nulis lagu.”
“Oh…”
“Nah… yuk turun.”

Akhirnya keduanya sampai di gedung Star Stop Entertainment dan menemui resepsionisnya.

“Wu an. Saya Calvin dari band D’Sky ingin menemui Miss Pink.”
Resepsionis berkata,miss Pink… ah, itu dia orangnya!”
“Calvin!!! Oh dan Metti… ayo cepat kesini,” ajak Pink, tersenyum senang.

Pink tampak cantik dan bersemangat seperti biasanya, mengajak keduanya masuk ke salah satu ruangan rapat yang kosong.

“Ayo duduk…”

Calvin dan Metti duduk dengan tegang dan tidak bisa menebak apa maksud Pink.

“Selamat.”
Calvin dan Metti bertanya,apa???”
“Selamat. Kami ingin mengontrak kalian menjadi band di bawah perusahaan kami. May dan Jiro bisa menemui kami dalam lima hari untuk menandatangani kontraknya.”

Calvin dan Metti hanya terdiam karena shock.

“Halooo? Apa masih ada orangnya?”
“Pink … kau… serius???” Tanya Metti.
“Tentu aku tidak main-main.”
Calvin berteriak,waaaaaaaaaaah!!! Xie xie Pink …”
“Huahahaha… iya-iya, sama-sama. Kalian hebat koq. Sudah pantas masuk sini. Selamat… kalian akan mulai sibuk sebagai artis baru.”
“Xie xie ni…” kata Calvin dan Metti kompak.

Calvin dan Metti masih saling meyakinkan satu sama lain selama perjalanan mereka ke bandara.

Calvin berkata,aku tidak nyangka perjuangan kami akhirnya…”
“Kata pepatah, kita tidak boleh menyerah kalau gagal sekali,” nasehat Metti, “dan kalian tidak pernah menyerah. Itulah hebatnya kalian. Akhirnya berhasil, kan?”
“Aku masih tidak percaya…”
“Setelah jadi artis… jangan lupakan aku ya.”
“Kau ini bagaimana. Kau kan sahabat penaku, mana mungkin aku melupakanmu.”
 “Aku harusnya minta tanda tanganmu dulu sebelum kau terkenal.”
 “Foto kita berdua cukup kan ya?”
 “Pasti cukup. Aku menunggu kalian promo di Korea lho, Calvin.”
 “Iya. Doakan kami sukses ya, Metti…”
 “Siiip… Aku tidak terbayang lho tampang May dan Jiro kalau tau kabar baik ini…”
“Aku mau kerjain mereka dulu aaah…”
“Dasar… Oh dan juga… sukses dengan cintamu ya…”
“Jaaah… lupakan soal itu. cewek yang kusuka sudah punya pacar.”
“Amelz?”
 “Koq kau tau?”
 Sorry ya. Beberapa hari yang lalu, aku dan Kyujong oppa membicarakanmu. Dia tau koq dari gelagatmu kalau kau suka sama Amelz.”
“Yaaa… begitulah.”
“Ayo semangat… cewek masih banyak toh?”
 “Gomawo, Metti…”

Awal perjalanan bagi band D’Sky… perjuangan yang baru untuk mereka semua…

2 comments:

  1. calvin sm saya aja ya huahahahaahahahaha....^^

    ReplyDelete
  2. nanti ada dek pacarnya Calvin
    dikasih tau dulu biar gak patah hati~
    hahaha~~

    ReplyDelete