The X Life Story
Chapter 8
AMELZ’S POV
Aku memandangi pemandangan airport untuk yang terakhir kalinya. May pernah bilang, kalau mau meninggalkan suatu tempat, kau harus menoleh ke belakang supaya bisa kembali ke tempat itu lagi. Well, itu tidak lebih dari mitos sepertinya, tapi tidak ada salahnya kulakukan. Meskipun… aku tidak terlalu berniat untuk kembali ke Korea lagi. Sepertinya tempat ini… tidak cocok untukku. Aku akan meninggalkan semuanya… termasuk kenangan itu… ya, aku tinggal masuk saja dan naik ke pesawat…
“Mau kemana kau?” Tanya seorang namja.
Tidak… aku pasti berkhayal ketika mendengar suaranya. Atau, suara seperti itu bukan suaranya, hanya kemiripan saja. Sudahlah, aku memang harus pulang supaya lepas dari semua ini…
“Amelz, mau kemana kau?”
Untuk memastikan apakah aku masih waras atau tidak, aku membalikkan badanku dan seketika… badanku kaku. Aku tidak mengkhayalkannya. Dia ada disini, ada di hadapanku. Kim Kibum. Keringat menetes dari wajahnya yang tampan dan sempurna itu.
“Apa yang kau lakukan disini?”
“Aku yang duluan bertanya, jadi kau yang seharusnya menjawab.”
“Aku mau pulang ke Indonesia dan kurasa ini tidak ada hubungannya denganmu?”
“Tentu saja ada. Kalau tidak kau pikir kenapa aku ada disini?”
“Oh, gomawo karena mau mengantarku. Sekarang kau bisa pulang karena aku akan naik pesawat sekarang,” kataku dingin.
Sebenarnya aku sakit hati mengatakan semua itu padanya, tapi aku tidak bisa mengharapkan sesuatu darinya, kan? Lupakan saja semua omong kosong ini, dan ketika aku pulang aku akan menjalani kehidupan yang baru…
“Kau pikir aku disini untuk menjadi perwakilan chingudeul-mu, hah? Tinggallah.”
“Apa maksudmu? Kau tidak berhak memintaku untuk tinggal! Tidak sama sekali!”
“Jangan memaksaku, Amelz!”
“Berhentilah meneriakiku!”
“Aku tidak akan melepasmu sekali lagi. Aku sadari aku begitu pengecut. Mianhaeyo. Amelz, tinggallah.”
Kali ini aku yakin aku sudah gila. Tapi ketika kupandangi wajahnya yang begitu serius, mungkin… aku bisa mempercayainya? Atau aku akan dijebak lagi?
“Amelz, percayalah padaku. Tadinya aku memang hanya ingin mempermainkanmu, tapi… bayanganmu selalu muncul di pikiranku setiap hari semenjak kejadian itu… dan sikapmu… kau tidak sama dengan yeoja lainnya… dan itu… itu membuatku… berpikir… mungkin aku…” gagap Kibum.
Aku geram menunggu kelanjutan ucapannya. Aku geram melihatnya gelisah. Aku melepas bagasiku dan berlari ke arahnya, lalu menonjok dadanya.
“Ouch, Amelz!”
“Kau serius denganku?”
“Saking seriusnya, kutinggalkan lokasi syuting begitu saja dengan mobil yang harusnya dipakai untuk syuting.”
“Kibum oppa babo.”
“Cukup setimpal kalau aku bisa mendengar gerutuanmu lagi.”
Aku tertawa. Ya sudahlah, aku tinggal saja di Seoul kalau begitu. Kibum menguap lebar.
“Ayo, temani aku pulang.”
“Antarkan aku pulang ke apartemen,” pintaku.
“Tidak sekarang.”
Dia tersenyum jahil.
“Ya~~ Kim Kibum!!!”
***
MAY’S POV
Tidak… tidak mungkin… kenapa… kenapa semua fotoku dan Yesung oppa menyebar di dunia maya? Dan mention-mention ini… semuanya…
“May.”
Kuindahkan panggilan Julie. Aku tidak bisa mempercayai mataku.
“May, kita akan memikirkan jalan keluarnya. Ayo, berhentilah melihat semua itu,” bujuk Julie.
“Jul, tidak bisa! Apa kau tidak melihat? MEREKA MEMBENCIKU! DAN HARUS KUAKUI BAHWA MEREKA BENAR… AKU DAN YESUNGIE OPPA MEMANG TIDAK PANTAS BERSAMA!” teriakku.
“May, tenanglah! Tidak semua yang bilang begitu… lihat, ada juga yang mendukung kalian!”
“Jul, jumlah mereka tidaklah sama…”
“Tapi ada kami di sampingmu. Ada Suju oppadeul di samping kalian. Apa itu tidak cukup?”
Aku menghela nafas frustasi, lalu meng-klik sebuah link untuk menunjukkannya pada Julie.
“DAN JIKA SI BRENGSEK INI ADA DI BALIK SEMUA INI DAN MENGHANCURKAN NAMAKU, APA YANG BISA KITA LAKUKAN? TIDAK ADA, JUL!”
Julie memandang laptopku dengan mata terbelalak. Ya… segalanya sudah selesai. Aku tidak akan memiliki Yesung oppa lagi. Si brengsek Alex telah membeberkan masa laluku… ponselku pasti telah diambilnya pada malam hina itu… dan kini E.L.F menolak hubunganku dengan Yesung oppa… ya, aku tidak pantas untuk oppa mereka, aku tau itu. mereka juga tau… betapa hinanya aku… semuanya telah dibeberkan oleh Alex… kini aku tidak memiliki apa-apa lagi. Aku… dari awal harusnya tau… aku memang tidak pantas untuknya…
***
RINI’S POV
Aku mengambil ponselku yang sedari tadi bordering dan mendengar detak jantungku yang mendadak tidak normal ketika melihat si pengirim SMS: Ryeowook. Kira-kira apa yang ingin dia bicarakan denganku ya?
Rin, apa keadaan terkendali? Kami sudah pasti akan pulang tanggal 4 bulan depan untuk switching members.
Jantungku masih berdebar keras. Keadaan yang dimaksud… pastilah tentang May. Aku menghela nafas panjang. Berapa kali aku harus merasa kecewa? Rasanya aku bodoh sekali mengharapkannya, tapi ternyata yang dia pikirkan hanya May.
Tidak, si Alex rupanya memang ada di balik semua penghinaan untuk May dan sepertinya perang sesama E.L.F belum selesai. May makin terlihat stress.
Aku berpikir apakah masih akan menuliskan sesuatu di akhir SMS itu. ternyata… rasa persahabatanku dengan May mengalahkan rasa cemburuku terhadap sikap Ryeowook ke May.
Cepatlah pulang.
Kukirim SMS itu. sudahlah… toh aku tau aku tidak punya kesempatan apa-apa. Aku iri sekali pada May. Dia menyukai YeWook, dan kini Yesung adalah pacarnya dan Ryeowook begitu peduli padanya. Andaikan aku adalah May…
***
DONGHAE’S POV
Aku memegangi kepalaku yang terasa pusing. Tidak, aku sama sekali tidak tau siapa yang bersamaku pada malam aku di motel itu. yang lebih parah lagi, aku benar-benar merasa berdosa. Darah itu… itu pasti keperawanan seorang yeoja. Aku bodoh sekali! Bagaimana mungkin aku melakukan kecerobohan seperti itu?
“Hae, kau kenapa?”
Kutolehkan kepalaku ketika Hyukie masuk ke kamarku. Di raut wajahnya tersirat kebingungan dan kekhawatiran.
“Gwaenchana, Hyukie.”
“Berhenti berbohong, Hae. Aku selalu tau kalau kau sedang bermasalah, sepandai apapun kau menutupinya. Sudah sepuluh hari belakangan kau gelisah. Apa yang kau pikirkan? May?” Tanya Hyukie panjang.
“Ah, ya, sedikit. May,” jawabku.
“Aku kasihan sekali padanya. Itulah salah satu sebabnya aku agak takut punya yeoja chingu sekarang.”
“Apa rencana Yesung hyung?”
“Molla, dari Leeteuk hyung yang sering menelepon, dia bilang Yesung hyung kelihatan murung dan banyak pikiran.”
“Aku tak tau bagaimana membantu mereka.”
“Tentu saja, karena kau memikirkan hal yang lain. Bukan tentang May.”
Aku menoleh dan memandangi wajah Hyukie lurus-lurus. Terkadang para E.L.F tidak salah mengartikan kedekatan hubungan kami, EunHae couple. Mereka benar. Kami bahkan sudah saling mengerti satu sama lain dari hati ke hati.
“Hyukie, aku…”
“Kau punya aku, Hae. Ceritakan saja, kau tau kau selalu bisa mempercayaiku, kan?” Tanya Hyukie, “meski aku tidak bisa memberikan advice yang baik, tapi aku yakin aku bisa jadi pendengar yang baik.”
Aku menghela nafas panjang, lalu dengan lugas menceritakan apa yang terjadi di hari badai itu. bagaimana aku menerima kabar bahwa Yoona telah berpacaran lagi, aku pergi ke dormnya dan pergi dengan kekecewaan dan pergi minum-minum. Tapi kukatakan aku sudah terlalu mabuk untuk mengingat siapa yang menolong memindahkanku ke motel. Dan kuceritakan juga perasaan bersalahku karena dalam mabukku itu, aku telah merenggut keperawanan seorang yeoja yang aku tidak tau siapa identitasnya. Kerongkonganku serasa tercekat setelah aku selesai menceritakannya. Hyukie terlihat kaget.
“Hae…”
“Aku ceroboh sekali. Hyukie, marahi aku. Aku tidak seharusnya melakukan itu kan?”
“Hae…”
“Bagaimana kalau dia seorang E.L.F? bagaimana kalau dia mengambil foto naked-ku atau bagaimana? Tidak, yang lebih aku khawatirkan adalah… bagaimana kalau dia menceritakan siapa yang telah merenggut keperawanannya? Bagaimana aku bertanggungjawab terhadap Suju? Bagaimana…” semburku tidak tertahankan.
“YA! LEE DONGHAE!”
Aku terdiam. Aku mengatur nafasku yang terengah-engah.
“Dengarkan aku, Hae… kurasa dia bukan E.L.F, atau setidaknya, dia bukan E.L.F yang akan merusak namamu.”
“Kenapa kau berpikir begitu?”
“Hae, sepuluh hari sudah lewat dari hari itu dan kau tidak melihat kasusmu ini menyebar seperti halnya May dan Yesung hyung, kan? Yeoja itu bukan seperti yang kau bayangkan!”
Hyukie jenius. Aku tidak pernah berpikir hingga kesana. Benar juga, tidak ada apapun yang mencurigakan di dunia maya mengenai kelakuanku. Apakah aku bisa berharap?
“Tapi… Hyukie, yeoja itu…”
“Ayo, kutemani kau ke motel itu. kita tanyai resepsionisnya, sekarang,” ajak Hyukie tegas.
Karena ajakan Hyukie itulah saat ini kami berada di motel itu. kujumpai resepsionis yang berjaga, menanyakan siapakah yang bekerja di hari badai itu, dan kebetulan sekali, resepsionis inilah yang juga bekerja di hari itu.
“Ada yang bisa saya bantu?” Tanya resepsionis cantik itu.
“Aku… waktu itu menyewa kamar 148, tapi seorang yeoja-lah yang mendaftarkan namanya, bukan namaku. Masalahnya, waktu itu saya mabuk dan tidak ingat siapa yeoja yang menolongku itu. bolehkah aku tau siapa namanya?”
Resepsionis itu menelusuri daftar nama pengunjung dengan jarinya di sebuah buku besar.
“Dia Lee Agassi. Dia tidak memberikan data yang lainnya. Hanya itu saja.”
Aku memandang Hyukie putus asa. Hyukie tampak berpikir keras.
“Dapatkah Anda memberi tau kami ciri-cirinya?” Tanya Hyukie, tersenyum manis untuk membujuk si resepsionis.
Wajah si resepsionis memerah menerima serangan Hyukie yang itu.
“Ya, tentu saja. Dia tinggi, rambut hitamnya panjang, malam itu dia memakai blazer. Kelihatannya sebagai pekerja kantoran.”
Aku menggelengkan kepalaku putus asa. Tidak, aku tidak tau siapa dia. Tidak ada bayangan sama sekali. Yeoja pekerja kantoran? Siapa???
***
AUTHOR’S POV
May kaget bukan kepalang memandangi layar laptopnya. Yesung baru saja men-tweet sesuatu.
@shfly3424 this girl @maysnong92 is my girlfriend, please don’t sue her. I don’t care about her past, I hope everyone will accept our relationship. I beg you, don’t hurt my girl. I love her, I just hope you’ll love her, too.
May mengejapkan matanya. Tidak. Semua itu terlalu nyata baginya, apalagi setelah itu Yesung kembali men-tweet tentang hal yang sama, tapi kali ini dalam Hangeul. Seperti biasa, May kembali menerima serangan mention, tapi satu hal yang disadarinya adalah sepertinya makian untuknya tidak lagi sebanyak sebelumnya. May membaca mention-mention itu dengan baik. Satu… tiga… empat… enam… tujuh… sepuluh… semakin banyak mention yang merestui hubungannya dengan Yesung.
“May!!!” jerit Amelz.
Pintu kamar May menjeblak terbuka dan Amelz muncul dengan wajah berseri-seri.
“Lihat apa yang terjadi setelah Yesung oppa mengakui hubungan kalian! Lihat berapa banyak orang yang mendukung hubungan kalian!”
“Amelz…” gagap May.
“Itu usulku dan Kibum oppa lho. Rupa-rupanya Yesung oppa sudah siap juga mengambil langkah itu. bagaimana menurutmu?”
May tersenyum tipis. Meski hatinya sebenarnya masih terluka karena hujatan para E.L.F yang menolak hubungan mereka, tapi pengakuan Yesung membuktikan satu hal: Yesung serius padanya. May meneteskan air mata haru. Jika Yesung tetap ada di pihaknya seperti ini, haruskah dia peduli pada yang lain? Suatu hari nanti, dia yakin, pasti para E.L.F akan menerima hubungan mereka.
***
Rini membuka pintu apartemen mereka setelah bel berbunyi beberapa kali. Yang terlihat di hadapannya adalah YeWook couple. Rini baru sadar hari ini adalah tanggal 4 Juli, dan mereka break sementara dari Sushow mereka.
“Rini, May ada?”
“Ada, Yesung oppa, May di kamar,” jawab Rini.
Yesung langsung buru-buru masuk ke apartemen, sedangkan Ryeowook tersenyum pada Rini. Rini membalas singkat senyum itu lalu beranjak meninggalkan ruang tamu. Senyum Ryeowook menghilang. Tapi dia segera mengatasi perasaannya dan mengikuti langkah Yesung yang memasuki kamar May. May langsung menoleh begitu pintu kamarnya terbuka.
“May…”
“Ye… Yesung oppa?”
Yesung langsung maju dan memeluk May. Selain rindu padanya, Yesung merasa khawatir melihat May yang terlihat pucat.
“May, gwaenchana?”
“Gwaenchana, oppa…”
“May, mianhae… maafkan aku yang tidak ada di sisimu saat itu. andaikan aku ada untuk melindungimu…” ujar Yesung.
“Oppa, aku tidak menyalahkan oppa…”
“Dan dukungan untuk kita bertambah, tidakkah kau sadari itu, May? Ancaman Alex tidak berlaku untuk hubungan kita.”
“Tapi oppa… benarkah yang aku dengar bahwa… CEO dari SME mengamuk karena oppa mengakuiku itu? apakah oppa mendapat hukuman karenaku? Apakah aku merusak karir Suju?”
Yesung melepas pelukannya dan memandangi wajah May.
“May, itukah yang kau khawatirkan?”
“May, apakah kau kira kami akan membiarkan Yesungie hyung disalahkan begitu saja? Tidak, May. Kami membelanya dengan kompak. Tidak hanya kami, tapi SNSD, SHINee dan F(x) juga membantu kami. Kami berhasil meyakinkan sang CEO,” kata Ryeowook, “kau tidak perlu khawatirkan soal itu lagi. Hubungan kalian untuk SME sudah sah.”
May memandangi Yesung dengan pandangan tidak percaya.
“Oppa, benarkah yang dikatakan Wookie?” Tanya May.
“Benar, memang seperti itulah. Aku benar-benar berterimakasih untuk mereka,” jawab Yesung.
“Oppa, jadi kita…”
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, May. Kita hanya perlu menunggu lebih banyak dukungan berdatangan untuk kita…”
Ryeowook tersenyum dan meninggalkan kedua sejoli itu di dalam kamar. Ketika dia menoleh, dia tidak menemukan sosok Rini. Padahal ada sesuatu yang ingin dibicarakannya dengan Rini.
***
“Jul…”
Julie membuka matanya. Rini mengguncang tubuh Julie.
“Kau tidak kerja? Sekarang sudah jam setengah tujuh lho.”
“Tidak, Rin, aku tidak enak badan,” kata Julie.
“Kau sakit, Jul?”
“Mungkin.”
“Ah, ya sudah kalau begitu. Kau banyak istirahat saja, Jul. aku akan izinkan pada kantor kalau begitu.”
“Merepotkanmu, Rin.”
“Tidak sama sekali, Jul. aku berangkat dulu ya.”
Julie tersenyum lemah pada Rini. Rini juga telah diterima bekerja pada Tour and Travel yang sama dengan tempat Julie bekerja. Julie menghela nafas panjang. Sejak kemarin, dia sudah merasa tubuhnya tidak terlalu sehat. Semalam dia pusing dan tidur lebih awal. Pagi ini pusing itu tidak juga menghilang. Tiba-tiba rasa mual menyerang Julie, dia bangun dengan geragapan dan membuat kepalanya bertambah pusing lagi. Tapi dia tidak bisa membiarkan dirinya muntah di dalam kamar. Dengan perjuangan yang keras, Julie menyeret tubuhnya menuju toilet dan memuntahkan isi perutnya ke dalam kloset.
“Jul, kau kenapa?” Tanya Yenny yang muncul di depan pintu toilet.
“Err… sakit,” jawab Julie.
“Wah, minum obat, Jul, atau periksa ke dokter. Istirahat yang banyak ya.”
“Hmm… iya. Thanks, Yen.”
Julie menghabiskan waktunya hanya di tempat tidur karena dia tidak merasa tubuhnya mengalami kemajuan kesehatan yang berarti bahkan setelah dia meminum berbagai macam obat. Yang ada hanyalah rasa pusing dan mual yang semakin menjadi (dia sudah muntah empat kali hingga sore hari) dan wajahnya pucat luar biasa. Karena takut menderita penyakit yang tidak biasa, Julie berniat ke dokter keesokan harinya.
***
“Yoboseyo, Ryeowook oppa.”
“Rini, sedang apa sekarang?”
“Ehm, aku… sedang di apartemen.”
“Apa sedang santai? Maukah kau keluar dan menemaniku sebentar? Aku ingin mencari hadiah untuk May. Bulan depan aku sudah wamil dan aku ingin menghadiahkan sesuatu untuknya, kau tau, sebagai symbol persahabatan.”
“Mian, oppa, tapi aku sedang sibuk.”
“Sebentar saja, tidak bisakah, Rin?”
“Tidak bisa, aku sedang mengerjakan tugas kantor yang tidak selesai tadi. Kalau oppa ingin ditemani, mintalah pada Jul, tapi dia tidak sehat sekarang… atau Yenny saja, mereka benar-benar mengenal May soalnya, jadi bisa bantu memilihkan kado yang bagus.”
“Oh, ehm… ya sudahlah kalau begitu. Kapan kau ada waktu, Rin?”
“Aku tidak bisa janji, oppa, aku benar-benar sibuk akhir-akhir ini.”
“Oh, baiklah, Rin. Sampai jumpa…”
Rini mendesahkan nafas panjang. Kekecewaan, kesedihan dan kecemburuan menghimpitnya. Bahkan sampai detik ini, Ryeowook masih begitu perhatian pada May.
“Wookie, tidakkah kau tau perasaanku? Mengapa kau harus begitu perhatian padanya yang sudah punya Yesung oppa? kenapa kau tidak pernah melihatku, walau hanya sedetik saja?” Tanya Rini.
Setetes… dua tetes… air mata mengalir dari mata indah Rini. Dia merasa kesabarannya sudah habis untuk menghadapi sakit hatinya ini. Sudah cukup segalanya… dia, mau tidak mau, harus melupakan Ryeowook… tidak ada dia di mata Ryeowook…
***
Rini bermalas-malasan di ranjangnya. Tidak ada yang lebih dia inginkan hari ini daripada hanya tidur. Semalam dia kebablasan main game PC yang diajarkan May padanya sampai mereka lupa jam tidur. Tapi, untuk May yang selalu punya tenaga lebih, May sudah keluar rumah dari jam delapan pagi tadi, kemungkinan sih pergi kencan dengan Yesung. Mumpung, Suju masih diberi break di tengah sushow mereka hingga lusa. Ponsel Rini berdering dan dengan malasnya dia meraih ponsel itu. sebuah pesan masuk.
Rin, aku menunggumu di Handel & Gretel. Tolong datanglah, ada sesuatu yang ingin kusampaikan.
Dari Ryeowook. Rini mendesahkan nafasnya lelah. Dia tau dekat dengan Ryeowook malah akan membuat hatinya sakit sekarang. Dia tau Ryeowook sepertinya hanya memikirkan May. Lagipula bulan depan Ryeowook sudah akan menjalani wamil selama dua tahun, dan dia tidak akan punya kesempatan meraihnya lagi setelah itu. May dan Yesung… Amelz dan Kibum… Ivana dan Sungmin… Yenny dan Siwon… entah kenapa sepertinya mereka sudah ditakdirkan untuk berpasang-pasangan dengan Suju. Kecuali dia, dan Julie sepertinya. Memikirkan Julie, Rini merasa sedikit menyesal tidak menemani sahabatnya itu ke dokter, kesehatannya tampak memburuk. Tapi sekarang yang ada di pikiran Rini adalah kemungkinan untuk mengunjungi Handel & Gretel, tapi… dia merasa tidak terlalu yakin untuk pergi. Kalau untuk merasa sakit hati lagi… untuk apa dia pergi?
***
May dan Yesung mengintip dari arah dapur menuju meja favorit May di Handel & Gretel. Kalau biasanya May-lah yang duduk disana, kali ini Ryeowook duduk sendirian disana. Sikapnya tampak berubah dari waktu ke waktu. Kadang-kadang dia tampak termenung, kadang-kadang gelisah dan dia tidak hentinya mengotak-atik ponselnya.
“Hyung, café sudah akan ditutup,” lapor Jongjin, “bagaimana dengan Ryeowook hyung…”
“Gwaenchana, Jongjin, kau pulang dulu. aku akan bicara padanya,” ujar Yesung.
Jongjin menganggukkan kepalanya dan dia berpamitan pada Ryeowook sebelum meninggalkan café. May dan Yesung menghampiri Ryeowook, duduk di seberangnya.
“Wookie, kenapa kau begitu gelisah?” Tanya May khawatir.
“Err… apakah café sudah akan ditutup?” Ryeowook balik bertanya.
“Ne. tapi jika kau membutuhkannya, aku bisa membiarkannya terbuka untukmu,” jawab Yesung, “kau… menunggu seseorang?”
Ryeowook menganggukkan kepalanya, tapi dia tampak lesu.
“Sudah dari jam berapa kau disini?”
Ryeowook baru akan menjawab ketika mereka mendengar pintu café berderit terbuka. Mengikuti instingnya, May menarik tangan Yesung menuju dapur. Dari sana mereka menemukan celah untuk mengintip bahwa yang baru mendatangi Ryeowook ternyata adalah…
“Rini?” Tanya May kaget, suaranya tertahan.
“Kurasa kita akan mendengarkan pembicaraan yang seru, chagya. Tetaplah disini.”
May memandang wajah Yesung dengan bingung, namun Yesung hanya mengarahkan May untuk tetap focus. Ryeowook tampak kaget memandang Rini yang akhirnya muncul juga, duduk di hadapannya.
“Ryeowook oppa…” panggil Rini, suaranya terdengar lesu.
“Rin, kenapa kau baru muncul sekarang?” Tanya Ryeowook.
“Tunggu, jangan katakan oppa menungguku dari tadi siang disini.”
“Tentu saja aku menunggumu.”
***
*celingak-celinguk*
ReplyDeleteKemaren perasaan udah buang komen .____.
Tapi kenapa gak masuk? O.o
Yah uwes lah *garuk kepala*
Aku komen lagi \(´▽`)/
AH, HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHA
BARU BACA UDAH DISUGUHIN YG SEGER INI. HIHIHIHIHIHI
AMELZ SAMA MBUM BAIKAN Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴͡
AKU SENANG! XDDDDDD
KEBAYANG KERINGAT NETES DIWAJAHNYA MBUM >/////< *BRB PINGSAN* ORZ
LAH! ITU KERJAANNYA ALEX?
DIA EMANG POST FOTO YG DULU DIA SAMA MAY, YAH?!!!
KURANG AJAR DIA =___________=
KASIAN MAY :( MENTION PASTI PENUH CAPSLOCK SAMA MAKIAN DR E.L.F >/////<
Rini kasian yah (.____.")7
Dia kayak digantung gitu sama wookie.
NAH! -_____-"
DONGE KAN~
DIA GAK TAU KALAU YG DI-PIP- ITU JULE? *SERET JULE, BAWA KEDEPAN DONGE* *DITABOK*
ORZ, DONGE PIKIRANNYA KEARAH SANA -_-"
[S]Tapi kalau real juga gak yakin kalau jule bisa kayak jule yg di ff. Apa semua?[/s] kkkkk~ *disepak*
NAH! YEPPA~ I LOVE YOUUUUU! *DITABOK AUTHOR*
Kkkkkk~ dia mengakuinya kan :D nah, masalah kelar! Semua mention jadi balik mendukung! XD
Rini galau terus .____. Kasian ;w; *disentil rini*
Kkkkkk~ rini kabur2an mulu kalo ada wookie --"
Penasaran kan sama apa ygg mau di omongin wookie ;w;
NAH! JULEEEEEEE~ KENAPA KAU? XDDDDDD
JANGAN-JANGAN~ XDDDDDDD
Sakit apa sih OwO
Baru tau kalo yenni sama siwon .______.
AHA! RIN, SIAP-SIAP YAH~ *EVIL SMIRK*
KHUKHUKHUKHU~ XDDDDDDDDD
KIRA2 APA YG MAU DIOMONGIN WOOKIE ;W;
AYO! LANJUT MAM XDDDDD
Ah aku dikalahkan amel kali ini :|
ReplyDeleteia, aku digantung. untung ga mati #eh
habisnya lebih perhatian sama May eonni sih --a
kan ak jadi mikir g ada harapan...
*nangis dipojokan*
ampun ya, ak baca aja udah deg-degan setengah mati. gimana aslinya cobaaaaaaaaaa???!!!!
May eonni!!!!
sumpah aku cinta chapter ini *peluk wookie oppa*
ak menikmati setiap deg-degan yg ak alami (?) #lebay
eonni, aku mohon padamu jangan aneh2 chapter selanjutnya. Jangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!
Jebaaaaaaaal andweeee *kosakata gado2*
Julie knp?? *ketawa setan* ahaha
Amelz dan Rini
ReplyDeleteketawa ngakak baca comment kalian
gak tau mau reply apa aku disini XD
tentang Julie, ada di chapter2 berikutnya, dinantikan saja *evil smirk* -mumpung Julie belom dateng* /ditabok
nah... *wink wink* mari kita simak saja cerita selanjutnya XD
Uwaaa...
ReplyDeleteAkhirnya Kibum menyusul Amel jg ke bandara...
Hah?? gitu doank???
*geplak2author*
*ditabokbalik*
Wiwww....akhirnya kesebar juga hubungan Yesung & May...
Banyak antis ngak heran xDDDDD
*digampar*
Tapi untung akhirnya Yesung klarifikasi...xixi
Asyikkk bisa bikin Donghae galau...XD
Nah lho nah lho...tebak2an deh sapa itu yeoja xDDD
Nah...giliran hub Rin & Wook nieh...^^
aku jadi ngeri ngebayangin kalo aku sama Yesung beneran jadian, sebanyak apa antisnya -____-"
ReplyDeleteyah, malah anak ini menikmati bikin Hae galau, bini jaat, pecat aja, LoL
WOKE KAMU SETIA SEKALI
ReplyDeleteah ah ahh mau dong adegan kyak gtu *plakk* ish kyak di pilem pilem yee eon..kkk~
ReplyDeleteaihh ga skrng?? maksudnya mau dibawa ke rumah kibum lagi trus diyadongin gtu *plakk :p
alex gila! minta banget dimutilasi sih jadi orang ==' sialan banget nyebarin smuanya di dunia maya.. anjirrr ==' terus gmana nasib eonni gue itu dah=='
aduhh si rini juga kasian lagi.. kaga ada yg bener nih critanya, kasian semua :p
donghae juga itu minta ditendang banget eon isi pikirannya ==' haduhh liat dong betapa pinternya suamiku tersayang itu :p ahh tapi kenapa pake acara goda menggoda resepsionis sih eon ==' satu satunya yg bleh hyukk goda itu cuma aku seorang tau eon *ditendang
haduhh eonni aku sesek parah baca mention itu.. ya ampun itu kapan yah hyuk mention ke aku kyak gtu *ngarep* ahh tapi lega juga sih jadinya.. pasti nanti banyak dukungan yg berdatengan, udah gtu yeye jga udah pulang lagi.. ahh senangnya >.<
nah loh pasti itu julie hamil dah kyaknya *sotoy*
ahh rini mulai menghindar.. hadurhh ksiah cinta ini orang orang padaan ngenes juga yee eon *ditendang
jiahh cie cie cie bakalan ada adegan apa nanti nih di cafe.. ahhh >.<
kabuuurr lagi *melambai
hachull~
ReplyDeletehah? siapa yg setia? saya? Wookie?
Wookie emang loyal banget sama Yeppa
namanya juga YeWook couple xp
Cena~
oh iya, si Kibum emang bawa Amelz buat diyadongin lagi tuh xp (ceritanya bebas otak Anda berkreasi saja)
*senyum2 gaje baca comment*
aigooo ga kebayang dh itu nanti amelz jadi apa pas pulang ==' kibum udah ganas sih sekarang..wkwk
ReplyDeleteaigoo bagian mana dah yg bkin eonni senyum senyum gaje sendiri gtu ?? =='