Brand New It’s Magic
Chapter 7 part 1
The Past and The Present
Agrafyena dan Junsu melompat kesana-kemari dalam kegelapan malam. Mereka mengejar sosok Mike Rotislav yang membawa Wind Crystal milik May. Tapi sosok itu tak terlihat…
Agrafyena mengutuk, “sial! Teleport-pun tak membantu!”
“Karena kita tidak pernah tau tujuannya, Prince, Teleport tidak berguna,” jelas Junsu.
“Kau ini… Junsu Alekseev. Aku sudah bilang kalau aku bukan pangeran Lavrenty.”
“Tolong dengarkan aku. Engkau sungguh Prince Lavrenty. Biar aku ingat-ingat… pangeran Lavrenty paling suka dengan kekuatan Shadow-nya. Kenapa Prince tidak mencoba itu?”
“Shadow? Aku tak bisa!”
“Bisa.”
Tiba-tiba Junsu maju sambil menghunuskan Justice Sword ke arah Agrafyena. Agrafyena terkejut dan menghilang sebelum melompat minggir.
“Tidak padat. Prince ada di sebelah kiriku kan?”
Tiba-tiba Agrafyena menunjukkan dirinya lagi.
“Aaah benar. Aku baru tau kalau aku bisa Shadow. Sebelum ini aku lihat Water Warrior yang melakukannya.”
“Prince… sungguh tidak ingat apa-apa?”
Agrafyena menggeleng.
“Drakula tidak bisa sembuh sendiri. Hanya Prince Lavrenty yang bisa melakukannya. Ingatlah bahwa Prince istimewa.”
“Kalau aku istimewa? Kenapa aku tidak ingat apa-apa? Dimana orangtuaku?”
“Lupakah Prince? Kekuasaan Baginda Raja, Ayahanda Anda di kudeta oleh keluarga Yevpraksiya dan Rotislav. Semua keluarga Anda kebanyakan dibunuh. Setelah itu terdengar kabar simpang siur bahwa Anda belum terbunuh, atau bahwa adik Anda, putri, raja dan ratu, juga belum terbunuh dan dalam pelarian. Aku adalah pengawal Prince sejak kau masih berumur 500 tahun, dan Prince bersahabat baik dengan Feodosiy yang lebih muda 2 tahun dari Prince. Kita bertiga, ditambah putri, sering sekali main bersama. Selain itu kita punya teman-teman lain juga.”
“Kalau kabar mengenai Lavrenty simpang siur, kenapa kau bisa menebak kalau pangeran itu aku?”
“Maafkan kelancanganku mengikuti Prince selama tiga bulan belakangan ini. Aku mencium bau kalanganku di daerah Taipei. Aku terlalu penasaran. Dan setelah melihat luka Prince yang sembuh sendiri, aku makin yakin kau bukan drakula biasa.”
“Kalau aku benar Lavrenty, apa lagi yang bisa kau buktikan padaku?”
“Aku akan mengumpulkan teman-teman kalangan kita sekaligus mencari informasi secara rahasia. Untuk hal ini Prince bisa mengandalkanku.”
“Tunggu sebentar. Kita harus melindungi Element Warriors.”
“Aku tau. Mereka dalam bahaya. Bukan hanya karena para hantu sekali lagi bersatu dengan drakula, tapi juga karena masa lalu mungkin mempengaruhi takdir mereka.”
“Jadi kau tau siapa saja yang perlu kita lindungi?”
“May, Amelz, Annie, Stella dan Julie. Juga semua orang di sekitar mereka.”
“Bagus. Dan si Feodosiy…”
“Aku mungkin tau sosok aslinya. Apakah Prince juga tau?”
“Yaaah, entahlah. Aku kurang bisa membauinya.”
“Dan sosok asli Prince… saat ini…”
“Kau kan udah tau. Kenalkan, aku Hyunjoong. Kim Hyunjoong.”
“Dan saat ini aku adalah Kim Junsu. Senang bertemu dengan Anda lagi, Prince. Aku akan membuat Anda ingat kembali.”
***
Feodosiy melompat dalam kegelapan, mencari sosok Mike Rotislav yang membuatnya jengkel.
Suara di sekitarnya, “halo Ivan Feodosiy. Mau mencariku?”
“Kau! keluar, Mike Rotislav!” teriak Feodosiy.
Tiba-tiba dari pepohonan tak jauh dari depan Feodosiy, keluar sosok Rotislav.
Rotislav berujar, “ooooh… pemberani sekali. Aku kagum dengan keberanianmu. Coba kuingat… sudah 70 tahun ya kurang-lebih, kita tidak ketemu. Sekarang auramu berbeda.”
“Tentu. Aku bahkan bisa membunuhmu kalau aku mau.”
“Sombong sekali. Kurasa kau juga mengejar ini?”
Rotislav memamerkan Wind Crystal.
“Kembalikan itu!”
“Apa pentingnya para Warrior ini untuk kalian? Terutama Wind Warrior ini… rasanya puluhan tahun yang lalu kalian juga mati-matian melindunginya. Dan kalau aku tidak salah ingat, dia ini Warrior yang terakhir kali tewas karena melindungi kepergian si pangeran dan putri kan?”
“Itu benar. Kami mencintainya karena dia berani mati untuk kami.”
“Kalian itu Cuma pecinta manusia. Dasar drakula rendahan.”
“Jaga mulutmu! Rotislav hanyalah rakyat jelata. Kami, Feodosiy, derajatnya lebih tinggi darimu.”
“Omong kosong! Tidak ada derajat itu lagi sekarang! Dinasti Lavrenty sudah musnah!”
“Siapa bilang? Kurasa kami sudah menemukan jejak pangeran.”
“Apa?”
“Ya. Penerus Lavrenty masih hidup. Kalau pendukung setia Dinasti Lavrenty tau ini, kurasa kalian dalam kesulitan.”
“Diam kau! baik… kalau kau memang menginginkan Wind Crystal ini. Ayo kita duel!”
“Aku bukanlah lagi Feodosiy 70 tahun yang lalu! Kau akan menyesal!”
Feodosiy mengeluarkan Elder Sword yang berkilat terang benderang. Rotislav tampak terkejut.
“Itu… pedang itu!!!”
“Terkejut? Pernah dengar legenda naga di puncak gunung Himalaya? Tentu kau pernah dengar. Siapapun yang bisa mengalahkan si naga, akan mendapat pedang yang tak akan patah dan selalu setia padamu. Selama kau masih hidup, hanya kaulah yang bisa memilikinya.”
“Tapi pedang itu disana!”
“Disana? Lalu kau pikir ini adalah yang palsu?”
Elder Sword bersinar putih terang, cahayanya memantul dalam bola mata merah Rotislav.
“Selama pelarian dari drakula biadab sebangsamu, aku berlatih dan akhirnya berhasil mengalahkan si naga. Aku mendapatkan Elder Sword tentu saja. Ini semua demi menemukan pangeran Lavrenty!”
“Baiklah. Kau pikir aku takut dengan pedang butut itu. aku lebih tua 5 tahun darimu dan pengalaman adalah segalanya!
Rotislav juga mengeluarkan pedangnya.
“Berhenti membual dan langsung mulai duel!”
“Tunggu! Kita harus tentukan hadiahnya!”
“Aku Cuma mau Wind Crystal kalau aku menang. Oh, plus. Kau mati.”
“Fine. Hadiah kemenanganku simpel. Menang atau kalah, kau boleh ambil Wind Crystal ini. Tapi sebagai gantinya, berikan cincin keluargamu! Itu sebagai jaminan… sementara kau mencarikan kami jejak si pangeran yang akan kami bunuh.”
Feodosiy melihat cincin berukir yang dipakainya di jari kelingking tangan kirinya. Setiap drakula memiliki itu, bisa dibilang KTP-nya para drakula. Disana terukir huruf I.F yang berarti Ivan Feodosiy. Cincin ini istimewa karena selain sebuah identitas, cincin ini juga merupakan sebagian besar kekuatan drakula. Kalau cincin ini diambil dan diperlakukan kasar, pemilik cincin bisa merasa tersiksa. Feodosiy berpikir… Wind Crystal… apakah sebanding dengan cincinnya dan keberadaan pangeran? Mengorbankan dirinya untuk Wind Warrior bukan hal yang sulit untuknya, karena dia ingat dulu juga pernah melakukannya. Tapi bagaimana dengan keberadaan pangeran? Tapi Feodosiy mempertimbangkan… mungkin Hyunjoong atau Agrafyena itu bukanlah Lavrenty. Junsu tak punya cukup bukti untuk meyakinkannya. Mungkin saja Junsu salah… jadi tidak ada salahnya mempertaruhkan keberadaannya juga?
Feodosiy setuju, “oke. Lagian aku yakin aku bakal menang.”
Feodosiy dan Rotislav maju untuk berduel. Hanya kilatan Elder Sword yang terlihat di tengah pertarungan itu. Elder Sword harusnya tidak terkalahkan, tapi pengalaman Feodosiy…
“Bergerak sedikit lagi, kau mati!” Rotislav mengacungkan pedangnya ke leher Feodosiy.
Feodosiy melihat pedang yang diacungkan ke lehernya dan merasa sedih dan tersiksa. Dia gagal. Dia kalah.
“Aku sudah bilang kalau aku lebih berpengalaman dari kau. sesuai janji, berikan cincinmu.”
“Berikan Wind Crystal dulu!”
“Aku terbiasa memegang janji. Wind Crystal pasti kuberikan untukmu setelah aku dapat cincinmu.”
“Kau!!!”
Feodosiy sakit hati ketika melepas cincinnya dan memberikan kebanggaan keluarganya pada Rotislav. Dengan tangan gemetar, Feodosiy memberikan cincinnya. Rotislav tersenyum puas.
“Ambillah Wind Crystal-nya.”
Rotislav melempar Wind Crystal ke angkasa. Feodosiy melompat untuk meraih Wind Crystal, tapi seketika itu juga Rotislav menyabetkan pedangnya ke dada tanpa pertahanan Feodosiy.
“Aargh!”
“Kau pantas mendapat itu karena sikap angkuhmu! Dan kalau infomu tak lengkap soal pangeran, kau akan mati… dan Elder Sword akan jadi milikku.”
“Ka… kau…”
Feodosiy memegang dadanya yang mengucurkan darah berwarna hitam. Rotislav berdiri membelakangi Feodosiy, ditemani dua drakula lainnya, tertawa sangat senang. Feodosiy bertumpu pada Elder Sword, menggenggam Wind Crystal dan maju sedikit demi sedikit…
“Kau pikir aku tidak tau siasatmu!”
Rotislav berbalik, mengarahkan pedang ke Feodosiy yang lemah…
Suara cewek berseru, “Love Magic Stick!”
Serangan berwarna pink mematahkan serangan Rotislav. Pedang Rotislav terpental jauh.
“Kau… siapa?” Tanya Feodosiy.
“Vani. Penolongmu.”
“Kau dari… Miroslava?”
Feodosiy melirik cincin Vani yang bersimbol V.M. Vani Miroslava, seorang cewek cantik berambut panjang, dengan jubah drakula wanitanya yang membalut tubuhnya dengan indah dan pas. Sesaat Feodosiy tak percaya kalau Vani adalah seorang Miroslava, rakyat jelata, karena keanggunan Vani tampaknya seperti keluarga bangsawan.
“Tepat. Pergi dari sini. Aku akan coba mengalahkannya. Kalau aku berhasil, cincinmu akan kukembalikan.”
Feodosiy berbisik, “thanks…”
“Lukamu parah. Pergilah ke Light Warrior. Dia bisa menyembuhkanmu. Jangan ke Wind Warrior untuk sekarang. Semuanya sedang berjaga untuk menghabisimu di sana. Titip saja Wind Crystal lewat Light Warrior.”
“Kau… tau soal mereka?”
“Sorry aku harus menyela perbincangan hangat ini,” Rotislav menghunuskan pedang ke tengah-tengah Feodosiy dan Vani.
Vani mendorong Feodosiy, “Ivan Feodosiy, pergi!”
Vani membalas serangan Rotislav, cahaya tongkatnya kena batu-batu di belakang Rotislav.
“Vani Miroslava… aku berhutang padamu!” Feodosiy melompat pergi, “tolong… menanglah!”
“Tidak akan kubiarkan kau pergi! Kejar dia!” perintah Rotislav.
Vani menyerang kedua drakula teman Rotislav, yang langsung terjatuh, “tidak boleh!”
“Kau… siapa kau sebenarnya! Kau sangat kuat!”
“Pokoknya kau seharusnya lebih tertarik padaku dibanding Feodosiy. Sekarang, aku adalah Vani Miroslava. Tapi siapa aku sebenarnya?”
“Maksudmu?”
“Akan kuberitau kalau kau sekarat!”
Vani menyerang Rotislav.
***
Darah Feodosiy mengucur kemana-mana, sekalipun dia sudah melakukan Teleport. Rumah Julie, sang Light Warrior, itulah tujuannya. Feodosiy menyusup cepat mencari sosok Julie di rumah itu.
Kimbum waspada, “siapa itu? Honor Bow!”
“Ada apa, oppa?” Tanya Julie.
“Rasanya aku melihat ada yang tidak beres di depan. Kita periksa, Jul?”
“Ayo, oppa! Demon Magic Stick!”
Julie dan Kimbum keluar dari dua pintu berbeda menuju taman belakang. Kimbum lewat pintu belakang, Julie lewat pintu depan. Dan saat mereka sampai di taman belakang… sosok yang terengah bersandar di tembok itu…
Julie memanggil, “Feodosiy! Feodosiy, kan?”
“Kau kenapa?” Kimbum menghampiri Feodosiy, “kau terluka parah!”
“Oppa, kita bawa dia ke dalam!”
Kimbum membantu Feodosiy yang lemah untuk masuk ke dalam rumah dan membaringkannya di sofa. Kimbum langsung merobek jubah Feodosiy dan melihat luka panjang di dadanya.
Feodosiy mendesah, “Julie… to… long…”
“Aku tau!” seru Julie, “aku pasti akan menyembuhkanmu! Heal!”
Julie meletakkan tangannya di luka Feodosiy yang mengeluarkan darah berwarna hitam. Sesaat Julie tergoda untuk membuka topeng Feodosiy, karena dia penasaran dengan sosoknya, tapi dia berhasil menahan keinginannya dan berkonsentrasi untuk menyembuhkannya. Tapi dalam hati Julie berpikir Stella mungkin akan membuka topeng Feodosiy dulu sebelum melakukan hal lain. Perlahan tapi pasti, luka Feodosiy mulai tertutup, hingga tersisa luka panjang yang tertutup.
wah muncul tokoh baru lagi ini...
ReplyDeletesemoga cincin nya Feodosiy bs direbut kembali oleh Vani Miroslava....
lanjut jiejie ^_^
oke... tunggu update-nya dek...
ReplyDeletengomong2 tau gak nih, Feodosiy itu siapa?
hehehe...