(When Our Dreams Come True) I'm Young But I Know What True Love Is chapter 6

(When Our Dreams Come True) I’m Young but I Know what True Love is

Chapter 6

Teukie menggenggam tangan Julie yang masih belum sadar. Kepala Julie diperban oleh tim dokter. Teukie memandang wajah Julie. Julie cantik.

Teukie: ”Hye Sun chagya... waktu kita berpisah... kau sempat bilang kalo aku gak boleh hidup sendiri. Kau bilang aku harus punya pendamping, meneruskan posisimu yang seharusnya ada disisiku... seperti estafet katamu... dan kau ingin pendamping itu disukai Ri Na dan kucintai... kau ingin pendampingku bisa menemaniku... kalo bisa untuk selamanya. Chagya... taukah kau? Kupikir aku udah menemukannya. Dia jelas bisa mendampingiku cukup lama.... karena dia seumuran dengan Ri Na. Ri Na menyukainya, begitu juga denganku. Chagya... apakah kau mengizinkanku memiliki pendamping seperti Julie Liu?”

Teukie tersentak waktu mendengar bunyi ketukan di jendela. Ada burung merpati kecil disana. Burung itu begitu putih bersih dan dia hinggap di jendela. Teukie beranjak dan membuka kaca jendela. Merpati itu melompat ke lengan kanan Teukie. Dan burung itu mematuk lembut lengan Teukie. Seakan memberinya pesan.... sebelum melesat pergi lagi.

Teukie: ”Chagya... kaukah itu? Gomawo yo.... sekarang aku lebih yakin.” ^^

Teukie mendengar erangan Julie. Julie membuka matanya. Teukie segera beranjak ke sampingnya.

Teukie: ”Julie ya~ gimana keadaanmu?”

Julie: ”Agak pusing... aku…”

Teukie: “Di rumah sakit. Untung gak ada yang kritis. Kau hanya perlu istirahat sebentar. Aku akan memanggil Ri Na dan Jiro.”

Julie: (menarik lengan Teukie) ”Ntar ajah. Temani aku.”

Teukie menurut dan duduk di kursi samping ranjang Julie. Mereka saling berpandangan.

Julie: ”Teukie... aku tau aku masih muda. Mungkin itu yang membuatmu gak bisa membalas perasaanku. Tapi perasaanku tulus padamu. Biar kukatakan begini... I’m young, but I know what true love is.”

Teukie: “Ye… arraso, Julie. Sebenarnya udah agak lama aku gak mikirin soal umurmu lagi. Kau tau, penampilanmu selama di kantor, juga sifat dan sikapmu… mirip dengan orang dewasa.”

Julie: ”Make up ku, maksud oppa? Ini berkat bantuan bibiku. Dia Kim Geun Sun.”

Teukie: “Kim Geun Sun? make up artist terkenal itu?”

Julie tersenyum.

Julie: “Makanya dengan gampangnya aku bisa menipu semuanya. Jadi bagaimana selanjutnya?”

Teukie: ”Udah jelas kan. Kita akan berpacaran.” ^^

Julie: ”Menikahnya kapan?”

Teukie: ”Tunggu kau lulus SMA.”

Julie: ”Aigo.... lama banget.”

Teukie: ”Saat itu kau umur 18 dan aku 39 taon. Gak terlalu parah.”

Julie: ”Tapi pastikan Ri Na gak mendahuluiku.”

Teukie: ”Arraso... tenang ajah.”

Teukie bahagia melihat senyum merekah di bibir Julie dan mengecup bibirnya.

Teukie: ”Itu jadi tanda perjanjian kita, okey? Dan kau panggil aku oppa ajah.”

Julie: ”Cukup deh. Ngomong2 soal Ri Na dan Jiro... kurasa oppa perlu memantau mereka lebih ketat.”

Teukie: ”Wae?”

Julie: ”Mereka nyaris berhubungan lebih ekstrim pada malam valentine kalo oppa gak datang tepat pada waktunya.”

Teukie: ”Omona.... JIRO!!!”

***

EPILOG

”Kau tau? Aku emang bilang masakan appa gak enak di hari pertama aku menginap di rumahmu. Tapi aku belum selesai mendeskripsikan supnya. Sup ayam ginseng-nya enak koq.”

”Makanya lain kali kalo oppa ngomong jangan mau dipotong olehku dong.”

”Ngomong2 kau pernah menyebutku gajah yah?”

”Apa omma cerita? Sebenarnya sih iyah.”

”Wae?”

”Soalnya rambut jabrix oppa membuat kepala oppa besar. Kayak gajah kan? Gajah tuh kepalanya besar.”

THE END