Another Vampire Story chapter 2 part 1

Another Vampire Story

Chapter 2 part 1

Chapter 2

Year 2004

King Heechul mendesahkan nafas panjang. Dia benci sekali memimpin upacara pagi yang diadakan setiap pagi, tapi yang lebih dibencinya adalah rapat Dewan Kerajaan sebulan sekali. Seperti biasa dia harus mendengarkan berbagai masukan dari sepuluh jenderal Vampire-nya plus Magician Leader dan Guardian Leader. Sebenarnya Heechul tidak terlalu suka ketika dia diangkat jadi King Sembilan tahun yang lalu. Dia malah sempat menyarankan King Jaewon untuk mengangkat Leeteuk, dongsaengnya untuk naik tahta. Tapi Leeteuk bersikeras Heechul-lah yang lebih cocok untuk tahta ini dan Jaewon-pun percaya pada Heechul. Yang mengherankan, sesudah Sembilan tahun menjabat King, Heechul masih juga tidak menikmati kedudukannya.

“Lapor, King Heechul. Sudah waktunya bagi King untuk menentukan Royal Prince berikutnya,” saran Jenderal Kwanglong.

“Apa lagi maksudnya itu, tentu saja Royal Prince adalah putraku, Prince Ryeowook,” kata Heechul heran.

“Lapor, King Heechul. Sepertinya King melupakan salah satu peraturan Istana, yaitu untuk para Prince yang dilahirkan pada tahun yang sama, kesempatan untuk menjadi Royal Prince adalah sama, kecuali untuk Prince dari keturunan Princess.”

“Jadi maksudmu… Ryeowook, Kibum dan Siwon mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi King berikutnya?”

“Benar sekali, King Heechul,” jawab semua jenderal kompak.

Heechul mulai memikirkan banyak hal… dan dia menyesal karena lalai mempelajari dokumen Istana, Rinrin-lah yang lebih banyak mempelajarinya. Tapi Rinrin tidak pernah memberitaunya tentang ini… atau apakah Rinrin tidak ingin menggerecokinya dengan hal-hal berbau Istana? Dan dia tidak pernah berpikir bahwa Ryeowook, yang dia tadinya yakin pastilah menjadi Royal Prince, kini kemungkinan tidak mendapatkan posisi itu. Dengan adanya peraturan Istana yang itu… peluang Ryeowook, Kibum dan Siwon sama… dan dia khawatir. Ryeowook-nya berbeda dengan Siwon, anak dari dongsaengnya, Donghae. Siwon mempelajari apapun jauh lebih cepat dari Ryeowook, bahkan Ryeowook terkesan sedikit penakut. Kibum cerdas, tapi dia tidak pernah berusaha melangkahi siapapun di depannya, sepertinya Kibum tidak punya ambisi apapun selama ini. Kalau Siwon yang menjadi Royal Prince…

“Lapor, King Heechul. Saya punya usul dan berharap diberi kesempatan menyampaikan usul ini,” ujar Magician Leader, Light Magician Yesung.

Mata Heechul bertatapan dengan Yesung dan Yesung menyunggingkan senyum menenangkan padanya. Sudah bukan rahasia lagi Yesung punya kekuatan untuk “Reading Mind” (membaca pikiran setiap orang) dan dia yakin Yesung baru saja mendengarkan kekhawatirannya.

“Silakan, Yesung,” ucap Heechul.

“Ada satu cara untuk menentukan siapakah yang pantas menjadi Royal Prince. Kita masih punya waktu dua tahun lagi hingga batas akhir penentuan Royal Prince berakhir. Saya cukup yakin cara ini bisa menentukan secara adil siapakah Royal Prince berikutnya.”

“Tentu. Kami akan mendengarkan usulmu, Yesung.”

Yesung mulai mengutarakan pendapatnya dengan lantang dan tegas, memberikan tatapan mematikan bagi siapapun yang mencoba menyangkal pendapatnya karena pendapat itu murni dan adil.

“Lapor, King Heechul. Bagaimana kalau hingga dua tahun lagi, dengan cara itu kita masih belum bisa menentukan Royal Prince yang pantas?” tanya Chanhee.

“Bagaimana menurutmu, Yesung?”

“Lapor, King Heechul. Tentu saja lebih baik kita tunggu. Tidak ada salahnya kita menghabiskan waktu lebih banyak untuk menentukan Royal Prince yang pantas ketimbang memilihnya sendiri. Itulah usulku, King,” tutup Yesung.

“Kurasa ide ini baik adanya. Bagaimana menurutmu, Kangin?”

Guardian Leader Kangin, yang duduk berseberangan meja dengan Yesung, daritadi diam dan mendengarkan setiap usul dengan seksama. Kangin berdiri.

“Lapor, King Heechul. Menurutku usul dari Magician Yesung juga sangat baik,” ujar Kangin menyampaikan pendapat.

Yesung dan Kangin bertukar senyum. Yang ini, juga sudah bukan rahasia lagi, keduanya bersahabat baik sejak belasan tahun yang lalu.

“Baiklah kalau begitu. Kita gunakan cara yang diusulkan Yesung. Yesung, aku harap kau bisa menyelesaikan persiapannya paling lambat akhir minggu ini.”

“Siap, King Heechul. Yesung akan melakukan yang terbaik,” janji Yesung.

***

“Membosankan sekali!” jerit Haru.

“Iya, bosan ya,” setuju Minwoo.

Suasana DongMi Castle sepi saat itu. biasanya Siwon dan Siwan akan membuat Kastil ini ramai, namun ini adalah jam sekolah, kedua Prince sedang bersekolah. Tinggallah Minwoo seorang diri, dan kadang-kadang Haru yang dua tahun lebih muda darinya diantar masuk Istana, karena Haru juga sendirian sejak Sungmin dan Kwanghee bersekolah. Haru melempar-lempar mainannya sembarangan, begitu pula Minwoo.

“Ayo kita lakukan sesuatu yang menyenangkan, oppa.”

“Apa itu?”

“Keluar istana misalnya?”

“Haaah? Apa itu baik?”

“Tenang saja. Tidak akan ada yang tau. Lagipula, kita Cuma akan ke halaman belakang istana. Disana bunga-bunga sedang tumbuh. Cantik sekali.”

“Tapi Guardian-mu…” ragu Minwoo.

“Si Henry babo? Dia sedang bersekolah. Plus lagi, dia baru saja masuk kelas 1, dia pasti kerepotan.”

“Henry? Menurutku Henry hyung tidak babo. Dia keren.”

“Terserahlah. Guardian oppa siapa? Dia juga sekolah?”

“Kevin hyung. ya… dia juga di sekolah.”

“Ayo kita kabur.”

“Tapi bagaimana kalau kita ditangkap Zhoumi hyung? atau Anya noona?”

“Aish, mereka tidak akan tau kalau kita tangkas.”

“Tapi kan masih ada pengawal lain…”

“Tenang saja. Aku tau jalan yang aman. Ayo, oppa, ikut saja,” tukas Haru.

Haru menarik Minwoo dengan tidak sabar. Setelah keluar dari DongMi Castle, mereka menyelinap menuju istana utama. Haru membawa Minwoo belok ke lorong yang tidak pernah dijelajahinya.

“Haru… kita akan kemana?”

“Kita akan melewati lorong rahasia menuju taman belakang.”

“Eh tunggu, tapi rasa-rasanya… aku… pernah lihat lorong ini…”

“Aku pernah melihat Junyoung oppa, Kwanghee oppa, Heechul oppa dan Siwan oppa lewat sini. Tapi kalau aku minta Kwanghee oppa, dia tidak pernah mau mengajakku. Katanya aku terlalu kecil untuk diajak main-main,” sungut Haru, “Sungmin oppa lebih baik padaku.”

“Oh iya… memang Siwan hyung pernah lewat sini… aku perah lihat”

Haru masih menarik Minwoo mengendap-endap lewat lorong yang agak gelap…

“Mau kemana Princess Haru dan Prince Minwoo?”

“Aaaaaaaaaaa!” teriak Minwoo dan Haru kompak.

Eunhyuk sang Fire Magician menunggu mereka di ujung lorong. Tubuhnya memancarkan cahaya samar-samar berwarna merah yang misterius.

“Ka… kami… mau…” gagap Haru.

“Jangan keluar istana tanpa Guardian kalian, Prince dan Princess.”

“Tapi kami bosan hanya berdua.”

“Mulai sekarang kalian tidak akan begitu bosan lagi. Ayo, ada yang ingin bertemu dengan kalian.”

Eunhyuk mendorong Minwoo dan Haru perlahan, menggiring mereka kembali ke DongMi Castle. Di ruang tamu, mereka melihat sesosok wanita dan anaknya…

“Hyung… Hyungshik?” tanya Minwoo, kaget.

Hyungshik menolehkan kepalanya dan tersenyum manis pada Minwoo dan Haru. Ketiganya melompat girang.

“Salam hormat, Princess Hyera dan Prince Hyungshik,” ujar Eunhyuk, berlutut mengucapkan salam.

“Berdirilah, Eunhyuk,” pinta Hyera sambil tersenyum cantik.

“Oh… ah… Salam hormat untuk Princess Hyera!” seru Haru geragapan.

Minwoo juga buru-buru mengikuti Haru. Karena masih muda, wajar mereka berdua masih sering lupa pada tata karma istana yang seperti ini. Hyera tersenyum pada mereka dan berlutut untuk memeluk mereka.

“Mulai sekarang, Hyungshik akan tinggal bersama di rumahmu, Haru. Apa Haru akan keberatan?”

“Benarkah, Princess? Aaah… Haru akan senang. Tapi kenapa… Hyungshik oppa tidak tinggal dengan Princess lagi, di China?”

“Karena Princess ingin Hyungshik sekolah disini dengan yang lainnya. Syukurlah kalau Haru senang, Princess bisa tenang.”

“Asyik… ayo, Hyungshik, kita main sama-sama,” ajak Minwoo.

Hyungshik tersenyum dan ditarik Minwoo dan juga Haru menuju ruang bermain. Hyera tersenyum senang melihatnya.

“Oh ya, Eunhyuk. Untuk Guardian, sementara Hyungshik akan dijaga oleh Kangin sebelum ada Guardian baru. Tolong sampaikan itu pada Prince Shindong dan Princess Nari,” pinta Hyera, “aku takut mereka kaget melihat Kangin akan sering muncul di rumah mereka.”

“Siap, Princess Hyera,” ucap Eunhyuk tegas.

***

“Semoga King Heechul panjang umur dan berbahagia selalu!” salam seisi balairung istana megah.

Upacara pagi akhirnya selesai juga, Heechul menghela nafas panjang. Matanya tertuju pada Ryeowook, Siwon dan Kibum.

“Ryeowook, Siwon, Kibum… ada yang ingin kubicarakan. Temui aku di Kastilku segera,” perintah Heechul.

“Siap, King Heechul,” ujar Kibum dan Siwon.

“Siap, aboji,” kata Ryeowook.

Ketiganya membiarkan Heechul jalan agak jauh dulu sebelum mereka mengikutinya.

“Ada apa ya? Wookie, apa kita berbuat kesalahan?” tanya Kibum, cemas.

“Kurasa bukan begitu. Mungkin ada sesuatu yang penting yang akan aboji sampaikan,” jawab Ryeowook.

Ketika sampai di HeeRin Castle, mereka melihat Heechul sudah duduk di singgasananya dan mereka juga bisa melihat Yesung duduk di salah satu kursi tamu. Ketiga Prince mengucapkan salam pada Heechul.

“Nah, Yesung, aku memberimu titah untuk berbicara dan menjelaskan semuanya,” perintah Heechul.

“Salam hormat, Prince Ryeowook, Prince Kibum dan Prince Siwon. Hari ini kami meminta Prince untuk berkumpul ada hubungannya dengan pemilihan Royal Prince. Sesuai dengan Peraturan Istana, Royal Prince dipilih dari anak tertua yang lahir dari King dan adik-adiknya para Prince,” jelas Yesung, “dan karena ketiga Prince lahir pada tahun yang sama dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang Prince, kami memutuskan untuk memakai suatu cara yang adil untuk menentukan siapakah yang akan terpilih menjadi Royal Prince.”

Ryeowook, Kibum dan Siwon terdiam, ketiganya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Yesung tersenyum sabar saat mendengar jeritan pikiran ketiganya.

“Saya sudah membuatkan Prince masing-masing sebuah kalung berliontin lambang Kerajaan. Yang warna merah, milik Prince Kibum; yang warna biru milik Prince Ryeowook dan yang warna putih milik Prince Siwon.”

Yesung membagikan kalung dengan liontin berbentuk oval dengan ukiran seekor naga di dalamnya. Liontin oval itu sendiri terbuat dari permata yang tembus pandang sehingga menampakkan ukiran naga di dalamnya.

“Seorang Royal Prince memiliki kekuatan khusus yang disebut DEFENSIVE, ini adalah kekuatan untuk melindungi orang-orang yang kita sayangi dalam jarak tertentu, bisa dibilang akan ada tabir yang melindungi mereka ketika Prince dekat dengan mereka,” jelas Yesung lagi, “jadi kalung ini berfungsi untuk memancing kekuatan DEFENSIVE itu, sehingga siapapun dari antara Prince yang akhirnya nanti bisa melakukan DEFENSIVE, dialah yang akan terpilih menjadi Royal Prince.”

“Adakah cara untuk melatih ilmu DEFENSIVE itu?” tanya Siwon.

“Maaf, Prince Siwon, tidak ada cara khusus untuk melatihnya. Namun, ada satu tips yang mungkin berguna untuk para Prince ketahui.”

“Apa itu?”

“Semakin murni hati Prince, maka semakin cepat ilmu itu keluar. Dan jika hati Prince tidak cukup murni, oval pada liontin kalung Prince akan muncul bercak hitam, dan bila hati Prince semakin tidak murni, bercak itu akan menutupi seluruh liontin sehingga kamipun tau, Prince tidak mungkin menjadi seorang Royal Prince,” jelas Yesung.

“Itu tidak akan terjadi padaku.”

“Saya percaya itu, Prince Siwon.”

“Jadi, semuanya cukup mengerti tentang ini?” tanya Heechul.

“Mengerti, King Heechul (aboji),” jawab Kibum, Ryeowook dan Siwon bersamaan.

“Pulanglah dan pancinglah ilmu DEFENSIVE itu keluar dan… jadilah seorang Royal Prince sejati.”

***