Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 21 January 2012

Brand New It's Magic chapter 8 part 4


Brand New It’s Magic
Chapter 8 part 4

MAY’S POV
Tiga hari sudah berlalu semenjak itu. Kami berkuliah dan sebagian bersekolah seperti biasa. D’Sky sudah menyelesaikan pembuatan album mereka dan akan segera meluncurkan album, paling telat akhir bulan depan. Besok hari ultah ke-34 tahun kampus Saint. Tapi kupikir ketua Dewan Mahasiswa tidak akan nekad mengadakan keramaian lagi, setelah kejadian malam Valentine. Akhirnya pada hari ultah akan diadakan lomba-lomba. selain fakultas seni yang terdiri dari konsentrasi Akting dan Vokal, kampus juga memiliki fakultas budaya & sejarah dengan konsentrasi Budaya dan Sejarah, bahasa (konsentrasi Mandarin & Inggris) juga ekonomi (konsentrasi Bisnis & Akuntansi). Aku baru saja menerima selebaran tentang perlombaan itu hari ini, pada jam pelajaran Mr. Li. Setelah keadaan kembali seperti semula, aku, Amelz dan Stella kembali duduk sejajar, dengan Junki yang sering duduk di belakangku. Alasannya sih, kalau di belakangku dia tidak akan terlihat kalau lagi tidur, karena aku tidak banyak bergerak.

Mr. Li mengumumkan,beberapa dari mahasiswa fakultas Drama tentu saja akan mempersembahkan pertunjukan Drama. Tapi beberapa lagi akan terbagi mengikuti lomba kecepatan hitung akuntansi, quiz pengetahuan budaya, lomba gambar peta sejarah, lomba nyanyi, lomba deklamasi puisi mandarin kuno, lomba English debate dan lomba cepat tepat bisnis. Dewan Mahasiswa merasa yakin dengan adanya lomba-lomba ini, mahasiswa antar fakultas akan lebih rukun.”
“Jangan bercanda,” keluh Amelz, “aku tidak bisa menghitung cepat. Bisakah aku tidak ikut lomba, Li laoshi?”
“Sayangnya mahasiswa yang ikut perlombaan sudah dipilih. Sehari diadakan tiga bagian lomba, jadi perlombaan akan berlangsung selama enam hari. Pada jam makan siang hari perlombaan dan waktu pulang, kalian juga akan voting untuk ketua Dewan Mahasiswa tahun ajaran berikutnya yang kandidatnya sudah ditentukan oleh rapat Dewan Mahasiswa tahun ini.”

Aku kaget waktu melihat lembar kedua di tanganku. Ada jadwal lomba yang memang berlangsung enam hari, dari hari Senin lusa ntar sampai hari Sabtu, PLUS hari Minggu untuk upacara pelantikan Dewan Mahasiswa baru.

 “Dosen-dosen sudah memilih peserta lomba. Baca baik-baik. Untuk lomba drama, tiap fakultas mengirimkan dua kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 7 anggota. Yang dari semester empat Akting… biar LaoShi lihat… Ya. Adelia, Song Yunghwa dan Adney, kelompok tujuh, kalian bakal gabung dengan anak-anak dari vokal… ini nama mereka.

Li laoshi menulis nama-nama di white board. Tak kenal.

 “Dan Adoria akan gabung dengan kelompok delapan…”
Amelz menunjuk white board,argh! Ada Fennie dan Junsu!”
 “Harusnya Junsu ikut lomba nyanyi… dia bakal menang telak tuh!” ujar Junsu.
Aku membela, “cuma tidak ada salahnya menjajal bakat di akting kan???”
 “Lomba nyanyi, fakultas akting mengirimkan dua wakil,” umum Song laoshi, “salah satu wakilnya ada di kelas ini.”

Kami berempat berpandangan.

“Jangan aku… aku nyanyinya parah…” ujar Stella.
Aku setuju,sama saja Stella seperti aku… Junki saja deh…”
“Heo Raewoo,” umum Song laoshi, “kau mendapat nomor peserta tiga.”
“APA??? KOQ AKU???” seru Amelz.

Aku, Junki dan Stella tertawa terbahak-bahak, tau bahwa Amelz kesulitan nyanyi. Meskipun oppanya, Saengie oppa dan dongsaengnya, Chun, tidak diragukan lagi bakat nyanyinya, tapi kalau Amelz… seperti hadir dari planet laen. Cerminpun pecah kalau Amelz nyanyi.

 “Sudah ditentukan, oke? Quiz pengetahuan budaya… tiap fakultas mengirim dua kelompok, masing-masing kelompok ada tiga orang… ah ya, ini. Stella, kau akan bergabung dengan Annie, semester dua vokal, dan Kim Kyujong, semester delapan vokal di kelompok tiga. Han Jiwoo, kau ikut kelompok empat, ini dua temanmu.”

Li laoshi menulis kembali di white board.

Stella bertanya,kenapa bukan dengan Hyunjoong oppa?”
“Cuci otak gih… isinya Hyunjoong hyung mulu…” Junki manyun.
Mr. Li menegur,ya, kau Lee Junki, banyak bicara… menangkan dulu kelompok enam di lomba gambar peta sejarah! Kau akan bergabung dengan Heo Jiwoo, semester dua vokal.”
Memang Junki bisa gambar?” ejekku.
”Setidaknya Chun cukup oke kalau gambar, ucap Amelz.
 “Lomba deklamasi puisi mandarin kuno… ya. Ada, semester empat akting… Alina ya, kau dapat nomor peserta tiga. Dan berikutnya lomba English debate… Almeta dan… teman-teman kelompok empatmu.”

Li laoshi menulis di white board. Aku menghela nafas lega karena bukan peserta di dua lomba itu. meskipun bahasa mandarinku oke, aku malu kalau mau tampil sendirian di depan umum. Dan aku tak terlalu pandai berdebat dengan bahasa Inggris. Kalau debat pakai bahasa Mandarin sih bolehlah.

 “Lomba cepat tepat bisnis akan diikuti oleh May, kau sekelompok dengan Aaron, semester enam vokal dan Calvin, semester enam vokal di kelompok empat. Selamat berjuang.”
Stella bertanya,bisnis tuh May… memangnya kau bisa???”
“Gampang. Minta diajarin sama Youngsaeng oppa saja… dia kan calon CEO, usul Amelz.
Mr. Li selesai menulis di white board,terakhir untuk lomba kecepatan hitung akuntansi… Choi Jekyung, nomor pesertamu lima. Detail waktu lomba bisa kalian liat di kertas di tangan kalian, kalau kalian masih bingung dengan kelompok kalian, sudah ditempel di papan pengumuman di lantai satu. Ada pertanyaan?”
Soal voting ketua Dewan Mahasiswa gimana LaoShi?” Tanya Junki.
 “Ah ya… itu penting. Fakultas Akting akan melakukan voting pada hari Senin, jam 11.00-12.00 di bilik-bilik di halaman tengah. Tiap fakultas yang memenangkan lomba akan menambah jumlah suara untuk wakil mereka di pemilihan ketua. Juara tiga akan menambah 5 suara, juara dua 15 suara, dan juara satu 30 suara. Jadi ingat… kalau kalian ikut lomba, kalian juga berjuang untuk wakil kalian di pemilihan ketua.”
Aku bertanya,jadi tiap fakultas mengirimkan satu wakil?”
“Tepat. Fakultas Ekonomi mengirimkan Jocelyn Wu, semester enam dari konsentrasi Akuntansi. Fakultas Bahasa, seperti yang kita ketahui bersama ketua Dewan Mahasiswa tahun ini juga dari Bahasa Mandarin, kali ini diwakilkan Choi Hyejin, semester enam, konsentrasi Bahasa Mandarin. Fakultas Sejarah dan Budaya diwakili oleh Nadine Lin, semester dua konsentrasi Budaya. Dan selamat… perwakilan dari Fakultas Seni ada di kelas ini. Dari konsentrasi akting.”
“Selamat? Ini namanya sih celaka…” keluh Stella.
Aku setuju,ogah jadi ketua dewan mahasiswa… belajar saja bikin pusing, belum ngusir hantu-hantu, sekarang mau urusin kampus lagi…”
 “Benar,” Amelz tegang, “mudah-mudahan bukan kita…”
 “Jangan pilih aku!!!” seru Junki panik.
Aku bertanya,hah? Memang kau yah wakil kita, Junki?”
“Siapa juga yang mau nge-vote kau???” ejek Stella, kacaooo dunia persilatan. Dasar ge-er.”
“Dia adalah juara umum kampus kita semester tiga kemarin, yang nilainya tertinggi dari seluruh fakultas dan semester. Lee Junki,umum Li laoshi.
Keempat sahabat berseru, “APA???”
“Benar-benar si bego ini…” ejek Amelz.
Junki berteriak,aaaargh! Aku tak maooooo LaoShi!!”
“Mau buat malu fakultas Seni-kah, Lee Junki sshi?” Tanya Li laoshi.
 “Ke… keshi…”
 “Ya. Sudah ditentukan. Selamat berjuang Junki dan fakultas Seni. Semoga fakultas Seni jadi juara umum perlombaan kali ini. Kelas bubar.”

Beberapa mahasiswa terang-terangan menyalami Junki dan berjanji akan vote untuknya.

“Jangan vote aku…” T.T
Amelz berkata,ya, kalau begini caranya Junki, kau harus berjuang.”

Melihat tampang sedih Junki, aku jadi merasa geli. Satu sisi merasa kasihan, sisi lainnya aku merasa Junki bisa koq jadi pemimpin yang baik, asal dia dikasih tanggung jawab.

***

Di rumahnya, sepulang sekolah. Julie langsung masuk ke kamar Kimbum. Cowok vampire bernama Patrick yang keracunan tengah istirahat disana. Kimbum masih belum pulang dari kampus. Julie mengecek keadaan Patrick, dia belum juga sadar. Berdasarkan keterangan Junwu, dia ini adalah sepupu Hyunjoong, yang berarti juga Prince. Julie meletakkan tasnya, duduk di tepian ranjang dan kembali melakukan heal di sekujur luka Patrick. Julie menahan dirinya untuk tak mengeluh karena tangan yang dia gunakan untuk heal mulai terasa panas dan menyakitkan. Perlahan, mata Patrick terbuka. Julie tidak menyadari itu, dia sekarang memejamkan mata dan terus berkonsentrasi untuk heal. Patrick memandangi wajah Julie.

Patrick memanggil, ”Evelina?”

Julie membuka matanya, luka Patrick masih kehijauan, tapi sudah agak tertutup. Dia menghentikan heal.

”Prince Patrick, Anda sudah bangun?” Tanya Julie, “masih terasa sakitkah?”
“Evelina kan?”
”Aku Julie. Prince salah ingat.”
”Mungkin sekarang namamu Julie. Tapi kau dulu adalah Evelina, Light Warrior. Heal… Cuma kau yang bisa melakukannya.”
 “Oh… tapi Prince benar. Aku Light Warrior.”
 “Ini…??”
 “Di rumahku. Ngomong-ngomong cincin Ryeowook… ah Ivan Feodosiy, sudah kembali ke orangnya. Teman-teman sesama vampire Prince semuanya adalah temanku. Ada Prince Oliver juga. Anda ingin bertemu mereka?” Tanya Julie.
Patrick balik bertanya,benarkah aku bisa bertemu mereka?”
”Tentu. Tunggulah sejenak, aku akan berusaha mengontak mereka.”
”Julie... panggil saja aku Yunhwa. Park Yunhwa.”
”Yunhwa oppa.”

Yunhwa tersenyum. Sudah lama dia tidak melihat senyum Julie. Sebenarnya dia merindukan senyum ini.

***

Sementara itu, May sedang menunggu Aaron dan Calvin. May sudah menunggu cukup lama.

”Kenapa jie?” Tanya Rin, “koq gelisah?”
”Nungguin Aaron ge dan Calvin. Kami mau belajar bersama untuk lomba cepat tepat bisnis, Tanya May.
”Oh ya... gara-gara kampus mau ngadain lomba-lomba itu, kami anak high school juga dapat keuntungannya loh jie. Kami jadi dikasih pemotongan jam pelajaran, supaya bisa menonton kalian lomba. Katanya kami bisa mencontoh lomba-lomba itu juga.”
”Baguslah kalau begitu. Jiejie agak khawatir. Jiejie kan tidak bagus di bisnis.”
”Tapi Calvin ge lumayan kan soal bisnis? Waktu aku cerita ke Kyujong oppa, katanya Calvin ge hobi yang namanya bisnis.”
”Makanya jiejie ngandalin dia.”

May mengambil ponselnya yang berbunyi, rupanya Julie yang menelepon.

 “Wei… Julie… hah? Prince Patrick sudah sadar? Junsu… kayaknya dia ada bareng Hyunjoong oppa deh. Tak aktif? Oke lah. Tunggu saja ya. Zai jian, pamitku.
Rin bertanya,dari Julie jie yah?”
”Iya. Dia bilang dia mengontak Hyunjoong oppa dan Junsu tapi hape mereka tidak aktif. Prince Patrick... yah, dia meminta kita memanggilnya Yunhwa... oppa jiejie rasa. Sudah sadar. Jiejie mau nungguin Aaron ge dan Calvin lagi... bisa kau saja Rin yang ke mini market? Temui Junsu. Kan dia bisa Telepathy ke yang lain. Yunhwa oppa mau bertemu saudara-saudara vampirenya.”
”Boleh juga. Rin sekalian pengin ketemu Yunhwa oppa.”
”Oke. Xiexie Rin...”

***

No comments:

Post a Comment