Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 28 January 2012

Brand New It's Magic chapter 8 part 5


Brand New It’s Magic
Chapter 8 part 5

Rin berjalan (nyaris melompat) menuju mini market. Setiap kali dia bertemu Hyunjoong, pasti ada Stella disana. Rin bukannya benci Stella, Cuma saja dia rada cemburu Stella dekat dengan Hyunjoong. Memang sudah jelas Rin tak punya kesempatan, tapi tetap saja Rin ingin bertemu Hyunjoong, sekali-sekali, tanpa ada Stella-nya. Makanya dia pikir ini kesempatan yang bagus. Baru saja mau masuk mini market, dia melihat Junsu mau masuk juga.

”Loh? Junsu oppa?” Tanya Rin.
Junsu memanggil, ”Rin. Ada apa?”
”Tadi Julie jie telepon. Katanya Yunhwa oppa sudah sadar dan mau bertemu klannya.”
”Yunhwa? Maksudmu Patrick? Oh syukurlah. Aku akan Telepathy ke Ryeowook deh, putus Junsu.

Junsu diam sejenak. Rin memperhatikan Junsu yang tengah melakukan Telepathy.

”Kau mau ikut aku, Rin? Pakai Teleport?”
Rin bertanya, loh... Hyunjoong oppa tak diajak?”
Tidak usah. Soalnya hyung lagi...”
”Mana bisa dia tidak pergi. Kan Yunhwa oppa sepupunya. Biar aku yang ngajak...”

Rin mendorong pintu mini market yang saat itu sedang jam istirahat. Dan betapa kagetnya dia waktu melihat Hyunjoong yang tengah menunduk, wajahnya kurang dari 30 cm dari wajah Stella! Apa yang mereka lakukan? Keduanya shock waktu melihat Rin membuka pintu.

”Rin?” Tanya Hyunjoong,
”Ah... mianhae... aku mengganggu.”

Rin segera menutup pintu dan mencengkeram dadanya sendiri. Hyunjoong dan Stella... mereka... Junsu memandang Rin dengan tatapan simpati. Junsu memegang kedua lengan Rin...

Junsu mengajak, ”Rin ah~ kita pergi yuk...”
Tidak... oppa saja yang pergi. Aku... mau menjernihkan pikiranku.”
”Tapi Rin...”

Rin segera berlari menjauh. Stella dan Hyunjoong keluar tergopoh-gopoh.

”Mana Rin, Junsu?” Tanya Hyunjoong.
”Dia pergi.”
Stella memutuskan,aku akan mengejarnya. Dia salah paham.”

Junsu menarik tangan Stella.

”Apa, Junsu? Dia itu salah paham. Hyunjoong oppa sedang mengecek soft lens-ku karena mataku sakit tadi.”
”Jangan. Biarkan saja Rin menenangkan dirinya. Kau pikir dengan melihatmu, dia bukannya tambah shock?”
”Aku...”
”Junsu benar, Stella,Hyunjoong berpaling pada Junsu, ”Rin kesini tadi... kenapa?”
”Dia bilang Patrick... ahh Yunhwa, mau bertemu kita semua, lapor Junsu.
Stella cepat tanggap,aku akan menjaga mini market menggantikan oppa. Oppa pergilah bersama Junsu.”
”Baiklah, Stella,” setuju Hyunjoong, “gomawo yo.”

Dalam sekejap mata, Hyunjoong dan Junsu menghilang dari hadapan Stella. Stella menoleh ke kanan dan kiri jalanan, berharap melihat Rin dan menjelaskan kesalahpahaman ini. Tapi dia tidak menemukan sosok Rin.

”Rin... rupanya Rin suka pada Hyunjoong oppa... aku... apakah aku begitu jahat?”

Stella menggelengkan kepalanya dengan sedih dan akhirnya memutuskan masuk kembali ke dalam mini market. Sementara itu Rin berjalan tanpa arah di jalanan kompleks yang sepi.

Rin bertanya,mencintai... apakah begitu menyakitkan? Aku sudah berjanji untuk merelakan Hyunjoong oppa dan Stella jie... tapi kenapa aku tadi berlari? Aku... pasti udah membuat mereka panik. Aku... harus minta maaf.”

Rin berbalik namun dia kaget bukan kepalang. TIdak jauh di belakangnya, Chun terbaring, didesak oleh... hantu!

”Chun ge!!”
”Ri... Rin...” desah Chun.

Tapi setelah itu Chun dicekik oleh hantu hingga pingsan.

Rin berseru, ”Luna Bow!”

Namun seketika muncul 3 zombie dari berbagai arah. Rin terdesak.

”Asyiiiik... satu Helper akan disingkirkan hari ini,” sorak si hantu, “benar-benar gampang menjebakmu ini... plus aku dapat satu kemurnian hati.”

Hantu itu meletakkan tangan transparannya di dada Chun dan menariknya. Hantu itu membuat Death Line sepanjang tangannya dengan dada Chun, Death Line itu berwarna pink.

”Oooh... kemurnian hati yang bagus dan kuat. Luar biasa...”

Death Line itu dihubungkan dengan jendela rumah terdekat. Jendela itu langsung berwarna hitam. Wajah Chun yang pingsan memucat.

Rin berseru,tidak!!! Chun ge!!!”

Saat Rin mau maju, ketiga zombie itu mendekat.

”Mati semua kalian!!!”

***

Clara dan Kyujong sedang kencan bersama. Mereka tak ada tujuan sebenarnya, makanya Cuma jalan-jalan saja, tidak naik mobil. Keduanya berjalan di tepian jalan.

Clara tertawa,hahah... pengetahuan budaya? Jenis lomba macam apa itu oppa?”
”Makanya aku sebel,” keluh Kyujong, “aku kan parah soal budaya. Mana Stella juga tidak bisa diandalkan. Dia bukannya belajar malah jaga di mini market Hyunjoong.”
”Kalau Stella jie sih jangan pernah dianggap mau serius.”
”Kau benar juga Clara. Duh... padahal lombanya tinggal seminggu lagi. Dasar tidak ada kepedulian. Masih mendingan Annie... katanya dia lagi di toko buku nyari buku yang bersangkutan.”
Memangnya oppa berniat menang nih?”
”Ya... tidak juga sih. Cuma at least kan tidak malu-maluin... masa kalah telak gitu.”
”Aku ada beberapa buku tentang budaya... tak tau bisa membantu oppa atau tidak. Tapi kalau oppa mau baca, aku pinjamkan deh...”
Kyujong bertanya,bener, Clara? Aku pinjam ya...”

Kyujong berdebar-debar melihat Clara tersenyum. Dia benar-benar tak menyangka bisa memenangkan hati Clara, membuatnya berpaling sepenuhnya dari Aaron.

”Kita kunjungi Stella jie dan Hyunjoong oppa saja yuk oppa. Mumpung kita sudah dekat ke kompleks. Sekalian ke rumah May jie gimana?” ajak Clara.
Kyujong menjawab,nanti.”

Merasa sepi, Kyujong tiba-tiba menghadap Clara. Clara kebingungan waktu Kyujong berjalan mendekatinya, dan mundur perlahan. Sekarang Clara udah terdesak ke tembok.

”Oppa...?”

Kyujong tidak menjawab apa-apa. dia hanya mendekatkan wajahnya ke wajah Clara, sementara Clara yang belum siap begitu panik, menoleh ke kiri, dan pada saat itu melihat Rin tengah berjuang menembakkan anak panah kemana-mana, tubuhnya berdarah... bukan asal menembakkan anak panah. Clara melihat musuh-musuh Rin... satu hantu dan tiga zombie!

”Aaargh! Rin!”

Kyujong kaget dan ikut menoleh mengikuti arah pandang Clara. Diapun melihat Rin dengan busur panah yang aneh, dan Rin berdarah.

Kyujong bertanya, ”Rin kenapa? Apa ini perbuatan... hantu-hantu?”
”Ya, benar oppa. Tapi kupikir... kita harus menolongnya.”

Clara dan Kyujong berlari ke arah Rin. Seketika mereka juga melihat Chun yang makin memucat, wajahnya udah seputih mayat.

”Rin, di belakangmu!”

Rin menoleh kaget dan menembakkan Luna Arrow ke zombie yang akan menyerangnya dari belakang, zombie itu jatuh. Clara dan Kyujong menghampiri Rin.

Kyujong bertanya, ”Rin, apa yang terjadi? Kau terluka!”
”Jangan pedulikan aku... tapi Chun ge...” keluh Rin.

Luna Bow terjatuh dari tangan Rin. Darah terus mengucur dari lukanya. Sementara Clara menoleh panik, masih ada dua zombie, satu hantu, Chun  dan Rin terluka...

Clara berteriak,aku... aku... Horizon Spear!!!”

Clara kaget waktu sebuah tombak muncul di tangannya.

”Aku juga... seperti Rin kah? Aku...”
”Clara, kau rupanya bagian dari May dan teman-temannya, ucap Kyujong.
”Oppa, cari Stella jie dan Hyunjoong oppa, cepat, sekarang!”

Kyujong yang tau Clara panik, langsung berlari ke arah mini market. Hantu itu mengejar Kyujong dan mencegatnya.

Hantu itu berujar,manusia lemah... kemurnian hati...”

Clara melompat dan berdiri di depan Kyujong.

”Pergi, oppa!”

Kyujong mematung waktu melihat Clara menyabetkan Horizon Spear ke si hantu, yang tidak bisa Kyujong lihat. Si hantu berteriak kesakitan. Itu cukup membuat Kyujong yakin tidak apa-apa meninggalkan Clara sebentar. Kyujong kembali berlari. Clara berlari kesana-kemari melindungi Rin.

Rin mengambil Luna Bow kembali, ”Clara...”

Rin menembak, tapi akurasinya udah sangat berkurang. Clara berdoa dalam hati supaya Kyujong segera kembali dengan membawa salah satu Warrior... atau kelima-limanya kalau perlu.

***

Pintu mini market menjeblak terbuka dan membuat Stella kaget setengah mati.

”My God!!!” keluh Stella.

Stella menjatuhkan barang-barang yang lagi disusunnya.

”Kyujong oppa?”
Kyujong terengah-engah, ”Stella... cepat... Rin dan Clara... dan Chun... dalam bahaya!”
”Apa?”

Stella melesat keluar, mengunci mini market cepat-cepat dan berlari cepat bersama Kyujong...

***

”Clara... kita tak akan menang...” keluh Rin.
Clara berseru,aku akan berjuang sampai aku mati!!!”

Clara kalang kabut menghadapi musuh-musuhnya. Maklum, Clara belum berpengalaman sama sekali memainkan tombak. Tiba-tiba tong sampah melayang ke punggung hantu dan membuat si hantu berteriak-teriak.

Stella berseru,hei, kesini bodoh!”
”Stella jie!” seru Rin dan Clara.
Hantu berkata, ”Water Warrior tanpa senjata adalah santapan empuk...”
”Chun...?” Tanya Stella, melihat keadaan Chun.

Stella melihat Chun yang terbaring lemah... nafasnya terputus-putus...

”Kau bilang apa? Aku santapan empuk?”

Bahkan Kyujong ikut merasakan... ada sesuatu yang berbeda pada Stella. Tubuhnya memancarkan cahaya kebiruan, dan Stella marah. Baru sekali itu mereka melihat Stella benar-benar marah dan serius. Tanpa perlu melihat lagi, Stella merentangkan kedua tangannya, dan seketika benda-benda sejenis tong sampah, kotak pos, dsb terbang dari tempat mereka seharusnya berada, diliputi cahaya biru.

Stella menoleh pada Kyujong, dkk,kalau aku tak menghabisi kalian di tempat, jangan sebut aku Water Warrior! Kita butuh Annie dan Julie. Cepat hubungi mereka! Hape, kalian punya kan?”

”Ahh benar...” setuju Clara, mengeluarkan hape.

Sementara itu Stella melambaikan tangannya dan benda-benda itu melesat ke hantu dan kedua zombie. Mereka kesakitan, dan Stella kembali menyerang mereka. Terus-menerus, tanpa ampun.

***

No comments:

Post a Comment