Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 28 January 2012

(When Our Dreams Come True) The Unfulfilled Promises chapter 10


When Our Dreams Come True
The Unfulfilled Promises
Chapter 10

Kang Ji Mun duduk kelelahan di kursi kantornya. Sekarang udah jam 7 malam. Dia baru ajah merampungkan syuting serialnya hari ini. Sebagai sutradara terkenal, jobnya selalu menumpuk. Hal ini mulai mengganggu daya penglihatannya. Dia sering sekali ke dokter mata belakangan ini.

Ji Mun: “Mungkin pengaruh usia…”

Ji Mun meraih koran hari ini yang belum sempat dibacanya. Dia kaget melihat foto headline hari ini diisi dengan wajah tampan seorang cwo.

HAN YONG SUN – KEMBALI KE TAIPEI

Ji Mun: “Han…Yong Sun? omona… Yong Sun!”

Mata Ji Mun meneliti artikel di bawah foto itu.

Han Yong Sun, seorang pianis terkenal asal Korea, akhirnya kembali ke tanah kelahirannya di Taipei. Yong Sun sesungguhnya adalah orang Taiwan yang berpindah kebangsaan menjadi Korea setelah ibunya menikah lagi dengan Han Yong Jin, salah seorang pria terkaya di Seoul, setelah bercerai dengan ayah sah dari Yong Sun. sekarang, Yong Sun kembali ke Taipei untuk mengadakan konser pertamanya di tanah kelahirannya ini. Konser piano bertajuk “For My Childhood Moment” akan diadakan hari Sabtu, tanggal 7 Januari mendatang. Yong Sun, pianis muda yang saat ini baru berusia 21 tahun, telah mengukir prestasi mendunia dengan menjadi wakil negara Korea untuk memenangkan bermain lomba…

Ji Mun: “Yong Sun! benar! Jun Ki harus bertemu dengan Yong Sun! ini bisa membuat Jun Ki segera mengingat kembali ingatannya yang hilang!”

Tanpa mempedulikan rasa lelah yang menyergapnya, Ji Mun keluar dari kantornya menuju apartemen Jun Ki dan Sang Seok.

***

Jun Ki memandang gedung pertunjukan di hadapannya dengan ragu. Tiket konser di tangannya udah siap. Tapi dia ragu. Siapakah Yong Sun ini? Kang ahjussi bilang dia adalah sahabat baikku dulu, bahkan dialah yang memperkenalkan aku dengan Kang ahjussi… tapi mengapa aku gak bisa mengingatnya? Termasuk semua kenangan di Seoul? Sebenarnya apa yang terjadi? Kepala Jun Ki, sekali lagi, terasa pusing. Ini terjadi untuk yang kedua kalinya hari ini.

Jun Ki: “Mungkin aku perlu ke rumah sakit. Huh… nantilah, waktu aku punya waktu senggang.”

Jun Ki menghela nafas dan masuk ke gedung konser. Semua orang yang datang berpakaian resmi, termasuk Jun Ki yang memakai jas resmi. Wanita2 mengenakan gaun2 dengan corak dan warna yang indah. Jun Ki duduk di barisan ketiga dari depan, di kanan-kirinya duduk pria setengah baya. Lima belas menit kemudian konser dimulai. Tirai di panggung disibakkan dan tampaklah seorang pria tampan berusia 20-an. Dia memakai jas resmi berwarna hitam, dengan kemeja di dalamnya berwarna putih susu. Diakah Yong Sun? tapi sedikitpun gak ada kesan dalam diri Jun Ki. Dia gak ingat apa2. Aaron menunduk pada para hadirin yang memberikannya aplaus. Aaron langsung duduk di grand piano besar berwarna coklat seperti kayu jati, meletakkan jari2nya yang indah dan panjang di tuts2 hitam-putih. Sebuah melodi indah mengalun… membuat perasaan Jun Ki mengambang… suara tawa anak2… senyum anak2… kelebatan bayang2 anak2… tampak ceria bermain di padang rumput… entah berapa lama udah Jun Ki dipengaruhi pikiran itu, Jun Ki mendengar alunan nada, lalu aplaus, begitu terus silih berganti… dan tiba2 kepalanya sakit. Sakit gak tertahankan. Jun Ki mengambil inisiatif untuk ke toilet. Sesampainya di toilet dan melihat bayangan wajahnya sendiri yang terpantul di cermin, dia melihat betapa pucat wajahnya.

Jun Ki: “Siapa anak2 yang bermain di padang rumput itu? kenapa melodi Yong Sun seolah membawaku ke… masa2 yang gak kuingat? Yong Sun… Yong Sun… Yong Sun…”

Jun Ki keluar toilet dan berkali-kali mengulang nama Han Yong Sun dalam hatinya. Dan kepalanya menjadi lebih sakit lagi. Jun Ki terhuyung dan menabrak seorang gadis.

Cwe: “Loh? Dui bu qi xian sheng…” (maaf tuan…)
Jun Ki: “Mei guan xi…” (gapapa…)
Cwe: “Jun Ki? Lee Jun Ki?”

Dalam pandangannya yang berkunang-kunang, Jun Ki berusaha fokus melihat cwe yang mengajaknya bicara. Cwe itu imut, mengenakan gaun simpel berwarna hijau dan mengguncang-guncang tubuh Jun Ki.

Cwe: “Jun Ki! Ini aku!”

Namun Jun Ki udah terlalu lemah untuk bertumpu pada kakinya lagi.

***

Cwe: “Ki… Jun Ki…”
Jun Ki: “Apa? Siapa?”

[From: Stella sweetie]

Jun Ki… apa kau udah sampai? Aku khawatir sekali. Cepat telepon aku begitu kau sampai! Berapapun mahalnya, telepon! ><

Je Sang: “Pacar? Aah… anak2 SMP sekarang semua udah punya pacar.”
Anio. Dia sahabatku.
Je Sang: “Tapi melihatmu begitu senang, ahjussi berani bertaruh kalian akan segera pacaran.”
Aku…

Jun Ki: “Aku…”
Cwo: “Jun Ki!”

Jun Ki akhirnya membuka matanya. Pandangannya udah normal kembali. Dia ada di apartemennya, dia mengenali tempat ini. Ada dua wajah yang memandang cemas ke arahnya. Satu cwe dan satu cwo. Cwe ini… yang menabraknya tadi…

Cwe: “Jun Ki ya~!”

Cwe itu langsung menyambar Jun Ki dan memeluknya kencang. Jun Ki terbatuk.

Cwo: “Xiao Mai, lepaskan Jun Ki. Dia sesak tuh.”

Cwe itu melepaskan pelukannya pada Jun Ki. Sekarang keduanya tersenyum pada Jun Ki.

Cwe: “Sombongnya kau, Jun Ki. Ini aku, Mugung. Dan ini Yong Sun. aaron.”

Jun Ki memandang si cwe yang bernama Mugung, lalu menoleh melihat si cwo. Ternyata benar itu Yong Sun yang konser tadi, tersenyum ramah padanya.

Jun Ki: “Emangnya kalian siapa?”
Mugung: “Ya~ Lee Jun Ki, jangan membuatku marah!”
Sang Seok: “Mugung, Yong Sun, Jun Ki telah melupakan masa lalunya.”

Ketiganya menoleh pada Sang Seok yang berdiri di ambang pintu.

Aaron: “Apa itu benar, Lee ahjussi?”
Ji Mun: “Ya, Sang Seok benar.”
Aaron: “Kang ahjussi!!”
Ji Mun: “Benar2 udah dewasa, Yong Sun. siapa dia? Pacarmu?”
Aaron: “Ye. Dia Lee Mugung Hwa. Mugung, dia Kang Ji Mun ahjussi, sutradara yang mengorbitkan Jun Ki.”
Mugung: “Choui irumun Lee Mugung Hwa imnida.” (menundukkan kepala)
Sang Seok: “Ahjussi harap kalian bisa membantu ingatan Jun Ki untuk kembali.”
Mugung: “Sebenarnya apa yang terjadi, ahjussi?”

Ji Mun menceritakan kronologis bagaimana Jun Ki bisa kehilangan ingatannya. Jun Ki telah berkali-kali mendengar kisah ini. Tapi hanya sedikit dari masa lalunya yang dia ingat. Dan mimpi tadi… apakah yang tadi itu mimpi? Stella sweetie? Siapa dia?

Jun Ki: “Stella…”
Aaron: “Apa, Jun Ki?”
Jun Ki: “Stella. Siapa dia?”
Aaron: “Syukurlah kau mengingatnya, Jun Ki. Dia adalah sahabat terdekatmu selain aku dan Mugung.”
Mugung: “Apa lagi yang kau ingat?”
Jun Ki: “Dia… mengirimkan SMS padaku… sebelum… aku kecelakaan… dia mengkhawatirkanku…”
Mugung: “Omona… syukurlah kau ingat, Jun Ki.” ><
Jun Ki: “Apakah aku udah mengabarinya? Apakah kalian mengabarinya? Tentang kecelakaanku?”
Ji Mun: “Hapemu rusak pada saat kejadian itu terjadi.”
Aaron: “Wajar kau gak menghubungi kami juga. Aaah, email! Kau bisa kirim email ke Stella!”
Jun Ki: “Aku… punya email baru. Aku telah melupakan emailku yang lama. Kalian punya alamat emailnya?”

Aaron dan Mugung bertukar pandang.

Aaron: “Gak punya. Ini… masalah pelik…” =.=”
Mugung: “Aaah, gini ajah, ayo kita ke Seoul!”
Jun Ki: “Mwo?”
Mugung: “Kuajak kau menemui Stella!”
Jun Ki: “Anio. Aku gak bisa meninggalkan pekerjaanku.”
Mugung: “Kau gak mau berkorban demi Stella? Apakah kau gak mau bertemu dengannya?”
Jun Ki: “Aku…”
Sang Seok: “Mugung, Jun Ki sungguh gak bisa meninggalkan pekerjaannya.”
Mugung: “Tapi…”
Aaron: “Kita yang akan jemput Stella kesini, Xiao Mai. Aku akan meluangkan waktu di tengah kesibukanku. Kita akan ke Seoul dan jemput Stella.”
Mugung: “Itu kalo dia gak marah dengan kita.” =.=”
Aaron: “Tenang ajah, kita akan membujuknya.”
Sang Seok: “Tinggallah lebih lama. Tolong kembalikan ingatan Jun Ki.”
Aaron: “Wah, mian ahjussi, kami gak bisa terlalu lama di Taipei. Kami sekolah dan kuliah di Singapore.”
Mugung: “Tapi kami akan kembali dengan membawa Stella. Tunggu yah, Jun Ki.” ^^

Yong Sun… Mugung… Stella… siapakah mereka semua ini?

***

Stella: “Huuuuuuuuuaaaaaaa!! Mugung dan Jun Ki jahat!!!!” ><
Loh, Stel… kupikir kau udah merelakan kami.
Stella: “Belum. Kalian berdua pada saat yang sama meninggalkanku. Kalian kejam!!”
Mugung: “Stella… kita masih bisa berhubungan lewat webcam ato video call kan?”
Lagian masih ada teman2 yang lain juga.
Stella: “Yang satu mau jadi artis, yang satu mau ikut pacarnya, aku harus gimana??” ><
Mugung: “Ehm… Stella, kami janji kami gak akan melupakanmu.”
Ye. Kau kan sahabat kami.
Stella: (manyun) “Cinca?”
Cinca…
Mugung: “Kami akan mengabarimu.”
Jaga diri baik2.

Jun Ki bangun dengan terengah-engah dan kepala sakit. Ada Mugung di mimpinya. Dan seorang gadis kecil yang gak dikenalnya. Stel… Stella… apakah dia Stella? Jun Ki mengambil hapenya dan menekan nomor yang dihafalnya.

Jun Ki: “Ji Sun noona, aku akan menyusul ke lokasi syuting ntar. Ada sesuatu yang perlu kukerjakan. Gapapa, aku bisa sendiri. Sampai ketemu disana.”

Jun Ki menggelengkan kepalanya sekali lagi dan memaksa dirinya bangkit. Jun Ki menuju kanvas kosong yang ada di sudut kamarnya, dan mulai menggoreskan sketsa…

***

No comments:

Post a Comment