Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 6 January 2012

Brand New It's Magic chapter 8 part 1


Brand New It’s Magic
Chapter 8 part 1

Chapter 8
The Party (Part 1)

Jadi begitu… jadi benar dia adalah pangeran Lavrenty. Apa yang sebaiknya kulakukan? Feodosiy mengendap-endap di tengah kegelapan. Kembali, seperti biasa, dia berpakaian hitam-khas drakula. Aku sudah melihatnya waktu itu… waktu itu princess Vani sudah muncul juga dan memastikan dia adalah kakaknya. Tanda di bahunya itu tak salah lagi… dan apa yang kulakukan disini? Mengendap-endap disini? Apa aku sanggup menangkapnya… ato melenyapkannya? Dia adalah sahabatku… dia adalah orang yang juga disayangi May… setelah Julie dan Kimbum menolongku, dan mereka melindungi dia, kini aku akan membunuhnya? Dimana moralku? Junsu jelas akan mengorbankan nyawanya daripada membunuh pangeran. Tapi dimana keberanianku? Aku… begitu pengecut. Hanya karena cincinku diambil… Elder Sword… aku tak pantas memilikimu…

Hyunjoong merasa mendengar suara gerakan di luar,siapa itu?”

Feodosiy melompat ke atap rumah sebelah untuk menghindari tatapan waspada Hyunjoong.

 “Double Sword!”
 “Prince… aku mencium bau… Justice Sword!” seru Junsu yang muncul tiba-tiba di kamar Hyunjoong.

Hyunjoong dan Junsu waspada berjaga di depan jendela. Feodosiy terdiam… mempertimbangkan tindakannya. Jelas dia tetap bisa menang dari Lavrenty dan Alekseev sekaligus. Tapi… tegakah dia? Saat berpikir seperti ini, dada Feodosiy terasa sesak dan panas luar biasa. Napasnya terengah, seakan ada yang berusaha merenggut nyawanya-nyawa drakulanya saat ini. Pada saat itulah, Feodosiy melompat ke dalam kamar Hyunjoong, mengagetkan Hyunjoong dan Junsu yang langsung teleport ke sudut ruangan.

Hyunjoong: “Feodosiy!”
Feodosiy terengah, “Prince… Lavrenty…”
“Ivan! Kaupun sudah yakin dengan sosoknya kan?” Tanya Junsu.
 “Tanda di bahunya… pasti bukan buatan tangan kan?”
 “Jadi kau ada disana juga pada malam itu! Kenapa kau tidak membantu kami? Taukah kau bahwa kami kerepotan dan banyak korban berjatuhan?”
 “Kau pikir bagaimana aku bisa membantu kalian?”
Hyunjoong curiga,cincinmu… apakah sudah kembali?”
 “Aku… harus menangkap atau melenyapkanmu, Oliver… jika aku masih menyayangi nyawamu…”
 “Kalau begitu jangan lakukan ini Ivan… oh bukan… Kim Ryeowook, tegas Junsu.

Mata Feodosiy terbelalak.

***

Rotislav memerintahkan,kalian… kirim pasukan kalian! Ikuti Feodosiy! Aku tak percaya dia benar-benar bisa membunuh Lavrenty! Bantu dia kalau perlu! Bunuh Alekseev sekaligus. Dia tau terlalu banyak.”
“Setelah itu habisi Feodosiy juga?” Tanya si hantu kepala.
 “Dia jangan. Biarkan aku memanfaatkannya sebentar lagi. Elder Sword di pihak kita, kita beruntung luar biasa.”
 “Baiklah. Pasukan kami, zombie dan beberapa anak buah kelelawar dan pelayan-pelayan drakulamu akan kesana.”
 “Kirim hanya kabar baik ke sini. Kalau tidak, kembali kalian ke dunia kalian!”

Hantu itu pergi keluar ruangan. Ruangan pertemuan dalam rumah yang seperti kastil ini sangat gelap dan tua. Disana hidup  Louis Rotislav dan istrinya, Bella Rotislav. Keduanya masih berduka atas kematian anak tunggal mereka, Mike. Bella saat ini di pemakaman, masih sangat terpukul. Sementara Louis merasa balas dendam akan setimpal untuk kematian anaknya. Apalagi pangeran Lavrenty-lah yang akan dibunuhnya. Buronan yang sangat dicari. Dengan demikian keluarga Yevpraksiya bisa memegang tahta dengan aman dan Rotislav akan menjadi salah satu penguasanya juga. Keluarga Yaroslava yang mengganggu itu juga akan dihabisi, segera setelah kunci Lavrenty dihasisi. Dalam hati Rotislav yakin, Patrice, anak sulung Yaroslava, pasti dalang di balik kembalinya Element Warriors. Dia tak memikirkan hal ini untuk sementara waktu. Yang penting Lavrenty mati, itu sudah cukup. Berikutnya tinggal memburu sang putri yang berkeliaran tanpa penjagaan. Terlalu mudah.

Rotislav menusuk cincin I.F dengan pedangnya,kau dengar, Feodosiy? Lengah sedikit kau akan mati…”

***

“Aaaargh!” teriak Feodosiy.
Hyunjoong berseru, “Ryeowook!”
“Elder Sword! Jangan dekati aku, Oliver!”
“Ryeowook! Kau akan membunuh Oliver?” Tanya Junsu.
“Aku… aku…”

Feodosiy terengah, keringat bercucuran di balik topengnya.

Hyunjoong berucap,kami akan menyelamatkanmu! Bertahanlah sebentar lagi! Vani sedang dalam perjalanan untuk mengambil kembali cincinmu!”
“Princess Vani… sendirian… tidak akan berhasil…”
“Dia akan berhasil!” yakin Junsu.
 “Cincinku… ditusuk…”
 “Brengsek! Dari dulu Rotislav selalu melakukan hal licik seperti itu!”
Hantu berujar,sekarang… atau tidak sama sekali, Feodosiy.”

Hyunjoong dan Junsu yang menghadap ke jendela melihat. Di luar sana, ada serombongan hantu, zombie, kelelawar, dan tiga drakula, jelas pelayan Rotislav. Sementara Feodosiy membelakangi jendela, terengah dan bertumpu pada Elder Sword, tau bahwa nyawanya akan habis.

Hantu mengancam,sekali tusuk, kau akan mati, Feodosiy. Tak taukah kau sekarang kau tengah disiksa?”
 “Aku…” gagap Feodosiy.
Hyunjoong saat itu menatap Feodosiy. Feodosiy membuka topeng drakulanya. Benar itu Ryeowook. Wajahnya pucat luar biasa, dan matanya itu… memancarkan binar yang dimengerti Hyunjoong… bahwa dia bersedia berkorban untuk sahabat lamanya ini…
Junsu cemas,tidak bisa begini…”

Sementara Junsu yang selama ini menjadi pengawal Hyunjoong, memikirkan cara mereka untuk selamat dari semua ini. Mereka membutuhkan…

“May, Amelz, Annie, Julie, Stella, Rin, Kimbum… kami membutuhkan kalian. Sekarang, di rumah Hyunjoong hyung. Junki, Youngsaeng hyung… lindungi teman-teman kalian yang lainnya semampu kalian.”

***

May baru saja mau tidur saat mendapat Telepathy dari Junsu. Dia tau dia harus pergi sekarang…

Rin keluar dari kamarnya barengan dengan May,jie… Junsu…”
“Ya. Kita harus pergi, Rin, ajak May.
Jiro keluar dari kamarnya,ada apa?”
“Tugas kami, ge.”
 “Baiklah. Jaga diri kalian.”
 “Gege juga.”
 “Kami akan kembali dengan selamat, ge, janji Rin.

Dengan satu gerakan lincah, May bergandengan dengan Rin dan terbang dari dalam rumah, langsung menuju rumah Hyunjoong.

***

Rotislav mengumpat, “Feodosiy ini… dia masih juga belum bergerak!”
 “Aaargh! Jangaaaan!” seru seorang pelayan drakula yang menabrak pintu hingga hancur.
 “Ada apa ini? Princess Lavrenty-kah?”

Rotislav mengacungkan pedangnya dengan waspada.

Cowok yang tersenyum tenang dan manis,uuuups… salah. Tapi mungkin kau ingat aku?”
 “Patrick Lavrenty!”
 “Wow… tebakan bagus.”
 “Kupikir kau sudah mati!”
 “Aku berkeliaran kesana kemari untuk lolos dari kaum kalian. Dan… oh, aku sudah berkeliaran cukup lama. Dan aku punya kabar bagus. Mau tau?”
 “A… apa?”

Rotislav waspada. Dia tau jelas maksud kedatangan Patrick ke kastilnya bukan untuk beramah-tamah.

 “Aku bertemu dan selama ini bersama-sama King and Queen Lavrenty kita yang agung.”
 “Jangan bercanda!”
 “Oh… aku tidak bercanda. Kalian kira mereka mati? Salah… kami memutasikan mereka ke dunia manusia sekaligus memodifikasi ingatan mereka. Sekarang mereka berada di tempat yang aman, di dunia kita. Rasanya mereka hidup sekitar… ya 13 tahun di dunia manusia. Singkat yah? Tapi kalian tidak pernah tau kan?”

Patrick tetap tersenyum tenang. Sangat tampan.

“Dan aku bertemu princess Vani, atau tepatnya sepupuku yang cantik itu dalam perjalanan. Sekarang Princess ke tempat appa dan omma nya… istilah yang manusia kan? Hahah…”
“Jangan terus tertawa!” hardik Rotislav.
 “Harusnya kau ingat perangaiku kan? Hidupku adalah untuk selalu tersenyum. Semua masalah akan selesai dengan senyum.”
 “Omong kosong!”
 “Aku datang kesini… untuk… ah, aku ingat… Princess Vani bilang kau lagi menyiksa Ivan. Aku datang untuk mengambil kembali cincinnya.”
 “Kau… mau melawanku?”
 “Kau belum pernah menghadapi Elder Sword dengan duel kan? Mike anakmu sudah pernah merasa kesusahan. Fine, kurasa Ivan kurang jago menggunakan pedang itu, tapi aku akan mengajarinya waktu reuni yang menyenangkan tiba. Sekarang, kau akan hadapi ini.”

Patrick mengeluarkan senjatanya dari udara kosong. Sebuah busur panah.

 “Frost Bow?”

Rotislav makin ketakutan. Dia mengenalinya dari anak panah yang tajam dan transparan, terbuat dari es.

 “Masih kalah dari Dragon Bow-nya Wind Warrior. Tapi lumayan untuk menggantikan Rantaiku yang putus.”
 “Kau… bisa mengganti senjata?”
 “Apa yang tidak bisa kupakai? Pedang? Tombak? Atau tongkat? Dan Frost Chain ku… kaulah yang memutuskannya!”

Seketika mata Patrick berkilat berbahaya. Patrick mencabut Frost Arrow. Rotislav mundur ketakutan, seketika para pelayannya berkumpul, ada sekitar 10 drakula sekarang.

“Pergi!!!”
 “Kalian akan berakhir disini. Sekarang.”

Patrick mencabut empat anak panah sekaligus, membidiknya di tengah-tengah jari-jari tangan kirinya (kidal, biasanya kan busur di tangan kiri, tapi Patrick memegang busur di tangan kanan, anak panah dibidik dengan tangan kiri), dan menembakkannya…

***

No comments:

Post a Comment