Brand New It’s Magic
Chapter 8 part 3
Alend baru pulang dari kantor Soul EO-nya tengah malam ini. Dia berjalan lunglai setelah turun dari bus terakhir. EO-nya sedang sibuk mempersiapkan acara besar, jadi Alend lembur sampai tengah malam. Karena tak mau ngerepotin teman sekantornya, Alend memilih pulang naik bus.
“Menyesal… harusnya aku minta diantar tadi… Kakiku mau patah… capeee…” keluh Alend.
Alend masih berjalan lunglai masuk ke jalan kecil menuju rumahnya. Saat itu dia melihat sosok di ujung lorong. Sosok yang terduduk di bawah bayangan.
“Siapa itu?”
Alend yang penasaran mendekati sosok itu.
“Waaah… cowok cakep sekali… Cuma pakai kaos dan jaket training plus celana panjang yang semuanya putih saja cakep… Aaah…”
Cowok itu terbatuk dan saat itu Alend sadar kalau dia terluka di dadanya, ada darah berwarna hitam kehijauan yang keluar dari sana.
“Kau terluka?”
Alend membantu cowok itu untuk bangun.
Cowok itu mengeluh, “sa… kit…”
“Aku akan membawamu ke rumah sakit.”
“Aku tidak… bisa sembuh di… rumah sakit… bawa aku… ke Light Warrior…”
“Kau yakin masih sadar sekarang? Siapa itu Light Warrior?”
“Gimana kalau… Junsu…? Hyunjoong…?”
“Tidak pernah dengar… Ke rumah aku sajalah…”
“May…?”
“May? Kau kenal May? Ahh… kalau itu aku bisa membawamu ke tempatnya. Tapi kalau kau terluka begini, aku tidak yakin kau bisa ke sana. Rumahnya jauh dari sini.”
“Ini… penting…”
***
May dan Youngsaeng terbang bersama di tengah malam ini. Rasa lelah May hilang karena bersama Youngsaeng. Perasaan tertiup angin saat terbang ini… May menyukainya.
Youngsaeng berharap, “aku ingin jadi cowok yang lebih kuat untuk melindungimu, May.”
“Oppa jangan bercanda,” kata May, “kalau aku boleh sombong sedikit, tidak ada yang lebih kuat dari aku. Meskipun Amelz dan Stella lebih kuat, tapi aku leadernya.”
“Hyunjoong… Junsu dan Ryeowook lebih kuat kan?”
“Tidak-tidak… Ryeowook begitu karena senjatanya bagus. Tapi Junsu bilang panahku juga bagus.”
“Apa aku jadi drakula juga?”
“Mana bisa begitu… Ngomong-ngomong aku belum pernah Tanya mereka… apa benar dengan menggigit mereka bisa mengubah kita juga?”
“Memangnya May juga pengen jadi drakula?”
“Tak… kalau oppa manusia, aku juga. Kalau oppa drakula, aku juga.”
“Hah… mana tega aku kalau May jadi drakula.”
“Sudahlah oppa. Aku lebih suka oppa yang sekarang koq.”
Youngsaeng tersenyum sangat manis padanya.
“Loh, apa itu di bawah?”
May memicingkan matanya. May melihat dua sosok duduk di jalanan, bersandar di tembok.
“Mungkin mereka butuh bantuan…”
“Oppa… itu Alend kan?”
“Hah? Masa sih? Ayo kesana…”
May dan Youngsaeng turun tak jauh dari tempat mereka. May merasa ada sesuatu yang tak beres. May cepat-cepat berlari menuju tempat Alend, disusul Youngsaeng. Rupanya benar, Alend lagi menolong orang yang berdarah-darah.
Alend berseru, “astaga, May… Youngsaeng oppa. Aku kira kalian hantu. Cowok ini bilang dia mau ketemu kau…”
“Tidak kenal…” kata May, melihat cowok itu.
Youngsaeng memutuskan, “yang penting kita tolong dulu May. Bawa ke rumah sakit.”
“Dia tidak mau ke rumah sakit,” keluh Alend, “lagian lukanya aneh.”
May melihat darah cowok itu.
Youngsaeng berteriak, “May, hantu, di atas!”
“Dragon Bow!” seru May.
May menembak hantu itu dengan tepat. Tapi May heran ahanya ada satu hantu disana, seolah hantu itu mengejar drakula yang terluka ini.
“Oppa… dia ini…”
Cowok itu berkata, “May… ini…”
May menerima cincin I.F dan May tau itu cincin milik Ryeowook.
“Kita bawa ke Julie, May,” putus Youngsaeng setelah melihat cincin dan darah yang mengucur.
May setuju, “oke, oppa.”
“Hei kalian mau kemana?” Tanya Alend.
Youngsaeng menjawab, “menyembuhkan dia, Alend.”
“Aku ikutan.”
“Tapi…” tolak May.
“Aku berhak tau. Kan aku yang menemukannya. Lagian kalian rahasia-rahasiaan…”
Youngsaeng setuju, “ya. Alend berhak tau, May. Kita ajak dia. Ayo.”
“Oke, oppa,” May mengiyakan, “Alend, jangan kaget ya.”
“Gyaaaah… apaan nih May???” teriak Alend.
“Ini namanya terbang.”
May mengedip pada Youngsaeng di sampingnya, yang membawa cowok cakep itu di punggungnya.
“Jangan jatuuuuh…”
“Aku jago koq. Untuk penjelasan, nanti kau akan dapat. Tapi kau harus merahasiakannya dari Aaron ge. Dia tidak tau loh.”
Alend mengangguk ketakutan. Mereka semua akhirnya kembali ke rumah Hyunjoong yang ternyata masih lumayan ramai. Amelz dan Kimbum tidur di ranjang Hyunjoong, Julie duduk bersandar bersama Jiro, Junki tertidur di dekat Annie, Stella, posisinya sudah berubah dengan tidur di pangkuan Hyunjoong. Sementara Kyujong, Rin, Hyunjoong, Julie, Jiro, Annie, Junsu dan Ryeowook tampak masih segar-bugar dan tengah mengobrol. Mereka menyeruak masuk melalui jendela.
Rin bertanya, “loh? Alend jie kan?”
Alend terhuyung.
“Uuuups…” ucap Kyujong sambil menangkap Alend.
May berucap, “sepertinya Alend shock dan cape deh. Hyunjoong oppa punya ranjang lagi?”
“Sebelah? Kamar Junsu?” usul Hyunjoong.
Jiro membopong Alend yang rupanya sudah ketiduran, “yuk Kyujong, kita bawa Alend.”
Jiro dan Kyujong keluar kamar.
“Apa? Ada apa?” Amelz bangun dengan shock, “mana hantunya? Dawn Sword!”
“Hiiii… Amelz, hati-hati…” wanti Julie.
“Oh, bukan hantu ya? Aku masih di kamar Hyunjoong oppa?”
Kimbum menjawab, “iya… kita ketiduran di ranjangnya. Eh Youngsaeng hyung, siapa itu?”
“Makanya kami mau menyembuhkannya,” jawab Youngsaeng, “Julie, tolong ya.”
“Serahkan padaku,” yakin Julie.
Setelah Amelz dan Kimbum bangun dari ranjang, mereka meletakkan cowok cakep itu di ranjang.
Junsu bertanya, “dia kan Patrick Lavrenty? Ya ampun… dia sepupumu, Prince!”
“Oh ya? Dia cute,” ucap Hyunjoong, “tidak seperti cowok.”
“Oh ya, ini cincin Ryeowook, dia yang mengembalikan,” ucap May.
Ryeowook mendekati Patrick yang terbaring, “wah… thanks God. Tapi… tunggu… lukanya… dia keracunan. Bisa mengancam nyawanya.”
“Julie, please, cepat.”
Julie maju dan duduk di tepian ranjang. Julie langsung meletakkan tangannya di luka Patrick (bajunya sudah dibuka oleh Hyunjoong). Luka tusuk akibat pedang. Darah hitam kehijauan keluar dari sana.
“Heal!” seru Julie.
Cahaya putih misterius keluar dari tangan Julie menuju luka Patrick. Sesaat luka itu tampak membaik, tapi kemudian darah kembali mengucur. Ekspresi heran muncul dari wajah Julie, kemudian keringat mulai bercucuran dari wajah Julie.
“Aduuuuh…” ><
Semuanya panic, “Julie…”
“Tanganku panas.”
“Ah… Ryeowook benar,” setuju Junsu, “luka itu ada racunnya. Khas Rotislav sekali. Julie, kau bisa membuat luka itu tampak lebih baik, tapi kau harus hati-hati. Bisa-bisa racunnya berpindah ke tubuhmu. Tubuh drakula bisa menahan penyebaran racun itu, tapi tubuh manusia tidak bisa.”
“Aku akan berhati-hati.”
“Julie… kau masih akan menyembuhkannya? Maksudku… kau sendiri dalam bahaya saat menyembuhkannya!” ucap Kimbum.
“Tidak apa-apa oppa. Drakula ini sepupu Hyunjoong oppa. Dia juga sudah menyelamatkan cincin Ryeowook oppa. Menolongnya sudah jadi kewajibanku. Aku akan menyembuhkannya.”
Hyunjoong berujar, “baiklah kalau itu kemauanmu, Julie. Besok Patrick akan dipindahkan ke rumahmu.”
May merasa sedih melihat keadaan cowok ini… si Patrick ini… May berharap mudah-mudahan semua yang baik agar dia bisa sembuh.
***
No comments:
Post a Comment