Brand New It’s Magic
Chapter 7 part 7
Dan Patrice menghilang dari cermin. Vani memandang mereka satu persatu dengan wajah ingin tau.
Vani beralih ke satu-persatu wajah, “Wind Warrior… hmm… Fire? Dan… Aaah… Water Warrior sangat mirip. Earth… ya ya… dan Light. Kau bisa Healing?”
“Bi… bisa…” Julie bingung dibuatnya.
“Dan kau… Aku pernah melihatmu dimana ya…? Ah sudahlah, mungkin aku salah ingat.”
Vani melepaskan pandangannya dari wajah Youngsaeng.
Junsu memutuskan, “sekarang waktunya mengarang sesuatu. Sudah ada korban…”
Ya. Sedikit-banyak, kemurnian hati makin banyak terkumpul… May semakin merasa bersalah.
***
Vani, Hyunjoong, May dan Junsu berkumpul di kamar Hyunjoong pada suatu malam setelah mini market tutup.
Hyunjoong bertanya, “Vani, tidak bisakah kau tinggal?”
“Tidak bisa oppa,” tolak Vani, “oppa tau aku harus merebut cincin Feodosiy lagi dan menyelidiki keberadaan keluarga Yaroslava.”
“Padahal appa dan ommaku suka padamu. Meskipun kau Cuma mengaku sebagai temanku yang menginap di rumah.”
“Aku akan kembali lagi oppa, aku janji. Kita akan mengumpulkan keluarga kita lagi.”
“Memangnya appa dan omma kita yang disana…”
“Belum mati. Aku yakin mereka belum berhasil membunuh king dan queen. Makanya Ivan bisa membantu kita nantinya. Kita harus mengumpulkan sebanyak mungkin sekutu,” yakin Junsu.
Vani berpesan, “Junsu, May, tolong jaga oppaku ya.”
“Jangan khawatir princess, aku tidak akan mengecewakan.”
“Kupikir kau mau kuliah dengan kami,” keluh May, “kita pasti di satu tingkat ya.”
“Kau masih sama seperti yang kuingat May, sangat perhatian,” puji Vani.
“Apa kau akan baik-baik saja meskipun sendirian?”
“Jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja.”
Junsu menjelaskan, “Love Magic Stick milik princess Cuma bisa dikalahkan Demon Magic Stick-nya Light Warrior lho.”
“Sekalian dalam perjalanan aku mau belajar ilmu-ilmu praktis seperti yang kalian punya. Misalnya Teleport atau Telepathy, supaya lebih mudah komunikasi dengan kalian.”
“Aku Cuma bisa bilang selamat berjuang, Vani,” doa May.
“Oh ya ngomong-ngomong… Youngsaeng pacarmu itu May…”
“Ya?”
May merasa was-was nama Youngsaeng disebut.
“Ada sesuatu yang beda dengan dia. Sesuatu yang tidak sama dengan Warriors’ Helper. Kurasa ada baiknya… kalian juga menjaga dia. Dia memancarkan kekuatan yang aku tidak ngerti gimana menjelaskannya. Apa kau tidak ngerasain itu, Junsu? Indramu kan paling bagus?”
Junsu berpikir, “hmm… aku baru merasakan sesuatu yang berbeda waktu dia mulai jadi Warriors’ Helper koq. Apa kekuatan itu sesuatu yang buruk?”
“Tak, mungkin itu kekuatan yang baik. Tenang saja.”
Dan May jadi banyak berpikir selama sisa malam itu. siapa Youngsaeng yang sebenarnya? Apakah ada yang lebih aneh lagi dari menjadi Element Warriors, Warriors’ Helper atau Drakula?
***
Suatu pagi setelah malam Valentine. Clara duduk di bangku batu dekat parkiran mobil kompleks Saint. Meski malam Valentine itu menorehkan tinta hitam dalam sejarah sekolah Saint, juga Julie dan ketua dewan mahasiswa merasa malu luar biasa, tapi bagi Clara malam itu merupakan suatu awal baginya. Awal yang tak akan bisa dilupakannya.
Dalam kekacauan yang amat sangat di dalam aula, May dan Rin berhasil menyelamatkan Clara dan Fennie dari jeratan zombie. Keduanya berlari tergopoh-gopoh ke lingkaran aman yang sudah dipagari oleh May, Rin, Junsu, Kimbum, Hyunjoong, Stella, Amelz, Annie, Vani dan Julie. Youngsaeng, Junki dan Thia udah ada di tengah lingkaran sebelum Clara dan Fennie. Melihat May, dkk beraksi membuat Clara tercengang sekaligus ketakutan. Meski ini kedua kalinya Clara melihat pertempuran, dia tidak pernah melihat mereka bertempur dengan tampang serius dan banyak gerakan senjata. Dia mendengar May menyebut Hantu, tengkorak, kelelawar dan zombie sekaligus yang menjadi lawan mereka. Clara hanya bisa berdoa supaya mereka bisa menang. Padahal Clara ingin membantu, tapi apa daya dia tidak punya kekuatan apa-apa.
May bertanya, “Saengie oppa bisa terbang kan? Bisa tolong selamatkan teman-teman terdekat kita lebih dulu ke dalam lingkaran?”
“Ide bagus May, aku akan laksanakan,” setuju Youngsaeng.
Seakan sudah terlatih, Youngsaeng terbang kesana-kemari dan menyelamatkan Calvin dan Chun, keduanya pingsan.
Junki berteriak, “Youngsaeng hyung, awas!”
“Dasar hantu sial!” Rin menembakkan Luna Arrow dengan semangat tinggi dan melukai musuhnya, “mau melukai calon kakak iparku, hah!”
“Bahaya. Nyaris saja,” keluh Youngsaeng.
Clara berlari keluar, “ah… Aaron ge juga pingsan tidak jauh dari lingkaran. Biar aku saja kesana.”
“Clara!!!” panggil Thia.
Clara berlari dengan menghindari kerumunan kelelawar dan mendekati tubuh Aaron. Clara berusaha menggendongnya.
Fennie memanggil, “Clara, kembali kesini! Biar yang lain yang menyelamatkan Aaron ge!”
“Clara!!!!!!!!” teriak Kyujong.
Sesaat Clara mengira ada yang menyerangnya. Clara jatuh terkelungkup ke lantai aula, dan dari nafas hangat di pipi Clara, Clara tau ada manusia yang menimpanya. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Dia tidak bisa melihat dengan posisinya yang begini.
Junsu melakukan Teleport langsung ke tempat Clara, “Clara, Kyujong…”
Setelah mendengar nama Kyujong, Clara merasa detak jantungnya berhenti. Setelah Junsu agak mengangkat tubuh Kyujong, Clara langsung duduk dan merebut Kyujong dari tangan Junsu. Dia duduk sambil memangku Kyujong. Saat itu juga Julie berlari dari penjagaan menuju tempat mereka, disusul Hyunjoong dan Youngsaeng. Clara merasa tangannya yang menahan tubuh Kyujong hangat, dan betapa terkejutnya Clara saat menarik tangannya, ada darah disana.
“Kyu… Jong oppa…” keluh Clara.
No comments:
Post a Comment