Noona, I Love You
Chapter 2
Aku tidur tidak tenang. Kutarik selimut dan kurapikan lagi di atas tubuhku. Tapi aku sekarang gelisah sekali. Rasanya aku mendengar suara… entah suara apa… samar-samar… aku melirik ponselku. Jam 10 malam… dan 1 SMS… 5 missed calls… dan kusadari yang tadinya suara samar itu rupanya bunyi bel apartemenku. Siapa yang datang begini malam? Aku langsung saja bangkit dari ranjangku dan membuka pintu apartemenku. Mataku terbelalak ketika melihat siapa yang datang, terlebih lagi keadaannya.
“Daein… aku sudah menunggumu… lama sekali…”
“Heechul! Masuk!”
Dia masih tetap tampan seperti biasanya, malahan dia terlihat makin tampan dengan pakaian musim dinginnya yang berlapis-lapis plus syal cokelat tebalnya, tapi yang membuatku terkejut adalah butiran salju di rambutnya. Dan ketika memasuki apartemenku, dia terlihat gemetar. Apa dia sudah lama menungguku di depan? Mungkin tadi aku ketiduran dan tidak mendengar bunyi bel… aku merasa bersalah. Aku lupa tadi aku merasa kecewa dengannya. Aku mengambil selimut tebal dan membalut tubuhnya dan menaikkan suhu pemanasku lagi. Tanpa banyak bicara, aku langsung ke dapur kecilku dan membuatkan susu hangat untuk Heechul, lalu segera menyerahkan untuknya.
“Daein… gomawo,” ujar Heechul, suaranya bergetar.
“Heechul, kenapa…”
“Pertama-tama aku mau minta maaf. Tadi siang aku… punya kegiatan yang sangat padat jadi aku tinggalkan ponselku. Aku baru melihat pesanmu sekitar dua jam yang lalu dan aku langsung ke Handel & Gretel. Ternyata kau sudah tidak disana,” jelas Heechul, dia menenggak sedikit susu yang kubuatkan, “dan SMSku tidak kau balas. Aku langsung saja ke apartemenmu dan kau tidak menjawab teleponku. Aku menekan belmu dan kau juga tidak merespon. Aku sudah mengecek restoran dan kembali lagi kesini…”
Pikiranku kacau sekarang. Heechul… bersedia bolak-balik hanya untuk mencariku? Jadi dia berlumuran salju seperti ini…
“Kenapa? Untuk apa begitu panic?”
“Bagaimana aku tidak panic? Aku takut terjadi sesuatu denganmu. Aku meminta nomor Sunmi dari restoran dan setelah menghubunginya, aku tau kau di apartemenmu, hanya saja aku tetap khawatir… kukira kau kenapa-kenapa di dalam sini…”
“Kau tidak perlu begitu, Heechul, kau tau aku bisa menjaga diri.”
“Hanya karena kau lebih dewasa dariku? Aku tetap tidak yakin kau bisa menjaga diri, noona. Kau membutuhkan namja di sampingmu, noona.”
Kenapa tiba-tiba dia bicara seperti ini? Kenapa tiba-tiba pandangannya begitu menusukku?
“Apakah kau marah padaku, Daein? Mianhae… maaf aku tidak bisa berada di sisimu ketika kau memintaku. Aku benar-benar… minta maaf. Marahlah kalau kau ingin, Daein.”
Aku menggelengkan kepalaku. Aku tidak bisa marah padanya… dan aku tidak berhak melakukan itu. tangannya yang memegang cangkir itu masih gemetar… dan aku dibuat semakin berdebar oleh pandangannya itu… aku meraih tangannya dan merasakan tangannya yang begitu dingin.
“Aku tidak bisa marah padamu. Aku terharu… karena demi aku, kau rela kedinginan begini…”
“Demi kau, tentu saja aku rela melakukan apapun.”
“Kenapa?” tanyaku, suaraku tercekat.
“Masih perlukah aku mengatakan alasannya?”
“Aku ingin, karena aku tidak ingin mempercayai apa yang sebenarnya terjadi sekarang…”
“Saranghaeyo.”
Kini aku diam mematung. Tidak mungkin… tidak mungkin… otakku masih menolak untuk mempercayainya… dia… baru saja… dan tanpa kusadari, kini aku ada di pelukannya. Pelukannya terasa hangat dan… dia tidak terlihat seperti dongsaengku kalau seperti ini. Ternyata tubuhku muat di dekapannya. Dia… juga namja dewasa.
“Mulai sekarang, kau berhak atas aku, Daein. Jangan simpan segalanya sendirian, kecuali kau tidak mencintaiku. Jujurlah. Katakan kau juga mencintaiku. Arasso?”
“Kenapa kau begitu arrogant?”
“Karena aku mencintaimu. Itu saja.”
Aku terdiam. Kalau boleh jujur, tentu saja aku juga mencintainya. Tapi dia lebih muda dariku…
“Dan Daein, selamat ya atas diterimanya komikmu. Sekarang yang kita perlukan hanya larisnya komik itu di pasaran. Kita bisa terus berdoa.”
“Gomawo, Heechul. Kalau bukan karena bantuanmu… mungkin aku tidak bisa mewujudkannya…”
“Sesungguhnya yang berbakat itu kau. Aku tidak melakukan apapun.”
“Kau memberiku semangat, itu yang terpenting,” tukasku.
Lalu kami terdiam, canggung sekali rasanya. Tapi aku teringat ucapan Sunmi… apakah benar Heechul menyembunyikan sesuatu dariku?
“Heechul…”
“Hmm?”
“Apakah kau menyembunyikan sesuatu dariku?”
Aku menunggu Heechul menjawab dengan jantung berdebar-debar.
“Tidak.”
“Bisakah aku mempercayaimu?”
“Lebih dari apapun.”
Tanganku sendiri bergerak secara naluriah untuk mendekapnya lebih erat. Hangat… pelukannya lebih hangat dari penghangat ruanganku. Bolehkah aku membuka hatiku untuknya? Mulai sekarang… bolehkah aku menyerahkan masa depanku untuknya?
***
-CUT TO NOONA, I LOVE YOU (NO CHILDREN 21 STORY, CHAPTER 1, IF YOU DON’T LIKE TO READ, JUST CONTINUE READ BELOW-
***
“Ya~~ Daein, apa di dalam restoran masih dingin?”
Sunmi melirik kesal pada Daein yang masih tetap mempertahankan memakai syal di dalam restoran. Daein bukannya melepas syal itu, malahan makin mengeratkannya.
“Ng… aku… demam…”
“Ngomong-ngomong kau kenapa dua hari yang lalu? Heechul mencarimu dengan panic sekali. Katanya dia menunggu di depan apartemenmu lama sekali,” selidik Sunmi.
“Aku Cuma ketiduran.”
“Eh yang baru disebut panjang umur.”
Daein menoleh ke arah pintu dan melihat Heechul memasuki restoran. Heechul tersenyum sejenak dan menghampiri kasir untuk memesan makanannya.
“Pulang bareng ya.”
Heechul hanya berbisik singkat pada Daein sebelum dia duduk di meja pilihannya. Selesai bekerja, ketika sebagian besar pelayan masih ganti baju di ruang locker, Daein dan Sunmi menghampiri Heechul. Daein duduk di samping Heechul dan Sunmi di seberang mereka.
“Oh ya, Sunmi-sshi, sekarang kami sudah resmi berpacaran.”
Sambil berkata begitu, Heechul menarik dan menggenggam salah satu tangan Daein dan meletakkannya di atas meja.
“Heechul! Jangan pamer!”
Sunmi tertawa menanggapinya.
“Chukae kalau begitu. Traktir dong.”
“Ayo, kita makan hotpot,” ajak Heechul.
Sunmi mendahului berjalan di depan kedua pasangan baru ini. Heechul melirik syal tebal yang sama sekali tidak diusik Daein dari tadi pagi hingga sekarang.
“Kenapa dengan lehermu?”
“Kau masih Tanya mengapa… kalau bukan gara-gara kau, aku tidak perlu berpanas-panas di dalam resto tadi.”
“Galak sekali… aku kan menyuruhmu memanggilku oppa…”
“Gara-gara kissmark-mu nih!”
“Nanti malam aku tambah ya…”
“Shireo!”
“Kenapa kalian berdua ini? Cepatlah, mau makan dimana kita? Aku sudah lapar.”
“Yaaaaa~ tunggu, Sunmi!” pinta Daein, menarik Heechul berjalan lebih cepat.
***
“Daein… aku akan ke Jepang dari lusa selama seminggu.”
Daein mendongakkan kepalanya dari keasyikannya memakan ramen. Mereka sekarang sedang berdua di apartemen Daein yang terasa hangat.
“Hmm? Kenapa?”
“Aku dan teman-temanku sudah berjanji untuk menemani sahabat kami Hyungshik yang ada kegiatan disana… di Tokyo.”
“Hanya seminggu kan? Okelah… eh, jangan lupa belikan aku oleh-oleh.”
“Kau bisa menjaga diri kan?”
“Kau pikir aku anak usia berapa? Sebelum mengenalmu aku sudah berkelana 5 tahun di Seoul.”
“Hahaha… baiklah. Tapi berjanjilah untuk memberitauku kalau kau menemui kesulitan, arrasso?”
“Ara… ara… Iiichullie oppa…” kata Daein.
Heechul tertawa dan mengacak-acak rambut Daein.
***
Sunmi menekan bel apartemen Daein dengan tidak sabar. Rasanya dia sudah menekan bel itu berkali-kali barulah pintu dibuka oleh Daein.
“Omona… Daein, kau kenapa?”
Wajah pucat Daein membuat Sunmi kaget. Selama mereka berteman, dia tidak pernah melihat tampang Daein begini berantakan. Kemarin Daein izin tidak masuk ke restoran karena katanya dia perlu pulang ke Incheon, dan katanya hari ini pagi-pagi sekali Daein sudah pulang. Tapi sepertinya sesuatu yang tidak beres terjadi, feeling Sunmi jadi tidak enak.
“Apa yang terjadi, Daein, katakan padaku!”
“Eomma-ku… eomma-ku sakit… aku… Sunmi, aku menyesal meninggalkannya hidup sendirian! Dan ternyata… ternyata dia…”
“Apa sih, Daein? Eomma-mu sakit apa?” desak Sunmi.
“Kan… kanker hati…”
“Bagaimana mungkin? Jadi keadaannya…”
“Sekarang eomma-ku berada di rumah sakit… dia bisa diobati dan dioperasi, tapi… biayanya…”
“Ambil royalty dari komikmu, Daein!”
“Tidak bisa, Sunmi. Setelah dihitung… biayanya masih kurang.”
“Berapa yang kau butuhkan, Daein? Aku akan meminjamkannya.”
“Tidak, Sunmi, aku tidak bisa merepotkanmu begitu. Aku sedang berpikir untuk memanfaatkan kemampuan melukisku…”
“Kau benar, Daein! Ayo sini, aku bantu carikan peluang untukmu!”
Sunmi langsung menyambar laptop Daein. Daein duduk di samping Sunmi. Memang Daein merasa resah sekarang, tapi dia lega saat ini Sunmi ada untuknya, begitu perhatian padanya dan begitu cekatan untuk membantunya. Dia tidak tega kalau harus meminjam uang Sunmi. Semalam Heechul menelepon untuk mengecek keadaan Daein, tapi Daein menyembunyikan masalahnya. Dia tidak ingin Heechul yang sedang berlibur ikut resah olehnya. Daein berpikir baru akan menceritakan segalanya pada Heechul ketika dia sudah pulang. Toh Daein berpikir dirinya sendiri cukup dewasa, pasti dia bisa mengatasi masalahnya tanpa melibatkan Heechul…
“Kupikir di situs ini kita bisa menemukan sesu…”
“Sunmi, tunggu! Tekan back,” perintah Daein.
“Mwoya?”
“Tekan back.”
Sunmi menekan tombol back dengan bingung, tapi seketika matanya terbelalak, sama seperti mata Daein. Keduanya memandangi layar laptop tanpa berkedip.
“I… itu… Hee… Heechul, kan, Daein? Yang ini, kan?”
Sunmi menunjuk layar laptop, menunjuk seseorang yang berada di tengah di antara rombongan Sembilan namja. Tidak perlu Sunmi menunjuk, Daein sudah tau itu namja chingu-nya.
“Tunggu dulu, tapi apa ini… ZE:A?”
“Daein, ZE:A itu grup boy band baru yang anggotanya 9 orang, lagu-lagu mereka cukup bagus dan sekarang mereka sedang promo ke Jepang… tunggu… kenapa Heechul ada disini? KENAPA DIA BERFOTO DENGAN MEMBER ZE:A? KENAPA DIA BISA BERSAMA MEREKA?”
Pikiran Daein macet, dia menolak untuk berpikir kenapa Heechul bisa ada disana. Heechul tampak tampan, namja di sekitarnya juga sama tampannya… tapi baginya, hanyalah Heechul yang bercahaya disana. Tidak salah lagi, itu Heechul-nya, itu bibir yang menciuminya… itu wajah yang dirindukannya… itu tubuh yang dipeluknya…
“Kau tidak akan suka melihat ini, Daein, sungguh,” ucap Sunmi, membuka sebuah halaman baru.
Mata Daein menjelajah dari atas ke bawah melahap semua informasi yang tampak di layar itu. Tapi perlu bagi Daein untuk membaca tiga kali satu bagian biodata mengenai Jung Heechul. Jung Heechul, lahir 9 Desember 1989, golongan darah B, ZE:A’s rapper… hingga hobi-hobinya.
“Aku sudah pernah bilang padamu, aku pernah melihatnya. Rupanya dia memang… Jung Heechul… Pantas saja dia sempat sangat sibuk kan? Semuanya terasa cocok…”
Daein masih diam saja, tidak menanggapi Sunmi.
“Daein, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?”
“Entahlah, Sunmi… tapi bisakah aku meminta tolong padamu?”
“Ya, Daein?”
“Bisakah kau meninggalkanku sendirian?”
“Ta… tapi… Daein, kau tidak akan…” sendat Sunmi.
“Jebal, Sunmi?”
Dengan berat hati Sunmi meninggalkan apartemen Daein. Ketika sampai di bawah apartemen, Sunmi menekan beberapa tombol di ponselnya, sementara Daein juga bekerja keras dengan laptopnya…
seru tuh, apa yg akan dilakujkan Daein, ??
ReplyDeleteBeib! Kenapa ada yg di cut pas anu #uhuk itunya ;_; //plak
ReplyDeleteHahaha.
Akhirnya mereka resmi jadian \(´▽`)/
Daein jadian sama Jung Heechul. Omo (•̯͡.,•̯͡) itu pas Jung Heechul datang keapartemen knp aku yang deg2an? Orz.
Ada pake kissmark yah =^=
Itu kenapa di cut sih? XD
Itu eommanya Daein yg sakit? O.o
Astaga, kanker hati ;___;
Giliran dibutuhin Jung Heechul malah gak ada yah -_-"
Nah, ketahuan kan! Lagian pake gak mau jujur sih... Padahal si Daein udah minta itu -_-"
Mari kita tunggu next chapnya. Ini... Terlalu pendek beib DX
aigoo aku sumpah yah eon tersuntah (?) banget deh sama ichul yang sampe segit khawatirnya sama si daein eh tapinya kata kata daein malah ada yg kyak gtu .. aigoo kasian kasian deh ichul itu..
ReplyDeleteudah nyangka sih ichul emank bakalan suka sama daein.. aku ngerasa alurnya cepet banget deh eon mungkin karena eonni mau bkin ini cuma 4chap kali yah.. wkwk :p tapi gapapa tetep berasa feelnya ko eon :)
ahh aku ada yg bingung itu yg ada cut cutnya itu gmana dah eon??
tuhh kaan ichul udah nakal aja kan ==' udah yakin itu kenapa si daein pake syal gtu =='
ahh ciee yg udah resmi jadian.. ehh tapi malah ditinggal ke jepang semiggu..
ayoo nanti si daein ngapain si heechul ini.. udah kasian juga sama eommmanya daein eh ternyata ichul malah gtu..ahh penasaran sumpah.. kapan lanjutannya eon?? #Plakk
Anonymous
ReplyDeletebaca chapter berikutnya XD
Amelz beib
sabar ya beib, nanti aku posting "anu"nya
kenapa dikao yg deg2an XD
iya, si Jungchul... yah... mari kita lihat di chapter berikutnya kenapa dia ke Jepang XD
Cena
selamat berpenasaran ria XD
sebenernya si Jungchullie itu emang uda love at the first sight sama Daein
makanya dia sengaja cepat2 deket2 Daein gitu XD
daein emosinya larut begitu saja pas ketemu heechul yg gemetaran..
ReplyDeleteku jd pingin tau, berapa lama heechul nunggu sampai baru dibukakan pintu oleh daein..
kenapa masih ga jujur si heechul, padahal daein udah curiga.
eomma-nya daein sakit dikala heechul sibuk di jepang.. tampaknya jadwal heechul padat disaat daein butuh ya....
akhirnya daein tau klo heechul salah satu personil ZE:A dan tau-nya bukan dari heechulnya langsung pula...
-teph-
uwow!! akhirnya mreka jadian juga! xD
ReplyDeleteeh, pake dicut segala...ehem *toel2* xD
heh?? ommanya malah kena kanker hati? omona ><
Jungchulnya malah ngak ada ><
Akhirnya ktauan juga yah klo Jungchul itu artis...
-Julie-
berlumuran salju? xD
ReplyDeleteaiiih. jungchul sooo sweet bgd, bolak balik gtu, penderitaan bgd nyari2 daein lol u__u
“Hanya karena kau lebih dewasa dariku? Aku tetap tidak yakin kau bisa menjaga diri, noona. Kau membutuhkan namja di sampingmu, noona.”
[*] AWW NANCEP BGD INI!!! MANTAP <3
Ternyata tubuhku muat di dekapannya. Dia… juga namja dewasa.
[*] lmao. akhirnya sadar juga. u___u bagaimanapun dy pria (?)
“Mulai sekarang, kau berhak atas aku, Daein. Jangan simpan segalanya sendirian ..."
[*] OMG SOOOOO SWEEEET - BRB. PINGSAN- *>_<*
itu kalimat kedua stelah titik, saya suka bgd, kata2 itu slalu bkin saya sedih ;A;
“Kenapa kau begitu arrogant?” <-- ARROGANT RAPPER LOLXD
Tapi dia lebih muda dariku…
[*] tetep galau -___-
belom djawab tuh pernyataan cinta'a jungchul! D: aaah dgantung dhe (?) xD
tp tetep meluk lol
-CUT TO NOONA, I LOVE YOU (NO CHILDREN 21 STORY, CHAPTER 1, IF YOU DON’T LIKE TO READ, JUST CONTINUE READ BELOW-
[*] apa ini!? O____O
lho? belom dbales blg cinta jg, tnyata udh pacaran ajah xD
KISSMARK!? ._________.
omo. mama'a daein sakit kanker hati D:
udh gtu, udh ktauan lg si jungchul artis D:
tegang2, daein jd banyak masalah yg perlu dseleseikan u__u
tapi si sunmi tahu ze:a, gk tahu personil'a ya? xD gk inget jungchul masa. u___u
Heechul tampak tampan, namja di sekitarnya juga sama tampannya… tapi baginya, hanyalah Heechul yang bercahaya disana.
[*] LMAO -___- tetep bias lol
“Entahlah, Sunmi… tapi bisakah aku meminta tolong padamu?”
“Ya, Daein?”
“Bisakah kau meninggalkanku sendirian?”
[*] astaga .___. tadinya saya udh serius2 baca'a, si daein mao minta bantuan apa, siapa tahu dy mao ngerencanain apa gtu, tenyata permintaan'a kek gtu, lemes dgr'a, brasa bgd syok dan tak berdaya'a daein -mellow- u__u
walau jungchul lebih muda,
walau jungchul artis,
hajar (?) ajah daein! jgn byk2 galau lol
~STELLA
“Hanya karena kau lebih dewasa dariku? Aku tetap tidak yakin kau bisa menjaga diri, noona. Kau membutuhkan namja di sampingmu, noona.”
ReplyDeletePandang enteng skali si Heecul ini -,-
Bener kata amel, kenapa yg dipotong itu pas di *ehem* nya??? WAAAAAAEEEEEE?? *capslock jebol*
Next chapter ^^