Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 17 December 2011

Noona, I Love You (expansion NC 21) chapter 2

Noona, I Love You
No Children 21 Story
Chapter 2

Jadi begitulah. Aku gemetaran dari ujung kepala hingga ke ujung kaki saat berdiri di depan kamar hotel tempat Lee eonni mengatur acara bertemuku dengan tuan baik hati itu. Rasanya aku ingin menangis, tapi aku tidak akan membiarkan sebutir air matapun lolos ketika yang perlu kulakukan adalah menjadi tegar. Kusentuh rambut panjangku… rambut yang disukai Heechul; kusentuh bibirku… bibir yang selalu diciuminya; dan tubuhku… yang sebenarnya miliknya, tapi kini… aku harus menerima resikonya. Jung Heechul… mianhae… kutekan bel pintu itu dan jantungku berdebar, menunggu namja seperti apakah yang akan membukakan pintunya untukku. Sanggupkah aku… melakukannya… jika bukan dengan Heechul?

“Silakan masuk.”
“HEECHUL!” jeritku ketika melihat siapa yang membukakan pintu untukku.

Dengan sentuhannya yang familiar, dia menarikku pada lenganku untuk masuk ke kamar dan menutup pintu. Otakku macet, aku tidak menyangka Heechul disini…

“Apa yang kau lakukan disini?”
“Menunggumu.”
“Kukira…”
“Daein, mianhae…”

Dia memelukku erat. Aku jadi teringat saat dia memelukku untuk meminta maaf karena tidak merayakan keberhasilan diterimanya komikku, hampir dua bulan yang lalu. Pelukannya masih sama hangatnya seperti waktu itu… ah bukan, masih sama hangatnya seperti setiap dia memelukku… seharusnya aku marah padanya, kan?

“Daein, mianhae… aku tidak jujur padamu sejak awal. Sekarang setelah kau tau segalanya… maukah kau tetap di sisiku?”
“Kenapa kau membohongiku? Kenapa?” tanyaku, ternyata tidak berhasil marah.
“Aku… tadinya aku tidak ingin melibatkanmu… karena aku takut… kau tidak akan suka dipojokkan oleh fans-ku… kau, tidak suka hingar-bingar kan, Daein?”
“Mungkin pada awalnya aku tidak akan suka. Tapi setelah kita menjalin hubungan, kenapa kau tidak mengatakannya? Sampai hingga aku yang harus tau sendiri?”
“Mianhae, Daein, mianhae… aku tidak pernah tau…”

Aku tidak ingin Heechul melepaskan pelukannya. Bodoh sekali, semudah inikah aku memaafkannya?

“Dan kenapa kau melakukan ini? Aku tau detailnya dari Sunmi dan untung saja waktu itu Minwoo tidak sengaja membuka situs yang ada fotomu itu. Kenapa kau tidak mau berbagi denganku?”
“Karena kau juga tidak jujur padaku!”
“Tapi aku namja chingu-mu, Daein! Tidak seharusnya kau memilih jalan ini sebagai jalan keluarnya!”
“Sekarang kau sakit hati? Sekarang kau sudah tau bagaimana rasanya dibohongi? Padahal aku pernah bertanya apakah kau menyembunyikan sesuatu dariku… dan kau bilang aku bisa mempercayaimu… padahal kau tengah berbohong, kan?”

Aku mendorong dadanya, ingin melepaskan diri darinya, tapi Heechul memberi jarak dan aku tidak bisa lari dari padanya. Aku memandangi wajahnya dengan marah, dan kelihatannya dia juga marah padaku.

“TAPI AKU TIDAK BISA MERELAKANMU DENGAN SIAPAPUN! MEMBAYANGKAN KAU DISENTUH ORANG LAIN MEMBUATKU GILA! APA KAU TAU ITU?” teriak Heechul, membuatku takut.
“Aku… aku… merasa tidak pantas bersamamu, Heechul-ah…”
“Karena aku lebih muda darimu, begitu, noona?”
“Tidak… aku… sudah tidak begitu memikirkan itu lagi… tapi mengetahui profesimu sebagai artis… membuatku rendah diri…”
“Daein-ah, kau itu calon komikus terkenal.”
“Tidak segampang itu, Heechul. Penjualan komikku tidak lancar.”
“Persetan dengan penjualan komik itu, bagiku kau komikus yang terbaik. Aku percaya suatu saat semua orang akan tau hal itu juga.”
“Jadi kalau aku… bukan komikus terkenal, apakah kau… akan tetap bersamaku?”
“Ya, babo noona! Tentu saja aku akan tetap bersamamu! Kau pikir aku ini mudah sekali jatuh cinta dan asal memilih yeoja, begitu? Itu bukan aku, noona!”
“Ta… tapi…”
“Berhenti berbicara! Saranghae… neomu saranghae… Kim Daein… saranghae! Arasso?” seru Heechul, suaranya tegas sekali.

Aku terdiam dan kini merasa ingin menangis lagi… aku… tidak seharusnya berpikir Heechul akan meninggalkanku…

“Noona, aku jauh lebih dewasa dari yang kau pikirkan. Aku bisa melindungimu. Lain kali, berdiskusilah dulu denganku, arasso?”

Aku menganggukkan kepalaku.

“Ngomong-ngomong aku menyewa kamar ini bukannya untuk kita ngobrol-ngobrol.”

Aku menatap wajahnya.

“Mwoya?”
“Pertama, aku sudah membayarmu kesini untuk memintamu menemaniku.”
“Menemani… i… ini kan… bisa disebut menemani?”

Heechul menundukkan wajahnya, kini wajah kami sejajar.

“Lebih dari ini, noona. Dan yang kedua… hari ini aku berulang tahun. Berikan kado yang pantas untukku… arasso?” pinta Heechul.
“Kedengarannya memaksa.”
“Karena aku… merindukanmu.”

Bisikan Heechul membuat sekujur tubuhku merinding. Sudahlah, lupakan saja hal-hal yang membuat perasaanku tidak enak beberapa hari ini…

“Ketika aku dapat liburan nanti, aku akan mengajakmu ke Jeju… kita temui keluargaku… dan sahabat-sahabatku. Mereka berisik sekali ingin mengenalmu.”
“Terserah padamu saja, my birthday boy.”
“Your birthday man.”

Aku tersenyum padanya. Jung Heechul… saengil chukkahamnida~

***

AUTHOR’S POV
“Noona… berikan aku kado.”
“Tentu. Kado seperti apa?” tanya Daein, sebenarnya sudah tau jawabannya.

Tanpa menunggu lama, Heechul langsung maju dan mencium bibir Daein. Satu hal yang membuat Daein kagum pada Heechul adalah ciuman Heechul padanya tidak pernah ganas, selalu saja lembut, meskipun mereka melakukan French kiss. Ciuman seperti inilah yang gampang membuat Daein terbuai. Selain mengulum bibir Daein, Heechul juga menjilati bibir dan lidah si yeoja, membuat Daein langsung kosong pikirannya. Tangan Heechul sudah bergerak untuk melepaskan pakaian Daein.

“Aish, kenapa kau pakai pakaian banyak sekali? Menghabiskan waktuku untuk melepaskannya…”
“Aku kan tidak menyangka kau yang menungguku.”
“Jadi andaikan kau tau aku yang menunggumu…”
“Aku tidak akan memakai apa-apa di balik jaketku.”

Heechul tersenyum dan tanpa Daein sadari telah melepaskan lapis terakhir pakaian di tubuh Daein, yaitu underwear-nya. Ketika Daein memperhatikan tubuhnya, barulah dia terkesiap. Heechul mendorong Daein hingga merapat ke tembok, lalu mulai membuat kissmark di leher Daein.

“Jangan kuat-kuat.”
“Lho, bukan salahku… hanya saja kulitmu yang sensitive menerima kissmark-ku, jagi…” ujar Heechul di tengah kegiatannya.

Daein menggelinjang merasakan kissmark Heechul yang memenuhi lehernya, bahunya, hingga bagian atas payudaranya… dan yang Daein bisa lakukan hanyalah menekan kepala Heechul semakin merapat ke tubuhnya… itu juga membuat Heechul lebih mudah menyelesaikan kegiatannya. Perlahan, Heechul menggendong Daein hingga wajah Heechul sejajar dengan payudara Daein.

“Aku merindukannya, Daein…”

Sambil berkata begitu, Heechul langsung saja menggigiti payudara Daein, selain dagingnya, juga nipple-nya.

“Emh… oppa…”

Daein melingkarkan kakinya di pinggang Heechul. Ciuman Heechul turun ke perut Daein, masih menggigiti kulit Daein dengan gemas… dan tangan Heechul menaikkan posisi Daein hingga kini Heechul menatap vagina Daein yang sudah basah.

“Jagi… aku ingin mencoba ini ya.”

Sebelum Daein sempat menjawab, Heechul sudah menyerang vagina Daein. Dia menggigiti klitoris Daein dengan sangat perlahan.

“Aaaaah… oppa… darimana kau… belajar… ini?” tanya Daein, tubuhnya terasa lemas.
“Kan jagiya yang mengajarkannya padaku? Kan jagiya duluan yang melakukannya padaku waktu kita pertama kali bercinta?”
“Kau… sssssh… Iiichullie… cepat belajar…”
“Tentu saja… aku itu Jung Heechul.”

Heechul menghisap vagina Daein kuat-kuat…

“Aaaaaa… oppa… andwae…”
“Sudah orgasme, jagiya? Hmm… rasa cairannya lumayan…”
“Oppa, jangan siksa aku lagi… cepatlah… buka pakaianmu…”

Heechul menurunkan tubuh Daein, lalu dia membuka sendiri pakaiannya. Tindakan Heechul itu membuat wajah Daein memerah. Selama ini Daein-lah yang membuka pakaian Heechul dan biasanya Daein tidak terlalu menghayati melucuti pakaian Heechul, tapi kali ini Heechul sengaja membukanya perlahan dan membuat Daein gemas sendiri. Lalu Heechul menggunakan tangan Daein untuk melepaskan underwear-nya. Junior Heechul sudah berdiri sempurna.

“Jagiya… kau lihat, aku terlalu merindukanmu… sampai-sampai dia juga ikut-ikutan…”
“Dasar oppa… aaaah!” jerit Daein ketika Heechul mengangkat tubuhnya.

Daein kembali melingkarkan kakinya ke pinggang ramping Heechul setelah menguasai dirinya lagi.

“Lupakan soal pemanasan untukku yah. Aku sudah tidak sabar.”

Tanpa menunggu lagi, Heechul langsung menusukkan juniornya masuk ke vagina Daein. Daein meringis menahan sakit ketika junior yang besar itu memasuki tubuhnya. Heechul menggerakkan pinggulnya agar juniornya masuk dengan sempurna.

“Iiichullie oppa… puaskan aku…”
“As you wish, my lady…”

Heechul mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, bibirnya menjelajahi daerah payudara Daein dengan bebas. Daein yang tidak bisa menemukan sesuatu untuk membungkam mulutnya, jadinya menjerit dan mendesah hampir setiap detik. Tangannya dia gunakan untuk menekan wajah Heechul. Gesekan junior Heechul di dalam vaginanya membuatnya gila… apalagi dia mendengar Heechul juga mengerang lembut.

“Oppaaaaaa…”
“Hmm… awal yang bagus, jagiyaaaa…” ujar Heechul saat melepaskan spermanya di dalam rahim Daein.
Heechul membawa Daein untuk berbaring di ranjang, lalu menimpa tubuh rampingnya.
“Ingin gaya apa, jagi?”
“Oppa… kau ini jadi nakal sekali.”

Heechul tersenyum dan mengelus pipi Daein dengan penuh rasa sayang.

“Iiichullie duduk bersandar ya…”

Heechul melepaskan kontak tubuh mereka dan menuruti keinginan Daein. Daein langsung mulai menyiksa Heechul ketika Heechul sudah duduk bersandar pada sandaran spring bed. Dia mencium tubuh Heechul dari ujung kakinya, perlahan hingga sampai ke junior Heechul yang basah. Daein mulai dengan mengecup juniornya dan meremas twins ball Heechul, lalu menjilati juniornya dari bawah ke atas, membuat junior Heechul langsung tegang.

“Jagiyaaaa… aaaaah… ini… nikmat sekali… sungguh…”

Daein tertawa dan membuat junior Heechul makin basah oleh salivanya. Setelah dirasanya junior Heechul berkedut, dia mengalihkan ciumannya naik ke perut Heechul, sempat mampir untuk menjilati nipple Heechul, naik ke lehernya dan membuat beberapa kissmark, dan akhirnya sampai di tujuannya, bibir Heechul. Daein melumat bibir Heechul dengan ganas, dan perlahan duduk dan memposisikan junior Heechul memasuki vaginanya. Heechul yang sama sekali tidak ada clue kalau Daein akan berinisiatif melakukan ini, mengerang begitu tau juniornya mendapat servis lagi.

“Sssssh… jagiya… kau benar-benar… hmm…”
“Syukurlah kalau Iiichullie oppa juga suka…” bisik Daein sambil menggoyangkan pinggulnya.

Karena dari saat mendapat service oral seks dari Daein, junior Heechul sudah berkedut, tidak lama bagi Heechul untuk melepaskan spermanya untuk kedua kalinya. Daein sendiri merasakan kenikmatan luar biasa karena junior Heechul tidak hentinya menusuk G-spotnya. Setelah keduanya mencapai kepuasan, Daein masih tidak melepaskan Heechul, dia malah memeluk Heechul dengan sangat erat. Cairan vagina Daein sampai menetes begitu saja ke seprai karena dia terlalu nikmat merasakan sentuhan junior Heechul.

“Sudah lelah, jagiya?”

Daein menggelengkan kepalanya dan tersenyum nakal pada Heechul.

“Mau coba yang lain? Menungging ya, jagi…”

Daein bangkit dan melepaskan kontak mereka sekali lagi, lalu menungging mengikuti arahan Heechul. Heechul ikut menungging, merapatkan tubuhnya hingga menyentuh punggung mulus Daein, lalu tangannya ditangkupkan ke payudara Daein yang menggantung bebas. Heechul meremas-remas payudara Daein dan membuat jeritan ringan lolos dari bibir Daein. Heechul menyerang tengkuk Daein dan membuat kissmark juga disana.

“Oppa… tubuhku jadi penuh kissmark-mu!”
“Karena aku ingin menunjukkan kalau kau hanya milikku seorang,” tegas Heechul, terdengar posesif.
“Oppa… gomawo…”

Heechul memajukan pinggulnya perlahan dan menusuk vagina Daein lewat belakang. Sensasi yang lain lagi dirasakan oleh Daein, posisi ini juga membuat Daein merasakan tekanan bertubi-tubi ke G-spot-nya.

“Aku akan lakukan dengan cepat yah, jagiya…”

Heechul menggerakkan pinggulnya dengan cepat bahkan tidak memberi jeda bagi Daein untuk mengambil nafas sama sekali.

“Iiichullie… aaaaah…”
“Jagiya… ke… kenapa… sempit sekali… aku… suka…”
“Aaaah… jangan berhenti, oppa… jangaaan…”
“Aku jugaaaa… tidak ingin… berhenti… jagiya… sarang… hae… saranghae…”
“Emh… oppaaaaaaa… nado… saranghae…”

Tubuh Daein melemas seiring gerakan Heechul yang makin ganas, hingga akhirnya cairan vaginanya yang sangat banyak membasahi junior Heechul lagi. Heechul sampai harus menekan sandaran spring bed dengan kedua tangannya untuk menyalurkan kenikmatannya. Ketika tubuh Daein sudah lemas sepenuhnya, Heechul meraih tubuh yeojanya dengan salah satu tangannya agar Daein tidak terjatuh ke ranjang, sementara pinggulnya masih saja bergerak makin cepat karena mendapat pelicin yang cukup.

“Jagiya… Daein… saranghaeeee!” teriak Heechul, menyemprotkan jutaan spermanya ke dalam rahim Daein.

Keduanya ambruk ke ranjang, dan Heechul cepat-cepat menyingkir agar tidak menimpa Daein terlalu lama. Heechul membimbing Daein tidur menyamping menghadapnya dan membenamkan wajah Daein ke dada bidangnya.

“Jagiya… jangan pernah berpikir untuk pergi dariku ya…”
“Oppa tidak akan tertarik dengan fans oppa kan?”
“Jangan berpikir bodoh. Bagiku hanya ada kau seorang.”
“Iiichullie… Nyanyikan aku lagu…”
“Lagu apa, jagiya?

Daein memeluk Heechul erat-erat…

THE END

Jung Heechul, don’t look at another girl except than me… you know? It’s an ORDER from your noona, ARASSO? Lol~ If you want a birthday present, I’m happily to give my ownself to you #skip this thing

5 comments:

  1. wahaha ini HOT banget eon. aku deg degan sendiri bacanya..wkwk :p
    itu sampe 3 ronde yah pake 3 gaya. ahh kurang banyak dong dong dong #plakk
    aigoo itu emank si daeinnya juga yg menggoda yah jadinya si jungchul lepas kendali lah itu.. aigoo mau lagi mau lagi dong eon tapi kali ini 10 ronde yah eon #plakkplokk :p

    ReplyDelete
  2. *telen liur*
    *bengong sejenak*
    aduuuuh....... aku gak bisa komentar kalau begini..... *deritaanakdibawahumur*

    3gaya...
    stamina keduanya hebat ya...
    sampai akhirnya dua2nya ambruk....
    permainannya spesifik sekali jie...
    selebihnya ga bisa komentar lagi...


    -teph-

    ReplyDelete
  3. Uwoww...hottt boo mpe berkali2 xDD
    Skarang jadi jungchulnya yg napsu LOL
    Jungchul semangatnya hebat (?) lmao

    -Jul-

    ReplyDelete
  4. "Daein menggelinjang (?) merasakan kissmark Heechul"

    ak ngakak baca ini eonn. Hahaha :D

    Hot banget. Bukan u/ anak usia 19 th kayaknya
    *bookmark trus sign out*
    hahaha

    ReplyDelete
  5. ini, entah kenapa... kurang hot! ._.
    *ditampol* kkkkk HOOOOTTTTTT BANGETTTSSSS xD

    - amelz -

    ReplyDelete