Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Tuesday, 13 December 2011

Noona, I Love You chapter 3


Noona, I Love You
Chapter 3 – The Final Chapter

“YA! NUGUSEYO?”

Heechul menoleh dengan kaget menyadari tau-tau Park Hyungshik sahabatnya sedang memegangi ponselnya yang tergeletak begitu saja. Heechul ingin merebutnya tapi Hyungshik melemparkannya ke pangkuan Kwanghee yang sedang bercermin. Kwanghee sigap dan menangkap ponsel itu.

“YA! Heechul! Kau punya yeoja chingu tapi kau tidak mengenalkannya pada kami ya? Tidak sopan!”
“Mana? Mana?”

Mengikuti pertanyaan sang leader Junyoung, keenam member lain langsung berkumpul di balik bahu Kwanghee dan Junyoung. Heechul hanya bisa pasrah melihat hyung dan dongsaeng-dongsaengnya yang begitu hebohnya melihat wallpaper ponselnya.

“Aish, cantik sekali yeoja ini!” komentar Hyungshik.
“Dia yeoja chingu-ku…”
“Tentu saja. Kalau tidak mana mungkin kalian berfoto berdua segini mesra?” goda Kevin.
“Siapa namanya dan kenapa kau tidak mengenalkannya pada kami?” desak Kwanghee.
“Haish, baiklah. Namanya Kim Daein. Aku belum mengenalkannya pada kalian karena aku tidak ingin identitasku diketahui olehnya.”
“Mwo? Si Daein ini tidak tau kalau kau itu personil kita?” Tanya Siwan.
“Tidak, dan aku tidak memberitaunya. Ngomong-ngomong hyung masih harus memanggilnya noona.”
“Apa? Dia masih lebih dewasa dari kita juga?” Tanya Taehoon.
“Heechul, kau tidak seharusnya melakukan itu. kau mencintainya, kan? Kau seharusnya jujur padanya. Kenapa kau ingin menyembunyikan identitasmu?” Tanya Junyoung.
“Daein, dia… tidak suka dengan hingar-bingar. Aku tidak tau apakah kami bisa begini jauh kalau dia tau aku sebenarnya personil ZE:A. Lagipula aku ingin melindunginya… berita berpacaran denganku tidak akan membuatnya senang,” ucap Heechul sambil menghela nafasnya.
“Tapi akibatnya akan buruk sekali kalau dia tau kau berbohong.”
“Dia tidak akan tau, Junyoung…”
“Ada pepatah yang bilang sepandai-pandainya tupai melompat, dia akan jatuh juga,” komentar Hyungshik.
“Aku akan menutup rahasia ini.”
“Sampai kapan? Kalau kau serius dengannya, kau akan menikahinya, kan?” Tanya Junyoung.

***

Pertanyaan Junyoung itu terus mengusik pikiran Heechul selama sisa kegiatan promo ZE:A di Tokyo hari itu.

“Hyung, coba lihat ini,” pinta Minwoo.
“Hmm?”

Heechul menggeliat dari kasur king size-nya, dia sedang berbalas SMS dengan Daein sekarang. Di hotel di Tokyo ini, personil ZE:A sudah dibagi untuk tidur dalam tiga kamar, dan Heechul kebagian tidur dengan Minwoo dan Kwanghee. Minwoo yang sedang asyik di depan laptopnya mengguncang tubuh Heechul. Heechul bangkit dan berdiri di balik bahu Minwoo. Kwanghee yang baru selesai mandi dengan rambut basah menghampiri keduanya.

“Mwo?”

Minwoo menunjuk-nunjuk layar.

“Omona, Minwoo! Sejak kapan kau membuka situs semacam ini!” jerit Kwanghee.
“Aish, hyung, aku bukannya… aish, pokoknya sekarang lihat yang ini deh!” desak Minwoo, menunjuk foto seorang yeoja.
“Wajah tirus dan cantik… ini… Daein-mu, kan, Heechul? Dia menggunakan nama Din… tapi kenapa fotonya ada di situs semacam ini?”
“Hanya ada satu cara kan untuk mengeceknya?” Tanya Heechul, mencatat nomor yang tertera di bawah biodata singkat Din.
“Kenapa hyung tidak SMS Daein noona saja?” Tanya Minwoo.
“Karena kupikir dia menyembunyikan sesuatu dariku.”
“Jadi kau ingin… mian… memakainya?” Tanya Kwanghee bingung.
“Bukan. Aku ingin melindunginya. Lihatlah saja rencanaku.”

Tiba-tiba ponsel Heechul berdering. Heechul menerima telepon dari Sunmi.

“Yoboseyo, Sunmi-sshi. Tidak, kau boleh berbicara sekarang. Jadi begitu? Dengar, Sunmi, aku akan memberitaumu sesuatu, aku harap kau mau membantuku… kalau kau masih ingin melihat aku bersama dengan Daein. Jadi begini…”

***

DAEIN’S POV
Ah, setelah tiga hari menunggu akhirnya aku menerima telepon juga dari sana.

“Yoboseyo… ne, eonni. A… apa? Kenapa dia memberi uang sebanyak itu? Si… siapa… ba… baiklah, ne… ne… kamsahamnida,” ujarku memutus sambungan telepon.

Dalam keputusasaanku, beberapa hari yang lalu aku mendaftarkan diriku ke situs pelacuran online. Aku bukannya ingin mengkhianati Heechul atau bagaimana, jujur aku jijik pada diriku yang memutuskan begitu, tapi aku tidak punya jalan lain. Paling lambat lusa, eomma harus dioperasi, atau dokter sama sekali tidak bisa menjamin apakah bisa menyelamatkan eomma-ku. Aku hanya memiliki eomma di dunia ini, aku tidak bisa membiarkannya pergi dariku. Dan hari ini… aku menerima telepon dari eonni germo itu yang mengatakan ada seseorang yang membayarku dengan uang 1.800.000 Won dan dia berkata uang itu untuk mem-booking-ku selama tiga hari ke depan. Yang anehnya, seseorang itu tidak minta untuk bertemu denganku atau bagaimana, pokoknya sang eonni sudah mentransfer uang itu ke rekeningku. Begitu pulang, aku mampir ke ATM untuk mengecek jumlah uang itu, dan ternyata memang benar. Aku langsung menekan nomor ponsel eomma-ku.

“Eomma… eomma… eomma harus melakukan operasi itu besok. Ani, eomma… uang itu… adalah hasil royalty dari komikku… ah, eomma tidak tau, komik itu laris sekali disini… kalau eomma sudah sembuh, nanti aku bawakan komik itu untuk eomma baca… eomma, cepat sembuh ya…”

Aku tersenyum kecut. Mianhamnida, eomma… aku sudah membohongi eomma… komikku belum cukup laris sebenarnya… dan… mianhae, Heechul… sebaiknya aku tidak lagi bertemu denganmu… setelah kau membohongiku… kini… seharusnya kita impas, kan?

***

HEECHUL’S POV
“Daein! Kim Daein, buka pintunya!”

Begitu sampai di Seoul, tidak ada hal lain lagi yang kupikirkan selain menemui Daein. Aku khawatir padanya. Sejak menghubungiku kemarin pagi, dia tidak bisa dihubungi lagi. Sunmi sudah mengecek keadaan Daein yang menurutnya baik-baik saja, namun aku heran kenapa Daein sama sekali tidak mempedulikan usahaku meneleponnya, hingga dia biarkan saja ponselnya tidak aktif. Dan sekarang pintu apartemen juga tidak terbuka bagiku.

“Sial, Kim Daein! Eodiyeyo?” tanyaku putus asa.

Sudahlah, aku perlu mengecek ke restoran saja, sekarang. Aku takut… aku takut bagaimana kalau Daein sudah… pergi menemui germo itu dan… shireo! Aku tidak bisa membayangkan Daein-ku… tenang… yang harus kulakukan sekarang adalah menenangkan diriku… Daein…

“Sunmi-sshi!”
“Omona, Heechul-sshi! Kau membuatku kaget!”

Sunmi memang terlihat terlonjak ketika aku membuka pintu restoran dengan kasar dan tiba-tiba.

“Mianhae… Sunmi-sshi… Daein…”
“Daein berangkat ke Incheon pagi-pagi sekali. Entah kapan dia akan pulang kesini, Heechul-sshi.”
“Jadi… dia bukan…”
“Untuk hal yang itu, kau bisa tenang. Dia tidak kesana.”
“Gomawo, Sunmi-sshi.”
“Heechul-sshi!” panggil Sunmi ketika aku akan beranjak keluar restoran.
“Mworago?”
“Kau akan menemuinya?”
“Dia… tidak akan suka melihatku. Tapi aku punya cara lain, Sunmi-sshi.”
“Heechul-sshi, semoga kau berhasil.”

Aku tersenyum sejenak pada Sunmi dan keluar restoran. Aku kembali menghubungi nomor ponsel yang jujur saja aku jijik menghubunginya. Tapi aku harus memastikan Daein-ku aman. Aku tinggal menggunakan cara yang terakhir saja.

“Yoboseyo, Lee noona. Ini Jung… oh ya, bagaimana keadaan Din? Aku akan membayar 2.500.000 Won lagi, transferkan biaya yang seharusnya ke rekeningnya. Dan… aku ingin bertemu dengannya, dua hari lagi jam Sembilan malam… bisakah noona mengaturkan tempatnya untuk kami? Kamsahamnida, noona…”

Daein, banyak yang ingin kusampaikan kepadamu dan aku ingin minta maaf… mungkinkah kau marah padaku? Mungkinkah kau membenci ketidakjujuranku? Kim Daein-ah…

***

DAEIN’S POV
Aku merapikan selimut yang melapisi tubuh eomma. Hari ini sudah tepat seminggu setelah kepergian Heechul ke Tokyo… dan hari ini seharusnya dia sudah pulang. Tapi aku… sama sekali tidak punya keberanian menemuinya… bahkan… menyalakan kembali ponselku terasa mengerikan… tapi aku tidak bisa menghindarinya. Aku harus mengatakannya. Aku harus melepaskannya… 12 SMS, 15 voice call… Heechul… aku… tidak bisa… hmm? Ini… Lee eonni!

“Yoboseyo, eonni… mwo? 2.000.000 Won lagi? Tapi mengapa… lu… lusa malam? Ah… ehm… baiklah, dimana tempatnya, eonni? Aku akan menemuinya… ne… ne… kamsahamnida, eonni…” ujarku sambil memutus sambungan telepon.

Akhirnya… tuan itu ingin bertemu denganku juga. Sudah kuduga… dia tidak akan mungkin memberikan 3.800.000 Won padaku tanpa memanfaatkanku, bukan? Tidak akan ada orang semulia itu di dunia ini. Itulah resikoku, aku akan menjalaninya… dan Heechul… kau pasti tidak akan mau lagi denganku kalau kukatakan apa profesiku sekarang. Jung Heechul, seorang personel ZE:A yang sedang naik daun tidak akan mau berhubungan dengan pelacur… kan?

***

Jadi begitulah. Aku gemetaran dari ujung kepala hingga ke ujung kaki saat berdiri di depan kamar hotel tempat Lee eonni mengatur acara bertemuku dengan tuan baik hati itu. Rasanya aku ingin menangis, tapi aku tidak akan membiarkan sebutir air matapun lolos ketika yang perlu kulakukan adalah menjadi tegar. Kusentuh rambut panjangku… rambut yang disukai Heechul; kusentuh bibirku… bibir yang selalu diciuminya; dan tubuhku… yang sebenarnya miliknya, tapi kini… aku harus menerima resikonya. Jung Heechul… mianhae… kutekan bel pintu itu dan jantungku berdebar, menunggu namja seperti apakah yang akan membukakan pintunya untukku. Sanggupkah aku… melakukannya… jika bukan dengan Heechul?

“Silakan masuk.”
“HEECHUL!” jeritku ketika melihat siapa yang membukakan pintu untukku.

Dengan sentuhannya yang familiar, dia menarikku pada lenganku untuk masuk ke kamar dan menutup pintu. Otakku macet, aku tidak menyangka Heechul disini…

“Apa yang kau lakukan disini?”
“Menunggumu.”
“Kukira…”
“Daein, mianhae…”

Dia memelukku erat. Aku jadi teringat saat dia memelukku untuk meminta maaf karena tidak merayakan keberhasilan diterimanya komikku, hampir dua bulan yang lalu. Pelukannya masih sama hangatnya seperti waktu itu… ah bukan, masih sama hangatnya seperti setiap dia memelukku… seharusnya aku marah padanya, kan?

“Daein, mianhae… aku tidak jujur padamu sejak awal. Sekarang setelah kau tau segalanya… maukah kau tetap di sisiku?”
“Kenapa kau membohongiku? Kenapa?” tanyaku, ternyata tidak berhasil marah.
“Aku… tadinya aku tidak ingin melibatkanmu… karena aku takut… kau tidak akan suka dipojokkan oleh fans-ku… kau, tidak suka hingar-bingar kan, Daein?”
“Mungkin pada awalnya aku tidak akan suka. Tapi setelah kita menjalin hubungan, kenapa kau tidak mengatakannya? Sampai hingga aku yang harus tau sendiri?”
“Mianhae, Daein, mianhae… aku tidak pernah tau…”

Aku tidak ingin Heechul melepaskan pelukannya. Bodoh sekali, semudah inikah aku memaafkannya?

“Dan kenapa kau melakukan ini? Aku tau detailnya dari Sunmi dan untung saja waktu itu Minwoo tidak sengaja membuka situs yang ada fotomu itu. Kenapa kau tidak mau berbagi denganku?”
“Karena kau juga tidak jujur padaku!”
“Tapi aku namja chingu-mu, Daein! Tidak seharusnya kau memilih jalan ini sebagai jalan keluarnya!”
“Sekarang kau sakit hati? Sekarang kau sudah tau bagaimana rasanya dibohongi? Padahal aku pernah bertanya apakah kau menyembunyikan sesuatu dariku… dan kau bilang aku bisa mempercayaimu… padahal kau tengah berbohong, kan?”

Aku mendorong dadanya, ingin melepaskan diri darinya, tapi Heechul memberi jarak dan aku tidak bisa lari dari padanya. Aku memandangi wajahnya dengan marah, dan kelihatannya dia juga marah padaku.

“TAPI AKU TIDAK BISA MERELAKANMU DENGAN SIAPAPUN! MEMBAYANGKAN KAU DISENTUH ORANG LAIN MEMBUATKU GILA! APA KAU TAU ITU?” teriak Heechul, membuatku takut.
“Aku… aku… merasa tidak pantas bersamamu, Heechul-ah…”
“Karena aku lebih muda darimu, begitu, noona?”
“Tidak… aku… sudah tidak begitu memikirkan itu lagi… tapi mengetahui profesimu sebagai artis… membuatku rendah diri…”
“Daein-ah, kau itu calon komikus terkenal.”
“Tidak segampang itu, Heechul. Penjualan komikku tidak lancar.”
“Persetan dengan penjualan komik itu, bagiku kau komikus yang terbaik. Aku percaya suatu saat semua orang akan tau hal itu juga.”
“Jadi kalau aku… bukan komikus terkenal, apakah kau… akan tetap bersamaku?”
“Ya, babo noona! Tentu saja aku akan tetap bersamamu! Kau pikir aku ini mudah sekali jatuh cinta dan asal memilih yeoja, begitu? Itu bukan aku, noona!”
“Ta… tapi…”
“Berhenti berbicara! Saranghae… neomu saranghae… Kim Daein… saranghae! Arasso?” seru Heechul, suaranya tegas sekali.

Aku terdiam dan kini merasa ingin menangis lagi… aku… tidak seharusnya berpikir Heechul akan meninggalkanku…

“Noona, aku jauh lebih dewasa dari yang kau pikirkan. Aku bisa melindungimu. Lain kali, berdiskusilah dulu denganku, arasso?”

Aku menganggukkan kepalaku.

“Ngomong-ngomong aku menyewa kamar ini bukannya untuk kita ngobrol-ngobrol.”

Aku menatap wajahnya.

“Mwoya?”
“Pertama, aku sudah membayarmu kesini untuk memintamu menemaniku.”
“Menemani… i… ini kan… bisa disebut menemani?”

Heechul menundukkan wajahnya, kini wajah kami sejajar.

“Lebih dari ini, noona. Dan yang kedua… hari ini aku berulang tahun. Berikan kado yang pantas untukku… arasso?” pinta Heechul.
“Kedengarannya memaksa.”
“Karena aku… merindukanmu.”

Bisikan Heechul membuat sekujur tubuhku merinding. Sudahlah, lupakan saja hal-hal yang membuat perasaanku tidak enak beberapa hari ini…

“Ketika aku dapat liburan nanti, aku akan mengajakmu ke Jeju… kita temui keluargaku… dan sahabat-sahabatku. Mereka berisik sekali ingin mengenalmu.”
“Terserah padamu saja, my birthday boy.”
“Your birthday man.”

Aku tersenyum padanya. Jung Heechul… saengil chukkahamnida~

***

THE END

-CUT TO NOONA, I LOVE YOU (NO CHILDREN 21 STORY, CHAPTER 2) IF YOU DON’T LIKE TO READ, THIS STORY IS ALREADY ENDED HERE-

Dear Jung Heechul jagiyaaah~ happy birthday once again… (09 Dec 2011) hope you always happy and healthy and ZE:A will be more success day by day o^0^o

8 comments:

  1. ptama...editannya lucu ^^

    OMO...demi duit mpe rela mo kerja gituan si Daein ><
    tapi aku udh menduga klo yg mo 'pake' Daein itu si Jungchul xD

    OMO, si Minwoo otaknya yadong buka2 gituan xDDDD

    aigooo....itu yg nipu si Daein ke hotelnya seb.nya so sweet banget ><
    Demi Daein mpe kek gitu ><

    Jungchul klo marah seram juga .____.
    Untunglah Daein blon sempat ngapa2in ma orang laen xDD

    Endingnya so sweet ^^

    -Julie-

    ReplyDelete
  2. ga nyangka daein bakalan gunain cara yg kyak gtu. tapi yah mau gmana yah klo keadaan mendesak gtu tapi masih mempertahankan prinsip yang malah mengancam nyawa orang terkasih kita, yah kita ga bisa apa apa juga sih. setuju sama tindakan daein walaupun itu sebenernya salah menurutku.
    ga nyangka juga si jungchul cepet juga tindakannya. bagus bagus bagus. untung itu si minwoo nemuin yah klo kaga mah berabe dah itu.
    tapi eon kyaknya ini cepet banget dan pendek banget. berasa banget kayaknya dipotong gmna gtu #maap :p
    tapi suka pas terakhirnya, mereka pada berantem tapi pada akhirnya saling memaafkan dan baikan lagi. yeayyyy XD

    ReplyDelete
  3. senekad itu daein demi mendapatkan uang? untung keburu ketauan minwoo.. minwoo bukanya situs begituan -______-
    dan untungnya daein belum keburu dipesan orang lain (?)

    heechul sigap ya.. langsung hubungin gremonya...
    ng..... itu yg kedua kalinya heechul transfer uang, 500rb won buat jasa gremo ya jie? uangnya berkurang pas masuk rekening daein...

    aku sangat suka endingnyaaaa~~

    -teph-

    ReplyDelete
  4. Kwanghee yang sedang bercermin ...
    [*] PAS BGD BWAHAHAHAH KWANGHEE BGD 8D

    btw jie. klo mao buat dialog'a KH, lebih baik d CAPS SMUA HURUFNYA, biar berasa klo KH ngomong'a emank nggak nyantai xD

    “Heechul, kau tidak seharusnya melakukan itu. kau mencintainya, kan? Kau seharusnya jujur padanya. Kenapa kau ingin menyembunyikan identitasmu?” Tanya Junyoung.
    “Sampai kapan? Kalau kau serius dengannya, kau akan menikahinya, kan?” Tanya Junyoung.
    [*] yoksi. uri leader, ngomong'a bijak, panjang2 (?) lol

    Lagipula aku ingin melindunginya…
    [*] OMOOOOO *O*

    lmao. minwoo yg polos buka situs begituan -___-
    harusnya (?) kwanghee (?) 8D
    tapi ada berkahnya (?) juga minwoo buka begituan xD
    itu daein diapain ;A; knapa poto'a nayasar d situs itu ;A; sama kek minwoo yg nyasar lyat situs itu =='

    OMG DAEIN APA YANG KAMU LAKUKAN BODOH BGD NIE CWEK
    MASA LEBIH BAIK TERJUN (?) KE BIDANG (?) HINA (?) BEGITU
    DARIPADA NERIMA BANTUAN PINJAMAN UANG SUNMI ISH KESEL ;_______________;
    untung klien'a jungchul u____u

    “Noona, aku jauh lebih dewasa dari yang kau pikirkan. Aku bisa melindungimu. Lain kali, berdiskusilah dulu denganku, arasso?”
    [*] OMG denger kalimat ini klo saya jd daein, saya berasa tenang dan hangat bgd ~eyah! :')

    btw. saya suka dhe kata2 akhirnya *>_<* bermakna bgd *>_<*

    “Terserah padamu saja, my birthday boy.”
    “Your birthday man.”
    [*] <3333

    makasii ya jie~ good~ :D

    ~Stella

    ReplyDelete
  5. “TAPI AKU TIDAK BISA MERELAKANMU DENGAN SIAPAPUN! MEMBAYANGKAN KAU DISENTUH ORANG LAIN MEMBUATKU GILA! APA KAU TAU ITU?”

    Kata2 yg sangat o sweeeet :3

    Wah, gila si Heechul. Rasa melidunginya kuat sekali. Hahaha

    Bagus eonn, ceritanya bagus. Alurnya agak gampang ketebak tapi. Mungkin karena ceritanya pendek ya eonn. Kekeke

    Semangat eonn! ^^9

    ReplyDelete
  6. sebelumnya sedikit bingung...
    ini ternyata chapter yg NC itu yah? O.O
    kkkk
    pantes! xD
    daku bacanya yang NC dulu baru yg ini... makanya bingung #krik

    oce! JUNGCHUL KAU BAIK BANGET!!!!
    OMIJOT!!
    ternyata sih jungchul yah yang nunggin sih daein. ckckckckc

    daein oh daein~
    untung namjanya sih Jungchul. coba kalo om2 nepsong yang gendut nan botak? masa mau? LOL.

    HUWAAAAAAHHHH~
    aku suka part jungchul yang dicapslok rini :3
    itu kesannya aw aw aw(?) bangetssss >//////<

    oke beib~

    maapkan daku yang baru koment sekarang ;_;

    salam cipoks! #eh

    - amelz -

    ReplyDelete
  7. Bikin kisah hyungshik sm jihyun donk yg ceritanya mereka tunangan trus melakukan Yadong. Di hotel saat mereka liburan. Trus" ternyata lambat laun shik suka sakit kepala gtu. *alias hyungshik kena tumor cerita nya love sad story gtu ada bahagia . Sama sedihnya :) Yadong nya jg aja :D mianh autor

    ReplyDelete