Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 1 June 2012

Just You chapter 20


Just You
Chapter 20

CHAPTER TWELVE

Heechul-lah yang berlari paling cepat di dalam rumah sakit. Di belakangnya, Hyomi menyusul bersama member ZE:A lainnya. Ketika sosok dokter Shin keluar dari UGD, Minwoo langsung menabrak semua orang di depannya dan mencengkeram baju putih dokter Shin.

Ahjussi, ahjussi, Minna…” kata Minwoo, terengah-engah.
“Kaki kanannya patah, tangannya terkilir, kepalanya terbentur, juga ada beberapa luka lebam di sekujur tubuhnya, tapi kami sudah menanganinya dengan baik. Dia akan siuman besok setelah pengaruh obat bius selesai,” jelas dokter Shin, “tidak ada luka permanen yang akan dideritanya.”

Semuanya mendesahkan nafas lega. Junyoung duduk lemas di kursi panjang, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Taehun ikut duduk dan meremas pundak Junyoung.

“Tapi benturan di kepalanya itu mengakibatkan trauma baru di otaknya. Benturan itu mengenai saraf matanya.”
“Maksud ahjussi…?” tanya Minwoo ketakutan.
“Pengobatan tidak akan berguna lagi, Minwoo. Kita akan melihat seberapa parah trauma baru ini melukai saraf mata dan retinanya setelah dia sadar, apakah itu menyebabkan kebutaan atau tidak. Jika dia tidak mengalami kebutaan karena itu, dia harus menempuh operasi sebagai jalan terakhir mengatasi ablasionya.”
“Tapi kalau karena itu Minna buta, ahjussi?”
“Operasi baru bisa dijalankan setelah tersedia kornea yang cocok untuknya.”

Minwoo mencengkeram lengan dokter Shin, matanya berkaca-kaca. Heechul menyandarkan tubuhnya ke tembok dan merosot disana. Ternyata ini maksud dari perasaan takut kehilangannya… Minna akan mengalami ini. Dan jika besok Minna tidak lagi bisa melihat, maka yang tadi adalah… saat terakhir Minna melihatnya.

“Apa itu ablasio retina? Apa yang terjadi pada Minna?” tanya Hyungshik bingung.

Heechul tidak memperhatikan apapun lagi di sekitarnya. Minwoo tengah menjelaskan keadaan Minna yang sesungguhnya dengan enggan dan menerima respon mengejutkan dari mereka semua. Junyoung terlihat sangat frustasi dan sekarang dia tau alasannya Minna memintanya menjauhinya. Heechul memejamkan matanya dan berpikir… apa yang terjadi kalau dialah yang buta? Ketika segalanya gelap, seperti saat ini?

***

Minwoo keluar dari kamar Minna dengan wajah murung. Di ruang tunggu, Junyoung, Heechul, Dongjun dan Hyomi duduk.

Eoddeohke, hyung?” tanya Dongjun.
“Tidak… Minna tidak ingin menjalankan operasi. Menurutnya tidak ada gunanya menjalankan operasi jika persentase kesembuhannya tidak bisa dipastikan. Apalagi sekarang dia masih bisa melihat. Dia takut justru operasi akan membuatnya mengalami kebutaan permanen,” jawab Minwoo panjang, “aku tidak bisa membujuknya lagi.”

Minna siuman keesokan harinya setelah tabrakan itu dan langsung menjalankan pemeriksaan untuk matanya. Mata Minna masih bisa melihat, namun tidak dalam keadaan yang sempurna. Kini matanya sepenuhnya kabur, bahkan semacam tirai tipis mulai muncul di bagian bawah bola matanya. Menurut dokter Choi, tirai itu pada akhirnya akan menutupi retinanya seluruhnya dan kebutaan total terjadi. Jikalau Minna melakukan operasi sekarang, operasi itu juga tidak akan membawa kesembuhan langsung pada matanya. Terkadang diperlukan operasi lebih dari sekali untuk memperoleh kesembuhan total. Tapi resiko lainnya jika operasi itu gagal adalah Minna akan kehilangan seluruh penglihatannya. Kebutaan permanen. Minwoo sudah mengerahkan seluruh tenaga dan akalnya selama dua hari ini, namun Minna masih tetap pada pilihannya: tidak menjalankan operasi.

“Biar aku yang membujuknya,” putus Heechul.
“Tapi, Hee oppa, eonni tidak mengizinkanmu masuk. Dia tidak ingin bertemu dengan oppa,” ujar Hyomi.

Masih tampak jelas di ingatan mereka adegan Heechul menemui Minna untuk pertama kalinya setelah Minna siuman, menjalankan pemeriksaan dan tau keadaan matanya memburuk. Minna menyembunyikan dirinya di dalam selimut dan berteriak seakan kesakitan, mengusir Heechul. Dia merasa hatinya teriris mendengar jeritan Minna, tapi dia tetap menunggui Minna. Heechul berharap Minwoo bisa membujuk Minna, namun setelah Minwoo gagal lagi… Heechul tidak akan tinggal diam.

“Aku tidak takut. Aku akan mencobanya… aku akan memastikan dia mau menjalani operasi. Aku tidak akan keluar sebelum dia setuju,” tegas Heechul.

Heechul memasuki kamar Minna. Pada awalnya, Minna yang membelakangi pintu dan memandangi pemandangan di luar jendela kamarnya, tidak memberikan reaksi berarti. Tapi ketika Heechul melangkah mendekati Minna, dia bergerak sedikit.

“Keluar, aku tidak ingin melihatmu!” ujar Minna ketus.
Waeyo? Kau mau melihat yang lainnya, tapi kau tidak mau melihatku? Wae?”
“Karena melihatmu hanya akan membuat hatiku lebih sakit lagi. Membuatku berharap aku bukanlah Minna yang sekarang, bukanlah Minna yang sakit… sehingga aku pantas ada di sisimu. Biarkan yang kuingat adalah bayangan kita di malam itu, tidak lebih,” jawab Minna dingin.
“Tapi kita akan menciptakan memori yang lebih indah lagi, Minna. Jika kau menerima operasi ini…”
“OPERASI ITU HANYA AKAN MEMPERCEPAT PROSES KEBUTAANKU! JIKA AKU BERTAHAN, MUNGKIN AKU MASIH PUNYA BEBERAPA WAKTU YANG CUKUP UNTUK MEMANDANGI SEMUANYA SEPUASKU SEBELUM AKU BENAR-BENAR BUTA! JIKA OPERASI ITU GAGAL, AKU AKAN JADI GADIS BUTA!”
“KENAPA KAU TIDAK BERANI MENCOBANYA? KENAPA KAU TIDAK MAU MENCOBANYA SETIDAKNYA DEMI AKU?”
“KAU PIKIR HAL SEPERTI ITU PANTAS UNTUK DIJADIKAN COBA-COBA? KAU TIDAK MENGERTI APA YANG KURASAKAN SEKARANG… MATAKU TIDAK BISA MELIHAT SEGALA SESUATUNYA DENGAN JELAS DAN SECARA PENUH… DAN AKU AKAN BUTA!” Minna tertawa getir di tengah seruannya, “KAU TIDAK AKAN PERNAH MENGERTI KEADAANKU, KARENA KAU TIDAK SAKIT!”
“TAPI HANYA ITU HARAPAN SATU-SATUNYA KAU BISA SEMBUH, KIM MINNA!”
“AKU TIDAK BISA SEMBUH! AKU TAU ITU! TUHAN SUDAH MENGAMBIL APPA, RYEOWOOK OPPA, DAN BERIKUTNYA AKU TAU, PENGLIHATANKULAH YANG AKAN DIAMBIL! MEMANG SEPERTI INILAH YANG AKAN TERJADI, AKU YAKIN!”

Heechul mendekati ranjang dan memeluk tubuh Minna dari belakang, seperti yang dilakukan Heechul pada malam dia mengalami kecelakaan. Tapi Minna meronta sekuat tenaga untuk lepas dari pelukan Heechul. Heechul tidak membiarkan Minna lepas, Heechul tetap bertahan walau dia memukuli lengan Heechul.

“Aku memang tidak tau seperti apa rasanya itu, Minna… tapi setidaknya, ketika kau tidak bisa melihat segalanya, kau masih tetap bisa merasakan ini. Merasakan aku, merasakan pelukanku. Aku ingin tetap di sampingmu.”
YA! JUNG HEECHUL, NEO MICHYEO? KAU INGIN MENGHABISKAN HIDUPMU BERSAMA GADIS BUTA SEPERTI AKU?” teriak Minna.
“Aku memang ingin melakukannya. Entah apa maksud pertanyaanmu tadi… tapi aku tidak gila. Dan aku tidak akan mengingkari yang kukatakan sekarang,” ujar Heechul tenang, “bukan… aku tidak akan mengingkari apa yang kupikirkan sejak pertama aku berjumpa denganmu. Aku ingin berada di sisimu selamanya.”
“KAU ITU ARTIS TERKENAL, MASA DEPANMU CERAH DAN KAU BISA MENEMUKAN GADIS YANG BERPULUH KALI LIPAT LEBIH BAIK DARI AKU, YANG SEHAT, YANG TIDAK BUTA, YANG BISA MEMBAHAGIAKANMU DENGAN CARANYA SENDIRI!”
“Tapi aku tidak menginginkan gadis yang lebih baik darimu. Aku tidak butuh gadis yang sehat. Aku tidak keberatan dengan gadis yang buta. Aku tidak akan suka dengan cara gadis lain membahagiakanku. Aku hanya menginginkan Kim Minna. Minna dengan segala kelebihan dan kekurangannya; Minna yang sehat ataupun sakit; Minna yang bisa melihat ataupun buta; Minna yang selalu bisa membuatku tersenyum walau hanya melihat kehadirannya di sisiku.”

Minna berhenti meronta dan memejamkan matanya. Gelap… dia harus membiasakan diri dengan kegelapan ini. Air mata Minna mengalir walau matanya terpejam. Setiap kata yang diucapkan Heechul mengalir ke dalam hati Minna… terasa begitu tulus. Namun dia tidak ingin menjadi beban Heechul di kemudian hari. Tidak pantas rasanya Heechul membawa Minna ke public, membawa seorang gadis buta yang akan disebut Heechul sebagai istri… Tidak. Minna tidak bisa menjerumuskan Heechul ke dalam kehidupan Minna yang malang.

“Minna-ya… aku tidak pernah mengatakan ‘aku akan berada di sisimu selamanya’, karena itu terdengar seperti janji yang entah bisa kupenuhi atau tidak. Kata ‘akan’ terdengar tidak nyata. Bagaimana kalau setelah aku berjanji seperti itu, ternyata akulah yang akan meninggalkanmu duluan dari dunia ini?” tanya Heechul, “itu tandanya aku mengingkari janjiku sendiri dan akan menimbulkan luka yang dalam di hatimu. Akupun merasa berdosa ketika hal itu terjadi.”

Minna terisak, tubuhnya gemetar hebat dan matanya terasa sakit… seakan ribuan jarum ditusukkan secara paksa kesana.

“Minna… aku berkata ‘aku ingin berada di sisimu selamanya’. Kata ‘ingin’ menandakan aku terus berusaha untuk menjalaninya, kata itu bukan berarti janji, tapi kata itu berarti sesuatu yang menjadi impianku, sesuatu yang selalu kuperjuangkan dan yang akan selalu menjadi focus utamaku. Aku tidak akan pernah mengucapkan kata ‘akan’ kepadamu, tapi akan selalu mengucapkan kata ‘ingin’ kepadamu,” jelas Heechul, “arasso?”

Minna meresapi setiap ucapan Heechul, merasakan pelukan Heechul yang melindunginya, memahami bahwa Heechul bukan sedang membujuknya, namun mengungkapkan segala kata yang terukir di dalam hati Heechul sendiri. Minna-pun paham, tidak ada orang lain yang dimaksudkan Heechul… segala ucapan dan apa yang Heechul lakukan, hanya ada Minna disana… hanya untuknya.

“Aku berjuang untuk selalu bersamamu. Tidakkah kau ingin berjuang juga untuk bisa melihat lagi? Bisa melihatku? Bisa melihat masa depan kita? Berjuang juga demi aku yang berjuang untukmu?” tanya Heechul lembut.
Oppa… bagaimana kalau aku… benar-benar buta?” tanya Minna lemah.
“Tidak akan ada yang berubah. Kita akan tetap seperti ini. Kita tetap punya masa depan lainnya. Percayalah, Minna, aku masih ingin di sampingmu, apapun yang terjadi denganmu nantinya,” yakin Heechul.

Minna memutar tubuhnya, memandangi wajah Heechul yang tersenyum lembut padanya. Kabur… keberadaan Heechul tidak lebih dari bayangan sekarang… namun Minna bisa merasakan tangan Heechul di wajahnya, menghapus air matanya, dan tangan yang lainnya di pinggangnya. Kehangatan Heechul begitu nyata. Mata Heechul penuh dengan air mata, tapi dia menahannya agar tidak menetes.

“Kalau nanti Minna tidak bisa melihatku lagi… puaskanlah dengan melihatku sekarang. Tataplah aku.”

Heechul mencondongkan tubuhnya sedekat mungkin ke wajah Minna. Dia meraba wajah Heechul. Alis hitamnya yang tebal… matanya yang besar… hidungnya yang mancung… pipinya yang tirus… rahangnya yang tegas… rambutnya yang tertata rapi… bibirnya… Minna menelusuri bibir Heechul dengan kedua jari telunjuknya. Bibir Heechul… lembut dan indah. Heechul maju dan mencium Minna pada bibirnya. Sekali lagi bibir keduanya bertaut, mengakibatkan jantung mereka berdetak tidak normal, namun lewat ciuman itulah… keduanya saling mengungkapkan perasaan cinta yang meluap terlalu besar kepada yang lainnya. Heechul berhenti mencium Minna dan memegangi wajah gadisnya itu.

“Inginkah Minna melihatku di sisimu?” tanya Heechul.
“Aku ingin,” jawab Minna, suaranya parau.
“Inginkah Minna sembuh?”
“Ingin!”
“Itu cukup, Minna. Minna pasti sembuh. Berapa lamapun kita harus menunggu, Minna pasti sembuh! Keinginan yang kuat bisa membuat keajaiban dalam hidup kita,” tegas Heechul, “sungguh… Minna pasti sembuh.”

Minna memeluk Heechul, menumpahkan tangisnya di pelukan orang yang paling dicintainya itu. Ryeowook… dia persis Ryeowook yang selalu bersikap optimis. Apakah Ryeowook telah kembali dalam wujud Heechul? Minna tidak pernah tau… tapi mereka sama. Sama-sama menyayangi Minna dengan tulus. Bagi Minna itu sudah cukup menguatkannya. Dia akan berusaha sekali lagi.

잠시 꿈꾸었던 행복했던 순간
I didn’t want to wake up from this short dream
깨지않길 원했어
I was so happy in
웃고 있던 내가 바보같아서
I felt like an idiot as I laughed
작은 한숨만 쉴뿐이에요
It was just a small sigh of rest

알아요 못날뿐인 너무 알죠
I know, I know very well the bad person is me
하지만 몰라요 어쩌면 좋은지
But I don’t know, how does it’s like

한번만 나를 사랑해줘요
Just love me once
그대는 잃을게 하나도 없죠
There isn’t one thing you should forget
그저 한순간만 나를 생각해봐요
For just a moment think about me
그것뿐이에요
Just that
겨우 정도죠
It’s barely just to extent

혼자는 아닌지 걱정해보지만
I worry about you
다정한 그대라서
Because of your kindheartedness
그럴리 없는 사람 행복한가요
Likely, can a person be happy?
이런 내가 필요없을만큼
Even you don’t need a person like me
알아요 부족한 너무 알죠
I know, I know very well I have many shortcomings
하지만 몰라요 누굴 보고 있는지
But I don’t know, who I am looking at

한번만 나를 사랑해줘요
Just love me once
그대는 잃을게 하나도 없죠
There isn’t one thing you should forget
그저 한순간만 나에게
For a moment
시간을 줘요
Give me your time
그것뿐이에요
Just only that

1 comment:

  1. “Kaki kanannya patah, tangannya terkilir, kepalanya terbentur, juga ada beberapa luka lebam di sekujur tubuhnya,
    [*] OMG MINNA HANCUR LEBUR (?) ;______; KAKINYA PATAH ITU PATAH!!! TIDAAAAK!! MALAH BIKIN PENYAKIT BARU ;_______;

    minna nggak mao ktemu heechul, sampai kapan dy gk mao ktemu heechul kek gini, slagi skarang bs ngelyat knapa nggak dpergunakan baik2, harusnya dy nggak boleh melewatkan stiap detik yg berharga ini untuk ngelyat heechul -ceramah- =='

    buset itu capslock smua u___u

    Minna dengan segala kelebihan dan kekurangannya; Minna yang sehat ataupun sakit; Minna yang bisa melihat ataupun buta; Minna yang selalu bisa membuatku tersenyum walau hanya melihat kehadirannya di sisiku.”
    [*] SAYA SUKA INI!!! INI SEDIH BGD!! HEARTBREAKING T______T

    OMG ITU BENER BGD JIE ITU BENAR!!! -nggak nyantai-
    yg soal kata 'ingin' dan 'akan' itu. ok. saya blajar satu hal dr ff ini lg. makasii jie ;A;

    ~Stella.

    ReplyDelete