When Our Dreams Come
True
I Finally Found You
Chapter 10
Mugung terdiam di depan layar TV. Jumpa pers itu disiarkan langsung dan
membuat Mugung gak bisa berkata apa2. Lee Teuk, Kyu Hyun, Kang In, Sung Min,
Chun, Hyung Joon, Whyenda, bahkan Ki Bum... semuanya telah menyelamatkannya.
Mugung terharu. Pada saat itu pintu kamarnya diketuk.
Omma Mugung: ”Mugung... ada cwo tampan mencarimu.”
Mugung terkesiap. Siapa? Bum masih di ruang jumpa pers kan? Pikir Mugung
heran. Mugung beranjak dari TV, menghapus air matanya dan membuka pintu
kamarnya. Dan wajah Ryeo Wook yang manis terlihat, tersenyum padanya.
Ryeo Wook: ”Boleh masuk?”
Mugung: ”Ah... boleh, Wookie…”
Ryeo Wook masuk ke kamar Mugung. Mugung menunjuk kursi meja belajarnya,
tapi Ryeo Wook duduk di tepi ranjang Mugung. Dia ikut menonton siaran TV dan
senyum gak lepas dari wajahnya. Ragu2, Mugung duduk di sampingnya.
Ryeo Wook: ”Gimana perasaanmu sekarang?”
Mugung: ”Hmm... lebih baik.” ^^
Ryeo Wook: ”Kalo gitu jangan nangis lagi.”
Ryeo Wook menghapus air mata Mugung dan membuatnya gugup.
Mugung: “Aku… kupikir aku harus berterimakasih pada mereka. Aku gak terlalu
dekat... well... sama Sung Min oppa, Kang In oppa, Lee Teuk oppa dan Kyu Hyun.”
Ryeo Wook: ”Mau ke asrama kami? Di situ kau bisa ngobrol langsung sama
mereka.”
Mugung: ”Dan Whyenda juga Bum... aku harus minta maaf sama mereka.”
><
Ryeo Wook menepuk punggung Mugung.
Ryeo Wook: “Bum sangat memikirkanmu. Dia kacao melihat kau terlibat dalam
kesulitan. Asal kau tau, dia nyaris selalu memantau keadaanmu, jauh lebih
sering dari aku.”
Mugung mendongakkan wajahnya. Ada nada sedih di suara Ryeo Wook, tapi wajahnya
tersenyum.
Ryeo Wook: ”Mugung, Bum mencintaimu.”
Mugung: “Aku tau…” .><.
Ryeo Wook: “Aku…” >< “Ahh.. aku mau kalian bahagia, okey?”
Mugung: “Wookie… kita masih bisa main piano bareng kah?”
Ryeo Wook: “Selama Bum mengizinkan. Ato aku akan dicincangnya.” xp
Mugung: ”Aku akan memaksakan kehendak.” XDD
Ryeo Wook: ”Aku suka kalo kau terus tersenyum.” ^^
Mugung: ”Wookie... bilang sama Bum, aku menunggunya di ruang musik besok
sore.”
Ryeo Wook: ”As you wish.” ^^
***
Mugung ogah menjadi nyamuk di antara Hyung Joon dan Whyenda yang
mengajaknya makan2 besoknya. Jadi Mugung bersikeras Chun harus ikut juga.
Akhirnya Chun menjemput Mugung dan mereka menuju restoran China tempat Hyung
Joon dan Whyenda uda menunggu mereka. Mugung terpaku di samping pintu mobil.
Chun: ”Wae Mugung?”
Mugung: ”Aku... gak yakin. Whyenda… apa aku menyakitinya?”
Chun: “Jawaban hanya bisa didapat kalo kau bertemu dengannya langsung
kan?” ^^ ”Ayo.”
Chun menggandeng Mugung masuk ke restoran. Mata mereka langsung menangkap
dua sosok yang sangat mereka kenal: Whyenda dan Hyung Joon duduk di meja agak
pojokan, duduk berseberangan. Chun menarik Mugung ke meja itu.
Chun: ”Untung kalian gak meninggalkan aku dengan makan duluan. Aku
lapar.”
Hyung Joon: ”Hyung kan selalu lapar.” =.=”
Chun: *mendongak ke Mugung* ”Kau gak mau duduk, Mugung?”
Mugung melirik Whyenda. Whyenda berdeham dan bangkit. Dia memeluk Mugung.
Whyenda: ”Mugung ya~ mianhae...”
Mugung: ”Whyenda, aku...”
Whyenda: ”Harusnya aku gak marah padamu. Apapun yang kau lakukan selalu
untuk kebaikanku. Aku tau aku harus lebih jujur pada diriku sendiri, gak
menampilkan aku yang palsu, justru terutama untuk fansku. Aku ingin dicintai
apa adanya oleh mereka. Menurutmu, Mugung?”
Mugung: *balas memeluk* ”Itu yang terbaik, Whyen. Mianhae... aku uda
marah2 padamu. Hari2ku terasa aneh tanpamu.”
Whyenda: ”Tapi keliatannya kau cukup menikmatinya.” *melepas pelukan,
memandang wajah Mugung* ”Duduk dan ceritakan. Sambil makan.”
Setelah Chun dan Mugung memesan makanan, mereka terlibat dalam obrolan
yang hangat. Pertama-tama Mugung menanyakan tentang pesta ultah Hyung Joon, dan
Mugung tertawa keras sambil mengeluarkan air mata, sedangkan Hyung Joon
cemberut sepanjang Mugung tertawa. Mugung juga menanyakan bagaimana mereka bisa
jadian.
Mugung: ”Hah? Jadi Bum yang melakukan taktik?”
Hyung Joon: ”Bisa dibilang dia sangat berjasa.” XDD
Whyenda: ”Nah, kau sendiri, apa yang kau lakukan selama marahan denganku?
Kau jarang masuk kelas waktu aku datang kuliah. Kau menghindariku?”
Mugung: *guilty* ”Separuhnya iyah, Whyen. Aku mengintaimu. Kalo kau
datang ke kampus, aku akan balik. Tapi aku sering buat janji dengan... eh...
seseorang. Dan kami main piano di ruang musik bersama-sama. Aku lebih sering
kesana koq.”
Hyung Joon: ”Ryeo Wook kan?”
Mugung: ”Iyah Woo... hah?” 0.0 ”Koq oppa tau?”
Hyung Joon: ”Gimana gak tau. Orang sekarang kami dekat sama anak2 Suju!”
XDD
Whyenda: ”Ryeo Wook tipe idealmu kan, Mugung?”
Mugung: ”Manis, bisa maen piano, suaranya bagus, bisa masak... well, dia
tipe idealku. Tapi... aku bukan tipe idealnya.”
Hyung Joon: ”Siapa bilang? Kami dengar dari Umin katanya Ryeo Wook suka
cwe sepertimu koq.”
Mugung: ”Geuraeyo?” *blush*
Whyenda: ”Bum gimana, Mugung?”
Mugung: ”Eh...”
Whyenda: ”Dia juga suka padamu. Dan dia sangat memikirkanmu.”
Hyung Joon: ”Dia curhat ke aku loh. Tapi aku gak akan cerita deh, aku uda
janji. Yang pasti, Bum akan jadi cwo yang baik buatmu.” ^^
Chun: ”Dan dia khawatir banget sama kau. Dia takut kau jadi sasaran para
E.L.F loh.”
Mugung terdiam.
Mugung: ”Sebenarnya sore ini aku akan menunggunya di ruang musik di
kampus. Aku uda titip pesan lewat Wookie.”
Whyenda: ”Ahh Mugung, apa kau akan menerima Bum?”
Mugung: *blush* ”Menerima apaan sih? Emang dia nembak aku? Lagian dia
masih cwo arogan yang sok keren.” ><
Hyung Joon: ”Jadi?”
Mugung: ”Cuma mau berterimakasih koq.”
Chun: ”Wahh aku patah hati.” XDD
Mugung: ”Jangan bercanda ahh oppa!!”
Akhirnya mereka berempat makan dengan lahap.
Mugung: ”Hmm sekarang uda jam tiga sore. Waktunya aku ke kampus.”
Chun: ”Mau kuantar?”
Mugung: ”Ahh gak usah oppa, kan dekat sini. Aku mau jalan ajah.” ^^
Hyung Joon: ”Biarkan dia berkonsentrasi supaya tau gimana mau menyatakan
perasaan sama Bum ntar, hyung.”
Mugung: ”Yei~~ sembarangan. Kalian mau kemana?”
Whyenda: ”Kami mau pergi nonton.” ^^
Mugung: ”Okey, met senang2 yah.”
Hyung Joon: “Ntar kabarin kami loh gimana hasilnya.” XDD
Mugung: ”Oppa mau nyebur ke kolam lagi yah?” XDD
Akhirnya Chun naik mobilnya sendiri dan pulang, Whyenda dan Hyung Joon
naik mobil Hyung Joon ke bioskop, sedangkan Mugung berjalan ke arah kampus yang
gak jauh dari resto ini. Mugung tersenyum-senyum sendiri.
Mugung: ”Ahh pabho!! Kenapa aku jadi kayak gini?” ><
FLASHBACK
Ki Bum: ”Dan kau menyukai Wookie, iyah, kan?”
Mugung: ”Yah, emang aku... oh, anio! Gak, aku gak punya perasaan seperti
itu dengan Wookie.”
Ki Bum: ”Tapi wajahmu menunjukkan kebalikannya.”
Mugung: ”Aaaa... aku... kalo aku suka, apa hubungannya denganmu?”
Ki Bum: ”Kenapa Wookie? Kenapa bukan aku??”
Mugung: ”Emangnya kenapa harus kau?”
Ki Bum: ”Kita uda bersama selama 3 tahun kita kuliah. Walau aku jarang
masuk kuliah, tapi setiap ada kesempatan kita selalu ketemu di kelas. Sedangkan
Wookie, kau gak mengenalnya. Bahkan mungkin pertemuan di malam pembagian ajang
penghargaan itu yang pertama untuk kalian. Tapi mengapa... bukan aku? Bukan aku
yang ada di matamu? Apa kurangnya aku di hadapanmu? Dan Chun hyung! Kau juga
menyukainya kan?”
FLASHBACK
Mugung: ”Mungkin aku benar2 uda menyakitinya. Setidaknya aku mau minta
maaf.” ^^
Mugung berjalan dengan ceria. Tapi rasanya dia mendengar langkah2 di
belakangnya. Dia menoleh. Gak ada orang, aneh, padahal tadi aku dengar
langkah2, pikir Mugung. Lalu tanpa mengacuhkan langkah2 tadi, Mugung terus
berjalan, dan dia uda nyaris sampai gerbang kampus ketika mendengar langkah2
lagi. Mugung sekali lagi menoleh dan gak menemukan siapa2.
Mugung: ”Apa aku berkhayal yah? Ahh udala...”
Dan waktu Mugung membalikkan badannya ke depan kembali, seseorang
membekap mulutnya. Mugung meronta dan akhirnya pingsan karena sulit bernafas...
***
Hyung Joon dan Whyenda berjalan santai di mall yang sore itu rame. Mereka
Cuma pake penyamaran apa adanya, soalnya toh orang2 terlalu sibuk dengan
kegiatan mereka sendiri daripada memperhatikan mereka. Hyung Joon menggandeng
tangan Whyenda dan membuatnya sangat senang. Mereka langsung menuju lantai 6
mall, di situ ada bioskop. Bioskop juga luar biasa rame.
Hyung Joon: ”Chagya duduk ajah, aku yang belikan tiketnya.” ^^
Whyenda: ”Aku ke toilet dulu yah, truz aku beli minum. Baby oppa mau
minum apa?”
Hyung Joon: ”Moccacino please.” ^^
Whyenda: “Okey.” ^^
Whyenda berjalan dengan santainya menuju toilet, yang, untungnya gak
terlalu rame. Mungkin karena bukan pergantian jam tayang. Whyenda masuk ke
bilik keempat sebelah kanan yang kosong, merasa lega karena daritadi rasanya
kepingin buang air kecil. Setelah itu Whyenda mengecek penampilan sempurnanya
di kaca toilet di luar bilik. Aku emang cantik, celetuk Whyenda. Namun tanpa
disadarinya, ada seseorang yang mengendap di balik punggungnya, dan
membekapnya... dan seperti Mugung, Whyenda pingsan...
***
Ki Bum resah. Mugung janji akan menemuinya jam 4. tapi ini uda jam 5 dan
Mugung gak muncul juga. Hapenya juga gak diangkat.
Ki Bum: ”Apa Wookie mempermainkan aku yah?”
Ki Bum menekan nomor hape Ryeo Wook yang langsung diangkat Ryeo Wook
dalam deringan ketiga. Sesaat Ki Bum merasa menyesal menelepon Ryeo Wook, toh
tipikal Ryeo Wook gak akan mempermainkan orang kayak gitu.
Ki Bum: ”Wookie ya~~”
Ryeo Wook: ”Uda ketemu Mugung? Wahh... gimana? Apa dia menerimamu?”
Ki Bum: ”Apanya... orangnya belom dateng.” =.=”
Ryeo Wook: ”Hah? Dia kan biasanya on time? Kau gak nelpon dia?”
Ki Bum: “Gak diangkat…”
Ryeo Wook: “Aneh deh. Gak biasanya gini.” =.=”
Ki Bum: “Kau gak tau dia dimana?”
Ryeo Wook: ”Aku sih taunya dari Chun hyung kalo Mugung tadi sempet makan
bareng dia dan Whyenda juga Hyung Joon hyung, truz Mugung jalan sendiri ke
kampus. Aku gak sengaja ketemu Chun hyung tadi.”
Ki Bum: ”Kalo gitu Mugung koq masih...” *baru nyadar* ”Wookie, apa gak
terjadi sesuatu pada Mugung?”
Ryeo Wook: ”Mwo?? Bum... jangan2...”
Ki Bum: “Aku akan mencarinya!”
Ki Bum menutup telepon dan berlari menghambur keluar dari ruang musik.
***
No comments:
Post a Comment