When Our Dreams Come True
I Finally Found You
Chapter 7
Ki Bum: ”Aku pulang!”
Ki Bum membuka pintu apartemen dengan kuncinya. Saat itu baru jam 8
malam, beberapa personel SuJu masih cukup segar untuk beristirahat, yang
lainnya lagi disibukkan dengan kegiatan solo masing2.
Sung Min: ”Anyong, Bum!” ^^ ”Kayaknya cukup senang malam ini?”
Sung Min, Kang In dan Kyu Hyun duduk di sofa yang muat untuk berempat dan
tengah menonton drama terbaru di KBS TV. Mereka ini berusaha mati2an gak
ketinggalan nonton drama ini.
Ki Bum: ”Ye, hyung. Tadi abiz ngerjain Hyung Joon hyung. Baby Joon
maksudku. Hari ini ultahnya.”
Kang In: ”Dia lebih tua darimu setahun, Bum?”
Ki Bum: ”Ye. Acaranya sangat seru dan membuat sendi2ku sakit semua.”
Ki Bum merebahkan diri di sebelah Kyu Hyun dan memijat-mijat lehernya.
Saat itu Ryeo Wook datang dari arah dapur dan menyodorkan sepiring nasi goreng
pada Ki Bum.
Ryeo Wook: ”Belum makan kan? Ini untukmu.” ^^
Ki Bum menerima piring yang sangat wangi itu dan mulai makan. Ryeo Wook
sekarang sibuk memijat bahu Ki Bum. Dalam hati Ki Bum mengakui mengapa dia
kalah dibanding Ryeo Wook, tapi apa cinta... harus mengalah? Ki Bum telah
menghabiskan nasi gorengnya dan membawa piringnya ke dapur untuk mencuci, tapi
Ryeo Wook menyambar piring itu.
Ryeo Wook: ”Biar aku. Kau istirahat ajah Bum, kau pasti cape kan?” ^^
Ki Bum: ”Gomawo..”
Ryeo Wook: ”No need to thanks.” ^^
Ki Bum baru akan beranjak ke kamarnya ketika tiba2 di memberanikan diri
untuk bertanya.
Ki Bum: ”Wookie.”
Ryeo Wook: *berhenti mencuci* ”Ya?”
Ki Bum: “Mugung… Lee Mugung Hwa. Apa kau menyukainya?”
Mendengar kata “suka” yang sensitif, ketiga cwo yang asik menonton drama
jadi melupakan aktivitas mereka sejenak. Mereka memperhatikan Ki Bum dan Ryeo
Wook.
Ryeo Wook: ”Mugung?”
Ki Bum: ”Ye. Kau hampir tiap hari main piano dengannya kan? Apa kau
menyukainya?”
Ryeo Wook: ”Entahlah. Apa itu penting?”
Ki Bum: ”Untukku, itu... penting.”
Ryeo Wook: ”Kau menyukainya?”
Ki Bum terpaku di tempatnya berdiri.
Ki Bum: ”Aku menyukai Mugung.”
Ryeo Wook: ”Kalo gitu kau perlu ngomong dengannya, bukan denganku.”
Ki Bum: ”Tapi dia menyukaimu! Dia sendiri yang bilang!”
Ryeo Wook: *mengedikkan bahu* ”Kalo gitu kita harus bersaing kan? Secara
sehat?”
Ketiga cwo melirik tangan Ki Bum yang terkepal. Kyu Hyun dan Sung Min
berdiri di sisi kanan-kiri Ki Bum dan Kang In berdiri di samping Ryeo Wook.
Mereka gak mau sesuatu yang buruk terjadi sementara si leader Lee Teuk sibuk
dan entah kapan pulang.
Kyu Hyun: ”Kupikir gitu, hyung. Harus bersaing secara sehat.”
Ki Bum: ”Baiklah. Wookie, kita lihat, siapa yang menang.”
Ki Bum berbalik dan masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras.
Sung Min: ”Alamat bahaya. Bakal jelek suasana istirahatku malam ini.”
Sung Min emang sekamar dengan Ki Bum. Ryeo Wook menghela nafas panjang.
Kang In: ”Apa itu benar? Kalian menyukai cwe yang sama? Cwe mana yang
begitu beruntung?”
Ryeo Wook: ”Yang malam itu kita temui di ajang penghargaan.”
Kyu Hyun: ”Whyenda? Sahabat Umin hyung?”
Ryeo Wook: ”Bukan. Yang saling teriak dengan Bum di depan. Yang imut2.”
Sung Min: ”Oooh... yang lari2 dan menabrak cwo cakep?”
Ryeo Wook: ”Ye, hyung.”
Kang In: ”Koq bisa2nya kalian suka sama cwe aneh kayak gitu?”
Ryeo Wook: ”Dia manis, hyung belum kenal dia. Cuek dan apa adanya. Tapi…
yah… meski Bum bilang gitu, aku sendiri gak yakin Mugung menyukaiku.”
Kyu Hyun: “Maksud hyung?”
Ryeo Wook: “Mugung dan Bum sering bertengkar, dan aku uda pernah melihat
mereka. Mugung jauh lebih tampil apa adanya di depan Bum. Kurasa denganku,
Mugung hanya sebatas kagum. Lagian kami baru kenal beberapa minggu kan?”
Sung Min: ”Apa kau gapapa, Wookie?” *menepuk bahu Ryeo Wook*
Ryeo Wook: ”Hmm... gwaenchana, hyung. Aku… akan melakukan apa yang aku
bisa. Pilihan ada pada Mugung, kan?” ^^
Kang In-Sung Min-Kyu Hyun saling berpandangan heran. Apa di dalam grup
sendiri ada persaingan? Mau dilaporkan ke Lee Teuk gak?
***
Ki Bum beberapa hari belakangan tampil dengan wajah murung dan kusut.
Whyenda terus menerus bertanya keadaannya, tapi Ki Bum bilang dia baik2 ajah.
Ki Bum: ”Whyenda sendiri, uda baikan sama Mugung?”
Whyenda: ”Aku gak tau dimana Mugung. Teleponku gak diacuhkan.” T.T
Ki Bum: ”Dia suka ada di ruang musik.”
Whyenda: ”Hah? Sejak kapan Mugung hobi main musik?”
Ki Bum: ”Sama Ryeo Wook.”
Whyenda: ”Hah? Mereka kenal??”
Ki Bum: ”Barusan ajah sih. Dan langsung akrab.”
Whyenda memperhatikan wajah Ki Bum dengan seksama.
Whyenda: ”Bum, ehh... kau gapapa?”
Ki Bum: ”Emang aku kenapa?”
Whyenda: ”Kau suka Mugung kan?”
Ki Bum: *menghela nafas panjang* ”Kau sebaiknya urus urusanmu sendiri
dengan Joon hyung. Kalian kan saling menyukai. Kenapa gak jadian sekalian?”
Whyenda: *blush* ”Aku... gak tuh!”
Ki Bum: ”Ntar kita liat. Iyah, ato gak. Udah liat adegan berapa jadwal
kita besok?”
Whyenda: ”Ng... adegan 94?”
Ki Bum: ”Perlu latihan?”
Whyenda langsung membolak-balik buku skenarionya dan kaget: itu adegan
yang akan membuat wajah Whyenda memerah dan belum tentu bisa sukses dalam
sekali take. Dia dan Ki Bum harus melakukan adegan kissing.
Whyenda: ”Aku dan kau...”
Ki Bum: ”Well, kan Cuma sama aku, belom sama Joon hyung? Harusnya gak
terlalu gugup kan?”
Whyenda: ”Yah... eh...”
Ki Bum: ”Tapi aku khawatir Joon hyung akan cemburu tingkat tinggi.” *evil
smile*
Whyenda sekali lagi membaca buku skenario itu. Okey, di adegan 94 dia dan
Ki Bum akan kissing. Dan di adegan 115, dia dan Hyung Joon juga akan kissing.
No way, keluh Whyenda dalam hatinya.
***
Dan inilah suasana yang pas dan romantis untuk adegan kissing. Senja hari
di tepi pantai. Whyenda agak bergidik karena cuaca yang mulai dingin di bulan
Agustus di Seoul, apalagi suasana menjelang malam, plus lagi Whyenda hanya
memakai tank top putih dan rok pendek jeans yang memamerkan kulitnya yang
putih. Ki Bum berpenampilan gak kalah cakep. Kaos coklat lengan panjangnya
membalut ketat tubuhnya yang mulai kekar, dipadu celana panjang hitam. Hyung
Joon, duduk di bangku di kejauhan, bersiap syuting adegan setelah mereka. Entah
kenapa, Whyenda merasa Hyung Joon terus memandangnya dengan tajam dan
memancarkan aura mengerikan.
Sutradara: ”Action!!”
Whyenda dan Ki Bum mengucapkan beberapa dialog dengan suara berbisik,
bahkan Ki Bum menyertakan desahan yang membuat Whyenda merinding. Kalo dia ini
Joon oppa, aku bisa mati di tempat, keluh Whyenda.
Ki Bum: ”Maukah kau memilihku, Hye Kyo?”
Whyenda: ”Aku... aku... entahlah, Hyun Jin.” ><
Ki Bum: ”Apa aku gak lebih baik dari Ji Mun?”
Whyenda: ”Aku...”
Ki Bum: ”Kang Ji Mun gak lebih baik dari Sung Hyun Jin, kau harus tau
itu.”
Whyenda: ”Aku tau, Hyun Jin, kau memiliki segalanya, tapi aku...”
Ki Bum menarik Whyenda ke dalam pelukannya dan mencium Whyenda tepat di
bibirnya. Whyenda terlalu kaget dan gak siap ketika bibir lembut Ki Bum
menyentuh bibirnya. Ekspresi kaget jelas muncul di wajah Whyenda disertai
panik.
Sutradara: ”Cut!!”
Ki Bum: ”Aku bahkan belum menciumnya, pak!”
Sutradara: ”Aku tau. Tapi wajah Whyenda panik. Kau tidak boleh gitu,
Whyenda...” =.=”
Whyenda: ”Ah... mianhae, pak...” =.=”
Sutradara: ”Iyah.. karena itu kalian harus ulangi.”
Ki Bum tersenyum geli. Dia melihat Hyung Joon berdiri dengan shock.
Taktiknya berhasil. Adegan itu kembali diulang untuk yang kedua kalinya, dan
sutradara mengeluh Ki Bum gak punya ekspresi yang pas. Dan pada take keenam, Ki
Bum bertekad melakukan adegan ini dengan sebaik-baiknya dengan tambahan hal2
yang bakal membuat Hyung Joon naik darah.
Whyenda: ”...tapi aku...”
Ki Bum menarik Whyenda ke pelukannya sekali lagi. Kali ini Whyenda
berusaha menguasai dirinya dan menerima ciuman Ki Bum. Ki Bum mencium Whyenda
dengan semangat yang berlebih, Whyenda sedikit kebingungan mengikuti gerakan Ki
Bum, tapi karena profesional dan berpengalaman, Whyenda berhasil menyesuaikan
diri, pada akhirnya. Ki Bum menyadari Whyenda yang gemetar karena dingin, harusnya
kalo sesuai skenario, tangan Ki Bum hanya memegang tangan kanan Whyenda, tapi
karena Ki Bum menjalankan suatu misi, Ki Bum memindahkan tangannya ke pinggang
dan leher Whyenda. Whyenda deg2an. Tapi dia menikmatinya, akhirnya, jatuh ke
dalam permainan ”nakal” Ki Bum. Seluruh kru tegang dan merasakan suasana
romantis itu, sebelum...
Hyung Joon: ”Oiiiii, apa2an itu!!!”
Sutradara: “Cut! Hyung Joon, apa2an kau!”
Hyung Joon: “Itu gak ada di skenario, posisi tangan Bum itu!”
Ki Bum: ”Itu improvisasi. Emangnya jelek yah?”
Sutradara: ”Itu bagus dan tidak ada masalahnya, Joon. Karena kau
menginterupsi, adegan itu harus diulang lagi, tau!”
Ki Bum: ”Kau mengganggu suasana romantis deh Joon hyung. Iyah kan,
Whyenda?” ^^
Whyenda: ”Eh... yah...” *blush*
Hyung Joon: ”Tapi itu Cuma akting kan yah?”
Ki Bum: ”Aku ingin melakukannya dengan Whyenda di kenyataan.”
Apa2an ini, teriak Whyenda dalam hatinya waktu tangan Ki Bum
merangkulnya. Bukannya Bum suka Mugung, keluh Whyenda panik. Wajah Hyung Joon
terlihat memerah.
Hyung Joon: ”Whyenda... Whyenda milikku!!”
Seluruh orang yang ada di lokasi syuting kaget.
Ki Bum: ”Mwo?”
Hyung Joon: ”Whyenda milikku! Aku suka Whyenda, pokoknya Whyenda
milikku!”
Whyenda merasa wajahnya sangat panas. Apa dia gak salah dengar? Hyung
Joon menyukainya?
Ki Bum: ”Oh? Emangnya Whyenda menyukai Joon hyung juga?”
Whyenda terlalu shock untuk bicara.
Whyenda: ”A... a... aku... aku...”
Ki Bum: ”Tuh, gak kan. Berarti aku masih punya kesempatan...”
Whyenda: ”Aku juga suka Kim Hyung Joon oppa!” ><
Seluruh kru bersorak-sorai. Sutradara menggeleng-gelengkan kepalanya tapi
dia tersenyum senang. Wajah Whyenda dan Hyung Joon sama merahnya. Ki Bum
tertawa dan mendorong Whyenda ke pelukan Hyung Joon.
Ki Bum: ”Mianhae, aku bercanda. Semua yang tadi itu. Aku Cuma mau kalian
lebih jujur pada perasaan kalian sendiri. Tuh, bisa kan?”
Hyung Joon: ”Bum, kau ternyata...”
Ki Bum: ^^ ”Pak sutradara, bisa beri waktu sebentar untuk pasangan baru
kita?”
Sutradara: ”Baiklah, istirahat 20 menit kupikir.” ^^
Ki Bum: ”Dan kejadian ini aku harap gak dijadikan gosip yah oleh kalian
semua.” *menghadap ke kru* ”Apalagi kalo kalian sampaikan ke media.”
Kru cwe: ”Beres, Ki Bum. Kau bisa mempercayai kami.” ^^
Chun menepuk-nepuk punggung Ki Bum dan tertawa lebar bersama.
Ki Bum: ”Ehh tapi Joon hyung, aku minta izin untuk mencium Whyenda lagi
yah.”
Hyung Joon: ”Apa?” *shock*
Ki Bum: ”Kan adegan tadi mau diulang.”
Hyung Joon: ”Iyah... iyah deh... tapi jangan di-improve sembarangan yah.”
><
Ki Bum: ”Liat ajah ntar.” xp
Hyung Joon: ”Ki Bum!!”
Chun dan Ki Bum berlalu sambil tertawa-tawa. Hyung Joon memandang wajah
Whyenda, dan ketika keduanya bertatapan mata, mereka sama2 malu.
Hyung Joon: ”Kesana yuk.”
Hyung Joon mengajak Whyenda duduk di batu besar.
Hyung Joon: ”Mianhae kalo aku mengagetkanmu, Whyen...”
Whyenda: ”Ahh gak koq. Aku senang Joon oppa...” *blush*
Hyung Joon: ”Syukurlah kau menyukaiku juga. Kupikir kau gak suka denganku
dulu? Karena aku terlalu suka ikut campur urusanmu?”
Whyenda: ”Yahh aku sempat gak suka sih. Tapi aku mulai merasakan sesuatu
yang beda... waktu melihat ketergantungan oppa dengan coklat.”
Hyung Joon: ”Kau mengasihani aku?” =.=”
Whyenda: ”Bukan. Aku pikir... aku ingin menjadi pengganti coklat2 itu
untuk oppa.” ^^
Hyung Joon menundukkan wajahnya, gak sanggup menerima senyuman cerah
Whyenda.
Hyung Joon: ”Kupikir kau suka Bum.”
Whyenda: ”Ki Bum? Heheh... dia suka Mugung koq, Joon oppa.”
Hyung Joon: ”Oh yah? Lalu kenapa mereka gak pacaran? Mereka cocok koq.”
Whyenda: ”Kayak air dan minyak maksud oppa?”
Hyung Joon: ”Tapi mereka keliatan serasi kan, Whyen? Omongan mereka
nyambung.”
Whyenda: ”Tapi Mugung sekarang mainnya sama Ryeo Wook.”
Hyung Joon: ”Hah? Apa Mugung lebih suka Ryeo Wook?”
Whyenda: ”Maybe.” *sedih*
Hyung Joon: ”Belum baikan sama Mugung, Whyen?”
Whyenda: *menggeleng*
Hyung Joon: ”Aku akan bantu.”
Whyenda: ”Joon oppa...”
Hyung Joon: ”Walau sekarang blom ketemu caranya, aku akan pikirkan. Mulai
sekarang, Whyenda bisa mengandalkan aku.” ^^
Whyenda: ”Hyung Joon oppa...” ><
Whyenda memeluk Hyung Joon erat2 dan membuat cwo itu kehilangan kesadaran
sesaat.
***
No comments:
Post a Comment