Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 15 June 2012

Their Birthday Wishes chapter 8


Their Birthday Wishes
Chapter 8

Chun berhasil juga mengalahkan Green Dragon, tapi sebagai bayarannya, Chun juga keracunan.

“Tinggal kalian bertiga… yakin ingin duel denganku?” Tanya Pangeran Iblis.
“Walau harus mengorbankan nyawa, tapi kami akan melakukannya!” jawab Da Dong, memimpin Stella dan May untuk maju.
“Kalian memilih kematian lebih cepat rupanya…”

***

Ya ampun… Tuhan… bagaimana ini? May dan teman-teman masih ada di dalam sana… dan JaeJoong juga ada di dalam sana… tolonglah mereka Tuhan… biarkan kami masuk dan melakukan sesuatu untuk mereka…

Annie mengucapkan doa ini sudah untuk yang kesepuluh kalinya. Teman-teman lainnya yang berada di luar Crystal Spirit sama tegangnya dengan dirinya. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu… Annie memandang Tsunami Chain-nya dengan marah, seolah-olah salah Chain-nya lah dia ada di luar saat ini. Tapi saat itu Tsunami Chain bersinar. Dia terbang ke hadapan Annie dan mengeluarkan cahaya melingkupi tubuh Annie.

“Annie?” Tanya YooChun bingung.

Sesaat kemudian tumbuh sayap di punggung Annie. Annie mengepakkannya dan…

“Aku terbang! Teman-teman, aku terbang!” seru Annie senang.
“Oh, aku paham!” seru Santa, “ayo… kita bisa masuk ke dalam.”

***

Fabian… kamu mendengarku?

Fabian merasa dia mendengar suara Santa di dalam ruangan ini. Tapi setelah menoleh kesana-kemari, dia memastikan suara Santa itu pasti Cuma khayalannya.

“Kenapa, Fab?” Tanya Rin keheranan.
“Barusan aku mendengar suara Santa,” jawab Fabian, “tapi mana mungkin…”

Fabian… benar, ini aku. Kami ada di luar sini, kami terbang. Aku bisa melihatmu menembus dinding. Fabian, bawa kami masuk.

“Tapi bagaimana mungkin? Aku gak bisa menembus dinding!”
“Dimana Santa?” Tanya Thia kebingungan.

Siapa yang bisa menembus dinding, Fabian? Kamu tau jawabannya.

“Tapi… tapi aku bukan…”

Sekali lagi. Kuberi kamu kesempatan terakhir untuk menjadi itu. Percayalah kamu bisa.

Fabian mengatupkan kedua tangannya seperti posisi berdoa, berkonsentrasi dengan menutup matanya dan dalam beberapa detik…

“Fabian! Kamu benar-benar Cupid?” Tanya JunSu terkejut saat Fabian kembali ke sosoknya yang semula.
“Bukan Cupid sempurna, kurasa, soalnya kalian bisa melihatku. Nah, saatnya aku membawa teman-teman kita masuk.”

Fabian terbang dengan ringannya menuju salah satu sisi dinding, membuat yang lain kagum saat dia mengapit teman-teman mereka masuk: HyunJoong dan KimBum, Maila dan KimJoon, Yi Ru dan Fennie, Santa dan JunKi, Julie dan Finda, Annie dan YooChun, Lissa dan MinHo, dan yang terakhir ChangMin.

“ChangMin!” teriak JunSu girang saat melihat ChangMin.
“Mereka terluka…” keluh Jeje pada JunKi, menunjuk Ya Lun dan Jae Joong.
“Oh… ini mudah. Beri mereka minum ini,” ucap JunKi sambil menyerahkan dua botol minuman.

Dalam sekejap, Ya Lun dan Jae Joong sembuh dan mereka semua senang sekali bisa reuni kembali.

“Oke, sekarang masalah kita udah beres. Tapi bagaimana May dan teman-teman?” Tanya KimBum.

Pertanyaan KimBum membuat semuanya resah.

“Tak bisakah Santa atau Fabian melihat mereka ada dimana?” Tanya JunSu.

Santa menggeleng.

“Tapi kurasa Fabian tau jawabannya,” jawab Santa.
“Aku?” Tanya Fabian bingung.
“Yap. Fabian, kekuatan apa yang selalu bisa menang melawan kejahatan dan kebencian? Dan kebetulan kekuatan itu adalah keahlianmu.”

Fabian diam sejenak, berpikir… Saat melihat jari-jari Jeje yang di sampingnya, dia teringat…

“Gak mungkin, kan, Santa?”
“Menjadi manusia rupanya mengurangi rasa narsis dan percaya dirimu, Fabian. Aku harus katakan bahwa yang kamu pikirkan itu benar.”
“Soulmate Path!”
“Soulmate Path? Apa itu?” Tanya Jeje bingung.
“Aku tau, Santa!”
“Oke. Lakukan, kalau begitu, Fabian,” pinta Santa.
“Ayo, semuanya… bergandengan tangan menurut petunjukku…”

***

“Stella!” teriak May saat melihat sabit Lucifer melukai tubuh Stella.

Stella meringis kesakitan.

“Gak bisa… baringkan Stella bersama YunHo dan Chun,” pinta Da Dong.

May memapah Stella berbaring di antara YunHo dan Chun, sementara Lucifer tertawa keji.

“May… Da Dong… maafkan kami,” keluh Chun lemah.
“Bukan salah kalian!” sanggah May.
“Tapi jie… kami gak bisa bantu jie-jie dan ge-ge…” sahut Stella.
“Justru demi kalian dan semuanya, kami akan menang,” tegas Da Dong.

May dan Da Dong meninggalkan YunHo, Stella dan Chun di sudut ruangan yang jauh dari Lucifer. Keduanya berdiri menghadap Lucifer. Luka di kaki Da Dong tidak diacuhkannya.

“May, ayo… Jangan takut.”
“Wo bu pa… ying wei you ni zai wo de shen bian,” tegas May.

May dan Da Dong melompat ke kedua sisi Lucifer. Tornado Sword dan Wind Spear berkelebat menyerang Lucifer. Tapi Lucifer selalu lebih cepat. Selain bisa menghindar, dia pun bisa menahan serangan mereka berdua.

“May! Da Dong! Kami datang!”

May dan Da Dong turun ke lantai dan melihat siapa yang baru berbicara. Rupanya KimJoon. Dia muncul bersama semuanya. May menghitung…

“Semuanya!”
“Tenang, May, Da Dong ge ge, kalian gak sendirian,” kata Thia sambil tersenyum.
“Chun ge ge, YunHo dan Stella… cepat kalian minum Healing Water ini,” ucap Amelz sambil memberikan botol pada ketiganya.
“Ayo kita selesaikan ini,” ucap Lissa geram.
“Kalian pikir kalian bisa mengalahkanku?” Tanya Lucifer, masih tertawa keji.
“Tentu,” jawab Da Dong, “karena Santa dan Cupid juga bersama kami.”

Seperti sudah dikomando, YunHo-Rin, Chun-Amelz, May-HyunJoong, MinHo-Thia, YaLun-Jeje dan KimJoon-Annie berdiri berdampingan.

“Element Power! Attack!” seru Chun, memimpin semuanya melakukan serangan kombinasi.

Angin, cahaya, api, air, tanah dan petir menyerang Lucifer dalam satu entakan yang sama. Lucifer menahan serangan dengan sabitnya. Tercipta cahaya serangan berwarna-warni melawan cahaya hitam dari sabit Lucifer. Cahaya itu maju-mundur.

“Tahan!” pinta MinHo, bersuaha sekuat tenaga mengipas Lightning Fan.
“Fabian… tambah kekuatan mereka,” pinta Santa.

Fabian mengeluarkan Love Bow entah dari mana dan mulai bekerja… pertama-tama dia memanah Stella, yang seketika tubuhnya memancarkan cahaya pink dan seakan terdorong, jatuh ke pelukan YooChun.

“Kenapa…?” Tanya Stella.

Namun ketika dilihatnya senyum YooChun, Stella tersipu malu. Didorong panah cinta, Lissa maju dan bersama KimJoon memegang erat Tsunami Chain; Chun dan Amelz berdiri berdampingan dalam usaha mereka melawan serangan Lucifer, Thia dan Ya Lun juga berdiri berdampingan, keduanya tersenyum; Maila juga jatuh ke pelukan JunSu; KimBum mengambilkan Earthquake Arrow dari punggung Rin untuk membantunya memanah Lucifer; JaeJoong membantu Annie memegang Tsunami Chain; Clara menggenggam erat tangan YunHo yang memegang Earthquake Magical Stick; Fennie jatuh begitu saja ke pelukan Yi Ru; JunKi membantu Jeje yang bertempur dengan Inferno Bow-nya; Julie mendatangi HyunJoong yang berperang dengan Tornado Bow dan Finda mendekati ChangMin, yang seketika langsung merangkul pundak Finda. Da Dong memandang May yang berada di depannya. Dengan lembut Da Dong meletakkan tangan di bahu May, yang satu lagi ikut menggenggam Tornado Sword.

“Tau apa artinya ini, Lucifer?” pancing Fabian, “ini sesuatu yang paling kamu benci!”
“Zhe jiao zhuo ai!” teriak Da Dong garang.
“Tiiiiiiiiiiiiiidaaaaaaaak! Aku benci ituuuuuuu! Aku benciiiiiiiiiiii!” seru Lucifer kencang.

Saat itu Element Power menyerang Lucifer dengan telak, dia terpental ke belakang.

“Cinta sejati akan mengurungmu kembali ke tempat asalmu, Lucifer,” ucap Santa, “May, Da Dong… tunjukkan kepadanya seperti apa kekuatan cinta sejati.”

Keduanya maju mendekati Lucifer. Da Dong menarik tangan kiri May, mengarahkannya ke Lucifer.

“Tunggu,” pinta May, berpaling pada Santa dan Fabian, “apakah setelah ini… keadaan akan kembali ke semula? Ke saat kapankah segalanya akan kembali?”

Da Dong… aku takut… aku takut aku akan kembali ke saat sebelum aku memenangkan tiket ke Taipei… aku takut kita gak akan bertemu lagi setelah ini. Selama ini selalu begini… perjumpaan kita selalu terhalang. Mengapa aku ingin semua ini berakhir… jika akhirnya kita harus berpisah?

“May, nasib dunia ini ada di tanganmu,” tegur Santa.

Fabian mengerti keragu-raguan May. Perlahan dia menggenggam Love Arrow… Da Dong menoleh pada May.

“May… ingat ini tanggal berapa?” Tanya Da Dong.
“Hmm? 24 Agustus?”
“Benar. Itu berarti aku bisa make a wish. Birthday wish. May juga sudah melewati ultah May… apakah benar bahwa… permohonan kita sama?”
“Da Dong…”
“Percayalah kita akan selalu bersama. Kita pasti bisa bersama.”

Didorong kekuatan senyum Da Dong, May dengan yakin mengerahkan tenaganya ke Lucifer. Cahaya pink yang keluar dari tangan keduanya menyilaukan pandangan… namun perasaan hangat itu terasa mengalir… melalui denyut nadi yang berkedut… itu namanya cinta…

***

No comments:

Post a Comment