Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 9 June 2012

Their Birthday Wishes chapter 6


Their Birthday Wishes
Chapter 6

Pintu hitam yang dimasuki May, YunHo, Chun, Da Dong dan Stella rupanya langsung menuju si Pangeran Iblis. Dia menunggu, duduk di singgasananya yang luar biasa besar, masih diapit oleh kedua naga.

“Kamu… gak boleh… memisah-misahkan kami… seperti ini!” seru May, sangat marah.
“Oooh… kenapa? Bukankah mereka akan dihibur oleh para jendralku?” kata Pangeran Iblis girang.
“Kita selesaikan ini lebih cepat,” kata YunHo, “sial sekali kamu bertemu dengan dua Prince dan satu Princess sekaligus.”
“Oh, aku tidak sial, Earth Prince, karena akulah yang mengatur semua ini. Kalahkan dulu yang ini!”

Pangeran Iblis mengayunkan trisula-nya dan naga merah yang ada di kanannya maju menyerang rombongan. Chun menyerang namun gagal melukai sisik naga.

“Tunggu! Aku yakin ini berhubungan dengan elemen lagi! Serang dengan elemen berlawanan!” seru Chun.
“May, ayo!” ajak Da Dong.

Da Dong bersama May menyerang sang naga, tapi sang naga tak bergeming.

“Kalau begitu aku!” Stella maju dan menyerang dengan Light Fan.

Tapi naga itu malah menyemburkan api dan nyaris membakar Stella kalau May tidak melompat menyelamatkan Stella tepat pada waktunya.

“Earthquake Magical Stick!” seru YunHo.

Kali ini serangan YunHo melukai sedikit sisik naga.

“Ternyata akulah yang harus duel dengannya. Kalian tunggu di pinggir.”
“Tapi… YunHo…” gagap Chun.
“Kalian gak bisa membantu! Minggir sana!”

May ragu akankah YunHo menang melawan sang naga angin.

Okey, memang YunHo adalah Earth Prince… tapi dengan dia yang sendirian begitu… bisakah?

May memejamkan matanya saat semburan api sang naga menyerang YunHo…

***

“Aku… gak kuat… lagi…” keluh JunKi, darah merembes dari luka-luka di lengannya.

Di sampingnya, YooChun dan HyunJoong nyaris pingsan saking banyaknya darah yang sudah mereka teteskan ke gelembung. Tapi mereka belum berhasil mengikis habis gelembung itu. Sementara darah Julie mengalir makin banyak dari luka-luka di tubuhnya. Black Jocker masih tertawa dengan girangnya. YooChun tiba-tiba bangkit.

“Ya… YooChun… kamu mau kemana?” Tanya HyunJoong yang melihat YooChun makin mendekati Black Jocker.
“Aku ini bayangan… kamu lupa?” Black Jocker mengingatkan.
“Bagaimana kalau kena ini? Apa kamu masih berupa bayangan?” Tanya YooChun, memercikkan darahnya sendiri ke Black Jocker.
“AAAAAAAAAAAARGHHHHHHHH!”

Black Jocker tampak menghilang sejenak, tapi kemudian muncul lagi di tempatnya.

“Kamu!!!”

Black Jocker menyabetkan sabitnya, melukai YooChun yang langsung mundur ke teman-temannya.

“Aku yakin dia udah real sekarang.”
“Ide yang bagus, YooChun!” puji KimBum.
“Sekarang kita tinggal mengecek elemennya,” kata MinHo, “Lightning Fan!”

Bukan itu, karena Black Jocker baik-baik saja.

“Ayo, HyunJoong,” ajak JunKi.

Keduanya menyerang dengan Wind Spear dan Tornado Bow. Anak panah HyunJoong tepat melukai kaki Black Jocker.

“Aaah… mudahnya… dua lawan satu. Aku yakin kalian berdua akan menang, JunKi dan HyunJoong,” kata YooChun, sudah tak mempedulikan perih lukanya, “hwaiting!”

Black Jocker marah besar. Mereka bertiga berduel seru, tapi bagaimanapun juga, sulit bagi Black Jocker untuk menang sementara dia diserang dengan satu Knight dan satu Prince sekaligus.

“Pilih siapa yang mati… kami… atau kamu?” Tanya HyunJoong saat melesatkan Tornado Arrow tepat ke jantung Black Jocker.

Black Jocker musnah menjadi asap putih.

“Nah, beres…” kata JunKi.
“Gelembungnya meleleh! Kita bisa menyelamatkan Julie!”

KimBum melompat dan memutus tali yang mengikat Julie ke pilar. Dia menggendong Julie turun ke tempat teman-temannya. KimBum juga membalut luka-luka Julie.

“MinHo oppa… seingatku… Light element bisa menyembuhkan luka. Bisakah kamu mencoba…?” Tanya KimBum.

Bingung bagaimana melakukannya, MinHo meletakkan tangannya di tubuh Julie yang penuh luka. Perlahan tapi pasti, cahaya yang keluar dari tangan MinHo, menutup luka Julie satu demi satu. Dan akhirnya, mata Julie terbuka.

“JunKi, YooChun, HyunJoong, KimBum, MinHo??? Kenapa kita ada disini? Ini di mana? Kalian kenapa?” Tanya Julie bingung.
“Tunggu sebentar, Julie… aku bisa menyembuhkan Julie, mungkinkah aku bisa menyembuhkan kalian juga?” tebak MinHo.

MinHo mengarahkan tangannya ke luka-luka di tubuh JunKi, tapi cahaya yang keluar tidak menyembuhkan lukanya.

“MinHo, mungkin ada suatu misteri di balik penyembuhan ini… misalnya penyembuhan hanya bisa dipakai sekali atau bagaimana gitu,” kata JunKi.
“Kita harus Tanya Fabian kalau ketemu dia,” tegas YooChun.
“Bagaimana kita ada disini, sih?” Tanya Julie kebingungan.
“Ayo, kita jalan ke pintu itu sambil kami jelaskan ke kamu,” jawab HyunJoong sambil merangkul Julie.
“Tapi… luka-luka kalian???”

***

Red Jocker tengah bertanding melawan Ya Lun, ditemani Rin, Jeje dan JunSu. Ya Lun penuh konsentrasi saat menjalankan taktiknya.

Rin adalah Menteri… Jeje adalah Kuda… JunSu adalah Benteng… Red Jocker bilang mereka akan musnah juga kalau aku salah jalan… aku Raja-nya… aku harus bisa menang…

Red Jocker tertawa saat salah satu Menteri Ya Lun kalah.

“Aduh…” keluh Rin.
“Rin? Kamu kenapa?” Tanya Ya Lun.

Mereka melihat Earth Stone milik Rin hilang sedikit cahayanya.

“Udah kubilang, Fire Prince… selain mengalahkanku, kalian akan musnah disini,” kata Red Jocker.

Wajah Ya Lun pucat saking marahnya. Dia melirik JaeJoong yang darahnya makin banyak menetes.

Bagaimana ini? Tampaknya aku membuat semuanya makin kacau…

***

KimJoon dan Finda kebingungan dalam labirin.

“Nda, rasanya tadi kita udah lewat sini,” kata KimJoon.
“Iyah, emang udah. Liat nih,” tunjuk Finda pada goresan kecil yang dibuatnya dengan sihirnya di dinding.
“Kita harus gimana nih?”

Tiba-tiba keduanya merasa ada yang bergerak di lorong kecil di belakang mereka.

“Siapa itu?”
“Ini kami, KimJoon,” jawab HyunJoong.

Terkejut sekaligus senang, Finda dan KimJoon bertemu dengan HyunJoong, KimBum, MinHo, Julie, JunKi dan YooChun.

“Kenapa… kalian bisa luka begini?” Tanya Finda, langsung datang memapah KimBum.

KimJoon dengan sigap membantu MinHo. Mereka semua duduk kelelahan, bersandar di dinding. Lantai tempat mereka berjalan dipenuhi tetes darah.

“Tunggu! Dengan begini… kita gak akan berjalan ke arah yang sama dua kali!”
“Ah iya! Kita bisa melihat tetesan darah mereka. Tapi kenapa kalian ada disini? Bukankah tadi kita masuk ke pintu yang berbeda?” Tanya KimJoon.

Secara singkat, KimBum menceritakan kronologis kejadian.

“Tapi waktu masuk ke sini, pintu yang kami masuki itu menghilang,” jelas KimBum.
“Kita Cuma bisa menemukan Black Jocker dan membunuhnya untuk keluar dari labirin sial ini.”
“Light Chain!”
“Siapa itu?” Tanya MinHo.
“Itu ChangMin! Suaranya dari arah sini,” kata Finda, menunjuk lorong di depan mereka.

Dengan tertatih-tatih, mereka menelusuri lorong dan melihat ChangMin dan Maila tengah bertarung melawan Black Jocker. Tapi bukannya menang, keduanya luka di sekujur tubuh.

“Elemen berlawanan!” seru Julie, menahan serangan sabit Black Jocker dengan Water Sword.
“Aku Thunder, ChangMin Light… bukan Thunder ataupun Light…” gumam Maila, terbatuk dan darah keluar dari mulutnya.
“Maila! Duduk sini!” seru KimJoon.

Tiba-tiba JunKi melompat dan menyerang dengan Wind Spear, tapi bukannya melukai Black Jocker, malahan sabit Black Jocker yang tadinya diarahkan ke Julie, kini menyerang JunKi dengan telak. JunKi terpental menabrak dinding.

“JunKi!!!” teriak Finda ketakutan.
“Bukan Earth juga… mungkinkah kamu ini Water? Fire Spear!” dengan susah payah KimBum maju dan menyerang Black Jocker tepat di punggungnya.

Luka terpeta di punggungnya.

“Gak sopan pada wanita…” geram Black Jocker.
“Dia Water! Ayo, Nda… kita selesaikan dia!”
“Ini akan mudah,” kata Finda sambil tersenyum.

Kolaborasi bagus antara KimBum dan Finda dengan mudah mengalahkan Black Jocker.

“Lihat! Labirin-nya menghilang!” seru KimJoon, saat dinding di sekitar mereka meleleh.

Di ujung ruangan mereka bisa melihat satu pintu, tapi di sebelah pintu itu ada kolam yang lumayan besar. Mereka berjalan mendekati kolam itu. Airnya jernih.

“Air ini…” MinHo mengulurkan tangannya ke kolam.
“MinHo, jangan! Bisa saja itu racun!” seru Finda ketakutan.
“Gak… aku punya perasaan…”

MinHo mengambil air dengan tangannya dan meminum airnya. Terasa segar di tenggorokannya…

“MinHo, lukamu sembuh!” seru Julie, melihat luka-luka di tubuh MinHo menutup.
“Ah… semuanya, ayo, minum air ini,” pinta KimJoon sambil membantu JunKi meminum air kolam.
“Tunggu! Kita akan ke pintu itu kan? Kurasa kita perlu membawa air ini…” JunKi mengeluarkan botol dari sisi tubuhnya.

Semuanya heran darimana JunKi mengeluarkan botol-botol, tapi mereka merasa mungkin air ini akan bermanfaat…

***

No comments:

Post a Comment