Just You
Chapter 21 (End)
THE LAST CHAPTER
“Wah… perbukitannya indah sekali,” kata Kevin, memandang jauh ke
pemandangan di sekitarnya.
“Ryeowook oppa dan aku dulu
sering kesini, Kevin-sshi, jadi eomma memutuskan memberi oppa peristirahatan terakhir disini,”
jelas Minna.
Heechul menggandeng Minna erat sepanjang perjalanan. Heechul terlalu
takut gadisnya bisa tergelincir karena jalanan yang menanjak ini.
“Apa Jongwook hyung baik-baik
saja kita tinggalkan dengan kesibukannya?” tanya Junyoung khawatir.
“Ah, sepupuku itu… tidak perlu dikhawatirkan, hyung. Dia itu workaholic. Aku sudah tau dia tidak akan mau kita
ajak ke Incheon bahkan sebelum hyung
mengajaknya,” jawab Minwoo panjang, “biarkan dia tenggelam dalam kesibukannya
menyeleksi tawaran untuk Hyomi.”
“Tapi… aku juga khawatir Jongwook-sshi
akan stress karena aku juga mengalaminya dulu,” kata Minna, mengerutkan
dahinya.
“Untuk mengatasi rasa stressnya cukup mudah koq. Dia suka makan.”
Otomatis, semuanya memandangi Kevin. Kevin menaikkan sebelah alisnya.
“Mwoya? Jangan lihat aku
begitu,” hardik Kevin.
“Hyung, lain kali masak yang
lebih banyak lagi ya,” bujuk Hyungshik.
Kevin menggelengkan kepala, tapi dia tertawa. Minna yakin Kevin tidak
akan keberatan, soalnya Kevin sangat suka memasak. Hari inipun, mereka
berencana piknik (menggelar tikar dan makan) di samping nisan Ryeowook. Member
ZE:A ingin kenalan dengan Ryeowook, mengajaknya bicara dan bersenang-senang.
Minna mendengus geli ketika Kwanghee mengusulkan hal ini (dia menceritakan
segalanya pada sahabat-sahabatnya ini beberapa waktu yang lalu di dorm ZE:A)
namun karena yang lainnya setuju, dia tidak bisa menolak usul Kwanghee juga.
“Kenapa kau tertawa? Ada yang lucu?” tanya Heechul.
“Aniyo, oppa,” jawab Minna,
masih tersenyum.
Keduanya saling memandang dan Heechul ikut tersenyum.
“Tidak ada yang sakit kan pada matamu?”
“Tidak, oppa. Tenang saja.
Choi uisa bilang pengobatanku lancar
koq. Dia bahkan bisa memastikan aku akan sembuh total sebulan lagi jika
perkembanganku sebaik ini.”
Heechul tersenyum lega dan merangkul Minna.
“Jauh sekali jalannya,” keluh Hyomi, menyeka peluh di dahinya.
Minwoo berhenti melangkah dan berjalan menghampiri Hyomi di
belakangnya. Dia mengulurkan tissue.
“Kau bersikeras ikut sih. Kan aku sudah bilang kalau jalannya akan
begini,” kata Minwoo.
Hyomi mengambil tissue itu.
“Kan aku juga mau bertemu Ryeowook oppa.
Lagipula kalian semua akan bersenang-senang begini, mana mau aku ditinggal,”
cibir Hyomi.
Minwoo menggelengkan kepalanya, namun tersenyum. Digandengnya tangan
Hyomi agar Hyomi lebih cepat melangkah.
“Hyung, kenapa hyung dari tadi mencabuti bunga-bunga
sih?” tanya Dongjun yang sudah tidak tahan dengan rasa penasarannya.
Minwoo melihat bunga-bunga yang mulai banyak di genggamannya.
“Oh, ige? Ini untuk Ryeowook hyung. Kalian kan sudah membawa buket
bunga, aku ingin memberikan sesuatu yang lain untuknya,” jawab Minwoo, bangga
dengan ide briliannya.
“Hei! Itu juga yang kulakukan sekarang, tau!” teriak Kwanghee tidak
senang.
Agak berjauhan dari Minwoo, Kwanghee mengangkat tangannya yang juga
penuh bunga liar. Tampang Kwanghee tidak senang, seolah sudah keduluan Minwoo.
“Tapi bungaku lebih banyak, hyung!
Jadi aku yang lebih berhasil!”
“Enak saja! Coba kau lihat bungaku, aku bahkan mencabut setiap bunga
yang kutemukan dua batang,” balas Kwanghee tidak mau kalah.
“Itu tidak bisa dihitung dong. Itu…”
Taehun menggelengkan kepalanya, lalu merangkul Siwan dan Hyomi
sekaligus.
“Tidak usah pedulikan mereka. Kajja,”
ajak Taehun.
Sedetik kemudian, ketiganya meledak dalam tawa. Minna berlarian saat
dia sudah melihat ujung nisan Ryeowook, menyeret Heechul untuk ikut berlari
bersamanya.
“Anyeong, oppa, aku sudah
datang!” teriak Minna ceria.
Satu persatu member ZE:A dan Hyomi memperkenalkan diri pada Ryeowook
dan beberapa saat kemudian, mereka benar-benar piknik sambil makan masakan
Kevin di samping nisan Ryeowook. Minna mengambil kuas dan membersihkan nisan
Ryeowook, memandangi foto Ryeowook lekat-lekat.
“Oppa… apakah oppa akan suka memiliki adik ipar
seperti Heechul oppa? Hmm… tapi oppa harus suka. Kali ini aku akan
memaksa,” ujar Minna, bibirnya manyun, “oppa
harus suka padanya, arasso? Kalau
tidak ada dia, oppa, mungkin aku
tidak bisa lagi melihat oppa disini.
Jadi… kalau aku memutuskan untuk menyerahkan masa depanku padanya… oppa juga akan setuju kan? Oppa, tolong ceritakan pada appa tentang Heechul oppa ya. Katakan bahwa dia adalah orang
yang kucintai… sama seperti aku mencintai kalian dan eomma. Restui kami ya…”
“Bisik-bisik apa kau dengan Ryeowook hyung?” tanya Heechul, berlutut di samping Minna tiba-tiba.
“Ah, tidak ada koq.”
Minna memperbaiki poninya. Heechul mencubit hidung Minna dan mencium
bibirnya sesaat.
“Hyung, izinkan aku menikahi
Minna ya. Boleh?”
“Apa yang oppa katakan?”
tanya Minna kaget.
이 겨울의
거리
어디서라도
On this winter road
예전 그대의 향기 가득한
예전 그대의 향기 가득한
No matter what, I smell your scent
추억뿐인걸요 지금도
추억뿐인걸요 지금도
It’s full of
memories, even now
단 한번만
내게
시간을
줘요
For just once give me your time
그대는 잃을게 하나도 없죠
그대는 잃을게 하나도 없죠
There isn’t one thing
you should forget
그저 한순간만 나를
생각해봐요
For just a moment think of me
그것뿐이에요
그것뿐이에요
Just only that
겨우 그 정도죠
겨우 그 정도죠
It’s barely just to extent
Eh? ini udh chapter terakhir toh :O
ReplyDelete“Oh, ige? Ini untuk Ryeowook hyung. Kalian kan sudah membawa buket bunga, aku ingin memberikan sesuatu yang lain untuknya,” jawab Minwoo, bangga dengan ide briliannya.
[*] adooooh minwoo imud bgd sie kek anak kecil *>_<* -dr awal chapter ampe ending komen gini mulu- XD
“Hei! Itu juga yang kulakukan sekarang, tau!” teriak Kwanghee tidak senang.
[*] gubrak. tnyata kwanghee jg toh lol ini berdua jd lucu kek anak kecil malah pada berantem =='
saya kira minwoo mungutin bunga mao dkasih buat hyomi lol -minwoo jd gombal- XD
ending'a nanggung lol tp gpp jd lucu (?) xD
untung bahagia yh, minna gk pake buta u___u trus kaki'a yg patah bs sembuh lg yh? -saya terlalu panik di chapie sbelum'a lol-
nice story jie. good job!! thankyou :)
~Stella.