When Our Dreams Come True
I Finally Found You
Chapter 11
Hyung Joon telah membeli dua tiket untuk menonton dan mencari Whyenda.
Hyung Joon: ”Lha? Whyenda mana yah??”
Hyung Joon mencari Whyenda di seluruh ruang tunggu bioskop tapi gak
menemukannya. Akhirnya Hyung Joon menunggu Whyenda di depan toilet wanita, tapi
setelah 5 menit, dia tetap gak menemukan Whyenda. Dia menelepon hape Whyenda,
tapi gak diangkat.
Hyung Joon: ”Whyenda kemana sih??”
Akhirnya Hyung Joon memutuskan bertanya pada lima cwe yang lewat. Masa
bodo lah kalo identitasku ketahuan, ujar Hyung Joon dalam hatinya. Dia menepuk
bahu cwe yang di tengah. Cwe itu menoleh diikuti teman2nya. Keliatannya mereka
masih usia anak SMA.
Hyung Joon: ”Anyong.” ^^
Cwe tengah: ”Ahh!! Baby Joon?” 0.0
Hyung Joon: “Benar.” ^^
Cwe paling kiri: “Oppa… boleh kami minta tanda tanganmu dan foto bareng?”
><
Hyung Joon: ”Boleh.” ^^
Hyung Joon terpaksa melayani para fans dulu.
Hyung Joon: ”Apa kalian melihat Whyenda Arinka?”
Cwe paling kanan: ”Oppa kencan dengan Whyenda onnie?”
Hyung Joon: ”Ehh... iyah sih.” ><
Cwe tengah: ”Oh ya, oppa! Tadi kami menemukan ini di dalam kaca toilet.”
Hyung Joon menerima selembar kertas kecil dari cwe itu dan membacanya.
Whyenda... dies soon...
Hyung Joon: ”Kalian liat siapa yang nulis?”
Kelima cwe itu menggelengkan kepala mereka, dan keliatannya mereka sangat
jujur. Gak ada sorot bohong di mata mereka.
Hyung Joon: ”Kamsahamnida.” *membungkuk*
Hyung Joon langsung berlari, gak sempat minta maaf pada orang2 yang
ditabraknya. Yang dia pikirkan saat ini hanya Whyenda... Whyenda dalam bahaya.
Tapi dia ada dimana? Seoul begitu luas... bisa ada dimana gadisnya??
***
Ki Bum terengah. Dia benar2 gak kepikiran mau naik mobil untuk mencari
Mugung. Yang pasti dia menebak kemungkinan Mugung ada di sekitar kampus, tapi
sedikit kurang yakin juga. Ki Bum uda mengitari daerah kampus dan berdiri di
tengah sebuah taman gak terawat dekat kampus mereka.
Ki Bum: ”Mugung ya~~ kau ada dimana?”
Dan waktu menunduk, Ki Bum menemukan sesuatu. Ada sesuatu yang berwarna
hijau di tanah lapangan. Ki Bum mendekatinya dan mengambil barang itu. Rupanya
salib kecil dengan lonceng hijau kecil.
Ki Bum: ”Ini... Mugung!!”
Ki Bum menoleh kesana kemari dan akhirnya memutuskan berlari ke arah
dalam taman yang lebih gelap karena uda menjelang malam. Dan dia menemukan
sebuah gudang kosong disana. Ki Bum yang merasa gak enak, mengirimkan pesan
singkat kepada Hyung Joon dan Ryeo Wook sekaligus.
Wookie dan Joon hyung. Hyung lbh baik merahasiakn ini dr Whyenda, tpi aku
mw ksh tw hyung ad kemgknan Mugung dculik dn ak mgk menemukn jejakny d gudang d
taman gak terawat dkt kmpsku. Kalo ak bth bantuan, ak akn menghubungi kalian
lgi.
Ki Bum melangkahkan kakinya perlahan ke gudang besar itu. Pintu gudang
itu tertutup. Ki Bum menarik nafas panjang dan mendorong pintu itu. Perlu
penyesuaian bagi mata Ki Bum, tapi dia bisa melihat dua sosok tengah berlutut
di sudut di kejauhan, dimana ada cahaya dari beberapa senter yang menyorot dua
sosok itu. Matanya terbelalak.
***
Beberapa saat sebelum Ki Bum datang. Mugung membuka matanya. Gelap,
dimana aku, keluh Mugung. Karena terlalu gelap, Mugung jadi meraba-raba di
sekitarnya. Dia memegang sesuatu. Seperti tangan yang hangat, tangan yang
sangat dikenalnya. Mugung kembali meraba lengan itu, dan merasa lengan itu
bergerak.
Whyenda: ”Uuh...”
Mugung: ”Whyenda? Whyenda, benarkah ini kau?”
Whyenda: ”Mugung kah?? Mugung, kita dimana?”
Mugung: ”Entah, Whyenda... aku lupa.”
Terjadi keheningan sesaat ketika Mugung serabutan membantu Whyenda
bangun. Masih dalam kegelapan, Whyenda memeluk Mugung, keduanya berdiri
canggung.
Whyenda: ”Aku diculik! Aku ingat di toilet tadi ada yang membekapku!”
Mugung: *hard thinking* ”Ahh Whyenda, benar! Aku juga merasa begitu! Kita
diculik!!”
Cwe: ”Pintar juga kalian.”
Lalu mata Mugung dan Whyenda silau karena ada 4 cahaya senter yang
mengarah ke wajah mereka. Mugung berusaha bertahan melawan cahaya itu dan
melihat ada 4 cwe di hadapan mereka yang memegangi senter2 itu.
Whyenda: ”Siapa kalian?”
Cwe: ” 95fhal dan teman2nya. Ingat kami?”
Mugung: *hard thinking* ”Kalian!! Kurang ajar, masih mau bertingkah?”
Cwe: ”Kalian sekarang merasa hebat eh? Dilindungi SuJu juga, gitu?”
Whyenda: ”Kami akan melaporkan kalian!”
Cwe: ”Pake apa? Hape kalian disini!”
Mugung dan Whyenda melihat hape mereka dipegang oleh seorang cwe.
Cwe: ”Ooh... liat. Ada yang menelepon. Hape Mugung. Bum… apa dia Ki Bum?
Dan ahh… Wookie… rupanya hubunganmu baik dengan Ryeo Wook, eh? Dan hape
Whyenda… wah! Baby chagya… hahah… membuatku muak!”
Salah seorang cwe yang berdiri di belakang Mugung dan Whyenda mengayunkan
kayu yang dipegangnya ke kaki Mugung dan Whyenda.
M+W: “Aahh!!”
Mugung dan Whyenda jatuh berlutut. Mereka meringis kesakitan. Mugung
sangat marah. Dia gak ingin Whyenda disakiti.
Cwe: ”Kalian berjaga. Kita gak pernah tau kalo ada yang datang ke sini.
Siapapun yang datang, hajar!”
Ada lima cwo keluar dari kegelapan. Badan mereka tegap2 dan besar. Mugung
tengah memikirkan strategi... gimana dia bisa menang melawan 4 cwe dan 5 cwo.
Seorang cwe yang paling tinggi mendekati Whyenda dan memegang wajahnya.
Mugung: *menepis* ”Heh! Lepaskan tangan kotormu dari wajah Whyenda!”
Cwe: ”Pegangi dia!”
Mugung meronta berusaha melepaskan diri dari 2 cwe yang memiting
tangannya. Cwe yang tadi memegang wajah Whyenda lagi. Whyenda ketakutan. Cwe
itu mengeluarkan silet kecil dari saku celana jeansnya.
Cwe: ”Apa Baby Joon masih akan menyukaimu kalo wajahmu ada ukirannya?”
*evil smile*
Whyenda: T.T
Mugung: ”Lepaskan aku kalian jahanam!! Whyenda!!”
Dan pada saat itu pintu berderit terbuka. Semua orang menoleh ke pintu,
dan sosok yang berdiri di depan pintu menjadi jelas ketika salah satu senter
mengarah kepadanya.
Mugung: ”Bum!!” ><
Ki Bum: ”Mugung, Whyenda??”
Ki Bum kaget ketika melihat silet yang diarahkan ke wajah Whyenda.
Cwe: ”Hajar dia!!”
Whyenda dan Mugung berteriak kaget ketika kelima cwo maju dan mendekati
Ki Bum. Ki Bum gak gentar, dia maju dan melawan para cwo dengan jurus2 terarah.
Mugung: ”Taekwondo!!”
Ki Bum membuat cwo2 itu kesulitan. Dan pada saat itu cwe2 terlalu asik
menonton pertarungan, Mugung berhasil melepaskan diri dari 2 cwe yang
memeganginya dan menerjang mereka dengan jurus yang mirip, yaitu jurus
taekwondo. Cwe2 itu ditendang di banyak tempat dan mereka serabutan.
Whyenda: “Mugung…”
Mugung: “Aku uda 3 taon belajar taekwondo, waktunya aku praktekkan!!”
Whyenda terlalu kaku untuk bergerak. Sehebat apapun Ki Bum, dia dikeroyok
5 cwo sekaligus, sedangkan Mugung melawan cwe2 bersenjata. Tapi mata Whyenda
melirik ke pintu. Ada sosok yang baru datang. Whyenda gak bisa memastikan itu
siapa, karena saat itu sangat remang2.
Hyung Joon: ”Bum?”
Whyenda: *panik* ”Baby oppa...” ><
Hyung Joon: ”Whyenda?”
Hyung Joon terpaku di tempatnya, tampaknya sedang mencerna apa yang
terjadi di depannya. Whyenda masih berlutut, masih menangis, Ki Bum tengah
mengeluarkan jurus2 taekwondo-nya yang mematikan, sedangkan Mugung juga melawan
cwe2. Dan Hyung Joon tersadar waktu Ki Bum berteriak kencang ketika lengannya
kena pukulan. Hyung Joon maju dan menerjang membantu Ki Bum. Whyenda sangat
ketakutan. Apa yang bisa kuperbuat, keluh Whyenda, Bum... Baby oppa...
Mugung... Tuhan, tolonglah... tolonglah kami... Dan Whyenda makin ngeri melihat
Hyung Joon rupanya gak sejago Ki Bum dan Mugung dalam bertarung. Sangat jelas
bahwa Hyung Joon gak bisa ilmu bela diri. Mugung sedikit kewalahan, tapi dua
cwe jelas2 uda terkapar gak bergerak, mungkin mereka pingsan. Whyenda
memperhatikan Mugung sekarang. Dan mata Whyenda menangkap seorang cwe yang
mengeluarkan pisau yang cukup panjang, kena pantulan sinar dari luar gudang.
Whyenda: ”Mugung, awas!!” ><
Belum sempat Mugung menyadari apa yang terjadi, dia merasa tubuhnya
diterjang sesuatu. Sesuatu itu berat dan hangat, melindunginya... dan Mugung
jatuh, tertimpa sesuatu itu.
Whyenda: ”KI BUM!!!” .><.
Dan Mugung tersadar. Itu Ki Bum, tengah memeluknya. Mugung berusaha duduk
dan menggoncang tubuh Ki Bum.
Mugung: ”Bum... Bum... bangun, beraaat...” ><
Mugung duduk dan memegang sesuatu di pinggang bagian belakang Ki Bum.
Hangat. Mugung menarik tangannya. Darah!! Sebilah pisau menancap di pinggang Ki
Bum, dan segalanya terasa lambat bagi Mugung.
Mugung: ”Andwae.. andwae... Ki Bum... Kim Ki Bum!!!” T.T
Mugung masih mengguncang tubuh Ki Bum, 2 cwe yang lain yang masih sadar
tampak shock dengan perbuatan mereka. Sedangkan satu cwo yang masih cukup kuat,
mengambil kesempatan lengahnya semua orang dengan mengambil sebatang pipa, dia
berlari ke arah Whyenda...
Hyung Joon: ”Whyenda!!”
Kali ini Hyung Joon berlari lebih cepat, mendorong Whyenda sampai
terguling dan pukulan cwo itu mengenai punggung Hyung Joon. Whyenda shock. Dia
gak tau apa yang terjadi. Dan seketika kesadaran meninggalkannya... dengan
teriakan Hyung Joon dan tangisan Mugung yang terakhir didengarnya. Mugung
terlalu sedih untuk tau Hyung Joon juga sekarat. Dia hanya meratapi tubuh Ki
Bum yang gak bergerak. Dan cwo itu maju sekali lagi ke arah Mugung, bertekad
menghabisinya... namun cwo itu terpental. Mugung sesenggukan dan mendongakkan
wajahnya yang penuh air mata. Senyum itu... senyum yang selalu membuatnya
merasa tenang.
Ryeo Wook: ”Jangan khawatir, Mugung. Aku ada disini. Ada Chun hyung,
Kangin hyung dan Umin hyung.” ^^
Mugung: ”Wookie...”
Chun: ”Apa yang terjadi sebenarnya?” *memiting cwo yang terpental*
Mugung hanya bisa terisak. Ryeo Wook mengikuti arah pandangan Mugung ke
tubuh Hyung Joon yang terkelungkup, Whyenda yang pingsan, dan terakhir ke tubuh
Ki Bum yang mengeluarkan darah.
Sung Min: “Omona!! Bum!!”
Mugung gak bisa mendengar ato merasakan apapun lagi. Kenyataannya adalah
Kang In menelepon ambulans dan memberitau lokasi mereka. Chun memapah tubuh
Hyung Joon, dia menahan air matanya. Sung Min memapah tubuh Ki Bum dan dia uda
menangis. Kang In menggendong Whyenda, dan Ryeo Wook menggendong Mugung, tanpa
Mugung sadari. Setelah Ryeo Wook mendudukkan Mugung di luar gudang, dia kembali
ke dalam dan menarik kedua cwe yang masih juga shock...
***
No comments:
Post a Comment