Love’s Arrived
Chapter 15 part 4
“Quiny, kupikir Mei-Mei nggak akan
datang. Udah molor dua jam dari jadwal, nih.”
“Wen Chun, jarak dari rumah Mei-Mei ke
sini jauh, lho. Sekalipun untuknya yang pembalap,” kata Quiny tenang.
“Tapi kupikir… mungkin Xiao Wei nggak
sampein semuanya ke Mei-Mei!” tebak Albert, tampak resah, “kau kan dengar kabar
buruk dari Gracia tadi.”
“Kau ini bagaimana, sih? Kau kan
sahabatnya? Aku aja yakin kalau Xiao Wei itu cowok yang baik. Cuma sayang… dia
harus berkorban.”
“Tapi ini soal cinta, bukan soal yang
lain. Siapa sih, yang nggak jadi egois gara-gara cinta? Aku aja pasti jadi
egois!”
“Xiao Wei bukan kau, Wen Chun.”
“Tapi…”
Belum sempat Albert menyelesaikan
kata-katanya, Peugeot Gisela muncul di tikungan jalan. Quiny tersenyum.
“Hubungi Ming Jun, Wen Chun.”
Albert senang sekaligus geragapan saat
menghubungi Nathan dengan handphonenya.
“Wei, Wen Chun, Mei-Mei udah datang?”
tanya Nathan, suaranya kedengaran berharap.
“Dia udah sampai,” jawab Albert, girang.
Gisela turun dari mobilnya. Wajahnya
penuh air mata.
“Syukurlah, kurasa belum terlambat. Yang
penting Xiang Chen belum keluar dari tempatnya dan menyerah. Cepat suruh
Mei-Mei masuk, nanti Xiang Chen jadi nggak sabar.”
Keduanya mendekati Gisela. Mereka
memandangnya khawatir.
“Mei-Mei, kau kenapa?”
“Aku… aku… mana Xiang Chen ge?”
Mereka senang sekali Gisela menyebut nama
Alex.
“Dia ada di dalam. Ikuti kami,” pinta Quiny.
Albert berjalan di depan Quiny yang
menggandeng Gisela. Sambil berjalan, Gisela menghapus air matanya. Dia merasa
badannya gemetar hebat. Jantungnya berdebar sangat kencang, nafasnya
putus-putus, dia merasa akan segera mati, tapi dia merasakan kegairahan yang
sangat hebat di hatinya. Albert memimpin mereka ke tepi hutan, menyentuh
sesuatu yang tidak kelihatan di kanan-kirinya. Ternyata sederet lampu kecil
berwarna-warni hidup. Mereka saling rangkai di kanan-kiri, dililitkan ke
daun-daun di hutan, membentuk jalan ke dalam.
“Mei-Mei, sentuh terus tali ini, karena
lampu-lampu berikutnya akan hidup seiring sentuhanmu. Mereka akan membawamu ke
Xiang Chen. Tapi kau kuat kan, Mei-Mei?” tanya Albert, khawatir melihat keadaan
Gisela.
Gisela mengangguk pasti. Quiny
memeluknya.
“Mei-Mei, kau akan baik-baik aja. Xiang
Chen ada di sana. Kalian akan baik-baik aja,” kata Gracia.
“Xie xie, Wen Chun ge, Quiny jie,” bisik
Gisela.
Albert dan Quiny, yang matanya
berkaca-kaca, melihat Gisela masuk ke jalan yang sudah dibuka Albert. Sepanjang
jalan, Gisela menyentuh tali rangkaian lampu, dan semua bola lampu hidup,
membuat Gisela merasa tidak kesepian, meskipun hutan di luar lampu itu sangat
gelap dan mencekam. Hutan ini jadi indah…
Xiang Chen ge, aku harus bertemu denganmu… Entah sudah berjalan berapa lama
masuk ke hutan, Gisela tak tahu lagi. Dia hanya merasa kakinya sangat lemas,
tenaganya hampir habis, tapi dia berjuang, supaya bisa bertemu dengan Alex.
Akhirnya Gisela keluar hutan, melihat hamparan pantai pada malam hari. Air laut
sedikit bergelombang dan langit malam sangat cerah, berhias bulan sabit yang
indah. Orang yang paling Gisela rindukan berdiri berlatarbelakangkan langit dan
lautan, wajahnya menatap lautan. Dia menoleh begitu mendengar suara daun
bergesek. Dia melihat Gisela. Gisela melihat Alex membawa gitar. Alex membuka
mulutnya, menyanyikan sebait lagu.
Forever love…
Forever love…
Wo zhi xiang yong wo zhe yi bei zi qu ai ni
(Aku ingin menggunakan seluruh hidupku untuk
mencintaimu)
Cong jin yi hou ni hui shi suo you
(Dari sekarang hingga akhirnya, kau adalah
segalanya)
Xing fu de li you
(Alasanku untuk berbahagia)
(Forever Love by Wang Lee Hom)
Gisela tersenyum, dan air mata kembali
membanjiri wajahnya.
“Xiang Chen ge…”
Gisela ingin maju, tapi kakinya menjadi
lemas sekali. Dia jatuh berlutut di pasir yang putih bersih. Alex terkejut,
meletakkan gitarnya dan berlari menyongsong Gisela. Dia berlutut sejajar dengan
Gisela dan memeluknya. Aku merindukan
semua ini… Xiang Chen ge…
“Ge ge… wo ai ni. Dui bu qi… aku janji,
aku akan menunggu Xiang Chen ge… aku nggak butuh lagi pengakuan atau apapun
yang bodoh itu… aku Cuma ingin bersama Xiang Chen ge…” bisik Gisela, “jangan
tinggalkan aku…”
“Mei-Mei, jangan bicara apapun lagi…
tolong… aku nggak bisa hidup tanpamu. Jangan pergi lagi…” bisik Alex, matanya
mulai berkaca-kaca, “aku ingat… pada pertemuan pertama kita, aku pernah menyerahkan
kau untuk Xiao Wei, tapi aku nggak pernah bisa… aku nggak menyadari… dari awal
perjumpaan kita… waktu aku membuka pintu itu… kutahu aku udah terikat denganmu,
aku udah mencintaimu… dan akan selalu mencintaimu…”
Dan para bintang telah mendengar
permohonan Alex pada malam mereka bersama di pantai ini. Mereka kini telah
bersama.
*******
“Mei-Mei, kau siap untuk konferensi pers,
kan?”
“Siap, Yan jie,” jawab Gisela.
Mengenakan tank top berwarna putih dipadu
dengan rok mini putih yang membalut pahanya yang kini semakin langsing dan
proporsional, Gisela masuk ke ruangan konferensi pers di gedung Famous
Production. Para wartawan dan beberapa fans yang ada di ruangan bertepuk tangan
waktu Gisela masuk ke ruangan. Gisela duduk di tempatnya, Mrs. Yan menemaninya
di sampingnya.
“Terima kasih untuk rekan pers dan fans
yang mau datang. Ada beberapa hal penting yang ingin aku sampaikan pada
kesempatan yang baik ini. Silahkan duduk.”
Semua orang di ruangan itu duduk dengan
tenang sekaligus tegang, tidak sabar mengetahui hal apa yang ingin disampaikan
si artis kontroversial ini. Gisela berdeham, dan kembali bicara dengan
microfone.
“Aku akan membatalkan niat pengunduran
diriku. Kontrakku akan terus berlanjut dengan Famous Production. Aku minta maaf
atas ketergesaanku dalam mengambil keputusan, waktu aku menulis pesan di
situsku kemarin,” kata Gisela, “aku tersentuh dengan surat dari para fans. Aku
mencintai dunia artis Taiwan. Aku tidak akan meninggalkan semua ini.”
Semua orang bertepuk tangan dan beberapa
berteriak senang. Beberapa wartawan mulai mengacungkan jari, ingin mengajukan
pertanyaan. Gisela menunjuk salah satu dari mereka.
“Xie xie, Gisela. Tapi apakah semua yang
kau tulis di pesan di situsmu itu benar? Yang soal kau digencet fans dari LI
LIANG?”
“Itu benar, tapi sekarang aku tidak
mempermasalahkan hal itu lagi. Pihak official fans club LI LIANG sudah minta
maaf, dan aku pikir semua itu cukup.”
“Gisela, apa jawabanmu terhadap cinta
segitiga yang berlangsung ini? Berdasarkan pesanmu, kau bilang kau pacaran
dengan salah satu personil dari LI LIANG. Tapi ada gosip yang mengatakan baik
Alex Zhou maupun Michael Wu sangat akrab denganmu. Apakah salah satu dari
mereka adalah mantanmu?”
Gisela terdiam dan saling bertatapan
dengan Mrs. Yan. Mrs. Yan tampak bingung. Gisela berdeham kembali.
“Sebenarnya, hal itu…”
“Kami datang untuk menjelaskan semua
itu!”
No comments:
Post a Comment