Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Wednesday, 6 June 2012

Their Birthday Wishes chapter 5


Their Birthday Wishes
Chapter 5

Cowok-cowok Korea: HyunJoong, MinHo, JunKi, YooChun dan KimBum masuk ke ruangan yang sepenuhnya berwarna hijau. Di seberang ruangan, mereka semua melihat Julie terikat ke pilar setinggi langit-langit. Pilar itu dikelilingi gelembung.

Kita harus menyelamatkannya,” kata HyunJoong tegas.
Oow… gak semudah itu.

Ada sosok yang muncul di depan pilar. Joker cowok dengan kostum hitam-putih, wajahnya tampak licik dan memegang senjata sabit.

“Lightning Fan!” seru MinHo, mengipas ke arah Black Jocker.

Tapi serangan MinHo tak berarti.

Tugasku disini adalah menonton kalian, jadi kalian gak akan bisa menyerangku. Ini adalah bayanganku, sedangkan fisikku ada bersama Pangeran Iblis. Nah… kalian mau menyelamatkan si cantik Water Knight kan?
Jangan banyak omong. Cepat lepaskan dia!” teriak JunKi.
Kalian lihat gelembung yang melindunginya? Tau bagaimana caranya supaya gelembungnya meleleh? Aah… tentunya kalian mau tau…

Black Jocker melayang dan melukai lengan KimBum.

“Aaargh!” teriak KimBum kesakitan saat darahnya memercik ke gelembung besar.
Aaah, lihat…” tunjuk YooChun.

Mereka melihat gelembung itu sedikit terkikis.

Licik…” gerutu HyunJoong, sementara Black Jocker tertawa, “kalian licik… kalian menginginkan darah kami untuk membebaskan Julie? Sial!
Oh ya… tentu saja. Ayo, selamatkan dia…” pancing Black Jocker.
Julie… kita harus menyelamatkannya. Lihat, darah Julie terus menetes… dia bisa mati kalau begitu. Kita harus cepat,” desak MinHo.
Berapa banyak darah yang dibutuhkan untuk mengikis gelembung ini? Meskipun kita berlima, jangan-jangan kita juga bisa mati,” kata KimBum, menetesi gelembung dengan darahnya.
Bagaimanapun… kita harus coba, kan?” ucap HyunJoong, yang menggunakan Tornado Arrow untuk melukai lengannya.

Black Jocker terus tertawa dengan girangnya, sementara darah mereka yang menetes ke gelembung, mengikis gelembung itu perlahan-lahan. Hati MinHo pedih melihat darah Julie yang terus menetes.

Julie… bertahanlah…

***

Sementara itu di pintu ungu, Ya Lun, Rin, Jeje dan JunSu masuk bersama. Ruangan itu seluruhnya berwarna ungu, dan di ujung ruangan ada JaeJoong, terikat ke pilar dan dilindungi gelembung, persis seperti Julie. Ya Lun menyerang gelembung dengan Inferno Sword. Tapi serangan Ya Lun tak berarti.

“Untuk menyelamatkannya, kalian harus bermain denganku dulu.”

Red Jocker muncul di hadapan mereka. Rin menahan Ya Lun yang akan menyerangnya.

“Gak bias, Lun, kita gak mungkin bisa menyerangnya semudah itu. Kita harus menuruti apa maunya. Prioritas kita menyelamatkan JaeJoong,” kata Rin.
“Iyah… darah JaeJoong terus menetes,” ucap Jeje, “nah… Red Jocker, apa yang kamu inginkan dari kami?”
“Ooh… simple. Kalian berempat… kalahkan aku dalam satu permainan catur. Kalau aku kalah, Thunder Knight JaeJoong akan bebas. Tapi kalau aku menang, kalian semua akan mati.”

Keempatnya saling menoleh.

“Siapa yang jago main catur?” Tanya JunSu.
“Well… aku pernah menang perlombaan catur,” jawab Ya Lun.
“Dan aku sering main catur di computer,” kata Rin.
“Nah, ayo kita coba…” putus Jeje.

Keempatnya duduk berhadapan dengan Red Jocker, hanya dihalangi oleh papan catur. Mereka berpikir keras… jangan sampai salah langkah… nyawa JaeJoong, bahkan nyawa mereka sendiri… menjadi taruhannya…

***

“Ini… kita masuk dalam labirin?” Tanya KimJoon.

Mereka yang masuk ke pintu biru menemukan diri mereka dalam labirin. Pintu di belakang mereka menghilang dan menjadi tembok. Sekeliling mereka yang merupakan tembok berwarna biru, ada dua lorong.

“Jalan mana yang harus kita pilih?” Tanya ChangMin.
“Ayo… temukan aku… maka kalian akan melihat misteri di akhir labirin ini…”
“Siapa itu?” Tanya Finda.

Black Jocker cewek muncul, tapi saat Finda maju untuk menyerangnya, Black Jocker itu sudah menghilang.

“Udah kubilang… temukan aku di dalam labirin ini… dan kalian akan melihat akhirnya…” suara Black Jocker terdengar menggema.
“Baik… hal-hal seperti ini memuakkan. KimJoon, pilih jalannya,” pinta Maila.
“Ehem… baiklah. Aku dan Nda ke lorong kanan, kamu dan ChangMin ke lorong kiri,” putus KimJoon.
“Semoga sukses,” ucap ChangMin pada Finda dan KimJoon.

KimJoon punya perasaan tidak enak soal perpisahan ini, tapi bagaimanapun mereka harus berpisah…

***

Sementara mereka yang masuk ke pintu merah, Thia sempat melihat Amelz, Clara dan Fabian ada di kanan-kirinya sebelum ruangan menjadi gelap gulita dan terdengar teriakan-teriakan.

“Amelz… semuanya… kalian baik-baik aja?” Tanya Thia, meraba-raba dalam gelap dan menangkap satu lengan.

Tiba-tiba ruangan kosong itu terang lagi, dan Thia ternyata tadi menangkap lengan Amelz. Mereka semuanya tampak terguling di lantai.

“Ada yang terluka?” Tanya Amelz, memeriksa teman-temannya.
“Kami baik-baik aja,” jawab Clara, “ayo kita jalan ke depan. Ada pintu di ujung lorong sana.”

Fabian heran kenapa rintangan mereka terlalu mudah, tapi melihat ketiga cewek sudah berlari bersemangat ke ujung lorong, Fabian mengikuti mereka. Tapi saat mereka mendekati pintu, dari lorong di samping kanan mereka, muncul Amelz, Clara dan Fabian lainnya, menabrak mereka berempat. Thia bingung.

“Amelz… Clara… Fabian? Kenapa kalian ada dua?” Tanya Thia.
“Ayo… dipilih… mana yang asli… mana yang palsu…”

Red Jocker cewek muncul di hadapan Thia.

“Kamu!” teriak Fabian yang tadi berlari bersama Thia, “jangan mengadu domba kami! Jangan membuat Thia bingung!”
“Oh… itu memang tujuanku… kalian gak bisa menyerangku, karena aku ini Cuma bayangan… ayolah, Thia, dorong teman-temanmu yang asli menembus pintu itu, dan terakhir kalinya kamu akan keluar juga lewat pintu itu,” kata Red Jocker, “tapi yang kamu tinggalkan disini akan musnah selamanya. Sedikit saja salah langkah, teman-temanmu akan mati.”
“Apa?” Tanya Thia, tak percaya pekerjaannya yang sesulit ini.
“Thia… Thia… aku Amelz, kamu gak bisa mengenaliku?” Tanya Amelz yang berlari dari lorong, “waktu gelap tadi ada yang menculikku.”
“Thia… dia palsu!” teriak Clara yang berlari dari lorong, “Clara yang itu palsu! Aku yang asli!”
“Diaaaaaaam! Diam semua! Biarkan aku berpikir!!!” teriak Thia, menutup telinganya.
“Pusing? Memang itulah yang kuinginkan… hihihi…” Red Jocker tertawa.

***

Dan di pintu kuning, disini ada Annie, Yi Ru, Fennie, Lissa dan Santa.

“Hah? Apa semudah ini?” Tanya Annie, menunjuk pintu di ujung ruangan, “kita tinggal masuk ke pintu itu kan?”

Teman-temannya tak percaya, tapi mereka maju menuju pintu itu.

“Aaaah, lepaskan aku!!!” teriak Fennie saat ditarik ke belakang.

Ada dua sosok Jocker kecil, cowok dan cewek yang menarik Fennie dan memasukkannya ke dalam kurungan.

“Kalian iblis kecil!” Lissa menyabetkan Earth Chain ke kedua Jocker.

Tapi mereka malah tertawa dan tiba-tiba tempat kurungan Fennie dengan rombongan dipisahkan dengan kaca transparan, dan saat Santa menoleh ke sebelahnya, ada kaca transparan lagi yang memisahkan dirinya dan Yi Ru, dan Annie beserta Lissa di sebelah sana.

“Tipuan apa ini?” Tanya Santa waspada.
“Mudah,” kata Jocker cowok, “ini namanya permainan.”
“Permainan duel. Kalian udah dipasangkan dengan lawan duel kalian. Cara untuk keluar dari sini dan menyelamatkan Fennie Earth Knight ini adalah…” jelas Jocker cewek, “masing-masing dari lawan duel kalian harus kalah.”

Yi Ru memandang Santa dengan wajah pucat.

“Tidak! Kalian licik!” seru Yi Ru.
“Itu namanya aturan main,” kata Jocker cowok, “Earth Knight lawan Water Knight… ini akan menarik… ayo… ayo… kami tunggu hasilnya.”

Annie berpandangan dengan Lissa.

“Gak, Lis… aku gak akan menyerangmu,” tegas Annie, lebih kepada dirinya sendiri daripada ngobrol dengan Lissa.
“Tapi, Annie… gimana dengan Fennie?” Tanya Lissa.
“Gak… hei, kalian semua! Jangan pedulikan aku! Jangan saling serang! Kita bisa berharap mereka yang masuk ke pintu lainnya untuk mengalahkan Pangeran Iblis,” teriak Fennie, “kita gak perlu berkorban seperti ini!”
“Tunggulah sampai kalian berubah menjadi kerangka kalau begitu…” kata Jocker cewek sambil terkikik.

***

No comments:

Post a Comment