Love’s Arrived
Chapter 16 (END)
16
Semua mata tertuju pada pintu masuk ruangan itu.
Keempat personil LI LIANG berdiri dengan gagah. Hari ini kostum mereka
kompakan, serba hitam. Alex-lah yang paling menyolok karena dia mengenakan
jaket kulit melapisi kemeja hitamnya. Beberapa wartawan langsung mengabadikan
kehadiran mereka dengan kamera. Beberapa fans menjerit histeris. Alex maju dan
berdiri di samping Gisela. Alex merangkulnya, membuat Gisela terkejut setengah
mati.
“Aku datang untuk menjelaskan bahwa Gisela Mai adalah
mantan pacarku, pacarku saat ini dan istriku suatu hari nanti.”
Keadaan ruangan jadi tidak tenang. Beberapa sekuriti
datang untuk mencegah para wartawan dan fans yang jadi bertingkah aneh-aneh.
“Tolong tenang. Kami akan menjawab pertanyaan kalian,”
himbau Alex, membimbing Gisela untuk duduk.
Mereka semua kembali duduk dengan tenang. Alex
memilih seorang wartawan yang mengacungkan jarinya.
“Jadi kalian sudah lama pacaran? Mengapa kalian bisa
putus dan nyambung lagi?”
“Sebenarnya kisahnya panjang,” kata Alex, berhenti
sejenak untuk tersenyum pada Gisela, “tapi itu juga karena aku tidak berani
mengakui Gisela sebagai pacarku. Sekarang aku mengakui, dia adalah gadis yang
paling kucintai di dunia ini dan aku rela melepaskan segalanya demi Gisela.”
“Tapi tidak ada yang perlu kau lepaskan, ge ge,”
tegas Gisela.
Alex tersenyum dan merangkul Gisela lebih erat.
“Tapi… bagaimana dengan Michael Wu? Kau dan dia
bersitegang soal Gisela, kan? LI LIANG akan bubar?”
“Tidak akan pernah,” tegas Michael, berdiri di samping
Alex, “LI LIANG akan terus bersama selamanya. Tidak ada masalah di antara
kami.”
Alex dan Michael berpelukan dan saling tepuk
punggung. Beberapa fans menangis terharu. Tiba-tiba pintu terbuka lagi dan
David datang dengan beberapa cewek di belakangnya. Perhatian wartawan beralih
pada David.
“Gisela! Mereka adalah pelaku penggencetan
terhadapmu! Sebagian besar dari mereka adalah fans Alex, dan beberapa adalah
gabungan fans Michael dan Albert,” jelas David, lebih kepada semua orang
ketimbang Gisela, “kau ingin menghakimi mereka?”
Gisela memandang cewek-cewek yang tampangnya
ketakutan itu. Mereka menunduk, tak berani memandang Gisela, apalagi memandang
Albert dan Alex yang memelototi mereka dengan tampang marah sekali.
“Ge ge, kau saja yang memutuskan hukuman untuk
mereka. Aku mohon Nathan ge juga membantumu. Kalian tahu hukuman yang sesuai
untuk mereka. Dan tolong, mereka jangan disiksa, ya,” pinta Gisela sambil
tersenyum jahil.
“Baik, Gisela! Mereka akan kusuruh kerja bakti selama
3 hari di rumah kita semua, ditambah rumah HUA XIANG. Kau setuju?” usul Nathan.
“Viona dan Gracia jie akan senang sekali dengan
keputusanmu.”
Semua orang bertepuk tangan dan memuji Gisela yang
sudah memaafkan mereka yang membuatnya menderita. Aku udah nggak butuh apapun. Xiang Chen ge udah ada bersamaku sekarang.
Aku akan terbang bersamanya di setiap pagi yang cerah… pasti tiap pagi akan
jadi lebih cerah lagi… Alex menoleh dan tersenyum pada Gisela.
*******
Seluruh sahabat akrab ini ditambah QQ berkumpul di
kamar Gisela pada suatu malam. Quiny, Lydia, Alex dan Nathan duduk di ranjang.
Gisela duduk di kursi meja belajarnya. Albert dan Gracia duduk berdesakan di
kursi meja rias, sedangkan sisanya duduk asal-asalan di lantai. Viona
menggendong QQ.
“Ngomong-ngomong, aku lupa menanyakan sesuatu
gara-gara peristiwa yang memusingkan kepalaku kemarin,” kata Gisela, mengatasi
keributan, “kok tiba-tiba Ming Jun ge dan Xiao Li bisa pacaran?”
“Mereka bukan pacaran tiba-tiba,” jawab Moniq, “Ming
Jun udah PDKT lama dengan Xiao Li.”
“Kok bisa?”
Nathan dan Viona menundukkan kepala mereka. Wajah
mereka memerah.
“Ya jelas bisalah. Ming Jun cerita kalau dia lihat
nickname Xiao Li waktu kau chatting dengannya. Jadi, begitu deh,” jawab Quiny,
mendorong Nathan, “dia mencari Xiao Li hampir setiap malam.”
“Pantas aja Xiao Li bisa tahu soal Memories of The
Heart, bahkan sebelum ada konferensi pers,” tuduh Gisela, “kalian pantas mati…”
“Dan asal kau mau tahu, Mei-Mei, Ming Jun susah
sekali lho, waktu mau mendekati Xiao Li. Xiao Li rupanya nggak tersentuh dengan
artis ganteng nan keren sejenis Ming Jun, ya,” ledek David.
“Tapi itu kan dulu…” Lydia mencolek-colek tangan
Nathan.
Wajah Nathan dan Viona jadi lebih merah dan mereka
memilih tidak bersuara.
“Kalian berdua jangan meledek Ming Jun dan Xiao Li
terus. Kalian sendiri gimana?” tanya Michael, mengalihkan topik pembicaraan.
“Memangnya mereka kenapa?” tanya Alex, menunjuk David
dan Lydia bergantian.
“Mereka udah jadian juga,” ternyata Chaterine yang
menjawab.
Sekarang gantian David dan Lydia yang wajahnya memerah.
Mereka mengerumuni dan memukul keduanya dengan bantal dan boneka. Aku nggak nyangka… tapi permohonanku yang
satu lagi terwujud! Ming-Ming ge bisa jadian dengan salah satu sahabatku,
Lydia. Nah… Cat berminat pada si playboy Wen Chun ge nggak, ya? Tapi dia nggak
boleh jadi playboy lagi!!!
*******
Saat akan keluar rumah, Gisela menoleh pada seikat
bunga mawar merah di vas yang diletakkannya di meja ruang tamu. Gisela maju dan
membaca kartu yang masih ada di bunga itu.
Mei-Mei,
Aku yakin kau senang sekali bisa bersama dengan Xiang Chen lagi.
Percayalah bahwa aku juga berbahagia. Besok aku akan menjalani operasi,
mudah-mudahan sakit pinggangku bisa sembuh dengan sempurna. Tetaplah tersenyum,
karena senyummu menjadi kekuatan untukku.
Xiao Wei
Gisela mengembalikan kartu itu ke tempatnya,
tersenyum. Xiao Wei… kau memang
kebanggaan dunia… anggaplah aku yang bodoh ini nggak pantas memiliki cintamu…
aku yakin kau pun pasti bahagia… kau akan bahagia… Gisela mendengar suara
klakson motor berbunyi dua kali. Dengan ceria, Gisela keluar rumah dan
menghampiri Alex yang duduk di motor besar kesayangannya.
“Mei-Mei, kau yakin hari ini kita pergi dengan
motor?”
“Memangnya kenapa?” tanya Gisela yang tampil cantik
dengan baju terusan berwarna biru muda.
“Habis cuacanya panas. Nanti kulitmu jadi hitam,”
jawab Alex, menyerahkan helm pada Gisela.
“Ge ge juga pakai kaos tanpa lengan.”
Alex melihat pakaiannya sendiri dan menghela nafas.
“Yah… sebenarnya… kau terlalu cantik. Aku takut kita
jadi menyolok sekali di jalanan.”
“Peduli amat. Toh semua orang tahu kita pacaran.”
“Udah deh, terserah padamu.”
“Ayo cepat, ge ge, nanti operasi Xiao Wei keburu
dimulai.”
“Iya. Ayo naik dan pegangan yang erat, ya.”
“Xiao Wei pasti sembuh kan, ge ge?”
“Tenang… dia pasti baik-baik aja.”
Gisela memeluk tubuh Alex erat dan menyandarkan
kepalanya ke punggung Alex yang lebar.
Ni wei xiao wo yong huai bao kai cheng yi zuo cheng bao
(When you smile, i use my embrace to establish a castle)
Ni ku le wo ba yu di shou jin wo de bei bao
(When you cry, i will collect these raindrops in my bag
pack)
Xing kong hui ji xu shan yao ai hui ji xu mei hao
(The starry sky will continue to glitter, love will
continually be fine)
Tian tang shi na ge sui dao yan zhu meng jiu dao
(Heaven is a passage, follow your dream to arrive)
Ai le deng yu jie xiao
(To be Loved is equivalent)
Bu xu yao shui lai yu gao da an zai ni de xin tiao
(To announcing it but not needing anyone’s advance notice, the
answer is right in your heartbeat)
Yao man bu duo shao lu tu
(Ought to roam with how many journeys?)
Wo men dou xin li you shu
(Inside our hearts we know)
Bi shui dou qing chu
(Anyone ought to know)
Yi ding zou dao xing fu
(That they will be definitely arriving at happiness)
Li yong yuan hai you ji bu
(In separating, there will always be a few steps)
Wo men zai xin li mian dao shu
(Our hearts inside are beating backwards)
Yin wei ni yan zhong cang zhu wei lai de di tu
(Because of you, the eye conceals away the map of the future)
(Xin Li
You Shu-You Know by Fahrenheit)
No comments:
Post a Comment