Chapter 2 part 2
AUTHOR’S POV
Youngsaeng berbelanja barang-barang yang dititipkan Amelz dan akhirnya menghampiri kasir yang sekarang dijaga May, sementara Hyunjoong sibuk menyusun barang di salah satu lorong.
Youngsaeng meminta, “May… besok pakai saja hanboknya.”
“Hah? Kenapa harus pakai hanbok?” Tanya May bingung.
“Aku kan belum lihat kamu coba hanboknya. Lagipula ada acara dansa kan, malamnya? Nah… tidak lihat undangannya yah? Disitu kan tertulis ada acara dansa. Kupikir kau bakal cantik waktu dansa dengan hanbok…”
“Haha… oppa bisa saja. Hmm… oke deh oppa.”
“Kita semua pergi bareng saja. Sama Jiro, dan tetanggamu yang centil itu si Thia… nanti ada Amelz juga.”
“Oh… iya oppa, nanti aku beritau mereka.”
“Sampai ketemu besok ya. Hei Hyunjoong, aku pulang ya!”
Hyunjoong oppa berteriak dari lorong yang tidak jelas lokasinya, “oke! Hati-hati!”
May kembali gugup menerima serangan senyum Youngsaeng sebelum Youngsaeng meninggalkan mini market.
***
MAY’S POV
Fiuh… akhirnya sudah jam sebelas malam juga…
“May, itu ditinggalkan saja, besok aku yang bereskan…”
“Tapi oppa…” raguku.
“Ya ampun, nanti kau sakit, May… kan sudah capek seharian kerja 9 jam… hehe. Tunggu aku di depan ya.”
Seperti biasa Hyunjoong oppa selalu mengantarku pulang dengan naik motor setiap pulang kerja. Keluarga Kim tinggal di rumah di samping mini market. Jadi agak gugup memikirkan besok… Ah, siapa ini yang menelepon? Stella? Ada apa ya?
“Wei…”
Rupa-rupanya aku mendengar suara Stella, “wei, May… sorry ganggu malam-malam…”
“Ah, tidak apa-apa. Ini aku masih menunggu bossku di mini market. Ada apa?”
“Aku tidak menemukan teman untuk diajak ke pesta nih besok… bagaimana ya? Padahal aku pengen sekali ke pestanya…”
“Wah… bagaimana ya? Ah… aku dapat inspirasi! Tunggu ya, kalau aku sudah sampai rumah, aku contact kau.”
“Oh… oke, dah…”
“Hyunjoong oppa ada kegiatan apa besok sore?”
“Hmm… mau jaga mini market saja,” jawab Hyunjoong, “kan hampir begitu tiap hari, haha…”
“Kalau besok oppa cuti, bagaimana?”
“Memangnya kenapa, May?”
“Ada temanku yang mau ke pesta ultah high school besok, tapi belum punya pasangan. Oppa berminat menemaninya?”
“Jam tiga sampai sembilan?”
Aku menerima helm yang disodorkan Hyunjoong oppa.
“Iya. Bisa minta tolong?”
“Sepertinya seru. Youngsaeng mau pergi?”
“Iya. Kyujong oppa juga mau pergi.”
“Boleh deh kalau begitu. Temannya May pasti manis, kan?”
“Tidak akan mengecewakan deh, oppa. Bagaimana kalau aku atur waktu ketemuannya besok di depan gerbang jam setengah tiga? Bareng temanku ini, Stella?”
“Boleh deh…”
Senangnya aku bisa menolong Stella… ngomong-ngomong aku besok pakai hanbok aneh tidak ya? Jadi gugup… sekaligus tidak sabar menunggu besok…
Akhirnya hari ini tiba juga. Pagi harinya Rin libur, jadi dia bisa bersantai di rumah. Sekitar jam sembilan pagi bel pintu berbunyi dan aku pergi membukakan pintu.
“Pagi, May jie…” sapa Clara.
Aku balas menyapa, “pagi, Clara… mau main sama Rin?”
“Iya… sekalian aku datang mau bantu Rin make-up nanti sore…”
“Wah… kalau begitu aku juga mau dong di make-up.”
“Oh, boleh saja… kalau ada teman jiejie yang mau di make-up juga boleh koq.”
“Kalau Thia bagaimana?”
“Tentu saja boleh…”
“Oke deh nanti aku kasih tau. Rin ada di kamarnya…”
“Duluan ya jie…”
Clara yang menjinjing kotak make-up berlalu dari hadapanku. Aduh… kalau orangnya sebanyak ini, Ford-nya Youngsaeng oppa muat tidak ya? Kan Cuma muat delapan orang… Youngsaeng oppa, Amelz, Chun… aku, Jiro ge, Rin, Thia, Clara… wah, pas-pas-an sekali…
Aaron ge tiba-tiba muncul, “May kenapa sih berdiri di depan pintu sambil berhitung? Hitung uang?”
“Oh, Aaron ge!” aku kaget dengan kemunculannya, “haha… sorry… bukan hitung uang koq…”
“Haha… siapa tau…”
“Hari ini ada latihan band-kah?”
“Yah… jarang-jarang deh kau lupa, May. Yang lain sudah datang?”
“Be… ah, itu mereka! Hai Kyujong oppa dan Calvin…”
“Nah… baru juga disebut.”
Kyujong oppa dan Calvin membalas sapaanku, “hai… May…”
“Aku semangat nih,” ujar Kyujong oppa, “katanya Jiro sudah menulis lagu baru. Dibantu Youngsaeng…”
“Asyik… mau coba dengar…” seru Calvin senang.
Aaron mencibir, “paling juga kerja kita cari not dulu deh hari ini.”
Aaron ge, Calvin ge dan Kyujong oppa adalah anggota band D’Sky. Sekarang mereka berusaha masuk ke dapur rekaman dengan menciptakan beberapa lagu (biasanya kerja ini dilakukan oleh Kyujong oppa dan Jiro ge, ditambah Youngsaeng oppa sebagai koresponden). Sekaligus D’Sky juga mencari popularitas lewat penampilan yang dibayar murah. Tapi mereka belum memperoleh popularitas itu… Aku bergabung dengan Rin dan Clara saja deh… haha…
“May, Rin… bisa bantu kami?” kudengar suara Kyujong oppa, mengetuk pintu kamar Rin.
Aku membukakan pintu, “oh, Kyujong oppa, ada apa?”
“Kami sudah menyempurnakan lagunya. Mau dengar kami main dan nyanyi? Sekalian kasih opini?”
“Mau!” seru Clara bersemangat.
Kami akhirnya bersama-sama ke lantai tiga, ruangan luas yang berisi alat-alat band: drum, gitar, keyboard, piano dan gitar bass, juga ada beberapa standing mic yang bisa dipakai, lengkap dengan sound system-nya. Sebenarnya barang resmi milik kami Cuma satu gitar listrik dan gitar akustik punya Jiro ge, sedangkan drum, gitar bass dan mic adalah investasi Kyujong oppa dan Calvin, dan sisanya milik Aaron ge.
Clara menyapa Aaron ge, “ah… Aaron ge…”
“Halo Clara… lama tidak ketemu,” Aaron ge balik menyapa, “bagaimana rasanya masuk high school?”
“Senang. Semuanya lancar karena aku sekelas sama Rin.”
“Syukurlah kalau begitu.”
“Nah… tolong kasih pendapat yaa. Ini kami mau mainkan lagu baru kami, judulnya Crescent Moon,” ujar Calvin.
Aku, Rin dan Clara duduk di lantai, bersandar pada tembok. Mendengar intro yang dimulai dengan dentingan keyboard, aku tau ini usul Youngsaeng oppa. Bait pertama dimulai dengan nyanyian Aaron ge, Kyujong oppa, bait kedua oleh Calvin disusul Jiro ge, dan bait ketiga dimana nada-nada tinggi mulai bermain, Kyujong oppa dan Calvin yang mengisi bagian itu. Alunan nadanya indah… dan sedih…
Aku bertepuk tangan meriah, “wah…. Lagunya keren!”
“Setuju sama May jie…” kata Clara, “bagus sekali!”
“Kalau ini kami bawa untuk rekaman bisa sukses tidak ya?” Tanya Aaron ge, ada nada sangsi dalam suaranya.
Rin mengangguk, “bisa koq, Aaron ge… pasti bisa…”
Bel pintu berbunyi… siapa ya yang datang?
“Biar aku saja yang buka pintu.”
Tidak lama kemudian Rin kembali dengan membawa Thia…
“Dengar Jiro ge nyanyi…” ucap Thia, agak terengah-engah, “tidak mengajak aku ya…”
“Haha… jangan khawatir, Thia… kami nyanyi sekali lagi deh, biar kau tidak ketinggalan dengar suara Jiro ge-mu yang keren…” ujar Kyujong oppa sambil tertawa.
Kami tertawa saat Jiro ge menimpukkan bola kertas ke kepala Kyujong oppa. Dan merekapun bernyanyi sekali lagi…
“Oh ya… aku baru ingat. Nyaris saja… aku tidak punya pasangan nih untuk ke acara nanti sore…”
Aku kecewa, “ya…”
“Tapi… Aaron ge sudah ada yang mengajak belum?”
“Acara apa sih?” Tanya Aaron ge.
Setelah dijelaskan Thia, Aaron ge pun setuju ikut pergi ke acara nanti sore. Menjelang jam dua, Clara mulai membantu kami make-up. Dimulai dari aku, Rin dan Thia. Clara juga memaksa cowok-cowok memakai sedikit bedak.
“May jie… ponsel jiejie bunyi tuh…”
Lamunanku disadarkan oleh Thia. Ah iya… rupanya Amelz yang SMS… mereka ada di jalan, menuju kesini. Dan tidak lama kemudian bel pintu berbunyi.
“Karena cewek-cewek sedang di make-up, biar aku saja yang buka pintu.”
Aaron ge beranjak untuk membuka pintu. Aku masih di kamarku, sendirian, memandang sosokku di cermin. Tidak ada yang salah dengan hanboknya, tidak ada juga yang salah dengan make-up-ku… tapi sosokku sendiri… aku tidak yakin akan sepadan dengan Youngsaeng oppa… aku jadi tidak percaya diri…
Kudengar suara beberapa pasang kaki naik tangga dan suara Amelz memanggilku, “May!!!”
“Sepertinya May di kamarnya deh.”
“Iya onnie… langsung saja kesana,” kata Rin, mengiyakan perkataan Aaron ge.
“Hei May, buka pintunya… lama sekali. Yang lain sudah tuh. Ini satu putri cantik dan dua pangeran cakep menunggu di depan pintu kamarmu,” hardik Amelz sambil mengetuk pintu kamarku.
Aaaargh! Berarti sudah ada Youngsaeng oppa!! Argh…. Benar… itu dia Youngsaeng oppa… pakai kemeja putih dengan jas putih… White Prince…
“Hoi! Bengong saja! Yang lain tidak diperhatikan!”
Aku merasa bersalah saat melirik Amelz, “sorry… eh, Amelz! Kamu pakai hanbok juga?”
“Makanya… mata tidak dipakai!”
Cantik juga Amelz dengan hanbok merah dengan list emas… dan itu Chun, ketampanannya menyusul Youngsaeng oppa. Chun pakai kemeja biru muda dengan jas silver yang mencolok. Tapi sangat cocok!
“Aku tidak percaya diri… apa kelihatan bagus?”
“Bagus sekali!”
“Sangat cantik…” puji Youngsaeng oppa sambil tersenyum.
Aku yakin sekali wajahku memerah sekarang.
“Oppa… Chun… bisa menyingkir sebentar? Ada pembicaraan antar cewek yang mau kubicarakan dengan May.”
Chun setuju, “oke deh… kami tunggu di bawah ya.”
Kenapa ini Amelz langsung menutup pintu dan menarikku duduk di ranjang?
“May, tau tidak… hipnotis itu benar-benar berjalan deh… bahkan kalau aku menghipnotis dengan berbicara dalam hati.”
“Maksudnya?” tanyaku, teringat kemampuan hipnotis Amelz.
“Tadi ada razia di tengah jalan. Kebetulan kami kan mau cepat-cepat kesini, jadi aku jaga kontak mata dengan polisi yang mendekati kami. Dalam hati aku bilang: pergi… pergi cepat… kami sudah diperiksa olehmu… cepat biarkan kami pergi. Dan begitu deh, dia jalan ke mobil di belakang kami dan kami dikasih jalan.”
“Wow… keren!”
“Menurutku kemampuan terbangmu juga keren. Sudah pernah coba sejak hari itu?”
“Belum… seram tau, terbang begitu. Kalau aku jatuh bagaimana?”
“Makanya, butuh latihan, May.”
Kami mendengar Youngsaeng oppa mengetuk pintu, “May, Amelz, kita pergi yuk.”
“Ayo…” ujarku dan Amelz, kompak.
Kami turun bersama Youngsaeng oppa yang berjalan di belakang kami. Aku merasa oppa terus memandangiku, membuatku gugup. Di ruang tamu sudah menunggu Jiro ge, Rin, Kyujong oppa, Calvin, Clara, Thia, Aaron ge dan Chun.
Aaron ge berkata, “kami sudah mengatur keberangkatan. Kan ada tiga mobil disini. Youngsaeng hyung akan membawa May, Amelz dan Chun. Aku akan bersama Thia, Jiro ge dan Clara. Kyujong hyung akan bersama Calvin dan Rin. Bagaimana menurutmu, May?”
“Oke,” setujuku.
Aku masuk ke Ford Youngsaeng oppa dan duduk di kursi tengah bersama Amelz. Chun duduk di samping oppa di depan. Aku baru saja menerima SMS dari Hyunjoong oppa yang katanya sudah dalam perjalanan ke sekolah. Bagus, karena Stella juga sudah dalam perjalanan kesana, begitu juga dengan Fennie dan Annie. Chun menyetel lagu Fahrenheit sepanjang perjalanan ke sekolah, jadi kami bisa sama-sama bersenandung menyanyikan liriknya. Tapi hanya nyanyian Youngsaeng oppa dan Chun yang paling menyolok. Kami terkejut melihat gerbang depan sudah dihias dengan pita-pita merah oleh anak-anak OSIS high school.
Chun menunjuk pita-pita, “mereka kerja keras sepertinya. Kemarin kita pulang dari kampus, ini belum ada, kan?”
“Benar. Eh… mereka langsung periksa undangan dan pasangannya,” ujar Amelz.
Amelz benar, ada sepasang anak high school yang memeriksa undangan para tamu.
Aku berujar, “ehm, oppa… bisa parkir di pinggir sebentar? Aku mau mengatur teman-temanku untuk bertemu pasangannya…”
“Oke. Kami tunggu ya,” setuju Youngsaeng oppa.
Youngsaeng oppa memarkir mobilnya tak jauh dari depan gerbang, disusul Honda Aaron ge dan Ferrari Kyujong oppa di sampingnya. Ah, itu mereka! Annie, Fennie dan Stella… ketiganya cantik sekali… Amelz menemaniku menghampiri mereka.
Stella bertanya penasaran, “May!! Mana pasanganku?”
“Tunggu sebentar ya, Stella,” pintaku, “katanya dia sudah dalam perjalanan. Annie, Fennie, itu Kyujong oppa dan Calvin di dalam mobil.”
“Ayo, kuantar kesana…” ajak Amelz.
***
AUTHOR’S POV
Amelz mengantar Annie dan Fennie menjumpai Kyujong dan Calvin.
Annie menyapa, “hai Kyujong oppa. Thanks sudah mau jadi pasanganku.”
“Tidak masalah, Annie,” balas Kyujong oppa, “disimpan saja nomor ponselku… bisa kau hubungi kalau butuh sesuatu.”
“Nah, Fennie… ini Calvin, dongsaengnya Kyujong oppa,” Amelz mengenalkan.
Calvin tersenyum, “halo Fennie… kenalkan, aku Calvin.”
“Aku Fennie,” sahut Fennie.
Amelz berucap, “jadi kalian sudah ketemu pasangan masing-masing dan bisa masuk bareng.”
Sementara itu, akhirnya May melihat Hyunjoong datang dengan mengendarai motornya.
“Hyunjoong oppa!” panggil May, “kesini!”
“Hai. Ini pasti Stella,” tebak Hyunjoong.
Hyunjoong membuka helm, memandang pantulan wajahnya yang tampan di spion motornya dan menebarkan senyumnya.
Stella bergumam, “ah… May, kau sudah cerita ya!”
“Sudah dong,” aku May, “sebagai sedikit preview… Stella, ini Hyunjoong oppa.”
“Kamu manis deh, Stella,” puji Hyunjoong.
Wajah Stella memerah, “thanks oppa…”
Tiba-tiba Stella menarik May menjauh, membuat Hyunjoong kebingungan.
“May… kau ini…”
“Lho? Kenapa?” Tanya May heran, “ada yang salah dengan Hyunjoong oppa?”
“Bukan ada yang salah. Tapi… dia cakep! Sumpah!”
“Sepuluh kali lebih cakep dari… Junki?”
“Dua puluh kali lipat.”
“Syukurlah kalau kau senang.”
Untuk mempermudah prosedur masuk ke lingkungan sekolah, merekapun berpindah kendaraan. Rin berpindah ke mobil Aaron untuk bergabung dengan Jiro, sementara Clara sudah pergi dengan sahabatnya yang sekolah di high school lain. Annie dan Fennie masuk ke mobil Kyujong, dan Stella naik motornya Hyunjoong. Setelah memarkir mobil berdampingan, mereka berjalan bersama menuju kompleks high school. Dengan sengaja Amelz cepat-cepat menarik Chun mendahului May dan Youngsaeng oppa, meninggalkan keduanya berdiri berdampingan.
***
pake hanbok, mencolok bgd yh xD berasa ada pesta nikahan gitu ~PLAK XD
ReplyDeletetp kesan'a elegat gmana gitu 8D
buseeet. thia dbilang 'centil' ama saengie .____. lol
Hyunjoong oppa berteriak dari lorong yang tidak jelas lokasinya, “oke! Hati-hati!”
[*] tidak jelas lokasi'a? O____O
“Wah… bagaimana ya? Ah… aku dapat inspirasi! ...."
[*] ya ampun jie, bahasa'a, INSPIRASI XDDDD berasa lg bkin sbuah karya ajah lol biasa khan 'akal / ide' gitu lol
Aaron ge tiba-tiba muncul, “May kenapa sih berdiri di depan pintu sambil berhitung? Hitung uang?”
[*] ya ampun aaron. tiba2 muncul, dialog'a ttg uang xDDD lucu ini~ saya suka kemunculan aaron begini entah napa lmao
Kami tertawa saat Jiro ge menimpukkan bola kertas ke kepala Kyujong oppa.
[*] saya jg suka adegan ini xDDDD
“Sepuluh kali lebih cakep dari… Junki?”
“Dua puluh kali lipat.”
[*] bwahahahaha. knapa bawa2 junki dan junki yg jd perbandingan xD kesan'a kasian bgd si junki. mana 20 kali lipat lg nambah xD
-Stella ^^*
hahaha... adegan timpuk kertas itu juga favorit saya XDD
ReplyDelete