Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Tuesday, 6 September 2011

I Love My Turtle chapter 4


I Love My Turtle
Chapter 4

YESUNG’S POV
3U… kenapa kau belum mengirimkan data Yongjin? Dan Eunsoo… apa yang dia lakukan pada computer administrasi di malam minggu itu? Sepertinya dia melakukan suatu program yang rumit disana. Apa Eunsoo itulah si 3U? seperti kabar burung yang kudengar? Aah… kenapa tidak kutanyakan saja pada Raein tadi yah?

Yesung: “Baiklah. Aku akan menanyakannya padanya besok. Dan apa yang Ddangkoming dan Ddangkomi lakukan pada komputerku tadi…”

Eh? Notes? Park Eunsoo ada… maksudnya? Siapa yang menulis ini? Eunsoo? Eunsoo tidak ada disini! Bagaimana mungkin?

***

Wookie berjalan lebih cepat daripada aku dan membuka pintu kamarku duluan.

Ryeowook: “Apa yang kau lakukan pada akuariummu?” *menunjuk*
Yesung: *melemparkan tas ke sudut ruangan* “Kemarin Ddangkomi dan Ddangkoming keluar dari akuarium dan mengotak-atik komputerku. Mereka nakal. Makanya kuhukum.”
Ryeowook: “Setidaknya sekarang beri mereka makan. Mereka akan kelaparan.” ><
Yesung: “Kau saja yang beri.”
Ryeowook: *mengambil makanan kura2 dari tas sekolah* “Tunggu, Yesungie. Kau bilang mereka mengotak-atik komputermu? Memangnya apa yang mereka lakukan?”
Yesung: “Itu dia. Aku lupa memberitahumu. Ada notes.”

Aku membukakan notes itu untuk dilihat Wookie. Wookie membelalakkan matanya.

Ryeowook: “Kau tidak merasa ini aneh, Yesungie?”
Yesung: “Maksudnya?”
Ryeowook: “Ddangkoming… aku lihat dia berubah semenjak hari Senin. Apa kau lihat dia bisa mengangguk? Dan aku melihat gerakannya… ada yang aneh. Dia tidak bisaanya jadi pusat perhatian kan? Tapi aku lihat Ddangkoma dan Ddangkomi sangat memperhatikannya.”
Yesung: “Kau benar, Wookie. Aku juga merasa aneh sih. Bisaanya kalau kuangkat, Ddangkoming akan senang. Tapi waktu itu dia menutup matanya, tau, waktu aku keluar telanjang dari kamar mandi.”
Ryeowook: “Dan notes itu! Kau bilang kau juga lihat Ddangkoming keluar dari akuarium kan? Dia yang menulisnya!!”
Yesung: “Tidak mungkin!”

Secepat kilat, aku membuka penutup kain akuarium, dan aku melihat ketiga kura2 kesayanganku: Ddangkoma, yang berdiri sangat dekat dengan Ddangkoming; Ddangkomi, yang mengetuk-ngetuk kaca; dan Ddangkoming, yang bergetar aneh. Aku mengambil Ddangkoming. Di pikiranku, hanya ada satu nama…

Yesung: “Park Eunsoo?”

***

EUNSOO’S POV
Aaah… sakit. Dimana aku? Kenapa terasa sakit? Aku… putih… dimana ini?

Raein: “Eunsoo!! Kau sudah bangun! Eunsoo!” .><. “Dokter!!!”

Raein? Aku bertemu Raein? Dan ada dokter… dokter manusia? Aku… sudah kembali ke tubuhku, sebagai Eunsoo?

Raein: “Eunsoo, syukurlah kau akhirnya sadar…”
Eunsoo: “Aku… tidak sedang bermimpi kan, Raein? Aku sudah kembali?”
Raein: “Tentu saja, kau tidak bermimpi! Sekarang aku akan menelepon omma-mu…”
Eunsoo: “Nanti. Ada yang ingin aku ceritakan padamu.”

Raein perlu tau semuanya, tentang aku yang menjadi Ddangkoming. Tidak mudah membuatnya percaya, tapi Raein satu2nya harapan tempatku curhat.

***

Baiklah, datanya sudah aku kirimkan pada email Yesung. Menurut dokter, aku masih terlalu lemah untuk banyak bergerak, karena itu aku harus istirahat di rumah sakit selama hari Kamis ini. Besok, aku bisa dipastikan bisa pulang rumah. Itu bagus, karena aku perlu latihan menyanyi. Ngomong2, aku jadi kura2 hampir selama tiga hari penuh. Aku mensyukuri tubuh manusiaku yang sempurna, tapi entah kenapa… aku merindukan Ddangkoma dan Ddangkomi. Mereka sahabat yang baik. Ketika aku jadi manusia… aku pasti sudah tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Aku merasa sedikit… sedih. Dan Yesung… apa dia terakhir kali mengetahui aku sebagai Eunsoo? Aku tidak bisa mengingat bagian yang itu. Yang terbayang di otakku adalah Yesung yang telanjang… ya ampun, biarkan aku cuci otak!!

Raein: “Eunsoo… aku datang bersama Ryeowook dan Yesung-sshi.” *mengetuk*
Eunsoo: “Masuk.”

Dan aku melihat Raein masuk bersama Ryeowook dan pangeranku, Yesung. Dan Yesung membawa buket bunga mawar merah yang wangi ^^ lihatlah, bahkan Dongjee melompat riang ke kaki Ryeowook dan Yesung bergantian!

Ryeowook: “Hai Eunsoo-sshi. Si Dongjee sangat ramah. Kau beruntung punya peliharaan seperti dia.”
Yesung: “Eunsoo… apa keadaanmu sudah baik?” ^^
Eunsoo: “Besok aku bisa pulang ke rumah.”
Yesung: “Kalau begitu, aku bisa mengajakmu latihan bersama?”
Eunsoo: “Kenapa…?”
Yesung: “Karena aku mau berpasangan dengan Eunsoo untuk menyanyikan lagu itu.” ^^

Aku… pastilah tengah bermimpi lagi. Kenapa Yesung bersikap sangat manis padaku? Apakah sifatnya akan kembali seperti bisaa setelah dia melihat inbox emailnya? Data Yongjin…

Yesung: “Baiklah, aku akan belikan makan siang untuk kalian. Apa yang ingin kalian makan?”

Yesung baik sekali. Dia mencatatkan pesanan kami ^^

Yesung: “Aku akan pergi sebentar untuk membelikan… Dongjee?”
Dongjee: “Guk~ guk~ guk~”
Raein: “Dia ingin ikut Yesung-sshi keluar.”
Yesung: “Eunsoo, bisakah aku mengajaknya sekalian? Cuma sebentar.” ^^
Eunsoo: “Tentu, tidak masalah.”
Yesung: “Ayo, Dongjee, jalan2 denganku.” XD

Andaikan aku bisa dekat dengan Yesung tanpa ada batasan antara kami seperti ini, alangkah menyenangkannya…

***

Aku dan Raein yang berangkat sama2 ke sekolah terkejut melihat Ryeowook berdiri di depan kelas kami sendirian. Dia menyandarkan punggungnya pada tembok di samping pintu. Wajahnya terlihat sedih. Apa yang terjadi? Mana Yesung?

Eunsoo: “Ryeowook-sshi…”
Ryeowook: “Yesung. Dia…”
Raein: “Yesung-sshi kenapa? Kenapa Ryeowook kelihatan sedih? Jangan bilang…”
Ryeowook: “Yesung di rumah sakit. Dia… mati suri.”
Eunsoo: “APA?”

Tidak, pikiranku kosong. Yesung tidak mungkin mati. Ryeowook pasti sedang bercanda. Yesung masih sangat sehat kemarin. Aku memaksakan diriku untuk ke sekolah hari ini supaya aku bisa bertemu dengannya, tapi dia malah… aku tidak bermimpi. Aku melihat tubuhnya terbaring di ranjang rumah sakit, rasanya persis seperti aku yang tengah koma. Tapi wajahnya sangat tenang, seolah tidak ada rasa sakit yang dirasakannya.

Raein: *membekap mulutnya* “Apa… kata dokter?”
Ryeowook: “Jarang ada pasien yang mengalami mati suri. Tapi yang jelas, kalau selama tiga hari Yesung tidak bangun, maka… dia tidak akan kembali…”

Aku mendengar Raein dan Ryeowook menangis bersama. Tapi aku tidak bisa menangis. Tidak ada air mata yang keluar dari mataku. Aku memandangi wajah Yesung yang sangat tampan.

Eunsoo: “Yesung… aku merindukan suaramu, aku merindukan senyummu… tolong bangunlah. Kita akan latihan bersama, kita sudah berjanji kan? Yesung… Yesung…”

Tapi Yesung bergeming. Dia tidak disini.

***

Omma: “Eunsoo, makanlah meskipun sedikit…”
Eunsoo: “Tidak, omma, Eunsoo tidak lapar.”
Omma: *meletakkan tangan di bahu Eunsoo* “Eunsoo, omma tau Eunsoo sedang sedih karena masalah Yesung. Tapi kondisi Eunsoo sendiri saat ini sedang lemah, dan besok ada audisi menyanyi…”
Eunsoo: “Eunsoo tidak akan bernyanyi. Tidak, kalau bukan dengan Yesung.”
Omma: “Arasso. Tapi Eunsoo harus menyayangi tubuh Eunsoo, yah.”
Dongjee: “Guk~ guk~”

Kenapa…? Dongjee terus menunjuk meja makan? Kadang aku merasa Dongjee memang sangat pintar. Aku tau, Dongjee menyuruhku makan juga.

Eunsoo: “Tidak, Dongjee…”

Dan sekarang Dongjee menggigit paha ayam dan membawakannya untukku. Dongjee…

Eunsoo: “Baiklah, Dongjee, aku akan makan sedikit.” ^^

Apa aku masih perlu latihan It Has To Be You?

Eunsoo: “Oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda… I gil kkeuteseo seoseongineun na… dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba… naneun tto i gireul mutneunda…”

Tidak. Rasanya tidak berperasaan sama sekali.

Dongjee: “Guk~ guk~ guk~ guk~”
Eunsoo: “Dongjee, kau sangat lucu.” ^^ “Kau berusaha mengikuti irama lagu ini? Kau menyemangatiku? Gomawo…”

Tapi aku tidak bisa. Mendengarkan lagu, aku selalu mengingat Yesung. Aku… ingin bertemu Yesung…

Dongjee: “Nguik~”
Eunsoo: “Mian, Dongjee.” *duduk di ranjang* “Aku merindukan Yesung. Aku mencintai Yesung.”

Dongjee menjilat pipiku. Aku membuka mataku. Dongjee menjulurkan lidahnya dan menggoyang-goyangkan ekornya. Dan dia…

Eunsoo: “Dongjee, aku kan sudah bilang jangan menjilat bibirku! Dasar kau!” XD

Dongjee membuatku melupakan kesedihanku. Meskipun begitu… aku bermimpi buruk malam itu. Entah mimpi apa… tapi yang pasti aku melihat Yesung kesakitan… dan Ddangkoma dan Ddangkomi mati…

Dongjee: “Guk~”
Eunsoo: “Dongjee?”
Dongjee: “Guk~”
Eunsoo: “Ini kan masih tengah malam. Berhenti menjilatiku…”

Apa aku lupa mematikan komputerku? Kenapa aku membuka notes? Aku kan tidak pernah…

YESUNG ADA DI TUBUH DONGJEE

Eunsoo: “Apa?”
Dongjee: “Guk~ guk~”
Eunsoo: “Tidak mungkin.”

Aku memandangi Dongjee. Pasti ini mimpi yang lain. Tapi perlakukannya yang aneh itu…

Eunsoo: “Yesung?”

Dongjee menggoyangkan ekornya, tapi setelah itu dia berbaring. Tertidur.

Eunsoo: “Yesung? Itukah kau? Yesung?”

Aku pasti sudah gila.

***

Ryeowook: “Eunsoo-sshi!!” ^^

Aku melihat Ryeowook dan Raein berlarian ke arahku. Kenapa mereka? Kelihatannya sangat senang.

Ryeowook: “Aku baru dapat kabar dari ommanya Yesung. Yesung sudah bangun.”
Eunsoo: “Benarkah? Kalau begitu ayo kita ke~”
Raein: *menarik kerah baju Eunsoo* “Tidak. Kami yang akan ke rumah sakit. Kau ke klub vocal.”
Eunsoo: “Tapi aku… Yesung…”
Ryeowook: “Raein benar. Kupikir Yesung tidak mau Eunsoo-sshi tidak terpilih menjadi vokalis utama karena mengunjunginya. Dia akan sangat marah.”
Raein: “Kami akan member tau Yesung-sshi, jadi kau ke ruangan klub saja.”
Eunsoo: “Baiklah…” T.T

Huh… masa bodoh sekali soal jadi vokalis utama atau tidak, aku Cuma mau bertemu Yesung. Dan aku ingin menanyakan padanya, apakah dia yang sebenarnya ada di badan Dongjee. Tapi setelah itu dia akan menganggapku gila pastinya.

Eunsoo: “Mianhae, Sanghwa onnie, aku terlambat.”
Sanghwa: “Tidak apa2, Eunsoo, audisi baru mau dimulai.”
Soohee: “Dan untuk kelompok nyanyi berlima, kau sekelompok dengan Kim Jongwoon, Sanghwa, Kim Dongkyo dan Kang Hyunra.”

Aku sekelompok dengan Yesung! Syukurlah aku tidak sekelompok dengan… si menyebalkan Yongjin. Kenapa kau memelototiku, hah? Bosan hidup?

Soohee: “Kim Jongwoon.”
Eunsoo: “Ahh, onnie, Jongwoon tidak masuk. Dia…”
Yesung: “Aku disini.”

Aku dan semuanya menoleh kepintu yang baru saja didobrak. Yesung… itu memang Yesung-ku…

Sanghwa: “Jongwoon? Apa yang terjadi padamu? Wajahmu pucat…”
Yesung: “Aku tidak apa2, noona. Dan aku siap untuk audisi.”
Soohee: “Dalam keadaan begitu…”
Yesung: “Tidak apa2. Jangan khawatirkan aku.”

Meski sudah memakai baju casual, aku tau kau masih sakit, Yesung. Jangan paksakan dirimu.

Yesung: “Apa yang kau tunggu, Park Eunsoo? Kesini!”
Eunsoo: “Hah?”
Yesung: “Kesini, kita nyanyi bersama.”
Sanghwa: “Tapi ini audisi personal, Jongwoon.”
Yesung: “Noona, aku tidak mau jika tidak berpasangan dengan Eunsoo. Kalau salah satu dari kami terpilih, salah satunya juga terpilih. Jika hanya satu, kami sudah berjanji tidak akan maju.”
Soohee: “Mana bisa begitu, Jongwoon…”
Sanghwa: “Tidak apa2, Soohee. Mari kita dengarkan mereka bernyanyi.”

Aku melangkah maju dengan ragu. Kami tidak pernah latihan sebelumnya.

Yesung: “Nah, teksnya sudah kuwarnai. Kau nyanyi yang warna merah, aku yang warna biru. Yang hijau, kita nyanyikan bersama.”
Eunsoo: “Tapi, Yesung…”
Yesung: “Jangan takut. Disini ada aku.” ^^

Senyumnya… membuatku percaya… ketika alunan piano It Has To Be You yang dimainkan Soohee onnie berdenting, aku tau… aku bisa melakukannya…

Eunsoo: “Oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda… i gil kkeuteseo seoseongineun na…”
Yesung: “dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba… naneun tto i gireul mutneunda… neol bogo sipdago… tto ango sipdago… jeo haneulbomyeo gidohaneun nal…”
E+Y: “Niga animyeon andwae… neo eobsin nan andwae… na ireoke haru handareul tto illyeoneul… na apado joha… nae mam dachyeodo joha nan…”
Eunsoo: “Geurae nan neo hanaman saranghanikka.”
Yesung: “Na du beon dasineun… bonael su eopdago… na neoreul itgo salsun eopdago…”
E+Y: “Niga animyeon andwae… neo eobsin nan andwae… na ireoke haru handareul tto illyeoneul… na apado joha… nae mam dachyeodo joha nan…”
Eunsoo: “Geurae nan neo hanaman saranghanikka.”
Yesung: “Nae meongdeun gaseumi… Neol chajaorago… sorichyeo bureunda…”
E+Y: “Neon eodinneungeoni… naui moksori deulliji annni… naegeneun…”
Eunsoo: “Na dasi sarado… myeot beoneul taeeonado… harudo niga eobsi sal su eomneun na…”
Yesung: “Naega jikyeojul saram… naega saranghal saram nan… geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka…”
E+Y: “Neo hanaman saranghanikka.”

Tepuk tangan? Aku mendengar tepuk tangan?

Sanghwa: “Yang barusan sangat baik, Park Eunsoo dan Kim Jongwoon. Kalian akan menerima pengumuman hari Senin ini.”
Yesung: *berpegang pada pundak Eunsoo* “Eunsoo… aku… perlu duduk.”
Eunsoo: “Ayo cepat, duduk sini, Yesung.” ><
Yesung: “Aku lelah…”
Eunsoo: “Kau pulang saja sekarang.”
Yesung: “Tidak. Aku sudah meminta Wookie menjemput kita jam 8 nanti. Biarkan aku ikut audisi ini sampai… selesai dulu…”
Eunsoo: “Tapi Yesung sangat pucat.”
Yesung: “Aku tidak apa2…”
Yongjin: “Yesung, kau kenapa?”
Yesung: “Aku tidak apa2, Yongjin-sshi… Aku hanya baru sembuh dari sakit.”
Yongjin: “Mau kubawa ke dokter?”
Yesung: “Tidak perlu… Aku baru dari rumah sakit koq… Terima kasih untuk tawaranmu.” ^^

Aku lega Yesung belum melepas embel2 –sshi dari nama Yongjin.

Eunsoo: “Nah, Yesung, ayo, aku akan mengantarmu turun.”
Yongjin: “Yesung, mau pulang bareng? Aku bawa mobil.”
Yesung: “Tidak, Yongjin-sshi, aku sudah minta Wookie menjemputku… Kupikir dia juga sudah menungguku… di bawah…”
Yongjin: “Kalau begitu, mau turun bersama?”
Yesung: “Tidak, gomapta…” ^^ “Ada sesuatu yang mau kukerjakan dulu…”
Yongjin: “Oh… baiklah.”

Kecewa? Rasain tuh, huh!

Eunsoo: “Yesung, kau tidak mau mengerjakan apa2 lagi kan? Kau kelihatan pucat.”
Yesung: “Duduklah sebentar di sampingku, Eunsoo…”

Aku… aku sangat gugup! Aku tidak pernah benar2 berduaan dengannya kan? Melihatnya, lagi2 aku membayangkan ukurannya… ><

Yesung: *merangkul Eunsoo* “Tidak perlu segugup itu kan, Eunsoo?”
Eunsoo: “A… aku… sebaiknya kita turun kan, Yesung? Nanti Ryeowook-sshi menunggu kita…”
Yesung: “Aku menyuruhnya menjemput jam 10.”
Eunsoo: “Tapi tadi kau bilang…”
Yesung: “Ada kerjaan. Inilah kerjaanku. Aku ingin berduaan denganmu.” ^^

Ye… Yesung… apa kau dengar jantungku mau keluar dari rongganya?

Eunsoo: “Yesung…”
Yesung: “Eunsoo, aku tidak mau kehilanganmu…”

Ti… tidaaaaaaaaak!! Yesung… aku… kenapa?? Kenapa… ciuman itu… rasanya sangat hangat? Yesung… kau menciumku? Apakah aku sedang mengkhayal lagi? Mimpikah ini?

Yesung: “Ini kan bukan ciuman pertama kita.”
Eunsoo: “Hah? Jelas2 ini yang pertama koq.”
Yesung: “Tidak. Aku sudah melakukannya semalam.”
Eunsoo: “Semalam…?”
Yesung: “Yesung ada di tubuh Dongjee.”
Eunsoo: “Apa???? APA???”
Yesung: “Itu aku. Di tubuh Dongjee. Dan kau… juga ada di tubuh Ddangkoming kan?”
Eunsoo: “Bagaimana Yesung tau? Dan bagaimana kau ada di tubuh Dongjee?”
Yesung: “Besok kita sama2 tanyai Dongjee. Malam ini aku tidak sanggup. Aku benar2 butuh istirahat. Ngomong2 bisakah aku menginap di rumahmu malam ini?”
Eunsoo: “Apa? Kenapa…?”
Yesung: “Pertama, karena orangtuamu hari ini sudah berangkat untuk berlibur selama seminggu di Jeju kan? Kemarin mereka bilang tiket itu akan hangus kalau tidak dipakai. Itu tandanya kau Cuma sendirian di rumah. Dengan Dongjee sih sebenarnya.”
Eunsoo: “Tapi, Yesung…”
Yesung: “Sttt! Bisakah kau bersabar sedikit? Besok kita bisa sama2 mendapatkan jawabannya dari Dongjee.”

Yesung bahkan tidak memberikan aku kesempatan untuk berpikir… kalau dia terus menciumiku begini, pikiranku bisa macet…
***

5 comments:

  1. Waaa!!! Akhirnya keluar juga lanjutan Ddangkoma. hehe.
    Gimana nih may ceritanya? masa Ddangkoma mati, jangaaan T^T

    ReplyDelete
  2. ya ampiun jie kok bs giliran yesung yg ada di badan Dongjee...


    wah sepertinya yesung udah mulai curiga ini klo 3U t Eunsoo...

    tambah seru aj crita nya..

    ReplyDelete
  3. Rini... mereka gak mati...
    gak ada yg mati Rin ^^

    dd Tita...
    semua rahasianya ada pada Dongjee...

    ditunggu updatenya~

    ReplyDelete
  4. wkwkkwkwwwwkk.. sambil baca sambil memikirkan nya.. it's cute if the story can be film..

    ReplyDelete
  5. I hope the same XDDDD
    any production film interested in this story?? XDD

    ReplyDelete