Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Wednesday, 28 September 2011

The X Life Story chapter 3


THE X LIFE STORY
CHAPTER 3

MAY’S POV
Aduh, aku jadi merasa gugup sekali berduaan dengan Yesung oppa, apalagi dia tiba-tiba bilang ingin ke kamarku. Lagipula apartemen kosong begini. Akibatnya, otakku mulai ber-yadong-ria. Duh, babo!!! Tidak mungkin ada sesuatu yang terjadi. Tidak… tidak… sebaiknya aku sadar dan menjauhkan pikiran itu cepat-cepat.

“May suka warna hijau?” Tanya Yesung oppa membuatku terlonjak.

Saat aku menoleh, Yesung oppa sudah duduk di ranjangku sambil mengambil kedua boneka kura-kuraku.

“Yah, begitulah, oppa.”
“Warna hijau kelihatan damai koq.”

Aku mengangguk dan sembarangan menyusun barang, agar ada saja kegiatanku, daripada aku tidak tau harus ngapain sekarang.

“May, jangan menyibukkan diri lagi. Duduklah.”

Yesung oppa menepuk ranjang, menyuruhku duduk di sampingnya. Jantungku tidak karuan saat berjalan untuk duduk di sampingnya. Aku tidak berani memandangnya. Aku masih tidak percaya aku benar-benar berpacaran dengan Yesung oppa, semuanya terasa terlalu cepat, bagai mimpi. Yah, aku cukup paham bahwa oppa sangat sibuk, promo 6 jib baru saja selesai hari ini, lalu mereka perlu mempersiapkan sushow yang dimulai bulan Februari nanti. Semenjak jadian saat natal sampai sekarang, kami tidak pernah kencan atau berduaan, kami hanya saling mengabari lewat ponsel. Jadi inilah pertama kalinya kami berduaan setelah resmi berpacaran.

“Mian, May. Ini malam tahun baru, tapi aku tidak bisa mengajakmu kemana-mana. Kita hanya berduaan di apartemenmu saja,” sesal Yesung oppa.
“Lho? Aaaaa…. Gwaenchana, oppa. aku mengerti koq.”

Lagipula aku belum siap mental jika harus menghadapi ratusan ribu E.L.F yang mungkin, ah bukan, pasti akan menolak hubungan percintaanku dengan oppa mereka yang ini. Aku mendesahkan nafas panjang. Hanya Yenny, Ivana, Julie dan beberapa sahabat terdekatku yang lain yang tau, dan mereka bahagia secara tulus untukku. Tidak semua E.L.F bisa begitu.

“Kenapa kau diam saja, May? Apa yang kau pikirkan?”

Yesung oppa menyentuh tanganku. Jantungku kembali berdetak di luar kecepatan normal. Sentuhan itu terasa hangat, kehangatannya mengalir lewat peredaran darahku ke seluruh tubuh. Padahal hanya sentuhan sederhana itu, tapi aku sudah merasa tidak normal karenanya. Aku tidak akan terbiasa dengan ini. Hatiku terus menjerit bahwa dia Yesung, dan Yesung oppa itu kini menjadi pacarku.

“Ani, oppa.”
“Apakah berpacaran denganku membebanimu, May?” tanyanya lirih.

Aku cepat-cepat memandangnya. Aku tidak ingin dia salah paham. Rupanya ekspresinya tampak sedih. Ah, aku babo. Kenapa aku tidak bisa membuat pacarku bahagia? Memikirkan kata “pacar”, atau lebih kerennya “namja chingu” malah membuatku merinding. Babo…

“Tidak, oppa, jangan salah sangka. Aku hanya… yah… kita kan baru memulainya, oppa. aku tidak tau bagaimana… harus bersikap…”

Yesung oppa tersenyum dan melegakan hatiku. Bagaimanapun, mengatakan yang sebenarnya akan selalu berakibat baik.

“Akan kuberitau bagaimana kau seharusnya bersikap, May.”
“Itu akan lebih memudahkanku, oppa. gomawo.”

Aku tersenyum untuk membalas senyumnya. Aku sih berharap senyumku cukup manis baginya, tapi entahlah, dia tidak pernah memujiku. Apa perlu kutanyakan padanya kenapa dia bisa memilihku jadi pacarnya? Tiba-tiba aku merasa tekanan di tanganku semakin besar, dan kudapati wajah Yesung oppa semakin dekat jaraknya dengan wajahku, bahkan aku merasakan nafasnya yang hangat menyapu wajahku. Aku tidak berani bergerak dan bernafas. Aku pastilah sedang bermimpi indah, atau, ini semua hanya terjadi dalam khayalanku. Kupejamkan mataku, aku tidak berani melihat kelanjutannya lagi. Kurasakan hidung Yesung oppa menyentuh pipiku, lalu sedetik kemudian… bibirnya menyentuh bibirku. Ini semua makin membuatku kaku. Bibirnya bergerak, dan aku seharusnya juga menggerakkan bibirku… aku membukanya perlahan, lalu bibir atasku masuk ke antara kedua bibir Yesung oppa. aku merasakan kehangatan juga dari bibirnya yang mungil itu. ah, akhirnya aku dapat kesempatan untuk mengecup bibir seksi Yesung oppa. tapi kenapa aku malah diam saja? Malahan hanya Yesung oppa yang sibuk mengecup bibirku, lembut, lembut sekali… dan aku semakin menikmatinya, perlahan-lahan. Aku yang sempat lupa seperti apa ciuman itu setelah ber-jomblo tiga tahun lamanya, perlahan mulai membalas ciumannya. Kehangatan itu semakin merayap masuk, aku terbuai dengan ciuman Yesung oppa. ah, bagaimana mungkin ciuman ini terasa begitu lembut? Dari semua ciumanku terdahulu, aku merasa ciuman inilah ciuman terlembut yang pernah aku rasakan. Meskipun perlahan tempo ciuman itu terasa berubah, semakin cepat, aku tetap merasa ciumannya lembut. Perlahan juga, aku merasa ada sesuatu yang timbul dari dalam tubuhku… aku bergairah! Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan? Tanganku yang tidak digenggam Yesung oppa bergerak menuju pipinya. Aku menyentuh kulit pipinya yang halus, dan secara naluriah aku menginginkan sesuatu yang lebih. Nafasku mulai terengah, aku lupa caranya mengatur nafas di tengah ciuman yang begini lama. Yesung oppa kelihatannya masih normal-normal saja, tidak ada perubahan yang terlihat dari dirinya kecuali sepertinya dia makin mempercepat tempo ciuman kami.

“Ng… oppa…” desahku terengah.

Kesempatan itu bukannya diambil Yesung oppa untuk menghentikan ciumannya, tapi malahan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku yang terbuka. Pikiranku sendiri sekarang makin macet, dan aku tidak ragu membalas ciumannya yang panas. Ada jeritan di otakku yang mengatakan bahwa hubungan seperti ini telalu cepat untuk kami, tapi aku tidak peduli. Siapa yang bisa menolak Yesung oppa? jadi kubiarkan saja lidah kami saling berperang, dan aku terjatuh berbaring ke ranjangku, dengan Yesung oppa masih menciumiku. Kalau caranya begini terus… tapi tidak… aku tidak bisa… tapi bagaimana caranya menghentikan semua ini? Sebagian hatiku menginginkannya… dan ketika kudengar suara pintu apartemen terbuka, Yesung oppa menghentikan semuanya. Jarak wajahnya masih sangat dekat dengan wajahku, mata kami masih saling bertatapan. Dengan jari telunjuknya dia mengelus pipiku sambil tersenyum, membuat jantungku berdebar keras. Lalu dengan tangan yang lainnya, dia menarik tubuhku hingga duduk.

“May? Kau sudah pulang?” kudengar Yenny yang bertanya dalam bahasa Indo.
“Err… sudah.”

Suaraku terdengar serak. Aku berdeham untuk mengembalikan suaraku yang hilang. Melihat itu, Yesung oppa tertawa. Dia lalu beranjak mendekati mejaku. Tiba-tiba saja pintu kamarku dibuka oleh Ivana.

“May, bagaimana…” dan Ivana berhenti, lalu mengganti berbicara dengan Hangeul, “ah, anyeong, oppa.”
“Anyeong, Ivana. Kupikir kalian ingin menikmati tahun baruan di luar,” ucap Yesung oppa.
“Yah, tadinya sih begitu, oppa. Cuma jalanannya ramai. Kami jadi agak takut.”
“Apa kami mengganggu?” Tanya Julie yang baru saja muncul di ambang pintu kamarku.
“Ani!!!” jawabku cepat.

Tapi aku tau jawabanku yang seperti itu malah membuat teman-temanku curiga. Julie memicingkan matanya, sedangkan Yenny tersenyum mencurigakan. Aaaah, kenapa juga aku tidak bisa menghentikan munculnya rona pink di wajahku? Wajahku sudah panas sekali.

“Bagaimana kalau kita berkeliling dengan mobilku? Kalau ramai-ramai begini, kurasa lebih aman,” usul Yesung oppa.
“Hah? Benarkah? Ayo, oppa, aku mau!!!” seru Julie girang.

Dan begitulah kami menghabiskan malam tahun baru, dengan berkeliling Seoul naik mobil Yesung oppa. yah, aku setengah mengharapkan ini, setengahnya tidak. Kalau saja mereka bertiga tidak pulang tadi, mungkin aku dan Yesung oppa sudah… tapi seharusnya aku berterimakasih. Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi sementara… aaah, sakit rasanya memikirkan ini. Lamunanku tersadar oleh ketukan pintu di kamarku.

“Masuk saja,” aku mempersilakan.

Rupa-rupanya Julie yang mengetuk pintu. Dia sudah memakai piyama, tapi kelihatan tidak mengantuk.

“Kau juga belum tidur, May?”
“Aku tidak bisa tidur, Julie.”

Aku memandang lirih pada jam dinding di kamarku. Kami pulang jalan-jalan jam tiga dini hari tadi, tapi sekarang sudah jam lima dan aku masih tidak mengantuk. Julie duduk di ranjangku.

“May, aku menyesal tadi kami harus pulang tidak tepat waktu dan mengganggumu.”
“Hah? Maksudnya?”
“Aish, kau ini. Sampai dimana tadi kau dan Yesung berduaan begitu?”

Aku mengalihkan pandanganku dari laptop ke arah Julie yang sedang tersenyum jahil.

“Kami tidak melakukan apa-apa!” tukasku jengkel.
“Kau pasti melakukannya. Lihat saja, wajahmu memerah lagi.”
“Ya~~~ kau ini!!”
“Apa yang membuatmu ragu? Kalau punya kesempatan, lakukan saja… itu Yesung lho. Masa kau menolaknya?”
“Bukan begitu, Jul, hanya saja… aku tidak bisa.”

Bayangan pahit muncul di benakku. Aku benar. Aku memang tidak bisa.

“Apa yang memberatkanmu? Kenapa kau tidak curhat padaku, May?”
“Julie, aku tidak bisa…”

Dan mataku mulai berair ketika membayangkan hal itu lagi. Aku ingin berdekatan dengan Yesung oppa, aku ingin oppa melakukan apapun padaku sepuasnya, tapi di sisi lain, bayangan kelam itu mencegahku… menyerap kebahagiaanku… aku tidak bisa…

“May, ingat. Kau punya aku jika kau siap menceritakannya, oke?” ujar Julie, menepuk bahuku.

Bisakah aku menceritakannya? Sanggupkah aku?

“Ne… tunggu sebentar.”

Aku meninggalkan piring-piring yang baru saja akan kucuci setelah sarapan pagi ketika mendengar bel apartemen kami ditekan dengan tidak sabaran. Setauku ketiga temanku sudah pergi dari tadi, jadi aku tidak punya ide siapa yang begitu gencar ingin memasuki apartemen kami. Biaya sewa juga sudah kulunasi. Dan begitu membuka pintu, sebelum aku melihat jelas wajah siapa yang berdiri di sana, tubuhku nyaris ambruk karena ada yang memelukku erat. Aku terengah-engah dan tidak bisa melihat wajahnya yang menempel di sisi kepalaku.

“May!!!”
“Nuguseyo?”

Dan ketika melepas pelukannya… aku tau dia siapa.

“Ini aku, May. Amelz,” ujar Amelz sambil tersenyum lebar.
“AMELZ? Bagaimana kau bisa ada disini?”
“Aku meminta alamat kalian dari Julie. Kurasa Julie dan Ivana merahasiakannya darimu? Aku bilang aku akan bergabung dengan petualangan kalian disini.”
“Benarkah itu, Amelz? Kau akan tinggal bersama kami?”
“Yap, benar. Aku melarikan diri dari semua hal yang menjengkelkan itu. aku ingin memulai segalanya yang baru disini.”
“Amelz!!! Aku senang kau bergabung. Tunggu, tapi kamarmu…”
“Ivana bilang aku boleh sekamar dengannya kedepannya.”
“Syukurlah kalau begitu.”
Kami berdua duduk di sofa dan Amelz kelihatan senang memasuki apartemen kami ini.
“Bagaimana hubunganmu dengan Yesung? Wah, sepertinya kau memang beruntung untuk jadi pacar Yesung, ya? Apa sudah kenal dengan anggota Suju yang lain?” Tanya Amelz tanpa bernafas.
“Aku baru mengenal Ryeowook. Tapi ngomong-ngomong, beruntung kau datang hari ini. Tiga hari lagi aku dan yang lainnya diajak Yesung oppa ke café untuk bertemu dengan anggota Suju yang lain. Dia sih bilang, dia berusaha mengumpulkan selengkap-lengkapnya personel mereka. Jadi kupikir…”
“Kau pikir…”
“Bisa jadi dia juga ada. Si Kibum.”
“Ahh ya, kau benar, May! Wah, aku beruntung sekali!”

Aku tertawa melihat keceriaan Amelz. Syukurlah, aku bisa berbagi kebahagiaan dengan satu orang lagi sekarang.

***

YESUNG’S POV
Aku melihat Leeteuk hyung, Heechul hyung, Kangin hyung, Kibum, Wookie, Kyu, Zhoumi dan Henry berkumpul di Handel & Gretel malam ini. Yah, hanya inilah yang tersisa dari Suju setelah Shindong hyung dan 86 liners yang pergi wamil dan baru akan pulang bulan April. Kibum belum kembali untuk bernyanyi di 6 jib ini, dan dia juga Wookie dan Kyu akan pergi wamil tahun ini, bulan Agustus rencananya, jadi dia baru akan kembali sepenuhnya ke grup setelah wamil selesai. Ah… waktu berjalan begitu cepat hingga merekapun harus pergi wamil. Seperti biasa café ditutup lebih cepat, dan aku hanya mengizinkan May dan yang lainnya yang boleh masuk café nantinya. kebetulan, aku ingin mengenalkan May pada member Suju yang lain. Belum ada yang tau status pacaranku dengan May selain keluargaku sendiri. Aku hanya merasa tidak perlu terburu-buru memberitau yang lain.

“Ini dia May noona dan yang lainnya datang,” lapor Yongjin sambil berjalan ke arah kami.

Di belakangnya, May-ku yang manis berjalan menyusulnya, lalu ada Yenny, seorang yeoja yang tidak kukenal, Ivana dan Julie menyusul berikutnya.

“Anyeong, oppadeul,” sapa May, membungkukkan badannya ke member Suju lainnya.
“Hei, May, sudah lama tidak bertemu,” sahut Wookie ceria.
“Siapa mereka ini, hyung?” Tanya Zhoumi.
“Ini, kuperkenalkan. Ini May, Ivana, Julie dan Yenny. Lalu ini…” aku ragu ketika memandang yeoja yang tidak kukenal itu.
“Amelz, oppa. dia sahabat kami yang baru bergabung. Sama dengan kami, dia juga dari Indonesia,” jelas May.
“Jadi kalian dari Indonesia?” Tanya Leeteuk hyung yang langsung bersemangat mendengar kata Indonesia.

Pertemuan kami terasa menyenangkan. May dan yang lainnya bisa mengobrol santai dengan member Suju. Wookie sering mencuri pandang padaku, dan kurasa dia sudah tau hubunganku dengan May pasti sudah ada kemajuan. Bagaimanapun aku dengan sangat cepat memang jatuh cinta padanya, dan sesungguhnya aku tidak bisa melupakan sentuhan bibirnya di malam tahun baru aku menciumnya. Bibirnya terasa sangat lembut, dan aku tau dia merasa malu saat aku menciumnya. Sekarang saja, ketika dia asyik mengobrol dengan Heechul hyung, mataku memandangi bibirnya lagi, lalu turun ke lehernya, turun ke tubuhnya yang imut. Aduh, kenapa pikiranku jadi begini? Jujur saja, semenjak menjadi member Suju, aku tidak pernah menyentuh yeoja. Aku memang sempat punya yeoja chingu lima tahun yang lalu, tapi aku tidak melakukan yang lebih dari ciuman padanya. Soalnya aku tidak berani mengambil resiko kalau kami kelak berpisah atau bagaimana, semuanya menyangkut reputasiku dan Suju. Tapi entah kenapa, kali ini aku menghadapi godaan yang besar sekali. Mungkin May tidak terlalu menonjol kecantikannya, tubuhnya mungkin bisa dianggap biasa, tapi aku menyukai sikapnya yang terbuka dan unik itu. lalu ujung-ujungnya… aaaaaaaah, lepaskan aku dari pemikiran ini!!! Ini salah Eunhyuk yang meninggalkan banyak warisan video dan pic yadong-nya di laptopku waktu dia meminjamnya sebelum pergi wamil. Harusnya kuhapus saja semuanya itu. aku takut mengagetkan May kalau aku tiba-tiba ingin… hhh…

 “Oppa?” panggil May, menyadarkanku dari lamunan panjangku.

Mungkin tepatnya, lamunan yadongku.

“Ah, May, waeyo?”
“Oppa capek ya? Kenapa dari tadi tidak bicara apa-apa?”
“Ah, ani, May.”

Aku tersenyum pada May untuk menenangkannya, lalu berusaha terlibat dalam pembicaraan yang ramai ini. Juga, berusaha melupakan pikiran yang tidak-tidak tadi.

***

AUTHOR’S POV
Untuk pertama kalinya setelah dua minggu menginjakkan kaki di Seoul, Amelz keluar dorm sendirian. Ini diakibatkan karena Julie, Ivana dan May sedang pergi bertiga untuk mencari peluang antara bekerja atau berkuliah, sedangkan Yenny masih tidur. Ujian TOPIK May dan Ivana melewati level advance, sedangkan Julie lewat expert, dan Yenny, secara beruntung, melewati tahap beginner. Amelz baru saja pulang dari tempat les ketika mendapati dorm tinggal Yenny yang masih mendengkur. Ada pesan yang ditempelkan May di lemari es yang mengatakan dia pergi bersama dua yang lainnya. Daripada bosan di dorm, Amelz memutuskan pergi ke toko buku di salah satu mall yang hanya perlu naik MRT tiga stasiun dari dorm mereka. Minggu lalu Amelz baru diajak kesini, jadi Amelz merasa ingatannya cukup segar untuk menemukan jalan kesana. Benar saja, Amelz sampai di toko itu dengan selamat. Toko buku adalah salah satu tempat favoritnya, dimana dia bisa menemukan buku-buku yang akan diborongnya pulang untuk dibaca. Begitu sampai di toko buku yang luas itu, Amelz langsung lupa daratan. Dia mengunjungi section fiksi, lalu berada disana lama sekali sembari memutuskan buku-buku mana yang akan dia beli. Akhirnya, karena tidak tahan godaan, Amelz memboyong tujuh buku sekaligus, membayarnya dan menggendongnya, membuatnya sedikit terhuyung karena beratnya buku-buku itu.

“Err… waduh, aku jadi lupa, tadi dimana jalan keluar mall yang langsung mengarah ke MRT itu, ya?” gumam Amelz, tidak yakin harus berjalan kemana.

Ketika berputar di tempat untuk mengubah haluan tiba-tiba, Amelz menabrak seseorang dan semua bukunya jatuh berantakan.

“Aaaah… mianhamnida.”
“Aniyo, aku yang seharusnya minta maaf.”

Amelz yang merasa suara namja itu tidak asing, langsung mendongakkan kepalanya. Jantung Amelz nyaris berhenti berdetak ketika dia melihat namja itu: Kim Kibum. Kibum kini menunduk untuk membantu Amelz mengumpulkan buku-buku seberat kamus itu.

“Ki… Kibum-sshi?”
“Amelz-sshi, kenapa kau berputar-putar? Aku melihatmu di toko buku tadi, lalu mengikutimu,” jelas Kibum.
“Aku… Kibum-sshi, aku lupa jalan pulang.”
“Oh, begitu. Kau naik apa ke sini tadi? MRT? Aku akan mengantarmu dengan mobil saja. Bagaimana menurutmu?”
“Aku tidak bisa merepotkanmu begitu, Kibum-sshi.”
“Gwaenchana. Lagipula bawaanmu banyak sekali. Ayo.”

Akhirnya Amelz dengan pasrah (atau rela) mengikuti Kibum yang berjalan keluar mall, dengan membantunya membawa buku-buku itu. amelz mencuri pandang ke Kibum yang tanpa penyamaran. Mungkin karena keadaan ramai, tidak ada yang menyadari bahwa seorang Kim Kibum baru saja melintas di antara mereka. Amelz sudah lama mengidolakan Kibum, dan dia merasa beruntung sudah mengenal Kibum secepat ini. Sebenarnya Amelz ingin berteriak girang sekarang, tapi dia tau itu pasti akan terdengar norak. Akhirnya Amelz hanya bungkam sepanjang di mobil Kibum. Saat mobilnya berhenti di lampu merah, Kibum meraih tumpukan buku di pangkuan Amelz.

“Ah, kau suka novel thriller juga?” Tanya Kibum.
“Aku menyukai hampir semua novel.”
“Kalau begitu kita sama. Aku banyak mengoleksi novel juga di rumahku.”
“Wow, tapi aku Cuma bisa membaca novel bahasa Inggris, kalau Hangeul, aku belum terlalu bisa.”
“Aku punya banyak novel Inggris juga, kau mau baca?”
“Hah? Memangnya Kibum-sshi mau meminjamkannya?”
“Tentu saja, kalau kau tertarik.”
“Baiklah, aku mau.”
“Sebagai gantinya aku pinjam punyamu yang ini ya.”

Kibum mengangkat novel berjudul “Sorrow” yang berada paling atas dari tumpukan buku Amelz.

“Tentu, tidak masalah,” setuju Amelz.
“Kalau kau punya waktu luang lain kali, aku akan mengajakmu ke rumahku untuk memilih buku. Bagaimana kalau kita bertukar nomor kontak?”

Amelz merasa perlu mengecek telinganya karena ia takut salah dengar permintaan Kibum tadi.

“Amelz-sshi? Kau belum punya nomor ponsel Korea?”
“Aaaah, aaaaku punya.”
“Berikan saja ponselmu untukku dan aku akan mengetik nomorku disana.”

Amelz benar-benar merasa dia terlalu banyak mengkhayal tentang kejadian menyenangkan hari ini. Sampai-sampai ketika sampai di dorm, Amelz hanya termenung di ranjang yang ditidurinya bersama Ivana, sambil tersenyum aneh. Ivana yang mengeluhkan sikap aneh Amelz pada Julie, akhirnya masuk bersama untuk melihat kondisi Amelz. Tapi Amelz masih tetap bergeming, tersenyum gaje.

“Amelz, apa kami perlu membawamu ke rumah sakit jiwa?” Tanya Julie, mengibaskan tangannya di depan wajah Amelz.
“Aish, kau tidak tau betapa bahagianya aku hari ini.”
“Karena kami tidak tau, kau kan harusnya cerita.”
“Aku tadi ketemu Kibum di toko buku dan dia mengantarku pulang. Malahan aku sekarang punya nomor ponselnya.”
“Apa? Bagaimana hubungan kalian bisa ada kemajuan secepat itu?” Tanya Ivana, gagal menyembunyikan nada iri di dalam suaranya.
“Aku juga masih tidak percaya dengan keajaiban ini.”
“Aish, iri sekali. Kapan ya Donghae pulang dari wamil…” kata Julie, membiarkan kalimatnya menggantung.
“Bulan April, kan? Itu menurut Leeteuk oppa. donghae, Shindong, Sungmin dan 86 liners lainnya akan pulang bareng,” ucap Ivana.
“Aku juga mau dong bisa akrab dengan Donge.”
“Sama saja Jul, aku juga mau akrab dengan Sungmin oppa-ku…”

Tapi Amelz tidak memedulikan dua sahabatnya itu. pikirannya masih terlalu senang dengan perlakuan baik Kibum tadi.

***

YESUNG’S POV
Aku mengecek penampilanku sekali lagi di cermin kecil di kamar May. Aku takut penyamaranku akan dikenali E.L.F. kalau sampai begitu, hancurlah sudah acara Valentine-ku. Aku sudah mempersiapkan banyak rencana untuk May, mudah-mudahan dia menyukainya. Aku terlalu parah untuk tidak mengajaknya kencan di luar sekalipun setelah dua bulan berpacaran, dan ketika Valentine ini tiba, waktunya bertepatan sekali dengan istirahat dua hari yang diberikan SM setelah sushow Seoul kami. Aku memikirkan ide Wookie yang menyarankan aku harus membawa May kencan, bagaimanapun, supaya May bisa merasakan seperti apa berpacaran denganku yang sebenarnya. Karena itu, sekarang aku di kamarnya, menunggu May yang sedang bersiap di toilet. Ketika pintu terbuka, aku melihat May yang manis. Dia memakai gaun terusan berwarna hitam dengan leher V dan berlengan panjang, dengan rok sempitnya yang agak pendek. Dari situ aku baru melihat bentuk tubuh imutnya yang ternyata lumayan berisi. May terlihat gugup dengan pandanganku itu.

“Ah, oppa, apa aku… berlebihan?” tanyanya, kegugupan jelas tampak di wajahnya.
“Ah, ani… May cantik sekali.”
“Go… gomawo, oppa.”
“Nah, menurutmu, bagaimana penampilanku?”

Aku merapikan wig-lumayan-panjang yang kuambil dari kamar Shindong dan merapikan letak kacamata hitamku. Aku berharap semua orang tidak akan mengenali kalau aku ini seorang Yesung Suju.

“Tenang oppa, oppa terlihat tidak mirip sama sekali. Kecuali ada yang memperhatikan bentuk bibir oppa dan tangan oppa yang imut itu.”
“Hahaha… aku akan berusaha tampak tidak menyolok.”
“Akan kemana kita hari ini?”
“Kita terpaksa naik MRT. Aku minta maaf soal itu, May.”
“Ah, gwaenchana, oppa. apapun yang oppa putuskan, menurutku pasti yang terbaik,” ujar May membuatku bahagia.
“Baiklah, kalau begitu May, ayo, kita mulai saja.”

***

11 comments:

  1. cuma ada satu kata...lanjutkan jie....^^

    ReplyDelete
  2. Baguus eonn ^^
    cm mesti motong ceritanya pas lg seru --a

    ReplyDelete
  3. -tita-
    oke jie lanjutkan XD
    -rini-
    pengen dipotong pas lagi seru??
    gak penasarankah?? XD

    ReplyDelete
  4. maksudnya jgn dipotong pas lagi seru dong eonn --a

    ReplyDelete
  5. AKHIRNYA YANG NAMANYA AMEL MUNCUL!!! #CAPSJEBOL

    kekekekekkekekek~

    ah, itu, aku baca ini pagi2 .______.
    langsung disuguhin ciuman :3
    hihihiihi.. ah, yeppa, kau berhasrat(?) sekali yah :3 jadi mau(?) kkkkkkkk~

    hahhaha.. lagi asyik2nya, nongol yg lain. kkkkkk~ kasian mam .________.

    itu, akhirnya mereka ketemu yah ^^
    seneng jadinya XDDDD

    yey!!! ketemu jg sama mbum \(*o*)/
    bahahahhahahahha~
    serius, aku baca ini mesem2(?) juga jadinya.

    kkkkkkkk~
    tinggal donge *lirik jule*

    yosh, lanjut! XD

    ReplyDelete
  6. Ih, may pervert nih...
    Otaknya udh mikirin yadong mulu XDDDDD
    *digampar*

    Omonaaa!!! kyaaa ><
    *treak2heboh&norak*
    Yesung tenang sekaliii...
    Sedangkan Maynya....XDDDDDD
    *plakk*

    Yah...sayang, kpotong Yenny...
    Pdhl gi seru2nya LOL
    *pervertmodeon*

    Tnyata gara2 Hyuk yg ngasih banyak video ngak bener ke Yesung yak...
    Jadinya pikiran Yesung jadi "aneh" gitu hoakakakakak

    Wah...aku expert! XDDD
    *norak de*
    Smoga jadi knyataan ><

    Si Amel lucu yak klo di hadapan kibum...
    Jadi gugup banget gitu XDDDD
    *ditabok Amel*

    May mo dibawa k mana yaaaa, pnasaraann...
    *cepet2 baca chapie 4*

    ReplyDelete
  7. -Julie-
    Hyuk kan emang raja yadong, say XD
    hahaha... iya May payah nih, gak berpengalaman
    *boong nih*
    Yesung malah tenang2 banget...
    untung terpotong Yenny, dkk, kalo tidak... argh, pasti sudah terjadi XDD

    -Amelz-
    nyahaha~ suguhan "kopi" pagi yang asyik yah, adegan kissing XD
    yep, tepuk tangan! akhirnya Amelz muncul!!!
    ayo~ gak sabaran nungguin kelanjutannya kan??

    -Rini-
    malah sengaja dipotong pas seru...
    kayak di serial2 kan begitu
    *ditabok*

    ReplyDelete
  8. Annyeong,,,
    Q KyuMey,,,slm knal y May,,,^^
    q pembaca koreannc,n km tau ndri klo q sk bgt ff km dblog tu jd q lngsng bc dsni aj cz g kuat pnasaranx,,,!!!hehehe
    Lanjut bc ke chapter slanjutx,,,!!!
    gomawo,,,^^

    ReplyDelete
  9. annyeong lagi eonni sayang..kkk~ :*
    hmm bisa aku simpulkan dari awal klo si May itu emank the queen of yadong *plakk*
    nah aku rada bingung disini nih eon.. itu bukannya yg dri pas malem natal ya?? apa udah ganti settingan jadi malem tahun baru? kkk~
    bener banget sih, ga smua ELF bisa tulus liat oppadeul punya pacar.. yah kyak aku pas liat yeye jadian sama eonni *ini ff woy*plakk :p
    tapi aku restuin ko eonni sayang sama TTManku tersayang ==' yah asalkan jangan unyukk aja yg coba disentuh yah eon *asah golok :p
    membebani?? sangat!! karena tiap ngeliat muka yeye bikin nafsu yah eon #eh
    haduhh yeye itu mau ngapain itu haduhh kesucian TTManku , eh kesucian eonniku maksudnya..wkwk
    hmm udah mulai ngehot ini bacanya..kekeke saya restuin aja dh meskipun terselip rasa sesak *asyikk* pas bacanya karena biar gmana saya sayang dia ..ahaha
    haduh temen eonni ko pengganggu smua sih,, jadi ketunda kn aku baca eonni yadongan sama yeyenya =='
    ahah itu eonni polos polos yadong gtu aja masa gabisa nyembunyiin raut wajah yg abis disentuh sih ..kekeke~
    wahh nambah atu lagi mangsa anak SJ *plakk*

    sumpah aku juga mau dong kenalan sama anak SJ *teriak pake toak*
    haduh itu yesung oppa otaknya =='
    itu juga amel enak amat.. baru dateng ke korea udah ketemu sama biasnya udah gtu dianter pulang trus tukeran nomor lagi.. ahh unyukk udah jadi milik aku dari dlu untungnya eon *plakk*
    ciee ciee yg mau valentine-an.. aku ngintil ah..wkwk :p makin seru aja nih eon critanya..
    haduhh tunggu sampahku berikutnya yah eonni sayang *melambai gaje XD

    ReplyDelete
  10. KyuMey~
    hello... welcome to my blog ^^
    boleh2 aja langsung baca disini daripada penasaran tingkat dewa kan XD
    selamat menikmati *makanan kali*

    Cena~
    iya, itu emang loncat time-nya ^^
    biar singkat, padat dan jelas (?) *apa sih*
    woy, yg mau direbut kesuciannya itu May, bukan si Yeppa -_________-"
    hahaha... uda panas-dingin akhirnya gak jadi ya?
    sabar, di chapter berikutnya bakal hot sampe beneran keringetan nih, kkk~

    ReplyDelete
  11. kkk~ iya iya eon,, diriku sudah mengerti sekarang ko..wkwk :p
    ahaha bukannya May udah ga suci lagi yah *ditendang* yg kasian itu justru yeye yg polos nanti jadi buas setelah direnggut kesuciannya..ahahaiii XD
    tau ihh udah nungguin eh cuma segitu doangan :p
    ihihi udah baca.. aku ngos ngosan bacanya eon #eh

    ReplyDelete