Chapter 4
It’s A Bad(t) Night
Part 1
MAY’S POV
Sejak kejadian di hari natal itu, aku jadi banyak pikiran. Aku sangat takut menjadi sumber bencana bagi semua orang yang kucintai. Dan yang paling kutakuti adalah Youngsaeng oppa jadi celaka karena aku. Namun semenjak hari natal, aku belum pernah bertemu dengannya…
Jiro ge bertanya, “May… kau mau kemana?”
“Aku, Stella dan Kyujong oppa mau jemput Hyunjoong oppa dan keluarga mereka yang pulang dari Hongkong, ge,” jawabku.
“Memang pesawatnya landing jam berapa?”
“Jam tiga. Jadi masih dua jam lagi. Sebentar lagi Kyujong oppa dan Stella datang.”
“Oh, baiklah. Gege Cuma mau kasih tau, besok kan tiket acara tahun baru di Disneyland bersama Soul Event Organizer mau dijual. Gege dan Calvin bakal pergi beli. Sebaiknya kau tanya sama yang lain yang mau ikut, biar gege tau kita perlu berapa tiket.”
“Dengar-dengar acaranya heboh ge… ada bintang tamu terkenal rahasia.”
“Benar. Kita baru bisa tau besok waktu loket dibuka… mereka baru bakal kasih pengumuman siapa bintang tamunya.”
Ah, suara klakson! Kyujong oppa sudah datang sepertinya…
“Ge, aku pergi dulu ya…”
“Oke. Salam untuk Hyunjoong ya.”
Mobil Mitsubishi kuning Kyujong oppa diparkir di depan gerbang rumahku. Mobil ini memang Cuma dipakai untuk keperluan keberangkatan karena bisa mengangkut orang dan barang lebih banyak. Aku masuk ke baris tengah, aku menduga Stella pasti duduk di sebelah Kyujong oppa.
Kyujong oppa dan Stella menyapaku kompak, “hai May…”
“Hai… ayo kita pergi,” ajakku.
Kyujong oppa berujar, “ngomong-ngomong soal acara ke Disneyland besok…”
“Iya. Stella, kau mau ikut tidak?”
“Memang sudah ada siapa saja yang ikut?” Stella balik bertanya.
“Setau aku sih anggota band D’Sky deh.”
Kyujong oppa menambahkan,“dan Amelz. Begitu kata Youngsaeng. Soalnya dia dan Chun kan pasti ikut.”
Oh ya, aku nyaris lupa. Aku akan segera ketemu Youngsaeng oppa. Kami kan pemenang kuis hari Natal kemarin, jadi sebagai pemenang pertama, kami dapat tiket gratis ke acara itu. Youngsaeng oppa… aku bersalah padamu…
“Mau dong ikut,” pinta Stella.
Aku mengumumkan, “kan besok Jiro ge dan Calvin yang bakal pergi mengantri.”
“Karena loketnya dibuka jam 12 siang, mereka harus pergi dari jam 9 pagi deh,” ujar Kyujong oppa.
Stella bertanya heran, “memang acaranya seramai itu, oppa?”
“Tentu. Mereka kan mengundang Jay Chou.”
“Apa?” tanyaku dan Stella kompak.
“Jay Chou. Kalian tau kan? Makanya banyak sekali yang heboh. Sayangnya tiket Cuma dijual 250 lembar ditambah enam lembar untuk pemenang kuis di hari natal waktu itu.”
Aku bertanya lagi, “oppa taunya dari siapa sih?”
“Aaron. Katanya Alend yang membocorkan ini padanya semalam.”
“Jaaah… pengen ketemu Jay Chou,” ujar Stella geram.
“Makanya harus mengantri pagian sedikit.”
Aku memutuskan, “aku harus SMS yang lain sekarang buat memastikan jumlah tiket deh.”
***
AUTHOR’S POV
Sementara itu, Jiro saat ini sedang bersenandung riang di kamarnya sambil memetik gitar.
“Aku harus pastikan lagu andalan untuk dibawa rekaman setelah tahun baru… soalnya mau dikirim ke orang rekomendasi dari Alend itu…” Jiro bergumam sendiri, “lho? Siapa ya yang datang?”
Jiro mendengar bunyi bel di bawah sana. Jiro yang sendirian di rumah pun bergegas turun dan membuka gerbang.
“Oh, Youngsaeng. Rupanya kau. Kemana saja kemarin?”
“Istirahat. Agak capek juga setelah acara Natal itu,” jawab Youngsaeng.
“Benar. Kau keliatan capek tuh.”
Wajah Youngsaeng memang terlihat agak pucat dan lesu.
“Mungkin efeknya saja.”
“Masuk yuk. Tapi kau tidak sakit kan? Kau kan harus menghadiri acara tahun baru bareng May.”
“Aku yakin aku tidak sakit. Oh ya, May ada?”
“May menjemput Hyunjoong bareng Stella dan Kyujong.”
“May dan Hyunjoong… dekat ya?”
“Yah… hubungan bos dan rekan kerja begitu. Eh… tapi ya sedikit lebih dekat. Setidaknya Hyunjoong selalu mengantar May pulang tiap malam… Tunggu. Kau tidak lagi cemburu kan?”
“Em… aku…”
“Aku yakin koq mereka tidak ada hubungan apa-apa. Setidaknya karena May cerita sepertinya Stella naksir Hyunjoong. Makanya Stella ikut menjemput hari ini.”
“Oh… begitu.”
“Semenjak hari Natal, kau dan May tidak contact ya?”
“Tidak…”
“Kalian ada masalah apa? Aku lihat May gusar terus semenjak hari itu. Kalian kan sudah kiss.”
“Ng…”
“Youngsaeng, kau harus bertanggungjawab terhadap meimeiku ya.”
“Yah… aku sebenarnya…”
“Tunggu. Ponselku bunyi. Halo? Iya, ini Jiro Wang, leader D’Sky. Ohh… Alend. Jangan formal begitu… hah? Benarkah? Jay Chou? Wah… oke oke. Thanks ya Alend… oh, kenapa? Oh… baiklah. Thanks sekali lagi. Bye…”
Youngsaeng dan Jiro duduk di ranjang Jiro ketika Jiro menutup telepon.
“Alend?”
“Iya. Ini kabar gembira. Alend bilang, D’Sky diminta oleh dewan Soul Event Organizer buat mengisi acara tahun baru nanti. Jadi satu masalah sudah teratasi. Kita sudah dapat 4 tiket gratis. Lalu… tebak! Jay Chou ternyata bintang tamu yang dirahasiakan itu lho.”
“Hah? Jay Chou? Wow… keren. Kesempatan bisa manggung bareng Jay Chou itu… beruntung sekali!”
“Benar. Sayangnya Alend tidak ikut di lokasi waktu hari H. soalnya dia kebagian stand by di kantor EO.”
“Dia baik ya.”
“Aku mau mengabari anggota band yang lain dan mau pilih lagu-lagu yang pas nih. Kata Alend kami harus menyiapkan 7 lagu begitu… Oh ya, kau kesini tadi mau ngapain?”
“Ehm… tidak koq. Memang Cuma mau liat kerjaanmu saja.”
“Oh… kau bantu aku pilih lagu saja, gimana?”
“Nice idea. Yuk…”
***
Sementara itu, May, Kyujong dan Stella sekarang sudah ada di dalam bandara, menunggu pesawat yang ditumpangi keluarga Kim landing. Ponsel May berbunyi, dan ketika May melihat, rupanya itu SMS dari Jiro.
May… ksh tau Kyujong sekalian ya kalau D’Sky dpt job nge-band bareng Jay Chou d acara thn baru nanti, tdi Alend yg ksh tau. Jdi kta penghematan 4 tiket. So mulai bsk suruh dia dtg buat latihan. Oh ya, Youngsaeng ada dsni. Dia keliatannya lesu. Mudah-mudahan kalian tidak knp2 ya. Jng plg kemlman.
Pikiran May melayang begitu membaca nama Youngsaeng. May memikirkan banyak hal…
May menyampaikan pesan, “oppa, kata Jiro ge, D’Sky dapat job nge-band bareng Jay di acara tahun barunya. Alend yang kasih tau.”
“Wow!! Ini kabar baik!” seru Kyujong senang, “jadi harus latihan intensif ya?”
“Kata gege mulai besok latihannya.”
“Harus mempersembahkan yang terbaik deh.”
“Eh… itu pesawatnya landing!” tunjuk Stella pada papan pengumuman datangnya pesawat.
May memicingkan matanya, “Stella… segitu tidak sabarnya ketemu Hyunjoong oppa ya?”
“Tidak begitu ah…”
“Orang buta deh yang tidak tau itu, Stel,” Kyujong melongok melewati kepala orang-orang, “itu mereka! Hyunjoong… kami disini!”
Kyujong melambai ke kejauhan. Ternyata Kyujong benar. Mr. Kim, Mrs. Kim dan Hyunjoong datang mendekati May, Stella dan Kyujong. Hyunjoong tampak tidak mirip dengan kedua orangtuanya, kecuali bentuk matanya yang mirip Mr. Kim.
“Hei Kyujong… halo May… eh, Stella? Aku tidak tau kamu datang juga,” celetuk Hyunjoong.
Stella menggumam, “ehm… boleh kan, oppa?”
“Tentu. Aku malah senang kau mau datang. Kyujong, thanks ya.”
“Nyantai saja…” balas Kyujong.
May mendekati Mrs. Kim, “mrs. Kim, aku saja yang bawakan tasnya…”
“Gomawo May… merepotkan,” ucap Mrs. Kim, “ini yang namanya Stella?”
“Eh? i… iya…” jawab Stella geragapan.
“Hyunjoong cerita soal kau. Benar katanya, kau manis.”
“Go… gomawo…”
Kyujong mengajak, “ayo jalan…”
“Eh May, aku ikut ya acara tahun baruannya,” pinta Hyunjoong.
May kaget, “lho? Oppa sudah tau?”
“Aku diajak Stella.”
Hyunjoong tersenyum ke Stella, dan wajah Stella jadi makin merah saja.
“Oke. Aku kasih tau Jiro ge deh.”
***
MAY’S POV
“Jie… boleh aku masuk?” aku mendengar Rin mengetuk pintu kamarku.
“Ya, Rin? Masuk saja.”
“Ehm, jie… Jiro ge kemana ya?”
“Dia kan beli hamburger di resto fast food depan.”
“Sudah satu jam. Koq dia tidak pulang-pulang?”
“Hmm… Benar, Rin. Memang Rin sudah hubungi ponselnya?”
“Ponselnya ditinggal. Tadi aku dengar bunyinya di kamarnya.”
“Begini saja, biar jiejie yang cari gege.”
“Hati-hati ya jie…”
Aku memandangi punggung Rin yang keluar kamar. Kemana ya Jiro ge? Aku terbang saja ah… biar lebih cepat.
“Gege… kamu dimana toh? Lho, itu…”
Jiro ge koq jalannya lunglai dan termenung begitu? Oke, aku turun di lorong itu saja…
“Jiro ge!”
Jiro ge terlonjak, “aduh, May… aku kira hantu!”
“Kenapa beli hamburgernya lama? Lagipula jalannya lesu begitu?”
“Oh… eh… tadi ketemu Julie.”
“Oh? Dimana?”
“Di resto fast food. Tapi…”
“Tapi kenapa? Tidak gege sapa?”
“Tidak. Soalnya dia lagi…”
“Sama cowok?”
“Iya… sepertinya pacarnya. Mereka dekat.”
Julie punya pacar? Benarkah?
“Mungkin saudaranya.”
“Julie punya saudara?”
“Ehm… tidak tau, ge. Sudah, jangan berpikir yang tidak-tidak… kita pulang yuk… Kan gege harus semangat beli tiket besok…”
***
Sesuai rencana, Jiro ge dan Calvin pergi beli tiket jam sembilan pagi. Sementara itu jam sebelas, Amelz, Clara, Fennie, Annie, Thia, Stella, Junki, Rin, Hyunjoong oppa dan Aaron ge berkumpul di rumahku. Semuanya menunggu hasil pembelian tiket. Aku menunggu Julie juga, katanya dia mau ikut kumpul, sekalian dia titip satu tiket lebih. Aku mau selidiki soal semalam… apa benar Julie punya pacar dan Jiro ge patah hati secepat ini? Jangan-jangan tiket yang dipesan itu untuk pacarnya? Dimana ada Junki-Amelz-Stella, disitu ada keramaian. Senangnya suasana begini… Junki memang selalu membuat suasana meriah. Akhirnya jam satu, Calvin yang membawa mobil Kyujong oppa pulang dengan Jiro ge. Keduanya keringatan.
Aku bertanya heran, “Calvin, Jiro ge? Kalian kenapa, koq keringatan begitu?”
“Aku buatkan minuman yah…” ucap Amelz sambil beranjak ke dapur.
Jiro ge mengeluh, “gila… waktu sampe jam sembilan, yang mengantri sudah puluhan orang. Sampai dikasih batasan maksimal lima tiket yang bisa dibeli tiap orang.”
“Jadi jatah kalian berdua nyaris pas-pasan?” tebak Aaron ge.
Calvin menjawab, “harusnya begitu. Tapi kami Cuma dapat 3 tiket.”
“Apa?” kami semua bertanya kaget.
Aku bertanya khawatir, “waduh… dengan jumlah kita yang banyak begini… jadi bagaimana ya?”
“Bagaimana kalau yang tidak jadi pergi… tahun baruan di rumahku saja?” usul Clara.
Hyunjoong menjawab,“ide yang bagus, sih. Tapi aku mau jaga mini market saja deh kalau begitu.”
“Lho, kenapa, oppa?” tanyaku heran.
“Sudah membayangkan tahun baruan di Disneyland. Tapi tidak apa-apa lah… aku di mini market saja. Pegawai semuanya off. Kasihan appa jaga sendirian, jadi aku bantu appa saja.”
Stella berkata, “tapi, oppa… aku ikut jaga mini market saja untuk hari itu.”
“Jangan, Stella. Kau lebih baik ikut ke Disneyland atau ikut Clara saja. Jaga mini market capek lho.”
“Bagaimana kalau aku yang bantu Hyunjoong oppa?” usul Rin, “aku tidak ingin tahun baruan ah… jadi sekalian aku yang jaga rumah malamnya.”
“Yakin, Rin?” Tanyaku.
“Yakin, jie.”
Fennie memutuskan, “diputuskan begitu. Hyunjoong oppa dan Rin tidak ikut. Clara juga. Jadi 3 tiket ini…?”
“Bagaimana kalau kita undi saja siapa yang berhak dapat 3 tiket ini?” usul Junki.
Annie memutuskan, “aku… ikut yang di rumah Clara saja deh.”
“Aku ikut pengundian,” ujar Thia.
Stella berkata lesu, “aku juga di rumah Clara saja.”
“Oke oke,” putusku, “Annie dan Stella akan ikut Clara. Yang lain diundi.”
“May…” panggil Julie.
Kami serempak menoleh ke gerbang rumah, pintu rumah tidak ditutup, tapi yang menoleh paling cepat adalah Jiro ge. Jelas, karena dia mendengar suara Julie. Dan… ya Tuhan! Julie dengan cowok… yang imut sekali! Mereka malahan gandengan begitu!!! Jiro ge… kasihan gege…
“Hai semuanya! Ada tiket yang lebih?”
Stella berucap, “semangat sekali, Jul. sayangnya Cuma ada tiga tiket disini. Dan yang mau harus ikut pengundian.”
“Yah… sayang sekali.”
“Hei, kenalkan dulu dong cowokmu ini,” singgung Junki.
“Cowokku? Aduh, Junki oppa, ini bukan cowokku. Ini oppaku… Kimbum. Kimbum oppa, ini Aaron ge, Junki oppa, Hyunjoong oppa, Jiro ge, May jie, Rin, Calvin ge, Amelz onnie, Clara, Thia jie, Fennie jie, Annie jie dan Stella jie. May jie, Amelz onnie, Calvin ge, Junki oppa dan Stella jie setingkat dengan oppa.”
Kimbum menyapa, “hai semua… Aku oppanya Julie.”
“Hai Kimbum,” sapa Hyunjoong oppa, “tapi aku tidak pernah melihatmu di kampus…”
Dahi Hyunjoong oppa berkerut, sibuk berpikir.
“Aku kuliah acting di TOP University.”
“Oh… pantas. Ge… bukan pacarnya tuh. Dia yang gege lihat kemarin bukan?” tanyaku sambil berbisik ke Jiro ge.
Jiro ge balas berbisik, “iya, dia. Fuiiih… untunglah kalau begitu.”
“Benar ya bintang tamunya Jay Chou?” Tanya Julie.
Calvin menjawab, “ya, benar.”
“Berarti aku mau ikut undi memperebutkan tiketnya,” ucap Kimbum, “aku ngefans sama Jay Chou.”
“Oke. Ini… kertas dan pena,” ujarku, menyerahkan kertas dan pena pada Clara.
Clara berkata, “aku tuliskan nama Amelz onnie, Kimbum oppa, Junki oppa, Fennie jie dan Thia jie.”
“Lima nama untuk tiga tiket…” gumam Fennie.
Stella memasukkan gulungan nama ke kaleng, “aku yang kocok. Nama pertama… Kedua… dan ketiga.”
“Amelz,” baca Junki setelah membuka kertas pertama.
Amelz bersorak senang, “asyiiiik!!!”
“Kimbum. Kau dapat,” baca Jiro ge.
Rin membaca nama terakhir, “dan Junki oppa.”
“Hore… aku bisa malam tahun baruan dengan May…” sorak Junki senang.
Amelz memandang sinis, “kau ngantuk ya? May tahun baruan dengan oppaku, tau!”
“Biarin…” kata Junki sengit, menjulurkan lidah.
“Ah… Kimbum…”
Hmm… jangan-jangan Amelz tertarik nih dengan Kimbum. Sampai-sampai Aaron ge yang biasanya jadi bahan kejahilan Amelz saja tidak dikerjain hari ini. Kimbum memang cakep, lihat lesung pipinya yang dalam. Dia mengingatkanku pada Youngsaeng oppa. Aku mulai kangen sama dia…
***
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletesiapa kah 3 nama yang beruntung nonton konser jay chow....dan pemenangnya adalah....tita tiara hahahahaha.... :P
ReplyDeletehahaha... bukan dong XD
ReplyDeletetunggu update-nya....
wah parah junki oppa ikut liburan...bs jd penggangu ini antra may n Youngsaeng oppa...tp sejujurnya klo ga ad junki oppa ga rame hahaha...
ReplyDeletehaha... jujur Junki malahan salah satu tokoh fave-ku loh dek ^^
ReplyDelete