Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 3 September 2011

Love's Arrived chapter 3 part 1


Love’s Arrived
Chapter 3 part 1

Gisela diajak ke hotel paling mahal dan paling bagus di Jakarta pusat dan dibawa ke kamar 791. Tampaknya belum ada yang tidur di kamar ini, ranjangnya masih begitu rapi. Gisela duduk di tepian ranjang, Mr. Shu duduk di sofa di pojok ruangan.

“Sebelum aku menjelaskan segalanya, maukah kau mengenalkan dirimu?” tanya Mr. Shu, jauh lebih ramah dari pertama kalinya, sambil tersenyum.

Sepertinya Mr. Shu tak semuda yang dibayangkannya, ada kerutan-kerutan tertentu di dahinya kalau dia tidak tersenyum.

“Aku… Gisela, aku bukan orang Jakarta, aku orang Palembang… aku ke sini… untuk…” Gisela ragu apakah harus menyampaikan maksud sesungguhnya dia datang ke Jakarta.

Feeling-ku berkata… aku masih harus menjaga privasiku… dia nggak perlu tahu terlalu banyak…

“Berlibur bersama teman-temanku,” sambung Gisela.
“You’re Chinesse, right? Have Chinesse name?” tanyanya.
“Mai… Xue Mei. Xue dari salju dan Mei dari bunga Mei Hua.”
“Namamu cantik sekali… aku bisa memanggilmu Mei-Mei?”
“Shui bian ni (terserah kau).”
“Nah… giliranku yang berhutang penjelasan. Tapi… apakah kau punya bakat seni? Maksudku… untuk dunia hiburan?”

Gisela mengerutkan dahinya, tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini.

“Aku bisa akting… aku anggota teater sejak SMP sampai SMA,” jawab Gisela.
“Itu modal yang bagus,” puji Mr. Shu bersungguh-sungguh, “aku akan menjadikanmu artis. Kau akan lebih bersinar dari sekarang, Mei-Mei.”

Actress? It such a bad humour… ha ha ha…

Don’t lie! Aku nggak akan terpancing yang seperti itu! Dengar, zaman sekarang banyak penipuan yang mengatasnamakan perekrutan artis!” Gisela berkata ketus.
“Aku nggak bohong, Mei-Mei. Aku dari Famous Production, Taiwan,” jelas Mr. Shu, mencari-cari sesuatu di saku kemejanya.

Tunggu! Famous Production…?

“Famous…? LI LIANG…?” tanya Gisela ragu-ragu.
“Hao gao xing ni ren shi ta men (senang sekali kau mengenal mereka). Ini kartu namaku,” Mr. Shu menyerahkan kartu namanya.

Bohong ah… mana mungkin segini kebetulannya aku bertemu dengan orang-orang dari Famous Production…

“Aku manager mereka,” jelas Mr. Shu membuat Gisela melempar kartu nama yang belum dilihatnya.
“Jelas kau bohong! Nggak mungkin segini kebetulannya kita bertemu!” teriak Gisela.
“This is destiny…”
“What? Destiny? Don’t make me laugh! Get far away from me! I don’t wanna hear anything… thanks coz you made me beautiful…” kata Gisela, berdiri dari ranjang dan berjalan menuju pintu, “now… goodbye, Mr…”
“Wo jue de wo chang de hai bu gou hao ting ne (kurasa aku masih kurang bagus menyanyi),” terdengar suara di luar pintu.
“Khe yi zai lian xi ba… xian zai qu shui… jiao… (kan bisa latihan lagi… sekarang ti.. dur…)” suara ini sepertinya dikenal Gisela.

Pintu terbuka sebelum Gisela sempat menyentuh gagangnya. Wajah Alex Zhou yang terkejut masih tetap cakep. Gisela terpana.

Ai dao… ai dao…
(Love’s arrived… love’s arrived…)
Ai dao nao hai li you yi wan ge ni kuai bao diao
(Love’s arrived until I think of you so much my head nearly explodes)
Ni yi ge yan shen wo shen me dou hao
(One look from you and everything is good)
Hao xu jiu shi hen hen ai dao
(Perhaps I’m just in love)
Zhe jiu shi dian dao
(It’s like being electrified)
Ai dao… ai dao…
(Love’s arrived… love’s arrived…)
Mei ye shi mian lian shang que hai sha sha zai wei xiao
(Every night I suffer from insomnia, a foolish smile is still pasted on my face)
Shui jiao ni ke ai dao wu fa jiu yao
(How comes you are so cute, I can’t escape)
Rang wo zhe yang hen hen ai dao
(As I am loving you so much)
Jiu shi ai dao
(It’s just love’s arrived)

(Ai Dao-Love’s Arrived by Fahrenheit)


Alex Zhou… apa aku nggak mimpi? Bruk! Gisela pingsan dengan wajah terlebih dahulu menyentuh lantai.

“Aduh! Mudah-mudahan make-up-nya tidak luntur!” kata Mr. Shu, nggak kelihatan panik.
“Ta shi shei (dia siapa)?” tanya Nathan Lin yang menyeruak masuk duluan ke kamar, “bukan fans kami yang nyasar, kan?”
“Of course not. Dia korban baru untuk masuk manajemen kita. Dia cocok diurus Yan, deh. Mudah-mudahan Yan suka dia.”
“Maksud ge ge (pemberitahuan: ge ge adalah bahasa mandarin untuk memanggil kakak laki-laki, kadang-kadang disingkat dengan ge), dia jadi junior kami?” tanya Alex, berjalan hati-hati supaya tidak menginjak Gisela.
“Yap.”

Nathan menunduk di sebelah Gisela dan membalik badannya dengan tangan kanannya. Untung wajah Gisela baik-baik saja, hidungnya memang agak merah. Tapi nggak ada luka yang berarti. Make-up-nya masih utuh.

“Wo jue de ta hen khe ai (menurutku dia sangat manis)…” komentar Michael Wu, si anggota termuda.
“Kalau begitu, dia jatahmu,” kata Alex, kedua jari telunjuknya menembak Michael.
“Hei, ni men ying gai yao bang mang ta xian, ta hen ke lian, ta hun dao le, (tolongin dulu kek, kasihan tuh, dia pingsan),” Albert Zhang yang pertama kali bersimpati.

Nathan membopong Gisela dengan hati-hati.

“Be careful not to touch something you musn’t touch,” Alex mengingatkan, mengedip nakal pada Nathan.
“Berisik, ah!” hardik Nathan.

Gisela dibaringkan di ranjang dan wajahnya tampak tenang. Keempat personil LI LIANG masih memandang Gisela dengan berbagai macam perasaan berkecamuk dalam hati mereka.

*******
Gisela membuka matanya. Di mana aku? Kamarku? Oh, bukan… ini langit-langitnya berwarna oranye… kamar di rumah Cat? Juga bukan… kok aku lupa ya… Gisela menggosok-gosokkan matanya. Tiba-tiba wajah Michael muncul di hadapannya.

“Ni hai hao ma? (Kau baik-baik saja?)” tanyanya, care.

Huaaa! Gisela segera duduk. Michael terkejut, langsung duduk tegak di tepi ranjang Gisela. Aku baru ingat! Mr. Shu bukan penipu! Dia benar-benar manager LI LIANG! Aku pingsan karena melihat Alex! Gila, Alex! Apa dia ada? Gisela memandang berkeliling dan menemukan Alex yang memakai kaos tanpa lengan, berbaring malas-malasan di sofa. Michael masih duduk di tepian ranjang, rapi sekali dengan kemeja panjangnya. Albert duduk di sofa dekat Alex, memakai kemeja yang mirip dengan Michael. Nathan memakai kaos ketat berwarna putih, duduk di depan meja rias, bukan menghadap cermin, tapi menghadap Mr. Shu yang duduk di kursi berhadapan dengannya dan di sampingnya ada cewek seumuran Mr. Shu yang cantik dan belum dikenal Gisela. Aku harus tenang… aku nggak boleh gugup ketemu mereka… kalau aku histeris, mereka bakal ketakutan bertemu denganku. Aku harus bisa menganggap mereka teman… aku ingin jadi artis… tenang, Gisela… tenang… itu Alex… Alex-mu udah di depan mata. Kau akan punya banyak waktu dengannya nanti… tenang…

“Aku… baik-baik aja,” jawab Gisela, tersenyum semanis yang dia bisa untuk memikat Michael.
“Thanks God… it was horrible to saw you unconscious…” kata Michael, “I’m Michael Wu Jie Wei. You can call me Xiao Wei.”
“Aku udah kenal kalian. Kalian kan LI LIANG, band yang sekarang naik daun, di Indonesia juga. Dia (menunjuk ke Nathan) Nathan Lin Ming Jun, dia (menunjuk ke Alex, jari Gisela agak bergetar, tapi dia segera menenangkan dirinya) Alex… Zhou Xiang Chen dan tentu saja, dia Albert Zhang Wen Chun.”
“Aku sudah bilang kan, dia kenal kalian,” kata Mr. Shu penuh kemenangan.
“Are you our fans?” tanya Nathan.

Iya… tentu saja… eh…

“Ehm… aku tahu beberapa lagu kalian dan nonton beberapa film kalian… Cuma sebatas itu, sih,” Gisela berbohong, “oh ya, aku Gisela Mai Xue Mei.”
“Jadi… apa nama panggilanmu?” tanya Alex, membuat Gisela girang Alex berpaling padanya, duduk di sofanya.
“Mei-Mei.”
“Ge ge bilang mau jadiin dia artis? Sepertinya dia masih usia sekolah dan nggak bisa dibawa ke Taiwan deh,” kata Albert dengan suaranya yang merdu.
“Ni men ying gai yao wen ta… ta ji shui ne (kalian seharusnya tanya dia… berapa umurnya)?” perintah Mr. Shu.
“Nah… maafkan kami nggak sopan, Mei-Mei… berapa umurmu?” tanya Nathan dengan sopan.
“Shi ba shui (Delapan belas tahun),” jawab Gisela dengan wajah tanpa dosa.
“Eighteeen!!! You look as you are fifteen!” teriak Alex, jelas-jelas terkejut.
“Itulah mengapa kubilang dia unik,” kata Mr. Shu, sekali lagi dengan penuh kemenangan, “waktunya kita urus kontrak, Mei-Mei. Kau akan kami bawa ke Taipei sesudah konser LI LIANG, hari Senin kita akan kembali ke Taipei.”

Mr. Shu menyerahkan banyak kertas yang sedang diteliti Gisela. Jadi artis… ini kan keinginanku selama ini? Kenalan dengan LI LIANG… dekat dengan Alex… kenal juga dengan artis Taiwan yang lain… yang terkenal… dekat dengan Alex… dekat… Gisela mengepalkan tangannya membentuk posisi berdoa dan matanya mulai berbinar-binar.

“Mei-Mei… aku senang sekali bisa kenalan denganmu…”

Setting mengambil tempat di suatu taman kota yang indah di Taipei. Alex dan aku duduk di kursi taman.

“Aku juga senang kok mengenalmu…”
“Nah… we pass through many times together… I think…”

Kupandang wajah Alex yang menghela nafas panjang dan Alex memandangku! Lurus ke mataku!

“Mei-Mei… wo hao xi huan ni… (aku sangat menyukaimu)”

Oh, God!!! Betapa bahagianya hidup ini… bahagia dan sempurna…

“Mei-Mei? Kau kenapa?”

Suara Michael menyadarkan Gisela dari dunia khayalannya. Oh ya… kontrak… papa pasti nggak setuju aku meninggalkan studiku… gimana ya?

“Ada masalah, Mei-Mei? Dimananya?” tanya Mr. Shu, mengecek kertas-kertas kontrak, “apa honornya terlalu kecil? Nanti honormu akan meningkat kok, seiring prestasimu…”
“Bu… bu shi na ge… ke shi… (bukan… bukan itu… tapi…)” Gisela tergagap.
“Oh ya, kau sudah memasuki usia kuliah, kan? Kau akan dimasukkan ke universitas yang sama dengan Xiao Wei, Wen Chun dan Xiang Chen, kalau kau tertarik dengan sastra mandarin dan sejarah China, kau satu fakultas dengan Xiao Wei, kalau jurusan seni, kau satu fakultas dengan Wen Chun dan Xiang Chen. Kita bisa urus itu nanti.”

Nah, sekalipun papa mencegahku… aku akan bilang aku tetap kuliah di sana…

“Nggak ada masalah, kok. Aku setuju… dan… siapa managerku? Mr. Shu?” tanya Gisela.
“It’s impossibe for me to manage two actresses in one time… introducing you Mrs. Yan, she will be your manager,” jawab Mr. Shu, mengenalkan Gisela pada cewek yang belum dikenalnya tadi.
“Yap, panggil aku Mrs. Yan. Aku akan jadi managermu, Mei-Mei. Hubungi aku kalau kau butuh apapun,” ucap Mrs. Yan ramah, menjabat tangan Gisela.
“Hubungi aku juga boleh, kan aku yang menemukanmu.”
“You can also contact us, Mei-Mei,” tawar Nathan, “we are your seniors.”
“Thanks. Kalian baik sekali. Aku mohon banyak petunjuk dan bimbingannya, ya,” mohon Gisela.
“Kau bisa mengandalkan kami,” kata Alex sambil tersenyum.

Senyumnya… dia tersenyum padaku… kruyuuuuuuuk!!!

“Shi shen me sheng ying (suara apa, sih)?” tanya Albert yang dari tadi banyak diam.
“Hao… hao xiang shi… wo de du zi… (Se… sepertinya perutku…)” kata Gisela dengan malu-malu, “dui bu qi (maaf) sepertinya aku… lapar…”
“Jangan-jangan kau belum makan sejak aku menculikmu jam enam tadi?” tanya Mr. Shu.
“I haven’t eat since one o’clock… that was before I went to the airport…”
“Kasihan! Kau bisa mati!” teriak Nathan, panik, “aku akan telepon pesan makanan.”

Gisela terharu dengan kebaikan Nathan. Banyak sekali orang yang baik padaku… orang yang baik? Apa???

“Sekarang jam berapa?”
“Jam sepuluh. Memangnya kenapa?” Alex bertanya balik.

Gawat… hp ku kutitipkan di tas Cat tadi… gawat…

“Can I borrow a phone? I must tell my friends… they will be panic…”
“Oh, ni ke yi yong wo de, (pakai aja punyaku),” kata Michael, menyerahkan Nokia-nya.

Senang sekali pakai hp-nya Xiao Wei… Gisela berjalan mendekati jendela dan menekan nomor telepon Chaterine.

“Halo…”

Suara Chaterine terdengar agak tercekat.

“Cat… ini Gisela…” panggil Gisela.
“Gis!!! Kau di mana?” teriak Chaterine.

Terdengar suara panik Lydia dan Viona di dekatnya.

“Dengar, Cat. Aku mengalami hal-hal aneh… tapi aku baik-baik aja…” Gisela menenangkan Chaterine.
“Tapi kau di mana? Kau hilang tiba-tiba, kami panik mencarimu kemana-mana,” desak Chaterine
“Oke… aku ada di hotel sekarang. Kalian datang saja temui aku. Jangan terkejut, nanti kalian akan ketemu LI LIANG. Jangan sebut aku mau menonton konser bersama kalian.”
“Apa? Apa hubungan semua ini dengan LI LIANG?”
“Ingat! Jangan sebut aku fans mereka. Pokoknya datang aja dulu. Aku ada di kamar 791 hotel…”

*******

2 comments:

  1. wah gisella mw di orbitkan jadi artis taiwan n satu manajemen dgn LI LIANG...ini kesempatan yang langkah..kapan lagi gisella bs dket dgn alex huahahaha^^

    ReplyDelete
  2. gak segampang itu...
    liat dulu perjalanannya XD

    ReplyDelete