The X Life Story 2
Chapter 15
MAY’S POV
Aku tidak bisa tidur, sudah dua minggu belakangan selalu begitu. Akhirnya jam setengah tujuh pagi aku memutuskan mandi dan menemukan tidak ada sarapan yang layak untukku. Ponselku berbunyi, ada SMS masuk.
May, sudah bangun? Bagaimana kalau aku kesana dan menyiapkan sarapan untukmu?
Aku tersenyum. Jungchul selalu muncul di saat aku membutuhkannya.
Ya, aku akan menunggumu.
Memang dia tidak bisa menyiapkan sarapan mewah seperti Wookie, tapi setidaknya dia bisa menggunakan penggorengan dan segala macamnya seperti Yesung oppa. Ah… Yesung oppa. Kuelus perutku… Sembilan minggu, umur aegi-ku… tapi aku belum memberitau Yesung oppa. Aku masih bingung, entah bagaimana memberitahunya… Jika Yesung oppa tau hubunganku dan Jungchul, akankah ia percaya ini adalah anaknya? Inilah yang membuatku makin stress. Ah, Amelz menelepon.
“Yoboseyo, Amelz… eh, kau mau kesini? Dengan Kibum oppa? Tentu boleh. Jungchul juga akan kesini sebentar lagi. Baik, aku akan menunggu.”
Mungkin dengan bertemu Amelz, keadaanku akan lebih baik, atau setidaknya… aku pasti akan tersenyum jika ada Amelz di dekatku. Aku menghela nafas dan beranjak ke meja belajarku, menghampiri laptop hitamku. Sudah lama aku menjauhkan diri dari dunia maya, jadi bahkan perkembangan dunia K-Pop-pun aku tidak tau. Ah, banyak sekali artikel tentang ZE:A dan Suju! Kubuka dalam new tab judul-judul itu, dan aku mulai membaca artikel ZE:A. Kelihatannya popularitas ZE:A juga meningkat akhir-akhir ini… syukurlah. Tunggu… apa ini?
HeeSica couple – Jung Heechul (of ZE:A) and Jessica Jung (of SNSD)
Sejak kapan…? Mataku menelusuri artikel itu dengan cepat. Wanita idaman Jungchul adalah Jessica… bahkan dari awal debut, Jungchul sudah menyatakan hal itu… Jungchul selalu menyempatkan diri mengirimi Jessica berbagai video untuk berbicara dengannya… APA-APAAN INI? Kurasakan amarah menggelegak dalam diriku. Ini sama sekali tidak lucu. Kupastikan kebenaran artikel ini dengan membaca artikel lainnya yang bersangkutan… dan ternyata cukup banyak artikel yang membahas tentang hal ini. Bel apartemenku berbunyi. Aku bergeming. Tubuhku terasa panas dan yang ingin kulakukan adalah menghancurkan benda apapun yang ada di dekatku.
“May, bukakan pintunya. Ini aku,” pinta Jungchul.
Setelah aku membaca artikel ini? TIDAK!
“May, apa kau tidur lagi?”
“Pergi saja! Temui putri impianmu! Untuk apa kau memilihku? Jessica Jung jauh lebih cantik dari aku kan?”
Dia tidak berani menjawab. Aku yakin aku pasti benar.
“May, jadi kau sudah membaca artikel itu? Mereka membahasnya lagi. Aku sudah lama tidak bicara lagi soal itu. Sungguh.”
“MENYEMPATKAN DIRI MENGIRIMKAN VIDEO SETIAP HARI? DAN JESSICA TIDAK KENAL KAU YANG SUDAH POPULER INI, JUGA MENYADARI USAHAMU UNTUK MENARIK PERHATIANNYA? KAU PIKIR AKU PERCAYA?”
“May, dulu aku memang melakukan itu, aku akui. Tapi aku sudah berhenti melakukannya sejak setengah tahun terakhir ini. Aku…”
“AKU BUKAN JESSICA! KENAPA KAU MEMILIHKU? BAHKAN AKU SUDAH BERSUAMI! KAN MASA DEPANMU AKAN LEBIH BAIK KALAU KAU MEMILIHNYA?” jeritku.
Hening lagi. Aku terengah.
“May… ini bukan soal pilihan. Hatiku tidak akan memilih. Cintalah yang menentukan segalanya. Mungkin dulu aku memimpikannya, tapi yang kucintai hanya kau. Aku tidak peduli kau sudah menikah atau belum, yang kutau hanyalah aku mencintaimu.”
“Pergilah, Jungchul… lupakan aku. Berjalanlah menuju masa depanmu yang lebih cerah. Berusahalah lebih keras dan dia akan menerimamu. Kau yang sekarang… tidak akan ada yang akan menolakmu.”
Kurasakan air mataku menetes… aku tidak rela. Aku sedang cemburu. Mana mungkin aku rela membiarkan Jungchul berjalan dengan gadis lain? Memeluk gadis lain? Menyatakan cinta pada gadis lain? Bercinta dengan Jessica? Aku akan gila. Tapi sesuatu dalam pikiranku mengatakan bahwa memang itulah yang seharusnya terjadi. Seharusnya dia tidak boleh memasuki kehidupanku. Harusnya jalan kami bercabang, bukan menjadi satu seperti ini. Tapi hatiku menyadari aku mencintainya. Aku tidak akan sanggup melihat mereka bersama…
“May, buka pintunya. Biar kujelaskan padamu,” pinta Jungchul, suaranya lembut.
“Tidak ada yang perlu kudengar, Jungchul. Aku ingin hubungan kita berakhir.”
Kututup semua artikel ZE:A yang sudah kubuka dan untuk mengalihkan pikiranku, aku membaca berbagai artikel mengenai Sushow 6. Suasana hening di luar sana… apa Jungchul meninggalkanku? Kuhapus air mataku dan berusaha focus… kehangatan menjalari hatiku ketika kulihat foto-foto Suju yang sepertinya bahagia… Yesung oppa… aku merindukan senyummu. Kau terlihat bahagia… dan a… APA INI?
SNSD naik ke atas panggung di Sushow Manila kemarin untuk menemani Suju. Mereka menari seksi dan menimbulkan teriakan histeris dari ELF. Tapi tidak ada yang lebih menarik perhatian ELF daripada Yesung dan Yoona. Yoona tadinya sedang menari bersama Heechul, tapi Yesung menarik Yoona pada pinggangnya sehingga Yoona jatuh dalam pelukan Yesung. Belum berhenti hingga disitu, keduanya mulai menari dengan lebih hot, bahkan terkadang terjadi skinship dalam tarian mereka. Perhatikan foto-foto di bawah ini dan beberapa videonya. Kalian akan tercengang.
Ini bagus sekali… aku tersenyum miris. Tadi Jungchul mendambakan Jessica, dan sekarang suamiku menari hot dengan Yoona. Ini menurut scenario atau di luar scenario tetap saja… bukankah sudah kukatakan pada Yesung oppa, kalau dia akan melakukan apapun yang mengharuskan dia bersentuhan dengan gadis, meskipun itu hanya menari hot… dia seharusnya memberitauku. Kalaupun di luar scenario… kenapa dia harus melakukannya? Kenapa harus dengan Yoona? Kenapa harus dengan member SNSD lagi? Setelah Jessica, sekarang Yoona? Yesung oppa… apa kau tidak menginginkan aku lagi? Apakah kau melupakanku? Kenapa… kau memandang Yoona dengan pandangan seperti itu? Pandanganmu yang menginginkan Yoona…
“Aaah…” desisku.
Perutku berdenyut bersamaan dengan kepalaku yang juga berdenyut… Nafasku makin tidak teratur. Aku tau ini semua disebabkan oleh perasaan cemburuku yang akut.
“May?”
Jungchul belum pergi… apakah dia mendengar desisanku tadi? Kenapa…? Kenapa kedua pria yang aku cintai kini harus mengkhianatiku? Apakah ini karma? Aku tidak akan bisa memilih dua jalan bercabang sekaligus? Aaaah… perutku… air mataku…
“Aaaaaah… sss…”
“May? Kau kenapa? Buka pintunya!”
Darah… apa ini? Aegi… apakah eomma… tidak bisa mempertahankanmu? Mianhae, aegi… semuanya memang salah eomma… sekarang bahkan eomma tidak bisa membawamu lahir ke dunia ini, tidak bisa menjadi eomma yang baik untukmu…aegi… apakah kau sedang menghukum eomma juga?
“Jungchul, pergilah… aku juga akan pergi… bersama aegi-ku…” ujarku sambil tersenyum miris.
“APA MAKSUDMU, MAY? CEPAT BUKA PINTUNYA!”
Tidak… biarkan kami pergi… Dan di luar sana, Jungchul memandangi intercom dengan panic. Sepuluh angka disana… dan Jungchul perlu menemukan enam digit angka yang sesuai untuk membuka pintu apartemenku. Dia menyesal karena tidak pernah bertanya padaku tentang password apartemen. Dia mencoba dari ulangtahunku… 280587… FAILED. Mencoba ulangtahun Yesung oppa setelah dia berpikir sejenak… 240884… FAILED. Dengan harapan tipis, mencoba ulangtahunnya… 091289… FAILED. Jungchul memukul pintu dengan frustasi. Aku mendengar erangan marahnya…
“MAY, JANGAN BERCANDA LAGI!”
“Tidak ada gunanya, Jungchul… aku… sudah terlalu lemah…”
“BERAPA PASSWORD SIALAN INI?”
Otaknya berpikir keras… dia ingat aku menyukai Twitter. Akun-ku tidak mempunyai angka. Akun Yesung oppa… shfly3424. Tapi itu hanya 4 digit. Akun Twitter-nya… ZEA7777… juga hanya 4 digit. Otak Jungchul berpikir keras sementara aku menyadari darah yang mengaliri kakiku semakin banyak… Jungchul mengarahkan jarinya ke intercom dan mencoba… 342477… Gabungan angka Yesung oppa dan dia sendiri, kedua orang yang kucintai… ACCEPT! Jungchul mendorong pintu dengan kasar dan ketika kupandangi wajahnya… dia terlihat marah dan pucat di saat yang bersamaan. Aku merosot dari kursiku, tak lagi bertenaga… dan Jungchul menggendongku di saat yang tepat.
“MAY, KITA KE RUMAH SAKIT!” jeritnya panic.
“Bisakah… mereka menyelamatkan aegi-ku? Jika aku harus pergi… bisakah mereka mempertahankannya?”
“TIDAK ADA YANG BOLEH PERGI! TIDAK KAU, TIDAK JUGA AEGI! TIDAK, SELAMA AKU DISINI!”
Kesadaranku menghilang seiring derap langkah Jungchul yang menggendongku keluar apartemen… rasa sakit yang tidak tertahankan dari sekujur tubuhku membuatku menyerah… mati dalam pelukan Jungchul… rasanya adalah salah satu pilihan terbaik untuk pergi dari dunia ini…
***
JULIE’S POV
Ada yang mengunjungi apartemenku. Ketika kubuka pintu, aku agak terkejut melihat Kyuhyun disana. Wajahnya pucat.
“Kyu, ada apa? Kukira kalian masih di Manila?” tanyaku bingung.
“Jul, kau tidak tau? Kami sudah terbang kembali kesini tiga jam yang lalu. Aku baru saja sampai dan mendengar kabar tidak menyenangkan dari Amelz,” jawab Kyuhyun.
“Maksudmu? Apa yang terjadi pada Amelz?”
“Ikut aku! Yang lainnya sudah sampai di rumah sakit sekarang.”
“Kita harus membawa Dongmi!”
Kyu tidak berkata apa-apa ketika membantuku membereskan barang-barang Dongmi yang perlu kubawa. Dongmi memandangku dengan matanya yang besar, tidak menolak meskipun diperlakukan dengan agak kasar karena terburu-buru.
“Sebenarnya apa yang terjadi pada Amelz?”
Dan langkah kami berdua terhenti di depan pintu apartemen. Donghae oppa ada disana. Mataku melebar… dia akhirnya pulang. Kyu juga tampak terkejut.
“Donghae oppa?”
“Donghae hyung… kau pulang?” tanya Kyu.
“Kenapa kau disini, bersama istriku?” tanya Donghae oppa, suaranya terdengar dingin.
“Aku… menjemputnya untuk ke rumah sakit. Apakah hyung sudah mendengarnya? Amelz dan Kibum mengalami…”
“Bukankah itu seharusnya tugasku, menjemput istriku?”
“Kukira hyung berangkat lebih cepat dari kami semua untuk ke Beijing?”
“Aku memang kesana, tapi begitu mendengar kabar tentang Amelz dan Kibum, aku langsung pulang. Tapi yang kulihat adalah kau bermesraan dengan istriku.”
“Oppa salah paham, kami tidak bermesraan,” ujarku panic.
“Sekarang memang tidak, tapi bagaimana dengan sebulan terakhir ini? Kyu, kau pikir aku tidak tau kau sering mengunjungi apartemenku dan entah apa yang kau lakukan bersama istriku di dalam sana?”
“Aku hanya menemaninya, hyung, sungguh, tidak lebih. Julie kesepian karena hyung sering tidak pulang. Aku menemaninya mengurus Dongmi,” jawab Kyuhyun.
“BAGAIMANA AKU BISA MEMPERCAYAIMU? KAU PIKIR AKU TIDAK TAU KAU MEMILIKI PERASAAN PADA JULIE? AKU PERNAH MELIHATMU BEBERAPA KALI MEMBUKA PROFIL TWITTER JULIE! KAU SUDAH LAMA MEMENDAM PERASAAN ITU!”
“BAIK, AKU MEMANG MENCINTAINYA!”
Aku terkesiap dan membelalakkan mataku menatap Kyu.
“DAN YANG KUDAPAT ADALAH PENOLAKAN! JULIE HANYA MENCINTAI HYUNG SEORANG! TAPI APA YANG HYUNG LAKUKAN AKHIR-AKHIR INI? SIBUK DENGAN URUSAN HYUNG SENDIRI, LUPA DENGAN JANJI PENTING HYUNG PADA JULIE! APA HYUNG TIDAK TAU DIA KESEPIAN?”
“KAU TIDAK BOLEH MENCAMPURI URUSAN RUMAH TANGGA KAMI!”
“AKU BOLEH! KARENA AKU MENCINTAI JULIE DAN AKU MENYAYANGI HYUNG! AKU PEDULI PADA KALIAN! HYUNG HARUS SADAR KALAU HYUNG BERSALAH PADA JULIE! BAGAIMANA MUNGKIN HYUNG MASIH BERHUBUNGAN DENGAN YOONA HINGGA SEKARANG?” teriak Kyu, membuatku tidak tahan, “APAKAH HYUNG TIDAK TAU ITU MENYAKITI JULIE? TIDAK BISAKAH HYUNG MENCINTAI JULIE SEORANG?”
“SIAPA YANG BILANG…”
“DIAM! KUBILANG DIAM KALIAN BERDUA!” jeritku.
Kuakui… apa yang Kyu katakan sesungguhnya adalah seluruh perasaanku, murni, dia menyampaikannya… tapi kenapa Donghae oppa bukannya mengucapkan maaf padaku? Kenapa dia hanya marah karena Kyu tau segalanya tentangku? Cemburukah dia? Atau dia masih tidak menyadari kesalahannya padaku? Bahkan mata Donghae oppa tidak memandangku… tidak berusaha mencari kebenaran dalam mataku… apakah benar… dia tidak memikirkan perasaanku sama sekali?
“Donghae oppa… aku hanya menginginkan sebuah kata sederhana darimu… tapi kenapa… kau tidak pernah mengucapkannya?”
Kuhela nafas, menyadari Donghae oppa hanya menunduk menatap lantai. Aku memandangi Kyu, nafasnya memburu.
“Kyu, aku akan ke rumah sakit duluan.”
Aku menetapkan langkahku, membawa Dongmi, keluar dari apartemen. Lama kedua pria itu hanya diam. Akhirnya Kyuhyun-lah yang buka suara.
“Hyung… aku hanya ingin hyung tau. Aku memang mencintai Julie, tapi aku sudah menerima penegasan darinya. Yang dia cintai hanya hyung. Dia merindukan hyung dan kecewa karena hyung membatalkan janji… yang ketika hyung langsung pergi begitu saja dari apartemen,” jelas Kyu, “kukembalikan ponsel hyung yang tertinggal… dan yang dilihat Julie adalah SMS hyung dan Yoona, dan kami beranggapan hyung pergi menemui Yoona sebelum berangkat ke Beijing.”
“Sebenarnya…”
“Simpan penjelasan itu untuk Julie, hyung. Dialah yang harus mendengarnya. Dia kira hyung tidak mencintainya. Melihat hubungan hyung dan Yoona… kepercayaan dirinya berkurang.”
“Tapi aku bercinta dengannya! Seharusnya dia tau aku hanya bisa melakukan itu dengan…”
“Dia menginginkan kata yang sederhana, hyung. Ucapkan itu padanya. Hyung tidak bodoh, aku percaya itu.”
Kyu maju dan menepuk bahu Donghae oppa.
“Ayo kita ke rumah sakit. Kita perlu tau kondisi Amelz dan Kibum.”