Love’s Arrived
Chapter 13 part 2
Gisela merasa agak lega karena belakangan ini, teror untuknya berhenti tiba-tiba. Setidaknya ini membantunya berkonsentrasi pada syuting serial barunya. Syuting awal terasa sangat lancar dan menyenangkan. Viona makin jarang di rumah, dia sering menghabiskan waktunya dengan menemani Nathan kemanapun dia pergi, sekadar menjadi asistennya. Lydia dan Catherine makin akrab dengan David, Gisela hanya berharap jangan sampai mereka berdua jatuh cinta pada David dan akhirnya sibuk memperebutkannya.
Michael sudah mengontak Gisela, dia bilang akan mengantarkan bahan-bahan kuliah untuk membantu tugas Gisela, siang ini. Gisela menunggunya di ruang tamu. Bel pintu berbunyi. Ah, itu pasti Xiao Wei! Dan Gisela membukakan pintu.
“Mei-Mei, cepat lihat ini!”
Michael menarik tangan Gisela menuju halaman depan rumah. Betapa terkejutnya Gisela, banyak sekali DVD serial Memories of The Heart yang berserakan, hampir semuanya dalam keadaan hancur, tapi sebagian lagi, wajah Gisela dan Alex di covernya dicoret dengan tinta hitam. Gisela melihat banyak kertas ancaman juga berserakan di atas DVD-DVD itu. Gisela mengambil beberapa dan membacanya.
Siapa yang mengizinkan kau main di serial yang sama dengan Alex? Wanita menjijikkan! Kau mesih nggak mengerti amanat kami! Kau tahu kenapa rating serial kalian sempat menyedihkan pada awalnya? Karena kami mem-boikot serial kalian! Kami akan mem-boikot serialmu berikutnya! Kali ini sahabatmu-pun nggak akan bisa menolong!
Hei, Gisela Mai! Aktingmu mengerikan sekali! Semua temanku juga setuju dengan pendapatku, jadi aku kumpulkan semua DVD serialmu yang udah mereka beli, dan aku kembalikan padamu! Mudah-mudahan ini bisa membantumu mengoreksi aktingmu!
Kau pikir karena Alex bilang kau nggak pacaran dengannya, kami percaya begitu saja? Sekali lagi kami tegaskan, kami nggak mau lihat kau dekat dengan Alex, tak peduli apapun urusan kalian! Mati, Gisela! Mati!!!
Michael berlutut di samping Gisela.
“Mei-Mei?” panggilnya.
“Oh… mereka iseng. Iya… nggak apa-apa. Aku akan bereskan semua ini, sebelum Xiao Li pulang, atau dia yang akan naik darah,” kata Gisela, mengambil DVD yang berserakan.
Suaranya terdengar sangat terkendali. Tapi mengapa tanganmu gemetar begitu hebat, Mei-Mei?
“Mei-Mei, berhenti berpura-pura! Kau menderita! Jangan tahan perasaan itu di hatimu!”
“Apa maksudmu, Xiao Wei? Aku nggak apa-apa.”
“Jangan bohong! Aku tahu hatimu ingin berteriak, ingin melepaskan diri dari penderitaan ini! Aku tahu semuanya!” seru Michael, “kau sedih diperlakukan nggak adil oleh semua fans Xiang Chen! Kau ingin mendapat pengakuan dari Xiang Chen, tapi dia belum mengatakannya! Wajar kalau hatimu merasa semua ini nggak adil!”
“Xiao Wei…”
“Jangan pendam semua itu, Mei-Mei! Kau bisa sakit!”
Xiao Wei benar… semua yang dikatakannya benar… aku merasa semuanya nggak adil buatku… sedangkan Xiang Chen ge, dia nggak kehilangan fans-nya sama sekali, hanya aku yang terus dicacimaki… hanya aku yang menderita… mengapa aku begitu bodoh?
“Mei-Mei!!!”
Dan Gisela roboh. Michael menggendongnya, membawanya ke kamar. Setelah membungkuk membaringkan Gisela, dia merasa pinggangnya sakit lagi. Aduh… aku nggak boleh sakit di saat begini! Michael melihat wajah Gisela yang berkeringat dan menyentuh wajahnya. Mei-Mei demam! Aku harus merawatnya! Masa bodoh dengan sakit! Dan Michael melakukan semuanya sendirian. Dia mengompres kening Gisela. Wajahnya tampak merah sekali, sepertinya dia demam tinggi.
“Jangan tutupi lagi… aku menderita… aku Cuma ingin… pengakuan… tolong beri aku… pengakuan…”
Gisela mengigau dalam tidurnya. Michael memandangnya sedih dan membelai rambutnya. Michael bolak-balik untuk mengambil air dan mengompres Gisela sampai panasnya sudah turun. Dia tak lagi mengingau dan wajahnya tak lagi merah serta berkeringat. Michael turun ke dapur dan memasakkan bubur, sementara dia membereskan semua DVD di halaman, membuangnya dengan marah ke dalam tong sampah. Dia tak peduli nyeri pada pinggangnya, dia hanya ingin Gisela baik-baik saja.
*******
“Mei-Mei, kau udah siuman?”
Gisela membuka matanya dan merasa kepalanya berdenyut menyakitkan. Dia melihat Michael di samping ranjangnya. Gisela mencoba duduk, tapi dia merasa matanya berkunang-kunang.
“Mei-Mei, hati-hati,” Michael mengingatkan, membantu Gisela bersandar pada tumpukan bantal.
Setelah memejamkan matanya sejenak, dia baru bisa melihat dengan normal.
“Mei-Mei, aku masakkan bubur untukmu. Tadi kau demam tinggi sekali. Aku lega kau udah baikan banyak sekarang. Ayo, makan sedikit.”
Michael menyendokkan bubur untuk Gisela, tapi Gisela memalingkan wajahnya. Dia merasa hatinya sakit, penyebab sesungguhnya dia pingsan. Tapi dia terkejut mendengar suara isak tangis. Dia menoleh kembali kepada Michael, ternyata dia sudah menangis.
“Xiao Wei, kenapa kau nangis?” tanya Gisela, panik.
“Mei-Mei… kau memendam perasaanmu. Perasaanmu diperlakukan nggak adil, perasaan kesal, tertekan, sedih…” kata Michael dalam isakannya, “menangis aja kalau kau ingin menangis. Teriak aja kalau itu bisa membuatmu lega. Tapi karena kau nggak mau melakukannya, anggap aja air mataku adalah air mata yang seharusnya kau teteskan!”
Ni zai ku dui bu dui
(Benarkah kau sedang menangis?)
Ni zhe feng xiang chui gan yan lei
(Di wajahmu tampak ada air mata)
Shuo bu chu de tong
(Sakit yang tak terucapkan)
Yue cang yue duo
(Semakin kau sembunyikan, semakin banyak)
Hai yi wei gei ni chi bang
(Kukira dengan memberimu sayapku)
Ni de tian kong jiu wan mei
(Langitmu menjadi lebih sempurna)
Cai she de fang shou
(Aku baru rela melepaskanmu)
Rang ni fei
(Membiarkanmu terbang)
Wo xiang shi ni shen hou de feng zheng
(Aku seperti layang-layang yang ada di belakangmu)
Duan le de xian hai chan zai xin zhong
(Tali yang putus masih terbelit di hati)
Tou tou gen zhe ni zou
(Diam-diam mengikutimu)
Hai pa zhi you baby
(Masih takut akan kebebasan, sayang)
Dang xue hua leng cang le yang guang
(Ketika dinginnya butiran salju menyembunyikan cahaya matahari)
Dang cai hong kai shi jie shuang
(Ketika pelangi mulai membeku)
Ni yao yong gan
(Kau harus berani)
Yin wei ni hai you wo
(Karena kau masih memilikiku)
Dang tian tang dou yi bei suo shang
(Ketika surgapun telah terkunci)
Dang kong qi ya tong jian bang
(Ketika udara menekan bahumu)
Xian bu yao huang
(Janganlah panik)
Zhi shao ni hai you wo
(Setidaknya kau masih memilikiku)
(Zhi Shao Hai You Wo-At Least You Still Have Me by Fahrenheit)
Gisela tak pernah melihat Michael menangis seperti itu kecuali di serial yang diperankannya. Hati Gisela pedih, sekaligus sedikit lega. Kau benar, Xiao Wei, kau benar… dan perlahan, air matapun menetes dari kedua bola matanya.
“Xiao Wei, apa kau tahu bagaimana perasaanku? Mengapa para fans membenciku? Mengapa aku nggak boleh dekat dan pacaran dengan Xiang Chen ge?” tanya Gisela, “apa salahku sebenarnya? Mengapa Xiang Chen ge nggak mau mengakui hubungan kami? Apa dia sungguh menganggapku pacarnya? Apakah karena dia nggak mau kehilangan fansnya, aku harus berkorban? Xiao Wei, apa salahku?”
Michael memeluk Gisela. Gisela menangis makin keras, tapi dalam hatinya dia merasa lega. Berbagai pikiran baru berkecamuk dalam dirinya, mulai merasakan hal yang salah dan hal yang benar. Mulai tahu apa yang harus dia lakukan. Xiao Wei, aku merasa lega sekali… xie xie…
*******
No comments:
Post a Comment