Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 16 March 2012

Just You chapter 1


It's more than just a fanfic...

Just You
Chapter 1

CHAPTER ONE

                “Eonni, jebal…”

Kim Minna menghela nafas, dia sekali lagi memandangi wajah memohon Lee Hyomi. Sudah seharian penuh Hyomi berkeliaran di apartemennya, hanya untuk memohon satu hal.

Eonni tidak yakin bisa melakukannya, Hyomi-ya…” tolak Minna, sudah untuk kesekian kalinya.
“Tapi, eonni kan kuliah di jurusan management artist. Melakukan ini sudah pasti akan jadi pekerjaan eonni kan?” tanya Hyomi, mengeluarkan jurus barunya untuk membujuk Minna.
Ne… tapi eonni baru akan wisuda bulan Mei ini, ini masih dua bulan sebelumnya. Eonni masih baru, tidak yakin bisa melakukan yang baik untukmu.”
“Daripada eonni menunggu pekerjaan yang entah kapan datangnya?” tanya Hyomi.

Minna menyadari, kata-kata Hyomi ada benarnya. Dia hanyalah seorang gadis yang merantau dari kampung halamannya di Incheon, tepatnya untuk berkuliah di Seoul. Minna sudah membulatkan tekadnya akan menetap di Seoul dan mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Dan sekarang, tawaran pekerjaan itu datang, bahkan sebelum Minna diwisuda. Bahkan, pekerjaan ini sesuai dengan jurusan kuliah yang Minna ambil. Hyomi baru saja menawarinya pekerjaan sebagai manager.

“Dan menurutku, tidak ada orang lain yang akan lebih mengerti aku daripada eonni.”

Lagi-lagi, Minna merasa kalah. Lebih muda tiga tahun darinya, Hyomi yang menjadi tetangga sebelahnya di apartemen, adalah seorang trainee di Star Empire Entertainment. Setelah empat tahun berkutat sebagai seorang trainee, Hyomi akan debut sebagai aktris pertengahan tahun ini. Karena itulah Hyomi memohon Minna untuk menjadi manager Hyomi. Alasan utamanya adalah kalimat terakhir yang baru saja diucapkan Hyomi. Hubungan Hyomi dan Minna sudah lebih dari sekadar tetangga, lebih dekat daripada sahabat, bahkan seperti eonni dan dongsaeng sendiri. Minna-lah yang menjadi tempat curhat Hyomi ketika dia mengalami kesulitan menjalani hari-harinya sebagai seorang trainee. Minna-lah tempat bersandar Hyomi ketika dia merindukan keluarga Hyomi yang jauh di Jeju. Hyomi terlalu sayang Minna, dan begitu pula sebaliknya. Hyomi maju untuk memeluk Minna dan membuat hatinya terenyuh.

Eonni, jebal… aku tidak ingin seseorang yang tidak mengenalku menjadi managerku… bagaimana kalau orang itu jahat padaku dan menghambat karirku?” tanya Hyomi.
“Ya sudahlah. Eonni terima kalau begitu.”
Jeongmal?”

Hyomi memandangi wajah tersenyum Minna dan sedikit mengguncang tubuhnya, tak percaya.

Ne. Eonni mau menjadi managermu, kalau perusahaanmu setuju dengan pilihanmu,” ulang Minna.
“Tentu saja! Aku yakin mereka akan setuju! Eonni, kalau begitu besok kita akan ke Star Empire!”

Minna masih tersenyum ketika dia mengelus rambut Hyomi penuh rasa sayang.

“Sekarang istirahatlah supaya kau bersemangat untuk besok, oke?”

Hyomi kembali ke apartemennya dengan senyum merekah di wajahnya malam itu. Minna meyakinkan dirinya dia telah menentukan pilihan yang tepat, baik untuk masa depannya maupun untuk masa depan Hyomi.

***

Hyomi menggandeng Minna. Gandengan itu tidak lepas sejak mereka naik MRT hingga sekarang, memasuki gedung Star Empire. Minna memandangi gedung yang luas dan bagian-bagian yang dilewatinya. Dia khawatir tidak bisa mengingat jalan mana kelak yang harus dipilihnya kalau dia mau ke suatu ruangan nantinya. Hyomi tampak ceria dan menyapa beberapa orang yang mereka temui selama di gedung itu.

Eonni, kita akan ke lantai lima, disana kita akan bertemu Park sajangnim, dia adalah kepala bagian managerial, yang otomatis akan menjadi atasan eonni nanti. Tenang saja, eonni, dia orangnya sangat baik dan berjiwa muda meski sudah 40-an tahun,” jelas Hari panjang.

Mereka memasuki lift yang kosong.

“Luas sekali gedungnya. Kau sudah pernah menjelajahinya semua, Hyomi?” tanya Minna.
“Kami pernah disuruh bersih-bersih waktu kalah trainee battle lho, eonni. Jadi aku sudah pernah mengelilingi semuanya.”
Eonni takut tidak bisa mengingat ruangannya. Hyomi tau kan, eonni orangnya mudah tersesat.”
“Tenang, eonni, lama-lama eonni akan terbiasa koq. Untuk awalnya kan kita akan selalu bersama,” ujar Hyomi menenangkan.

Pintu lift berdenting terbuka di lantai tiga. Seorang pria tampan masuk. Rambut cokelat berponinya ditata agak keriting dan tampak rapi, mata bulatnya besar dengan hidung mancung dan bibir mungil. Minna memperhatikan kulit wajah pria itu yang halus dan cukup yakin kulit tubuhnya yang tertutup kemeja hijau berlengan panjang itu pastilah juga halus. Mata sang pria bertatapan dengan Hyomi.

“Oh, Lee Hyomi,” kata si pria, terdengar agak kaget.
Anyeong, Junyoung oppa. Jarang sekali bisa bertemu oppa disini.”
“Hanya kebetulan mau bertemu Park sajangnim, membantu Jisuk hyung yang sedang sibuk di dorm kami.”
“Aku kangen dengan ZE:A oppadeul… Kapan aku bisa bertemu kalian lagi?”

Mendengar pembicaraan Hyomi dan si pria yang menggunakan bahasa informal, Minna menduga keduanya kenal cukup dekat.

“Apa kau punya banyak waktu kosong? Aku akan memberimu jadwal kami sebulan ke depan, kau bisa menonton kami kalau kau mau,” tawar Junyoung.

Hyomi menyadari mata Junyoung yang sesekali melirik Minna yang dari tadi hanya diam. Ketika mereka keluar lift di lantai lima, Hyomi berinisiatif mengenalkan Minna pada Junyoung.

“Oh, Junyoung oppa, aku lupa memperkenalkan. Ini Kim Minna eonni, dia akan jadi managerku nantinya. Eonni, kenalkan, ini Moon Junyoung oppa, leader ZE:A. Eonni tau ZE:A kan? Mereka sunbae-ku disini.”

Minna buru-buru menundukkan badannya.

Anyeonghaseyo, Kim Minna-imnida,” ujar Minna sopan.
Anyeonghaseyo, Moon Junyoung-imnida. Bangapseumnida,” balas Junyoung.
“Saya tau ZE:A, saya suka mendengar beberapa lagu kalian meski saya belum pernah bertemu langsung dengan kalian,” ungkap Minna, menggunakan bahasa formal.
“Ah, gomapseumnida. Tadi kata Hyomi, Anda akan menjadi managernya? Kalau begitu kita akan sama-sama menemui Park sajangnim?”
“Begitulah. Saya harap saya diterima.”
“Jangan khawatir, eonni. Park sajangnim sendiri yang memintaku memilih calon managerku. Dia akan menyukaimu juga,” yakin Hyomi.

Hyomi mengetuk pintu sebuah pintu cokelat berplakat “Park Jekyung”.

“Silakan masuk,” terdengar jawaban pria dari dalam.

Hyomi dengan ceria membuka pintu, melangkah masuk diikuti Junyoung dan Minna. Seorang pria mendongakkan kepalanya dan menghentikan kesibukannya berkutat dengan tumpukan kertas di meja kerjanya. Pria itu memakai jas hitam berdasi, tampak formal dengan penampilannya. Ada kesan ramah di wajahnya yang memiliki sedikit kerutan di dahinya.

“Park sajangnim!” jerit Hyomi.

Mendengar jeritan ceria Hyomi, Minna yakin hubungan keduanya juga sudah cukup akrab sebelum ini. Park sajangnim tersenyum melihat Hyomi dan tamunya.

“Hyomi, tumben kau sudah datang sepagi ini. Pastilah ada keperluan penting yang membuatmu bahagia sehingga bisa muncul di pagi hari, kan?” tebak Park sajangnim, suaranya dalam dan tenang.
“Aku membawa calon managerku. Park sajangnim, perkenalkan, ini Kim Minna.”
Anyeonghashimnikka, Kim Minna-imnida,” ujar Minna, untuk kedua kalinya hari ini, memperkenalkan dirinya.
Anyeonghashimnikka, Park Jekyung-imnida. Baiklah Minna, kita akan mengobrol tentang tugas-tugasmu. Oh ya, Junyoung, ada hal penting yang membawamu kesini?”
Anyeonghaseyo, Park sajangnim. Saya membawa berkas dari Jisuk hyung,” jawab Junyoung.
“Kalau begitu kita mengobrol berempat. Duduklah semuanya,” pinta Park sajangnim.

Awalnya, Park sajangnim berbicara dengan Junyoung yang membawa berkas-berkas kegiatan ZE:A. Dari cara Junyoung memaparkan isi berkas itu, kelihatan bahwa dia cukup mengerti tugas managerial. Minna jadi bertanya dalam hatinya, apakah itu juga tugas seorang leader boyband? Padahal Junyoung tidak kelihatan terpaut jauh usia dari Minna, jadi dia cukup yakin Junyoung ini cerdas. Setelah pembicaraan dengan Junyoung selesai dan dia buru-buru pamit, barulah Park sajangnim berbicara dengan Hyomi dan Minna. Sesuai perkiraan Hyomi, Minna diterima oleh Park sajangnim setelah melihat sejarah pendidikan Minna dan hubungannya yang akrab dengan Hyomi. Park sajangnim memberikan jadwal pembelajaran managerial Star Empire untuk Minna.

“Pembimbingmu adalah Kim Dongwook, kau akan menemuinya besok, Minna. Saya berharap kau tidak keberatan dengan kesibukanmu menjadi manager. Perusahaan cukup yakin Hyomi akan debut secara sukses, namun itu juga bergantung dari kerja kerasmu. Masih ada tiga bulan untuk mempelajari semuanya.”
“Saya yakin itu waktu yang cukup, Park sajangnim. Saya tidak akan mengecewakan,” yakin Minna, merasa senang diberi tanggungjawab.
“Saya suka kepercayaan dirimu, Minna. Temuilah saya lagi besok jam tujuh pagi. Kita akan mulai secepatnya,” tegas Park sajangnim.
Algesseumnida, Park sajangnim.”

Setelah keluar dari ruangan, Hyomi mengguncang tubuh Minna.

“Kan, eonni, aku sudah bilang eonni pasti diterima,” ucap Hyomi senang.
“Sekarang doakan supaya eonni cepat belajar sehingga debutmu tidak terhalang ya.”
“Tentu saja, eonni!”

Setelah itu, hari-hari Minna diisi oleh waktu belajar managerial. Dia hadir di Star Empire pada jam 7 di pagi hari dan pulang jam 5 sore, bahkan kadang pulang jam 8 malam. Minna bersyukur ternyata dia cukup cepat belajar, sehingga dalam waktu satu bulan, dia mulai diberikan pembelajaran praktek. Pembelajaran praktek ini bermanfaat untuk menguji kesigapan Minna menerima telepon, menghadapi tawaran dan kecekatannya untuk berada di tempat manapun yang diharapkan, pada waktu kapanpun. Minna sudah pernah keluar tengah malam di salah satu ujian dan sampai di Star Empire dalam waktu yang sudah ditentukan. Akhirnya juga, Minna menerima mobil perusahaan dan mulai belajar kilat mengendarai mobil. Bulan April-pun berlalu bagai terbang di tengah kesibukan Minna. Bulan Mei datang, Minna mulai dilepas kerja mandiri sebagai manager resmi Hyomi. Dia menghadapi semuanya dengan semangat tinggi, semuanya demi masa depan Hyomi.

3 comments:

  1. dibuka dg persahabatan yg sangat hangat :')
    lagian napa dhe minna awal'a pake nolak sgala, khan enak, artisnya temen deket'a sndiri 8D
    whoah! hyomi satu pulau(?) ama jungchul xD
    oiya. klo hyomi dpasangin ama minwoo kek'a ok juga lol

    LHO! ini koq dr hyomi jd Hari O_O

    Tenang saja, eonni, dia orangnya sangat baik dan berjiwa muda meski sudah 40-an tahun
    [*] ROFL!! smentara ada seseorang yg berjiwa tua meski masih muda. uhuk. 8D

    Lanjut ya Jie~ baru 1 nie yg muncul lol

    Stella.

    ReplyDelete
  2. Hyomi & Minna asyikkk yaaa...deket banget :')
    Eh, Harinya masih sempet nongol gitu xD

    Junyoung keknya berkharisma banget di sini xD

    Ngak bisa comment banyak ni kependekan xDDD
    *digampar*

    Waiting for next :D

    ReplyDelete
  3. Ini yg mau dijadiin novel itu kah eonn??

    Oke, saya sebagai orang yg rakus bacaan *terutama novel* akan memberikan kritik dan saran. Kekeke #belagu
    Maaf y eonn kalo ada yg kurang berkenan tapi ini jujur :)

    1. Tokoh utama cewek ini Minna kan yah? Entah knp menurutku dia tdk mengeluarkan aura (?) spesial. Terlalu biasa eonn.
    Masih untuk chapter ini loh ya eonn, ga tau kalo next chapter

    2. Ini genrenya apa eonn? Cuma Romance kah? Soalnya kalo cuma romance udah pasaran eonn. Coba ditambahi dikit bumbu2 lainnya. Humor misalnya atau NC #plak #abaikan

    3. belum bia ngomentarin konflik oalnya belum kelihatan. hehe. Tapi cb aja eonn buat konflik beda daripad yg lain. Hehehe

    Maaf y eonn banyak bgt. Kalo update yg panjang donk eonn, biar ak bisa komen panjang juga. Hahaha #alasan

    Fightin eonn! ^^

    ReplyDelete