Just You
Chapter 3
Seminggu setelahnya, proses syuting “Midnight Hope” dimulai dan ini adalah hari pertama syuting itu.
“Minna eonni, eonni gwaenchana?” tanya Hyomi, menyadarkan Minna dari lamunannya.
Minna menggelengkan kepalanya lalu merapikan poninya, kebiasaan yang selalu dilakukannya setelah termenung ataupun dalam keadaan malu.
“Gwaenchana, Hyomi-ya…”
“Ada lingkaran hitam di bawah mata eonni. Apakah berat menjadi managerku? Apa aku merepotkan eonni?” tanya Hyomi cemas.
“Aniyo, Hyomi. Eonni cuma insomnia semalam.”
Minna menekan bahu Hyomi dan mendudukkannya di kursi make-up. Tim make-up mulai mendandani Hyomi.
“Mana Siwan-sshi? Eonni ingin mengenalnya.”
“Oh iya, eonni benar-benar perlu mengenalnya dan anak ZE:A yang lain. Mereka semua tampan dan baik lho, eonni.”
Minna tertawa dalam hatinya. Tentu saja mereka baik, terutama Heechul…
“Anyeong, Minna-sshi.”
Minna nyaris melompat ketika dilihatnya Heechul mendatanginya sambil tersenyum lebar. Di belakang Heechul, ada sembilan pria yang mengikutinya. Salah seorang pria yang berumur 30-an tahun terlihat agak sedikit panic dan menarik seorang pria yang bertubuh paling mungil di antara mereka untuk duduk di samping Hyomi di meja make-up.
“Cheosonghamnida, kami nyaris terlambat,” ujar si pria, membungkuk pada tim make-up.
“Ah, tidak, Jisuk-sshi, kita masih banyak waktu koq,” sahut salah seorang gadis tim make-up.
“Ah, kalian sudah saling mengenal? Heechul oppa dan Minna eonni?”
“Oh, itu… sebenarnya iya,” jawab Heechul sambil tertawa.
Minna ikut tertawa, wajahnya memerah. Dia menundukkan kepalanya dan membuat sosoknya terlihat menggemaskan.
“Ada apa sebenarnya ini? Kalian terlihat ceria sekali,” ujar seseorang yang dipanggil Jisuk oleh tim make-up tadi.
“Sekalian saja aku perkenalkan. Semuanya, ini Kim Minna, manager sekaligus seseorang yang sudah kuanggap eonni sendiri,” kata Hyomi.
Satu persatu member ZE:A memperkenalkan diri mereka, kecuali Junyoung dan Heechul yang memang sudah mengenal Minna duluan. Kim Dongjun, magnae ZE:A, rambut hitamnya ditata dengan poni berdiri, wajahnya terlihat cerah saat tersenyum; Kim Taehun, rapper ZE:A yang lain, rambutnya pirang dengan poni agak panjang; Kevin, alisnya tebal dan garis wajahnya tegas, suaranya terdengar indah saat berbicara; Im Siwan yang duduk di kursi make-up adalah yang termungil di antara semuanya; Park Hyungshik, member terjangkung, wajahnya imut dan suaranya lembut; Ha Minwoo, rambutnya pirang dan ketika dia tersenyum, mata sipitnya itu menghilang dan membuatnya tampak imut; lalu ada Hwang Kwanghee, tampak ceria dan bersemangat, gigi putih dan rapinya tampak mengagumkan ketika dia tersenyum, dia selalu berbicara cepat dan banyak sekali; dan terakhir ada Kim Jisuk, manager ZE:A yang ramah, ikut menyapa Minna. Untuk pertama kalinya Minna mengenal ZE:A secara langsung dan sejauh ini, dia merasa mereka adalah boyband yang ramah. Saat berikutnya Minna menemukan dirinya asyik mengobrol dengan Kwanghee.
“Hei, kalian sudah pakai bahasa informal,” protes Junyoung, “tolong gunakan itu juga untuk yang lainnya kalau begitu, Minna.”
“Baiklah, Junyoung-sshi,” setuju Minna.
Heechul yang duduk di samping Minna, menyenggolnya. Dia membalas cengiran lebar Heechul.
“Kapan kita mau tour keliling Star Empire?” goda Heechul.
“Mwoya? Aaah, Heechul-sshi, jangan menggodaku!”
“Sebenarnya ada apa sih antara kalian berdua?” tanya Hyomi penasaran.
“Eonni-mu ini tidak cerita, Hyomi? Sekitar seminggu yang lalu dia tersesat di Star Empire, tengah malam lho. Dia berteriak dan…” cerita Heechul lugas.
Minna cepat-cepat membungkam mulut Heechul dengan tangannya, membuat Heechul kaget. Kwanghee yang tertawa paling keras melihat reaksi Heechul. Wajah Minna memerah sepenuhnya.
“Ti… tidak ada yang terjadi koq,” ucap Minna sambil menyodok rusuk Heechul.
“Eonni… kalau tersesat kan eonni bisa meneleponku,” hardik Hyomi.
“Sepertinya kelanjutan ceritanya bisa diperkirakan. Heechul hyung menyelamatkan Minna noona, kan?” tanya Dongjun.
“Yah… begitulah,” ujar Minna, merapikan poninya, wajahnya memerah.
“Eonni-ku ini, punya kecenderungan untuk tersesat. Selama kami saling mengenal, aku sudah lima kali menyelamatkannya,” cerita Hyomi.
“Aigo, kau lucu sekali, Minna!” jerit Kwanghee tiba-tiba, mengacak-acak rambut pendek Minna.
“Ah… aish, Kwanghee-sshi, jangan lakukan itu! Jangan goda aku dong!” protes Minna, berusaha merapikan rambutnya.
Minna bersama member ZE:A lainnya memperhatikan proses syuting dengan serius. Keseriusan Minna terpecah ketika ada yang menyodorkan gelas plastic ke hadapannya. Junyoung tersenyum pada Minna.
“Ah, gomawo, Junyoung-sshi,” ungkap Minna tulus.
Minna meraih minuman itu dan menyeruput isinya: jus jeruk dingin.
“Sudah terbiasa dengan pekerjaan sebagai manager? Atau malah… tidak bisa tidur?” tanya Junyoung lembut.
Wajah Minna memerah (tangannya beralih ke poninya lagi) lalu tertawa kecil.
“Maksudmu lingkaran hitam ini? Ini hanya karena aku insomnia… aku sudah mulai membiasakan diri sedikit demi sedikit.”
“Kau pasti akan semakin sibuk, aku melihat bakat acting Hyomi yang bagus. Ah, hindari sinyal ponsel atau computer setengah jam sebelum tidur. Kalau perlu, pakai lilin aromatheraphy. Itu bisa menghindarkanmu dari insomnia.”
“Oh, jeongmal? Aku akan mencobanya. Terima kasih tipsnya, Junyoung-sshi.”
Keduanya mengobrol santai setelahnya, membuat waktu berjalan semakin cepat. Sekali lagi Minna merasa beruntung mengenal member ZE:A secara langsung. Dia tidak tau, ke depannya dia bahkan akan bersyukur karena telah mengenal mereka dan merasakan mereka juga bisa memberinya kebahagiaan yang dirindukannya…
***
Minna duduk di samping Hyomi di deretan pertama kursi, jaraknya sangat dekat dengan panggung. Mereka menghadiri acara showcase ZE:A yang diadakan MBC. Hanya 300 ZE:A Style yang beruntung dan beberapa undangan yang boleh masuk.
“Aaah… Junyoung oppa baik sekali sudah mengundang kita,” ujar Hyomi.
“Eonni jadi penasaran melihat penampilan mereka secara live. Apa mereka akan menyanyikan Heart for 2 ya? Eonni sangat suka lagu itu,” jelas Minna panjang.
“Ah, lagu itu? Pasti ada, eonni, aku melihat mereka latihan beberapa hari yang lalu. Eonni akan suka melihat penampilan mereka. Mereka terlihat berbeda dan berkarisma di panggung.”
“Jadi Hyomi… seorang Style juga?” tanya Minna.
Semburat merah muncul di pipi Hyomi, mengiringi senyum tipisnya.
“Begitulah, eonni. Aku sudah lama sekali suka mereka.”
Pembicaraan mereka terputus ketika ZE:A muncul di panggung. Jeritan membahana memenuhi studio mini itu dan penampilan pertama ZE:A adalah menyanyikan Mazeltov. Ternyata yang dikatakan Hyomi benar, ZE:A tampak berkarisma. Suara Dongjun dan Hyungshik terdengar sempurna; tarian Minwoo terlihat serasi; senyum Kwanghee terlihat jauh lebih mengesankan; dan nyanyian rap Heechul… Tidak salah lagi, Minna memang sudah menyukai rap Heechul ketika mendengar lagu-lagu ZE:A dan menonton MV mereka. Suara Heechul lembut di balik penampilan arrogant-nya di panggung. Minna yakin dia selama ini tidak pernah menyukai seorang rapper (dia penggemar lagu ballad) tapi dia jatuh cinta pada Heechul.
“Rap-nya Heechul oppa bagus yah, eonni?” tanya Hyomi.
“Ne…”
Seseorang memperhatikan Minna tanpa bisa menyembunyikan ekspresi tertarik di wajahnya.
“Dongwook, apa kau mengenal gadis yang duduk di sebelah Lee Hyomi? Apa dia di perusahaan kita?” tanya pria itu, “selama ini aku tidak pernah melihatnya.”
Dongwook menoleh untuk mencari sosok yang ditanyakan pria itu tadi.
“Ooh… Sangjae, itu Kim Minna, dia manager Hyomi,” jawab Dongwook.
“Dia, manager?” tanya Sangjae, terdengar kaget.
“Kenapa kau begitu kaget? Oh, mungkin karena kau kira dia masih muda? Dia baru saja 21 tahun.”
“Kau punya data pribadinya?”
“Tentu, dia bimbinganku sebelum ini. Kau butuh datanya?”
“Secepatnya.”
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Dongwook heran.
Kedua pria yang duduk beberapa kursi jauhnya dari Hyomi dan Minna membicarakan Minna. Sedangkan si objek, Minna, tentu tidak menyadarinya. Dia sudah tersihir dengan penampilan ZE:A, terutama Heechul yang jarang tersenyum, namun tetap tampak mengagumkan.
***
Heechul mengajak Minna mengelilingi gedung Star Empire, bahkan sudah mem-print denah gedung itu untuknya. Keduanya sekarang berada di lantai delapan gedung.
“Apa kita sudah di lantai tertinggi, Heechul-sshi?” tanya Minna.
“Masih ada lantai Sembilan, tapi itu Cuma balkon dengan atap terbuka. Pintunya jarang dibuka,” jawab Heechul, “padahal pemandangannya indah disana. Aku akan mengajakmu kesana lain kali.”
“Oh… dan dimana tempat aku tersesat waktu itu?”
“Disini, di lantai tiga extension. Ah, kita belum kesana ya? Ayo, kuajak kau kesana biar kau tau jalan keluar lain kali,” ajak Heechul.
Keduanya turun di lantai empat, lalu Heechul membawa Minna berjalan ke tangga tengah, yang jelas diingatnya adalah tangga celaka yang membuatnya tersesat. Akhirnya mereka tiba di lantai itu.
“Kenapa ada extension disini?”
“Ruangan disini semuanya dipakai untuk latihan. Sebenarnya ini gedung kecil, tapi dua lantai di bawah kita ini dipakai untuk gudang, jadi sengaja tidak diberi tangga yang lain.”
“Oooh begitu…” ujar Minna sambil mengangguk-angguk.
“Yang empat ini ruangan dance, yang dua lagi ruangan alat music, dua sisanya itu studio mini untuk latihan vocal. Kami kadang-kadang latihan disini waktu masih jadi trainee. Untuk artis tetap, ruangan latihan yang dipakai yang di lantai delapan dan itu. Tidak ada artis tetap yang mau latihan disini lagi, soalnya ruangannya tidak kedap suara.”
Minna masih menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Heechul. Langkahnya terhenti di depan pintu. Dari kaca kecil di pintu itu, Minna bisa melihat ruangan penuh alat music di dalam. Hanya satu alat music yang menarik perhatian Minna. Sebuah grand piano di tengah ruangan tampak kesepian, padahal banyak alat music mengelilinginya. Otomatis, Minna membuka kenop pintu itu, melangkah diikuti Heechul. Jari-jari Minna menyentuh piano hitam itu, menekan salah satu nada sehingga denting indah terdengar di ruangan itu.
“Minna-sshi bisa main piano?” tanya Heechul penasaran.
“Hanya beberapa lagu.”
“Aku boleh dengar?” tanya Heechul.
Minna memandang sangsi pada Heechul sejenak, namun dia tidak bisa mengingkari kerinduannya pada piano. Sudah empat tahun lamanya Minna tidak menyentuh piano, semenjak kejadian itu… tapi sekarang, piano ini seolah memiliki magnet untuk menarik perhatiannya. Dia merasa kalah, akhirnya duduk di hadapan piano itu, mulai meletakkan jarinya di tuts hitam-putih dan memainkan nada dasar dua-tiga kali untuk membuat jarinya rileks. Minna tersenyum tipis menyadari jarinya masih tampak lentur.
“Aku sudah lama tidak main piano. Mudah-mudahan aku bisa memperdengarkan yang bagus untuk Heechul-sshi,” harap Minna.
Heechul tersenyum menyemangati Minna. Jari-jari Minna mulai menekan tuts-tuts yang menyuarakan melodi indah. Heechul rasanya pernah mendengar lagu ini entah dimana sebelum Minna menyanyikan liriknya.
“잠시 꿈꾸었던 행복했던 순간
I didn’t want to wake up from this short dream
깨지않길 원했어
I was so happy in
웃고 있던 내가 바보같아서
웃고 있던 내가 바보같아서
I felt like an idiot as I laughed
작은 한숨만 쉴뿐이에요
It was just a small sigh of rest
알아요 못날뿐인 날 너무 잘 알죠
I know, I know very well the bad person is me
하지만 몰라요 나 어쩌면 좋은지
But I don’t know, how does it’s like
단 한번만 나를 사랑해줘요
하지만 몰라요 나 어쩌면 좋은지
But I don’t know, how does it’s like
단 한번만 나를 사랑해줘요
Just love me once
그대는 잃을게 하나도 없죠
There isn’t one thing you should forget
그저 한순간만 나를 생각해봐요
그대는 잃을게 하나도 없죠
There isn’t one thing you should forget
그저 한순간만 나를 생각해봐요
For just a moment think about me
그것뿐이에요
그것뿐이에요
Just that
겨우 그 정도죠”
It’s barely just to extent
겨우 그 정도죠”
It’s barely just to extent
Heechul membulatkan matanya. Ini lagu Just You yang dinyanyikan Super Junior K.R.Y, tiga vocalis terbaik dari boyband terkenal itu. Minna memainkan nada pianonya dengan aman dan tenang, temponya mungkin agak sedikit lambat dari aslinya. Minna menyanyikan liriknya juga tidak sebaik K.R.Y, tapi perasaannya tersampaikan. Minna bersuara berat, agak serak saat bernyanyi… dan Heechul tau, Minna merasakan sakit hati dan kerinduan yang teramat sangat kepada seseorang. Ketika lagu itu selesai, Minna menghela nafas panjang.
“Mianhae, Heechul-sshi, mungkin nyanyianku membuatmu kaget. Aku juga sudah lama tidak bernyanyi,” sesal Minna, memandangi Heechul.
Minna gugup melihat Heechul yang memandanginya dengan serius. Dia mulai merapikan poninya lagi dan memandangi tuts piano.
“Nuguseyo?” tanya Heechul.
“Mwo?”
“Siapa yang kau rindukan?”
Minna terkejut mendapat pertanyaan seperti itu. Matanya membulat, beralih dari wajah ingin tau Heechul ke piano itu lagi. Minna tersenyum sedih.
“Seseorang yang paling berarti di hidupku.”
“Eodie…”
Kata-kata Heechul terputus ketika ada yang mengetuk pintu ruangan. Sedetik kemudian, seorang pria 30-an tahun masuk dan tersenyum pada Minna dan Heechul.
“Anyeonghaseyo, Lee Sangjae-sshi,” sapa Heechul.
“Ah, rupanya kau, Heechul. Dan Kim Minna, benar kan? Apa kau yang memainkan piano dan bernyanyi tadi?” tanya Lee Sangjae.
“Ne, Lee sajangnim,” jawab Minna bingung.
“Bisakah kau ikut denganku? Ada yang mau kubicarakan denganmu.”
Ponsel Heechul bergetar dan dia keluar ruangan untuk menerima telepon.
“Yoboseyo, Junyoung. Latihan akan dimulai? Baiklah, aku kesana sebentar lagi,” ucap Heechul menjawab panggilan.
Baru saja Heechul akan berpamitan ketika dilihatnya Minna dan Sangjae keluar dari ruangan.
“Heechul-sshi, aku akan ke ruangan Lee sajangnim,” lapor Minna.
“Ah, mian, Minna, aku tidak bisa menemanimu lagi. Latihan kami akan dimulai sebentar lagi. Kalau kau ada waktu luang lagi, lihat latihan kami saja di lantai delapan,” undang Heechul.
“Tentu, aku akan kesana setelahnya.”
“Saya permisi, Sangjae-sshi.”
“Ne, Heechul, sukses untuk latihan kalian,” balas Sangjae.
Heechul sepertinya terburu-buru sekali, bahkan ketika Minna dan Sangjae sampai ke depan lift, sosok Heechul sudah menghilang. Keduanya ke ruangan Sangjae di lantai enam gedung. Sangjae mempersilakan Minna duduk di sofa dalam ruangannya, lalu mengambil berkas untuk diletakkannya di meja di hadapan Minna.
“Aku lupa memperkenalkan diri. Aku Lee Sangjae, kepala bagian talent search di Star Empire.”
Minna menundukkan badannya sekali lagi pada Sangjae. Kepalanya sekarang penuh. Talent search? Kenapa Minna dibawa kesini?
“Silakan baca berkas ini. Ini semua benar datamu?” tanya Sangjae.
Minna membuka dan membaca berkas di hadapannya. Disana tertempel jelas pas fotonya, biodata lengkapnya hingga ke tinggi dan berat badannya (155 cm / 43 kg) hingga sejarah pendidikannya. Selagi Minna membaca berkas, Sangjae memperhatikan penampilannya benar-benar. Rambut pendek hitam berponi hingga ke alis; mata bulat besar dengan alis tebal; hidung dan bibir mungil; pipi chubby; wajah Minna imut dan badannya terlihat mungil. Sangjae puas padanya, dia jelas akan sangat menjual.
“Ne… ini data saya,” jawab Minna, masih bingung.
“Minna, aku tau sekarang kau adalah manager dari Lee Hyomi. Aku memanggilmu kesini untuk menanyakan apakah kau bersedia meninggalkan pekerjaanmu.”
“M… mworago? Apa salah saya?”
“Oh, bukan itu maksudku, Minna, tapi aku ingin menawarimu menjadi salah satu penyanyi di perusahaan kita. Aku sudah mendengar bakat menyanyi dan pianomu tadi, juga sosokmu yang menjual. Kau akan sukses sebagai artis.”
Minna mengerjapkan matanya. Dia baru saja ditawari menjadi artis! Tapi dia menggelengkan kepalanya.
“Cheosonghamnida, Lee sajangnim. Saya… tidak bisa,” tolak Minna.
“Jangan menolak secepat itu. Ambil dan baca dulu ini. Ini adalah fasilitas umum yang akan kau dapat kalau kau menjadi penyanyi di perusahaan kita.”
“Tapi, saya sungguh…”
“Bacalah dulu dan pikirkan baik-baik. Mendengar kemampuanmu, kau tidak akan menjalani masa training lebih lama dari lima bulan. Aku bisa pastikan kau debut tahun ini juga. Demi ini, tolong pertimbangkan tawaranku.”
Minna uasyikkknyaaa
ReplyDeleteudh mule bisa akrab2 sama ZE:A syiriikk xD
Waa...
Minna mule dilirik2 ma pencari bakat :D
tadi sempet mikir Sangjae itu idung belang huakakakakakak
*ngayalnya kejauan*
Minna nolak? knapa? :O
Pnasarannn...lanjutkan :D
Minna tertawa dalam hatinya. Tentu saja mereka baik, terutama Heechul…
ReplyDelete[*] LOL ADA MAONYA XD
seorang pria yang bertubuh paling mungil
[*] Siwan mungil!!! emank!!! XD
nama manager'a ZE:A Kwon Younggil, Jie -just info- LOL
“Eonni-ku ini, punya kecenderungan untuk tersesat. Selama kami saling mengenal, aku sudah lima kali menyelamatkannya,” cerita Hyomi.
[*] LMAO ini nggak penting bgd hyomi ngasih info'a, tp lucu xD bkin malu minna ajah lol
cieeee. Junyoung pedekate ama minna 8D
Sangjae ama Dongwook siapa tuh? O__O
Jungchul beneran serius ngajak minna tour keliling gedung SE ya, ampe ngeprint denah'a sgala. *>_<*
ada kejadian apa yg membuat minna berhenti piano? O_O saya jd penasaran :O
jangan2 berhubungan ama ryeowook .___. eh. jadi ryeowook yg minna kenal itu skarang udh jd ryeowook yg artis, yg SUJU KRY. omo :O
OMG MINNA JD MANAGER MALAH DTAWARIN JD ARTIS JUGA!! KEREN 8D
itu saya suka dhe minna yg betul2in poni mulu, itu imud xD
-Stella.
Haiii eonn. syaa bayar utang nih. kekeke
ReplyDeleteoke jeng jeng kita mulai
1) ~| Minna menggelengkan kepalanya lalu merapikan poninya, kebiasaan yang selalu dilakukannya setelah termenung ataupun dalam keadaan malu. |~
eonni kalo nyeritain sikap atau sifat kebiasaan tokohnya dari point org ketiga y? cb deh eonn, skali2 dr point tokohnya. biar pembaca lebih masuk ke dalam cerita.
2) ini eonn. ak dari sini udah mulai menebak kalo Heechul bakal suka sama Minna. iya kan? hehehe #soktau
coba eonn PDKT-nya si Heechul diperhalus lagi, biar pembaca penasaran si Heechul suka sama Minna atau ga
maaf y eonn bawel ._.v
-rin-