Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 2 March 2012

The X Life Story 2 chapter 8


The X Life Story 2
Chapter 8

AMELZ’S POV

Sudah berapa lama aku terkurung disini? Aku tidak tau… yang bisa kuhitung adalah si brengsek itu sudah tiga kali menjamahku. Dan setiap kali memar di tubuhku semakin bertambah karena aku selalu tidak mengeluarkan cairanku saat bercinta. Kupikir aku harus mencari cara lain supaya bisa lepas darinya… Cara yang lain dari biasanya… Dan pintu menjeblak terbuka. Sial, dia datang sebelum aku berpikir cukup matang!

“Kau sudah datang,” sapaku yang tidak mirip sapaan.
“Oh, akhirnya kau bisa bicara lumayan panjang juga,” balasnya.

Seperti biasa, dia mulai menelanjangi dirinya. Otak… berpikirlah…

“Kurasa aku belum tau siapa namamu?”
“Akhirnya kau ingin tau tentangku juga, eh, honey? Namaku Alex.”
“Oh, hmm… Alex.”

Si Alex brengsek itu menarik lepas selimutku. Aku sudah naked di balik selimutku.

“Ada pertanyaan lagi?”

Sial, otakku macet! Aku akan dihabisi lagi kali ini. Dia sudah mulai menghisap kulit leherku… bahuku…

“Sesungguhnya… kupikir… kau hebat dalam bercinta… kenapa kau tidak mencari pacar saja?”
“Aku tidak mempercayai wanita. Mereka menjijikkan.”
“Jadi kau pernah disakiti?” tanyaku.
“Jadi kau benar-benar penasaran sekarang?”

Kutatap wajahnya, dan aku melakukan acting yang luar biasa mengesankan: aku memasang tampang seduktif yang hanya pernah kutunjukkan di hadapan Kibum. Dari ekspresinya yang shock, aku tau aku berhasil.

“Mantanku… aku sebenarnya belum merelakannya ketika dia minta putus dariku. Aku menertawakan dia yang berkata ingin konsentrasi untuk mewujudkan impiannya ke Korea.”
“Lalu?”
“Dia berhasil! Dan dia berpacaran dengan seorang member boyband yang mendengar namanya saja aku sudah jijik. Kupikir aku berhasil mengambil keperawanannya dulu, tapi katanya dia masih perawan ketika dia memberikan dirinya untuk pria brengsek itu!”

Otakku bergerak lambat… namun berhasil mencerna semuanya. Tunggu… kenapa cerita ini rasanya… pernah kudengar sebelumnya?

“Super Junior Yesung… dan May… mereka sudah menikah! Dan bahagia! Brengsek! Terkutuklah mereka!” jeritnya frustasi.

Seketika macetnya otakku pudar. Tiba-tiba aku mengerti semuanya. May… dia bicara tentang May! Dan Alex! Bagaimana aku bisa melupakan namanya? Aneh memang segalanya begini kebetulan, tapi… ah! Aku menemukan cara untuk menaklukkannya! Jika kali ini aku berhasil…

“Aku tau tentang mereka.”
“Apa katamu?”
“Yesung dan May… siapa yang tidak kenal mereka? Sebelum diculik kesini, aku tinggal di Seoul.”

Alex memandangku serius. Bagus, dia masuk perangkap pertama.

“Dan May tidaklah sebersih yang kau kira. Dia hampir sejenis dengan pelacur kelas atas, taukah kau? Yang bercinta dengan banyak artis K-Pop?”

May, maafkan aku… aku tengah berbohong. Aku janji jika aku lolos nanti, aku akan melakukan apapun yang kau mau selama satu bulan untuk menebus rasa bersalahku karena mengotori namamu… tapi bisa kupastikan pria di depanku ini akan menderita setelah pernah menyakitimu! Kali ini akulah yang akan menyerangnya, May… akan kubalaskan dendammu!

“Sudah kuduga. Dia memang bukan wanita bersih,” kata Alex sambil tertawa.
“Dan aku pernah menonton beberapa videonya. Dia cukup hot. Pantas saja Yesung jatuh ke perangkapnya.”

Dan Yesung oppa, aku juga akan menjadi pelayan selama sebulan penuh di Handel & Gretel setelah ini untuk menebus kebohonganku…

“Sungguh?”
“Kau tertarik melihatku mempraktekkannya?”

Dia memandangku skeptic. Aku harus meyakinkannya kalau aku ingin menang.

“Aku tidak yakin kau bisa. Selama ini kau dingin seperti es.”
“Apa kau lupa ketika kau menyentuhku, aku sudah tidak perawan? Apa kau tau apa yang selama ini kulakukan di Seoul?”

Berbohong lagi… biarlah, aku hanya ingin bisa lolos.

“Kenapa kau tiba-tiba ingin melakukan itu?”
“Karena aku sudah tidak tahan… pertama kali memang aku tidak menikmati permainanmu… tapi semakin lama aku semakin merindukan sentuhanmu… aku benar-benar haus akan sentuhanmu…” ujarku dengan suara rendah yang kedengaran seksi.
“Bagaimana aku bisa mempercayaimu?”
“Kau boleh mencobanya.”

Aku melirik vaginaku yang terbuka lebar. Kulihat pandangan matanya mengikuti pandangan mataku. Dia masih tampak skeptic, tapi dia menundukkan wajahnya dan mulai menjilati vaginaku. Kali ini, aku berusaha sekeras mungkin untuk terangsang olehnya, berusaha membayangkan dia adalah Kibum walaupun itu sangat menjijikkan. Kuresapi permainan lidahnya di vaginaku, aku mulai mendesah… aku berakting… mengerahkan seluruh imajinasiku… dan kurasakan lidahnya menekan daerah sensitifku. Aku sengaja berkonsentrasi disana, sehingga tak lama, aku banjir cairan dan melenguh panjang.

“Oh wow… rasa cairanmu manis sekali.”
“Oh ya? Aku ingin mencobanya.”

Alex langsung menempelkan bibirnya di bibirku. Masih berimajinasi dia adalah Kibum, aku membalas ciumannya. Kugigit lidahnya ketika berperang denganku, sehingga dia makin bernafsu menciumiku. Dia terengah dan melepasku.

“Oh, Amel honey, kau hot sekali…” pujinya.
“Aku bisa melakukan yang lebih hot… juga bisa mempraktekkan apa yang May lakukan di beberapa video… jika kau melepaskan ikatanku…”

Kugigit bibir bawahku dan memasang tampang seduktif lagi. Ini harapan terakhirku… Dan dia tersenyum. Dia melepas ikatan kedua tangan dan kakiku dari tiang ranjang. Kugerakkan keempat anggota tubuhku itu untuk merenggangkannya, dan meskipun terasa kaku, keempatnya dalam keadaan yang baik. Aku masih mempertahankan senyum seduktifku ketika aku merangkak ke arahnya. Kucium bibirnya, dia memejamkan matanya, menikmati permainanku… kuraih tangannya untuk meremas payudaraku… dan kugesekkan vagina basahku di atas juniornya… kudengar dia melenguh berkali-kali dan terlena sepenuhnya… dia sudah jatuh dalam perangkap terdalamku… Aku melepaskan ciuman kami dan turun untuk mengecup juniornya… kuhisap perlahan, naik-turun dalam mulutku… Dan dalam gerakan cepat, kulepas hisapanku, kutarik lututku untuk menyodok juniornya kuat-kuat. Kurasa aku benar-benar sudah mengeluarkan seluruh kekuatanku, ketika kusodok juniornya sekali lagi dengan lututku yang satunya. Aku menyambar selimut untuk membalut tubuhku dan aku berdiri dari ranjang.

“Kau… kkkkkkaaaaaauuu…” keluhnya, dia menutupi juniornya dengan kedua tangannya.

Wajahnya memerah dan tampak kesakitan. Sungguh, kelemahan seorang pria memang di juniornya, ternyata.

“Yang pertama itu balasan karena kau menyakitiku. Yang kedua balasan dari hinaanmu untuk May… dan yang ketiga…”

Aku mengambil ancang-ancang untuk menendang tubuhnya. Dia terguling tak berdaya di ranjang.

“Balasan dari Yesung oppa… selamat tinggal! ELF tidak akan melepaskanmu kali ini jika aku menceritakan segalanya!”

Kubuka pintu kamarku yang tidak terkunci, lalu berlari menuruni tangga. Tapi paman dan bibiku ada di ruang tamu, dan mata mereka terbelalak ketika melihat sosokku yang terbalut selimut. Sial… dengan badan yang memar-memar begini, aku tidak yakin bisa lolos dari mereka…

“Kau tidak akan bisa keluar dari sini!” jerit bibiku.
“Coba saja.”

Aku berkelit dari kejaran keduanya, mengambil jalan memutar lewat sofa dan sampai di depan pintu. Ketika kutarik gerendel pintu, rupanya pintu terkunci. Sial! Paman dan bibiku mengejarku, bahkan bibiku melempar kursi ke arahku yang bisa kuhindari, dan aku terpaksa berlari lagi menjauhi pintu. Sial! Aku harus memikirkan cara lain… Dan kukira ada yang meledakkan pintu depan ketika pintu itu menjeblak terbuka. Ada yang menghajar pintu itu sampai menjeblak terbuka. Seorang wanita. Dan dia memandangku. Memandang aku, paman dan bibiku yang mematung bertiga.

“Amelz! Lari!” jeritnya, yang sedetik kemudian kusadari dia adalah Teph.

Aku berlari berhamburan ke arahnya. Teph mengambil kursi yang tergeletak di depan pintu untuk melemparkannya ke paman dan bibiku. Aku mendengar jeritan, tapi tidak berhenti berlari untuk menoleh. Lariku sudah cukup lamban dengan kaki-kaki yang kaku ini. Kurasakan Teph menyambar lenganku dan setengah menyeretku berlari menyebrangi halaman.

“Apa kena?”
“Wajah bibimu tercinta, ya, kena.”
“Thanks, Teph. Tapi bagaimana kau tau kalau aku ada disini?”
“Akan kuceritakan kalau kita sudah ke rumahku.”

Kubuka mataku. Kupandangi langit-langit kamar yang berwarna putih. Kugerakkan tangan dan kakiku. Aku tidak terikat. Kukira aku tadi bermimpi… aku membuka selimutku, dan aku berpakaian, meskipun aku tidak tau pakaian siapa ini. Aku duduk dan merasa sekujur tubuhku nyeri seolah habis berolahraga 24 jam tanpa berhenti. Perlahan ingatan yang seolah mimpi itu merasuki otakku. Aku menghajar Alex. Teph menyelamatkanku. Kami masuk ke taxi. Aku sampai ke rumahnya dan ingatanku memudar. Jadi ini… di rumah Teph. Aku… selamat.

“Amelz, sudah bangun?” tanya Teph.

Si pemilik rumah masuk ke kamar yang kutempati ini. Ini pastilah kamarnya, aku melihat poster besar Taemin yang jumlahnya lumayan banyak ditempel di dinding-dinding kamarnya. Dia tersenyum tipis padaku.

“Aku tertidur atau pingsan?”
“Tertidur, kupikir.”
“Kalau pingsan pastilah kau akan menertawakanku.”

Dia tertawa sejenak dan menyodorkan teh hangat padaku. Ketika mengaliri kerongkonganku, aku merasa tenagaku pulih perlahan.

“Jadi, bagaimana kau tau aku ada disana? Atau… tentang aku yang kembali ke Jakarta?”
“Aku Twitter-an dengan May sekitar lebih dari setengah bulan yang lalu. Dia bercerita tentangmu dan berharap aku mencarimu di Jakarta,” cerita Teph, “aku sudah nyaris putus asa, kau tau, Jakarta itu luas, bagaimana aku bisa mencarimu? Sesuatu yang beruntung adalah rumah bibimu itu hanya beberapa blok jauhnya dari kampusku. Dua hari yang lalu aku baru selesai konsultasi skripsi dengan dosenku ketika kudengar seorang wanita berteriak dari dalam rumah besar itu. Pikiranku tidak menyambung ke kau, tapi aku cukup curiga. Singkat cerita, kemarin aku menyelidiki rumah itu juga, tapi tidak mendengar gelagat aneh. Lalu yah, hari ini, ketika aku menyelidiki rumah itu lagi, kudengar seorang pria berteriak, lalu tak lama ada teriakan lain bersahut-sahutan, jadi kuputuskan mendobrak pintu itu dan aku melihatmu.”
“Yang kau dengar pastilah jeritan Alex dan paman serta bibiku. Tapi beberapa hari yang lalu mungkin akulah yang menjerit.”
“Keadaanmu tidak baik. Aku sudah mengobati beberapa lukamu. Kurasa kau perlu istirahat panjang.”
“Tapi aku perlu memberitau…”
“Keadaanmu sudah kulaporkan pada May. Dia langsung membalas mention-ku, kau tau, dia si ratu Twitter,” kata Teph, tertawa sebentar, “dia meminta kau meneleponnya jika sudah bangun. Katanya Ivana kembali ke Bangka untuk menemui keluargamu, dan dia akan menyuruh Ivana dan keluargamu untuk segera menindak si penculik begitu mendapat arahanmu. Dan May mungkin sudah menghubungi Kibum. Katanya Kibum sudah tau kau menghilang.”

Kibum oppa sudah tau… dan tidak ada kesempatan bagiku untuk menyembunyikan tubuhku yang ternoda…

“Itu bukan salahmu, Amelz. Kibum akan mengerti. Kau sudah luar biasa sekali untuk melepaskan diri dari para penculik itu.”

Kupaksakan senyum tipis di wajahku.

“Tapi aku tidak akan lolos tanpamu.”
“Aku hanya memberi finishing touch. Jadi bagaimana kau lepas dari mereka?”
“Kutendang junior si brengsek itu. Dan dia Alex, mantannya May yang pernah memberi May kesulitan di Seoul dulu.”
“Alex? Aku belum pernah mendengar cerita tentangnya,” ujar Teph bingung.
“Nanti akan kujelaskan. Tapi kau jawab dulu pertanyaanku… kau bisa bela diri, Teph?”
“Oh ya, aku sabuk hitam taekwondo.”

Jawaban ringan Teph malah membuatku takjub.

“Kau penyelamatku.”
“Bawa aku ke Seoul saja kalau kau ingin berterimakasih padaku.”

Aku jadi tertawa, lupa pada semua kesulitanku. Aku hanya berharap segalanya akan lebih baik… walau mungkin jalanku tidak selalu mulus…

***

4 comments:

  1. pertama! yihaaaaaa~~~

    kkkkkk

    ini cerita tentang amelz :')

    kasian itu orang. udah 3 kali dijamah =^=

    er, idenya jalan juga. kkkk~
    sedikit akting kayaknya emang perlu deh.

    eaaaaa~ sih Alex ceritain soal May! XD
    astajim~

    “Dan May tidaklah sebersih yang kau kira. Dia hampir sejenis dengan pelacur kelas atas, taukah kau? Yang bercinta dengan banyak artis K-Pop?”

    May, maafkan aku… aku tengah berbohong. Aku janji jika aku lolos nanti, aku akan melakukan apapun yang kau mau selama satu bulan untuk menebus rasa bersalahku karena mengotori namamu…

    kkkkkkk~ xDDDDDD

    “Dan aku pernah menonton beberapa videonya. Dia cukup hot. Pantas saja Yesung jatuh ke perangkapnya.”

    Dan Yesung oppa, aku juga akan menjadi pelayan selama sebulan penuh di Handel & Gretel setelah ini untuk menebus kebohonganku…

    muahahahhahaha~ ngakak!!! Orz.

    konsentrasi ngebayangin itu, Kibum? omijoootttssss, butuh konsentrasi tingkat dewa itu >//////////////////<

    yes! akhirnya kena juga ke anu'nya alex! /tarikayang(?)

    ada tephooottttttt nongol! kkkk~

    akhirnya amelz lepas! yes! tunggu aku, kibum! /eaaa

    gak sabar nunggu amelz & teph meluncur kekorea jadinya. /nyengir

    lanjut, beibs! XD

    ReplyDelete
  2. bujug...udh 3x dijamah?? O.O
    Kecian amelz *pelok2*

    Untung amel pinter (?) XD
    bagus tendang anunya XDDDD

    Uwow! Teph keren di sini *O*

    Ngak sabar nunggu amelz balik ke kibum xD

    ReplyDelete
  3. Komenku singkat eonn.

    INI MAH MISSION IMPOSSIBLE!!!
    dan emang cuma amlez yg cocok meranin. Yang lain pasti jejeritan heboh. Hahaha

    Btw, buat yesung oppa jangan lupa nagih janji Amelz buat jadi pelayan di Handel & Gretel tanpa bayaran #plak

    Ah, penasaran mw tau ceritanya Teph sama Taemin. *UHUK*

    ReplyDelete
  4. dinodai 3kali....
    untungnya amelz berhasil memutar otak...
    membayangkan alex sebagai kibum pasti sulit...

    aku jadi agak kasihan dgn alex... yg ditendang anunya *ditimpuk*
    tapi semoga mandul *kontraposisi*

    “Wajah bibimu tercinta, ya, kena.”
    hahaha.... *tawa bahagia* aku puas mengenai wajahnya *dihajar*
    ng...... sabuk hitam taekwondo itu....
    dalam dunia nyata aku bahkan tidak diperbolehkan mengikuti taekwondo .______.

    -teph-

    ReplyDelete