Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 3 February 2012

Another Vampire Story chapter 2 part 2


Another Vampire Story
Chapter 2 part 2

“Berhentilah mengikutiku!” jerit Haru frustasi.

Henry tak gentar, dia masih mengikuti langkah Haru. Mendengar langkah-langkah di belakangnya, Haru menolehkan kepalanya.

“Kau terus mengikutiku, dimana sih tempat dimana kau tidak boleh masuk?”
“Kamar Princess,” jawab Henry.
“Bagus kalau begitu.”

Haru melangkah cepat menuju kamarnya, lalu berbalik lagi menatap Henry.

“Berhenti disana! Jangan ganggu aku lagi!”

Haru menutup pintu di depan wajah Henry. Henry menghela nafas panjang. Shindong menyentuh bahu Henry dan membuat Henry kaget. Di belakang Shindong, Sungmin mengikutinya.

“Henry… maafkan Haru yah, dia memang begitu… agak keras,” pinta Shindong.
“Ah, tidak apa-apa, Prince. Bagaimanapun, keselamatan Princess Haru adalah tanggungjawabku,” ucap Henry.
“Tapi dia terlalu sering menyusahkanmu. Padahal kau adalah Guardian baru, harus menjaga Haru yang begitu.”
“Sungguh, tidak apa, Prince.”

Sungmin melangkah dan mengetuk pintu kamar Haru.

“Haru ya… oppa boleh masuk?” tanya Sungmin.
“Masuk saja, oppa,” jawab Haru.

Sungmin tersenyum pada Shindong dan Henry sebelum masuk ke dalam kamar Haru. Di kamar, Haru sedang menyusun ulang boneka-boneka di lemarinya. Sungmin membantu Haru menyusun bonekanya.

“Haru kenapa marah-marah?”
“Haru Cuma sebal, oppa. haru benci diikuti. Rasanya tidak bebas.”
“Tapi ingatlah status kita ini, Haru. Kita butuh Guardian itu. oppa juga selalu diikuti Anya koq.”
“Tapi Anya noona tidak menyebalkan seperti Henry. Lagipula, siapa sih yang mau mengincar nyawa Haru? Haru kan bukan Ryeowook oppa, Kibum oppa, atau Siwon oppa.”
“Astaga, Haru… sejak kapan kau bisa ngomong seperti itu?”
Haru terdiam. Sepertinya kali ini dia agak keterlaluan.
“Mianhae, oppa,” sesal Haru.
“Begini saja… oppa akan usulkan pada appa, supaya Henry membatasi langkahnya mendekati Haru. Oke?”
“Oppa janji?”
“Janji.”

Haru tersenyum dan memeluk Sungmin. Dalam hatinya, Sungmin malah merasa kasihan pada Henry. Dia sendiri… memilih untuk tidak menyusahkan Anya… melihat para Guardian itu berlatih setiap malam… membuat Sungmin memikirkan kesulitan mereka…

***

“Heechul-ah… bangunlah…” pinta Rinrin sambil menggoyangkan tubuh Heechul.

Heechul membalikkan badannya dan berguling lagi menghadap Rinrin. Rinrin menghela nafas, menggoyang tubuh Heechul lagi.

“Oppa akan terlambat upacara pagi kalau begini terus…”
“Rinrin, aku lelah sekali…” keluh Heechul.
“Oppa je…”

Sebelum Rinrin bisa melanjutkan kata-katanya, Heechul sudah menarik Rinrin sampai ikut berbaring di sampingnya, lalu memeluk tubuh ramping Rinrin.

“YA! OPPA!”

Heechul menatap mata Rinrin dalam dan serius. Mendapat tatapan seperti ini, Rinrin jadi berdebar-debar. Heechul tersenyum lembut, senyum yang jarang sekali dikeluarkannya.

“Rin… hari ini kau saja yang memimpin upacara pagi… ya?”
“Oppa… mana boleh begitu…”
“Jebal, Rin? Aku butuh istirahat… dan siapa bilang kau tidak boleh? Kau seorang Queen… kau juga memiliki hak untuk itu. Apakah ada tertulis di Peraturan Istana kalau kau tidak boleh memimpin upacara pagi?” tanya Heechul.

Rinrin memutar otak… tidak… tidak ada Peraturan Istana yang membatasi ruang gerak Queen dalam hal ini…

“Ehm… tidak ada sih…”
“Kalau begitu, biarkan aku istirahat ya, hari ini, Rin? Jebal…”
“Kalau aku perlu pendapat…”
“Kan ada Yesung, Kangin dan Siwon. Kau bisa mempertimbangkan usul mereka… dan kalau masih bingung, kau tunda saja keputusannya dan diskusikan denganku nanti.”
“Yah… baiklah, oppa…”

Heechul tersenyum lagi dan menarik kepala Rinrin mendekat, mencium bibirnya sekilas.

“Gomawo Rin… lagipula kau kan cerdas, aku percaya kau bisa.”
Rinrin tersipu malu dan akhirnya menyerah, “ya sudah… aku pergi dulu, oppa.”
“Bangunkan aku kalau kau sudah pulang ya.”

Rinrin tersenyum pada Heechul sebelum bergerak keluar kamar. Ketika keluar ke ruang utama, dia bertemu dengan Ryeowook dan Junyoung. Kedua putranya sudah memakai seragam SD mereka, sekarang bersiap mengikuti upacara pagi sebelum berangkat ke sekolah.

“Eomoni… mana aboji?” tanya Ryeowook.
“Aboji sedang lelah. Eomoni akan menggantikan aboji hari ini,” jawab Rinrin.
“Tapi aboji tidak sakit kan?”
“Tidak, Wookie…”
“Eomoni… aku… tidak yakin soal pemilihan Royal Prince ini.”

Rinrin menghentikan langkahnya dan menoleh, memandangi Ryeowook yang menundukkan kepalanya. Junyoung juga tampak terkejut dan ikut memandangi Ryeowook.

“Hyung, kenapa?” tanya Junyoung, meletakkan tangannya di bahu Ryeowook.
“Aku… eomoni… aku… bukanlah Siwon… aku… tidak yakin bisa melakukan yang lebih baik darinya… bagaimana kalau aku gagal, eomoni?”

Junyoung meremas bahu Ryeowook. Rinrin mendekatinya dan meletakkan tangannya di bahu Ryeowook juga.

“Wookie ya… kau tidak berpikiran ingin mundur, kan?” tanya Rinrin.
“Eomoni… kalau aku mundur…”
“Kau akan membuat eomoni dan aboji kecewa.”
“Aku juga, hyung,” tegas Junyoung.
“Wookie… eomoni tidak meminta kau untuk menang. Yang eomoni mau adalah kau berusaha. Itu saja sudah cukup.”
“Tapi aku…” ragu Ryeowook.
“Wookie ya… apakah kau lupa, salah satu syarat untuk memunculkan ilmu DEFENSIVE itu apa?”
“Ehm… kemurnian hati?”
“Itu benar, Wookie. Dan eomoni percaya… kau unggul dalam hal itu, jauh di atas Kibum dan Siwon. Eomoni sangat yakin…”
“Ah… eomoni benar, hyung! Hati hyung sangat tulus, aku juga percaya!” seru Junyoung senang.
“Tetaplah berjuang, Wookie… tentang hasil akhir, eomoni tidak akan mempermasalahkannya… bisa kan, Wookie?”

Ryeowook menatap wajah Rinrin dan Junyoung, keduanya tersenyum menyemangatinya. Ryeowook mengumpulkan keberanian dalam hatinya… dia tidak ingin membuat keluarganya kecewa. Dia, adalah seorang Prince. Dia… harus mencoba…

“Ne, eomoni… Junyoung, Ryeowook akan berusaha!” tegas Ryeowook.
“Itu, baru hyung-ku,” puji Junyoung, memeluk Ryeowook.
“Nah, ayo… kita upacara pagi sekarang, atau kalian akan terlambat ke sekolah nanti,” ajak Rinrin, menggandeng kedua putranya yang tampan.

5 comments:

  1. |Rinrin tersenyum pada Heechul sebelum bergerak keluar kamar. Ketika keluar ke ruang utama, dia bertemu dengan Ryeowook dan Junyoung. Kedua putranya sudah memakai seragam SD mereka, sekarang bersiap mengikuti upacara pagi sebelum berangkat ke sekolah.|

    HAAAAAAH???!!! Jadi ceritanya disini Ryeowook oppa masih SD? MASIH SD?????? *syok*

    ak salah bayangan donk. Kemaren waktu baca ngebayangin mereka yg ky sekarang, sampai di paragraf yg jelasin kalo mereka masih SD ak masih ngebayangin mereka dengan umur sekarang -_________-a

    Trus trus trus si Sungmin oppa jg masih SD? Kalo gt ak baca ch 1 dengan bayangan yg sudah di revisi. Kekeke

    |Sebelum Rinrin bisa melanjutkan kata-katanya, Heechul sudah menarik Rinrin sampai ikut berbaring di sampingnya, lalu memeluk tubuh ramping Rinrin.|

    ak pikir bakal ada Yadongnya. Huahahaha #plak.

    Baiklah eonn, ditunggu kelanjutan ceritanya X3

    ReplyDelete
  2. eonni ini pendek banget deh.. knapa sih klo udah ada chapter gitu pake part juga segala. jadinya kan dkit2 banget, jadi kaga puas tau eon #plakk

    ahaha henry sama haru? pengen mereka jadian deh .. ahaha namanya juga kehidupan ada enak ada enggaknya haru *Sok bijak*
    kasian henry deh.. wkwk :p
    ahh tuh kan bener kan wookie tau tau minder kan. udah siwon ga bakalan menang deh, dia sotoy sih dari awal *ditabok*
    ciee rinrin heechul. lucuuuuuuuuuuuuuu >.<

    ahh jangan lama lama eon lanjutannya yah :p

    ReplyDelete
  3. ada yg mengikuti begitu jelas ga bebas...
    yg tabah ya henry.. *tepuk2 pundak henry*

    heechul... ingatlah, dirimu seorang raja... malas begitu XDD

    “Kan ada Yesung, Kangin dan Siwon. Kau bisa mempertimbangkan usul mereka… dan kalau masih bingung, kau tunda saja keputusannya dan diskusikan denganku nanti.”
    ng..... siwon?? anak SD memberi pendapat ke seorang queen? *dihajar siwon*

    jie...
    awalnya kupikir pas diberi liontin itu, kibum, ryeowook, siwon udah pada dewasa... seenggaknya udah remaja... ternyata masih SD... mereka mengerti bahasanya heechul(?) yg seakan2 udah membuat mereka dewasa di part sebelumnya...

    lanjut jie~
    -teph-

    ReplyDelete
  4. haishh...
    Chappie ini pendek benerrr ><

    Si henry jadi kacian deh xDD
    Tapi kan demi keselamatan haru juga ==a

    Wekz...si Heechul malez gitu LOL
    Eitz wookie malah ngak pede gitu...
    Msh SD yahhh xDD

    Lanjut ^^

    ReplyDelete
  5. Haru bandel kamu nak -__- kasian henry!! semangat!!(?) lol *>_<*
    klo udh knapa2 ajah, baru tau rasa -nyumpahin gini kesan'a- =='
    sungmin aww baik'a hatimu. pengertian. terharu :')

    omooo. heechul ama rinrin sooo sweet *>_<*
    tp permintaan heechul bkin nggak enak zzz

    OMO! SD!! ANAK SD!! XD
    anak sd udh dsuruh ikut pemilihan royal prince yg agak rumit gmana gitu 8D
    aww ryeowook sadar diri(?) gitu. entah knapa imud pas dy nunduk tak berdaya(?) lol *>_<*

    apakah salah satu hal yg membuat ryeowook di atas siwon dan kibum adalah hati murni'a? xD lanjut baca dulu saya~ 8D

    Stella.

    ReplyDelete