Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Thursday, 9 February 2012

My Death Angel chapter 4

My Death Angel
Chapter 4

Minra memandangi pantulan bayangannya di cermin. Tubuhnya terbalut sempurna dalam tank top ungu dilapisi jaket transparan berwarna merah dilengkapi dengan celana jeans pendek yang menampilkan kakinya yang jenjang. Dia nyaris tidak percaya bahwa tadi Kyuhyun menyuruhnya membatalkan semua kegiatannya hari ini. Kyuhyun bilang akan mengajaknya ke suatu tempat. Setelah yakin penampilannya tidak ada masalah, Minra keluar kamar dan melihat Kyuhyun, berkemeja putih, menunggunya di ruang makan. Sedetik, Minra berharap Kyuhyun memuji penampilannya, atau tersenyum, tapi Kyuhyun, seperti biasa, hanya menatapnya dingin. Minra kecewa.

“Ayo, kita pergi,” ajak Kyuhyun.
“Kita mau kemana?” tanya Minra penasaran.

Kyuhyun tidak menjawab dan membawa Minra keluar apartemen, lalu naik bus. Setelah perjalanan selama 30 menit, barulah Minra tau kemana tujuan mereka.

“Taman… ria?” tanya Minra, terbelalak.
“Kau sudah lama ingin kesini, kan? Kau pernah membujuk Hami untuk menemanimu, tapi Hami tidak pernah suka permainan ekstrim,” jelas Kyuhyun.
“Darimana kau tau?”
“Aku kan sering berada di dekatmu saat bertugas.”

Minra memandangi taman ria dengan pandangan bahagia.

“Ayolah, aku temani kau main sepuasnya.”
“Ayo, Kyuhyun! Temani aku naik roller coaster!”

Kyuhyun lega melihat senyum yang terukir di wajah Minra. Tapi sesekali, tetap ada perasaan sedih yang membelit hatinya. Bagaimana kalau dia gagal? Bagaimana kalau dia… tidak bisa melihat Minra lagi untuk selamanya?

“Kyu, kau capek tidak?” tanya Minra.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

“Aku mau beli makan siang di kios hamburger.”

Minra menunjuk kios hamburger yang antriannya panjang.

“Aku saja yang mengantri.”
“Tidak, Kyu, kau duduk disini, jangan kemana-mana dan tunggu aku. Kan tadi kau sudah mentraktir tiket, biarkan aku mentraktirmu makan siang, oke?”

Kyuhyun menganggukkan kepalanya. Dia duduk dengan tenang di kursi panjang pilihannya, memandangi keadaan di sekitarnya. Dia tidak pernah merasa setegang ini dalam hidupnya selama menjadi Death Angel, dan sekalipun dia mungkin pernah tegang dulu saat menjadi manusia, tentu dia sudah melupakannya. Dia ingin melihat Minra, dia ingin bersama Minra, perasaan ini jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Seperti peringatan Hami kemarin, satu langkah saja salah… lamunan Kyuhyun terpecah oleh burung gagak yang lewat di depannya. Pandangan Kyuhyun mengikuti arah terbangnya burung gagak itu. Kyuhyun tau, dia juga tidak bisa menghindarinya. Dia harus menang, walau kemungkinannya kurang dari 10%. Demi Minra… Kyuhyun merubah wujudnya kembali menjadi Death Angel, lalu terbang mengikuti arah terbangnya burung gagak itu… yang terbang menuju sebuah lapangan luas. Disana telah menunggu Mugung Hwa. Sosok mungilnya dengan balutan gaun hitam khas Death Angel, memegang senjatanya, menunggu Kyuhyun seolah ingin menjadi penjemput roh Kyuhyun. Kyuhyun menjaga jarak, mendarat cukup jauh dari jangkauan Mugung.

“Inikah jalan yang kau pilih, Kyuhyun?” tanya Mugung.
“Maafkan aku, sunbae,” jawab Kyuhyun.
“Aku kecewa. Kau adalah bimbingan terbaikku selain Heechul, tapi inikah akhir yang kau inginkan?”
“Ya dan tidak. Aku tidak ingin berakhir di tanganmu, sunbae.”

Ada kilatan terluka di mata Mugung, dan hati Kyuhyun sedikit terenyuh ketika melihatnya. Mugung menghunuskan tombaknya.

“Kau lupa kalau aku bilang tidak akan memaafkanmu sekali lagi?” tanya Mugung.
“Maafkan aku, sunbae. Sungguh… aku terpaksa melakukan ini.”
“Karena kau tidak menyesali pilihanmu… aku juga tidak akan ragu lagi, Kyuhyun,” ujar Mugung, “tunjukkan kemampuanmu yang sesungguhnya!”

Mugung melesat bagaikan burung elang yang akan memangsa korbannya yang sudah sekarat. Kyuhyun berusaha melakukan yang terbaik untuk melawan Mugung, tapi akhirnya yang bisa ia lakukan hanyalah menahan serangan Mugung, menghindar, menahan lagi, seakan kemampuannya memang masih jauh di bawah Mugung… dia tidak diberi celah sedikitpun untuk menyerang Mugung… Mugung tampaknya memang ingin membunuhnya… perih di dada Kyuhyun semakin menjadi ketika kelelahan menyelimutinya untuk melindungi dirinya dari kemusnahan… Mugung menghunuskan tombaknya tepat di leher Kyuhyun, menyentuh kulit putihnya, Kyuhyun mundur hingga terdesak ke batang pohon. Dia menyesal… menyesal karena tidak bisa mengalahkan Mugung… dia akan mati kali ini…

“Ucapkan selamat tinggal,” perintah Mugung dingin.

Kyuhyun memejamkan matanya, namun seketika, tekanan di lehernya berkurang. Dia memberanikan membuka matanya, lalu dia melihat Mugung menjauh.

“Sunbae…” panggil Kyuhyun.
“Aku tidak akan membunuhmu sekarang. Kau akan terbunuh… besok,” yakin Mugung.

Kyuhyun membulatkan matanya.

“Jiwamu akan hancur melihat orang yang… ada di hatimu akan mati besok,” lanjut Mugung, “aku melihat namanya di buku kematian. Hwang Minra akan mati besok. Kau tidak akan tahan dengan semua itu, dan kau juga akan mati.”

Lalu Mugung langsung menghilang dijilat pusaran api. Kyuhyun terengah, dan langsung kembali ke wujud manusianya. Bayangan kematian berkelebat di benak Kyuhyun. Kalau Mugung melepaskannya begitu saja… dia pastinya cukup yakin kalau Kyuhyun akan mati secara mental jika melihat Minra mati… itulah yang akan terjadi jika Kyuhyun gagal besok…

“Kyu?” panggil Minra.

Kyuhyun mengatur nafasnya untuk kembali normal, lalu memandangi Minra. Minra membawa bungkusan besar dan kelihatan kebingungan.

“Ngapain kau disini?” tanya Minra.
“Aku hanya… bosan menunggumu, jadi aku jalan-jalan sebentar,” jawab Kyuhyun.
“Ayo, kita makan.”

Kyuhyun memandangi wajah Minra. Dia tidak menyadarinya, perasaan yang namanya cinta itu perlahan telah tumbuh dan menguasai dirinya… dia ingin melindungi Minra, dia ingin bersama Minra… kenapa mereka harus saling jatuh cinta? Kedua makhluk yang berbeda ini…

“Ada yang salah dengan wajahku?”
“Tidak.”
“Kyu, kau tidak bisa tersenyum ya?”
“Aku tidak tau bagaimana caranya tersenyum.”

Minra tertawa lepas. Kyuhyun ingin mengetahui bagaimana rasanya tersenyum, tertawa… tapi dia tidak bisa melakukan itu sekarang. Dia terlalu khawatir akan hari esok.

***

“Aku pergi kerja dulu,” pamit Minra pada Kyuhyun.

Kyuhyun hanya mengangguk singkat pada Minra. Begitu sudah keluar dari apartemen, Minra menggerutu. Rasanya sifat ramah Kyuhyun berubah 180 derajat sejak pulang dari taman ria hingga hari ini. Dia jadi berpikir apa salahnya sehingga mood Kyuhyun berubah drastic seperti itu. Minra masih menggerutu, menghentakkan kakinya, dan sibuk berpikir, setengah termenung, berjalan ke Handel & Gretel di petang hari.

“Atau lebih baik aku pikirkan suatu cara agar dia bisa tersenyum? Pasti dia tampan sekali kalau tersenyum.”

Minra menghentikan langkahnya.

“Baiklah… aku menyerah. Sepertinya aku mencintai makhluk itu. Bodoh sekali aku ini, tapi aku memang mencintainya. Hami akan menertawaiku sampai mati kalau dia tau tentang ini.”

Setelah menghela nafas sekali, Minra melanjutkan langkahnya. Tapi dia tidak memperhatikan jalanan dengan baik saat menyeberang, lampu sudah berubah merah untuk penyeberang jalan ketika Minra melangkah… mobil-mobil yang melesat mengagetkan Minra, tapi tidak sempat baginya untuk menghindar…

Dan ada yang mendorongnya. Minra tidak bisa melihat sosoknya dengan jelas, tapi ada yang mendorongnya dan membuatnya terhempas ke trotoar. Minra merasakan sakit yang teramat sangat pada belakang kepalanya, tapi tidak terasa luka yang lebih menyakitkan dari itu. minra mengecek tangannya yang diusapkan ke belakang kepalanya, tidak ada darah. Minra bangkit perlahan dan ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi… dan dunia Minra seakan berhenti berputar ketika dia melihat sosok bersimbah darah yang menelungkup di tempat dia tadinya berdiri. Sosok berpakaian putih… yang dikenal Minra.

“ANDWAE!!! KYUHYUN!!!” jerit Minra.

Minra mendorong minggir orang-orang yang berusaha mendekati Kyuhyun. Pandangannya nanar, dia menyeret tubuh Kyuhyun untuk berbaring di pangkuannya. Itu memang Kyuhyun… wajahnya yang tampan, putih dan kulitnya yang dingin… Minra menyentuh wajah Kyuhyun dengan tangannya… tetesan darah keluar dari sudut bibir Kyuhyun…

“Kyuhyun!!! Apa yang kau lakukan?”
“Aku tidak bisa membiarkanmu mati, Minra…” jawab Kyuhyun.
“Jadi maksudmu, kau lebih mau melihatku hidup tanpamu?”
“Tapi kita tidak bisa bersatu, Minra, aku adalah makhluk kegelapan… dan kau… manusia…”
“Tapi melihatmu setiap hari, itu cukup untukku! Lalu bagaimana aku bisa menjalani hidupku selanjutnya?”
“Tetaplah hidup… Minra… kumohon… aku… melihat namamu pada buku kematian… jadi aku… mengubah takdirmu…”
“KAU BODOH, KYUHYUN!!!”
“Tidak, aku tidak bodoh…”
“Oppa… kau ingin mendengarku memanggilmu oppa, kan? Aku akan memanggilmu oppa mulai sekarang! Tolong jangan tinggalkan aku!”
“Aku… tidak bisa… maafkan aku, Minra… aku… mencintaimu…” desah Kyuhyun.
“Tidak, oppa, jangan!!!”

Kyuhyun tersenyum, senyum pertama dan terakhir yang dilihat Minra. Minra berteriak, menangis, tapi dia tidak akan merasakan hal yang sama lagi seperti dulu… tidak bisa merasa bahagia lagi melihat Kyuhyun menunggunya, Kyuhyun yang dingin padanya, Kyuhyun yang memberikan kejutan padanya, Kyuhyun yang mengisi hari-harinya… bahkan senyum dan ucapan cinta itu… hanya dia dengar sekali sepanjang hidupnya.

***
“Sunbae, seharusnya tidak ada yang salah dari langkahnya, kan?”
“Dia melakukannya dengan baik sekali, Hami. Kalau dia terlambat berubah sedetik saja, ada kemungkinan Minra-lah yang tertabrak.”
“Aku ketakutan saat melihatnya terbang dan berubah tepat waktu saat mendorong Minra. Dia benar-benar menuruti setiap petunjukku.”
“Pertengahan tahun ini kau akan naik menjadi Life Angel tingkat 6, Hami,” ujar sang sunbae.
“Kamsahamnida, sunbae. Lalu, Kyuhyun…”
“Jemputlah dia, antarkan dia ke tempat yang seharusnya,” perintah sang sunbae.

***

2 comments:

  1. Komen pertama a/ Mugung Hwa TEGAAAAAAAAAAAAA!!
    Mati secara mental itu emang lebih parah sih -,-

    | “Kyu, kau tidak bisa tersenyum ya?”
    “Aku tidak tau bagaimana caranya tersenyum.” |

    Kalo Kyu yg asli pasti jawab, "ak cuma tau caranya terenyum licik" #plak
    haha

    | “Jemputlah dia, antarkan dia ke tempat yang seharusnya,” perintah sang sunbae. |

    Loh? Kyu mw dbawa kmn? di kubur kah? #plak

    huehehe. ini masih ada lanjutannya kan Eonn?

    ReplyDelete
  2. Kyu itu selalu dingin yah ==a
    Tapi aku suka xDDDD

    haishhh...tnyata mugung di sini tugasnya mesti membasmi...
    Eh, msh untung diksh idup tnyata (?) XDDDD

    Kyaaaa...ternyataaaaaaa
    omona itu miris bener yg tabrakan ntu ><

    Eh, aku pnasaran ma sunbaenya Hami siapa :O

    ReplyDelete