The X Life Story 2
Chapter 7
Julie, May dan Yenny menunggui kepulangan Super Junior di dorm lantai 11 mereka. Akhirnya setelah 25 hari meninggalkan Seoul, mereka akan pulang untuk pertama kalinya, meski hanya dijadwalkan 4 hari, dan hari kelima mereka harus ke Shanghai. Ketiganya diliputi rasa rindu pada pasangan mereka masing-masing. Pintu menjeblak terbuka menyadarkan ketiga yeoja ini dari lamunan mereka, dan sosok yang pertama mereka lihat adalah Sungmin yang membuka pintu.
“Wah, kalian sudah disini, May, Julie, Yenny,” sapa Sungmin sambil tersenyum manis.
Berikutnya, anggota Suju lainnya masuk dan memenuhi apartemen, dan akhirnya setelah sekian lama, ketiga yeoja ini bisa berkenalan secara langsung dengan Hangeng yang tampan. Tapi Julie tidak melihat sosok Donghae. Ketidakhadirannya di ruangan ini terasa kentara. Eunhyuk yang menangkap kebingungan di wajah Julie, mendekatinya.
“Julie, aku menyampaikan pesan dari Hae. Dia tidak ikut kita pulang. Dia tadi langsung mengambil penerbangan ke Beijing, untuk membicarakan proses syuting film barunya,” lapor Eunhyuk.
“Ta… tapi… dia tidak memberitauku,” keluh Julie.
“Iya, itu juga dadakan, kira-kira satu jam sebelum pesawat berangkat, dan penerbangan dia dengan kami dibatalkan. Kata Hae, dia akan menghubungimu segera sesudah pembicaraan tentang syuting itu selesai.”
Julie menundukkan kepalanya. Rasa kecewa kini menggantikan perasaan rindu yang tadinya memenuhi hatinya. Eunhyuk mengulurkan tangannya dan memegang kedua pundak Julie.
“Aku membawa beberapa barang yang dibeli Hae untuk Dongmi. Tunggu sebentar, aku akan bongkar koperku dulu.”
Julie hanya mengangguk lemah. Sementara itu, Yesung sudah menarik May masuk ke kamarnya. Tentu saja dengan tangkas Yesung langsung mengunci pintu kamar itu dan mereka mendapatkan privasi yang cukup. Yesung memandangi May dari atas sampai bawah, sementara May hanya tersenyum.
“Welcome back,” ucap May.
Yesung menggendong May, memeluknya, lalu mereka memulai ciuman panjang mereka. Keduanya saling merindukan, itu sudah pasti. Setelah keduanya terengah, barulah mereka menghentikannya.
“May, aku harus ke gedung SM dulu… aku akan pulang sebelum jam 9 malam, oke?” ujar Yesung.
“Tidak capekkah, oppa?”
“Gwaenchana. Ada sesuatu yang perlu diselesaikan, kami semua mau pergi. Oh ya, kecuali Siwon. Dia perlu ke lokasi pembuatan CF baru.”
“Baiklah oppa, aku akan menunggumu.”
Keduanya keluar dari kamar dan melihat Julie sedang mengobrol serius dengan Sungmin dan Zhoumi.
“Jadi sekarang Ivana ke Bangka?” tanya Sungmin.
“Kalau ada orang yang berhak melaporkan kehilangan Amelz, keluarganyalah yang berhak, oppa,” jawab Julie.
Yesung dan May bergabung dengan mereka.
“Kurasa itu ide yang baik. Ivana sangat tangkas,” puji Zhoumi.
“Kalau ada seseorang yang menyakiti Amelz, akan kupastikan dia jadi daging panggang,” ancam May.
“Omona yeobo… sejak kapan kau jadi begini ganas?” goda Yesung.
“Mana Rini?” tanya Sungmin, merasa ada yang kurang.
“Kakinya terkilir, jadi dia mengurangi aktivitas berjalan,” jawab Julie.
“Nanti kita kunjungi dia yuk,” usul Zhoumi.
“Boleh, besok saja kalau begitu,” setuju Sungmin.
“Ah, ayo kita ke gedung SM dan selesaikan urusan kita hari ini supaya kita juga bisa cepat pulang dan istirahat,” ajak Leeteuk, wajahnya lelah tapi dia memaksakan senyum disana.
“Ayo ayo,” setuju Heechul meskipun malas-malasan.
“Yen, kau mau ikut aku ke lokasi pembuatan CF tidak? Tidak akan lama koq, tapi kau hari ini juga santai kan?” tawar Siwon.
“Baiklah oppa,” jawab Yenny, langsung setuju.
“Yeobo, tunggu aku pulang ya,” pinta Yesung sambil mengecup sejenak bibir May sebelum beranjak mengikuti langkah Heechul.
“Aish, aku iri padamu, Yesung,” goda Hangeng, Hangeul-nya tetap lancar tanpa masalah.
May tersenyum, lalu berpaling pada Julie.
“Jul, aku ingin ke apartemenmu. Ada yang ingin kubicarakan,” ujar May terdengar mendesak.
“Oh, oke saja,” setuju Julie.
“Bagaimana kalau aku antar kalian dulu? Lagian aku tidak begitu diperlukan begitu cepat ke gedung SM,” tawar Kyuhyun.
“Boleh juga Kyu, kau menghemat ongkos kami. Yuk,” ajak May.
Akhirnya, May sampai juga di apartemen Julie setelah diantar Kyuhyun. Dongmi hari ini dititipkan ke keluarga Donghae, mereka ingin bermain dengan Dongmi, dan Julie boleh menjemputnya lagi besok. May duduk dengan resah di sofa Julie sementara Julie menyiapkan kopi susu pesanan May.
“Kenapa, May? Kelihatannya kau ada masalah?” tanya Julie setelah duduk di samping May.
“Jul… aku terlibat masalah besar,” jawab May, suaranya bergetar.
Julie tidak bisa berhenti mengelus dadanya mendengar cerita May. Tentang bagaimana May bertemu dengan Jungchul… mulai bersahabat dengannya… hingga jatuh cinta dan… bercinta.
“KAU, SELAMA LIMA HARI INI, SUDAH DUA KALI BERCINTA DENGANNYA?”
“Iya, Jul…”
“May, omona!!! Apa yang kau pikirkan, apa yang kau lakukan?”
“Tapi Jul, aku mencintai Jungchul, dan dia juga mencintaiku, jadi kami hanya melakukannya sesuai naluri kami…”
“Kemana kau yang biasanya dewasa? May, kau sudah gila? Kau sudah menikah! Dan Yesung oppa… mau kau kemanakan dia?”
“Jul, aku berpikir untuk… jujur pada Yesung oppa.”
“Omona… May, bukan begitu caranya! Hubungan Suju dan ZE:A sangat dekat, semua orang tau itu, dan sekarang kau berselingkuh dengan orang yang pasti dikenal oleh Yesung oppa,” ucap Julie, “dan kau tau sendiri seberapa pencemburunya Yesung oppa! Kau hanya membuka kuburmu sendiri dengan mengakui semuanya!”
“Tapi Julie, aku juga berdosa kalau menyembunyikan ini kan?”
“Kau berpikir menyembunyikannya, May? Kau bukannya ingin menghentikannya?”
“Aku tidak yakin aku bisa, Jul…”
Melihat air mata di pelupuk mata May, Julie tidak tega untuk meneriaki May lagi. Dia menghela nafas panjang.
“May, apa kau masih mencintai Yesung oppa?”
May menganggukkan kepalanya.
“Dan kau mencintai Jungchul juga pada saat yang bersamaan?”
May kembali menganggukkan kepalanya, kali ini disertai isakan kecil. Julie makin simpati.
“Apapun keputusanmu, aku akan mendukungmu, May. Meskipun… aku tidak yakin kau bisa memilih dua jalan sekaligus kecuali… keajaiban datang,” ujar Julie, “tapi kusarankan jangan katakan pada Yesung oppa sekarang, pilih waktu yang tepat.”
May meneguk kopi susunya.
“Andaikan Amelz disini… aku bisa minta nasehatnya.”
“Ya… aku juga merindukannya, May.”
“Dan bagaimana kau sendiri, kau pasti merindukan Donghae oppa kan?”
“Apalagi yang bisa kulakukan? Kitalah yang memilih untuk menghabiskan hidup kita bersama orang-orang sibuk seperti mereka kan? Kita hanya bisa menunggu…”
Sesungguhnya itulah alasan May bisa berpaling dari Yesung. Meskipun Jungchul juga artis, tapi kegiatannya di ZE:A tidak sepadat Suju. Dia selalu bisa meminta Jungchul menemaninya kalau dia mau, tak seperti Yesung…
***
“Yeobo, ada yang kau pikirkan?” tanya Yesung dengan suara seraknya yang seksi.
Pertanyaan Yesung menyadarkan May. Saat ini May berbaring di atas tubuh Yesung, kepalanya diletakkan di dada bidang suaminya itu. Dia agak bangkit untuk bertukar pandang dengan Yesung, lalu tersenyum padanya.
“Ehm, ani, oppa…”
“Apa kau lelah? Kelihatannya kau tidak terlalu bersemangat hari ini…”
May menggelengkan kepalanya lagi sambil menjaga senyumnya. Yang perlu dia lakukan sekarang adalah focus sepenuhnya pada Yesung dan tidak boleh lagi memikirkan apapun.
“Apa kau tidak merindukanku?”
Yesung terdengar manja lagi. Dia memanyunkan bibirnya dan mulai bertingkah aegyo. May tertawa kali ini, tidak percaya suaminya sudah berusia 31 tahun sekarang. May maju dan mengecup bibir Yesung. Kesempatan ini diambil Yesung untuk menekan tengkuk May dan tidak membiarkan ciumannya lepas. May melayani Yesung, lalu ketika Yesung mulai lengah, May melepaskan dirinya. Dengan secepat kilat, May berlari ke kamar mandi yang ada di kamar mereka.
“Hei May, kau mau kemana?” tanya Yesung bingung.
“Oppa… ayo kita mandi bersama.”
Ajakan itu membuat gairah Yesung naik lagi sampai ke ubun-ubun. Inilah yang membuatnya jatuh cinta setengah mati pada May. May selalu bisa membuatnya penasaran, bahkan sampai ke urusan ranjang. Yesung meninggalkan ranjang, naked, dan menyusul May ke kamar mandi. Dia menemukan May yang berendam di dalam bath tub, hanya bagian kepala May yang terlihat di bath tub penuh sabun itu.
“Sejak kapan kau menyiapkannya?”
“Surprise untuk oppa. Aku ingin kita mencoba sesuatu yang lain lagi.”
Yesung menyusul May untuk berendam dalam bath tub yang rupanya pas untuk mereka berdua. Yesung bersandar, sementara May mendekat padanya.
“Aku akan memandikan oppa.”
May menyodorkan spons mandi di depan wajah Yesung sambil tersenyum. Yesung tertawa.
“Kalau tidak bersih, aku tidak akan menggajimu,” ancam Yesung.
“Aku tidak berani tuan, aku akan melakukannya dengan baik.”
May membasahi rambut Yesung, berikutnya mulai memberi shampoo dan meratakannya di rambut Yesung. Selagi melakukan itu, Yesung berhadapan dengan payudara May yang menggelantung seksi. Yesung menekan punggung May dan melahap payudara kiri May.
“Tuan… jangan nakal dong…”
“Salahmu sendiri memancingku…”
Setelah beberapa menit, May mendorong Yesung agar berhenti menyusu padanya, lalu wajahnya disejajarkan dengan wajah Yesung.
“Aku tidak akan menggunakan sabun untuk membersihkan wajah tuan. Aku punya yang lain yang lebih ampuh.”
Yesung mengangguk dan memasang wajah sok cool. May maju dan mengecup seluruh wajah Yesung: dahinya, kelopak matanya, tulang pipinya, hidungnya, pipinya, tulang rahangnya, dagunya, dan berhenti di bibir Yesung. Yesung tidak bergerak, bahkan tidak menggerakkan bibirnya, dia merasakan bibir May yang bergerak seksi di bibirnya. Gadis ini memang membuatnya gila. May juga mengecup daun telinga Yesung, turun ke belakang telinganya, hingga ke leher dan bahunya. Tidak lupa, May meninggalkan berbagai jejak di leher dan bahu Yesung itu. Berikutnya May meraih spons dan mulai mengusap tubuh Yesung yang berada di bawah air. Dadanya, tangannya, perutnya… lalu May sengaja melewatkan bagian terlarang tubuh Yesung, mulai menggosok lagi dari ujung kaki Yesung, naik ke betis dan paha Yesung. Karena bath tub penuh dengan busa, May tidak melihat ketika menggosok tubuh Yesung, dia hanya mengandalkan perasaannya dan dengan meraba-raba. Jadi selama itu, Yesung dan May bertukar pandang dan senyuman dalam diam.
“Yah, sudah selesai sekarang, tuan,” ujar May senang.
“Kau melewatkan bagian terpenting dari tubuhku, Agassi.”
“Huh? Kupikir itu wajah? Bukannya tadi sudah kubersihkan?”
“Bagian yang di bawah perutku.”
“Oh… baiklah. Aku memang lupa, maafkan aku, tuan.”
Yesung tau May sengaja mempermainkannya. May mengambil spons dan mulai mengusap junior Yesung yang sudah bangkit dari tadi. Sentuhan spons yang lembut memberi sensasi baru bagi Yesung, membuatnya merinding. May menyingkirkan busa-busa agar bisa melihat junior Yesung yang digosoknya. Spons itu naik-turun di junior Yesung hingga twinsball-nya, hingga nafas Yesung tidak teratur lagi.
“Sudah bersih. Sekarang aku tinggal melakukan beberapa sentuhan terakhir.”
Yesung menahan gairahnya untuk menyerang May saat itu juga karena May masih menikmati permainannya. Dia mulai membilas rambut Yesung dengan air bersih, sambil tubuhnya setengah duduk di atas tubuh Yesung. Dia menggesekkan vaginanya di junior Yesung yang membuat Yesung mulai mendesah. Setelah memastikan rambut Yesung bersih, May tiba-tiba langsung duduk sehingga junior Yesung masuk mulus ke vagina May yang terbuka lebar. Air memberikan akses luar biasa dan memudahkan tubuh mereka bersatu.
“Err… aaaaaah… May…” desah Yesung ketika May mulai bergerak naik turun.
May meletakkan tangannya di bahu Yesung sambil tubuhnya terus naik-turun, membuat junior Yesung keluar-masuk vagina May dengan cepat.
“Oppa… suka?”
“Sa… sangat, May… aaaaah… jinjja…”
Yesung menyambar payudara May dan meremasnya… erangan mereka menggema di kamar mandi itu… junior Yesung mulai berkedut… May sudah melumuri juniornya dengan cairan vaginanya yang hangat berkali-kali… Yesung menekan bahu May, membuat juniornya menusuk vagina May dalam-dalam ketika menyemprotkan spermanya.
“Jongwoon oppaaaaa… hmm…”
“May… yeobo… eeeng…”
May memeluk tubuh Yesung erat-erat. Yesung mengelus punggung mulus May.
“May…” panggil Yesung.
“Ya, oppa?”
“Apa kau mencintaiku?”
“Tentu saja, oppa.”
Dipeluknya erat-erat tubuh May, seakan tidak ingin melepasnya…
***
Yah, kirain bakal ktemu Donghae
ReplyDeleteDonghaenya malah langsung ke Beijing...
Uhuhuhuhu, binimu menanti di sini, Donghae yaa
Tnyata May udh 2x ma Jungchul???
OMONA! AKtip skali si may xDDD
Ngak heran julie treak2, klo gue sih pasti beneran treak2 xDDDD
Uwowww...itu yg di kamar mandi...
Hot bokkk, manteppnyaaa
Si Yeppa diberi knikmatan mulu (?) lmao
Ditunggu lanjutannya :D
Haaaaai haaaaaaaaaaaai *lambai2 ga penting*
ReplyDeleteNah loh hayoo May eonni galau X3
Iya jul. Emang may eonni sudah gila *ngangguk2 ok tau* #plak
Kalo NC-an punya May eonni pasti hot. aku tidak bia berkata apa2 lagi.
Next chapter :D
mereka balik! XD
ReplyDeletetapi gak ada donge? :O
kirain kyu yg deketin jule .-.
taunya unyuk! XDDDD
jadi bapak yg baik yah~
pergi jauh, masih ingat beliin anak mainan :'')))
Yesung menggendong May, memeluknya, lalu mereka memulai ciuman panjang mereka. Keduanya saling merindukan, itu sudah pasti. Setelah keduanya terengah, barulah mereka menghentikannya.
alamak, selalu kebutuhan oksigen yg jadi halangan buat lanjut yah. kkkkkkkk~
“Jadi sekarang Ivana ke Bangka?” tanya Sungmin.
Bangka? Bangka mana? /krik
berasa kepanggil kalo udah nyebut Bangka >A<
SELAMA 5 HARI UDAH 2 KALI BERCINTA?
TAPI KENAPA YG DI POST CUMAN 1 EPISODE? /gulingguling
eaaaa may galau :3
itu kira2 bakalan dikasih tau gak yah~ hn, penasaran sama reaksi yeppa =^=
adegan di kamar mandi itu... hot! orz.
lanjut dear =]
wow aku terdampar jauh di bangka...><
ReplyDeleteJuliiiii...enpiii km ngobrol sm sungmin n jomiii...;A;
lanjuut nayy..><
*komen singkat padat dan gak jelas...XDDD
kembali mencicil untuk melunasi hutang..
ReplyDeletekarena sudah baca part2 belasan, apa disini yesung udah tau tentang jungchul? tuan mata-mata sudah mengikuti may kah?
hebat, emosi yeppa tak langsung meledak..
lewat pertanyaan “Apa kau tidak merindukanku?” feel-ku blg yeppa udah tau sbnrnya *sok tau* *ditimpuk*
aih.. yg di kamar mandi itu... hot!!!! XDD
yg paling nikmat itu disisakan untuk yg terakhir dan klimaks yeppa~ *hush*
tanya lg.. anak yeppa jadi yg di kamar mandi ini atau yg sblmnya? aku agak ga ngerti dgn pembabakkan waktu di kalender kecil itu *dihajar* *abaikan*
-teph-