Love’s Arrived
Chapter 12 part 1
Dengan menyesal, David mengaku gagal menemukan IP penjahat yang mengacaukan situs Gisela. Tapi David sudah menambahkan pengaman baru pada situs-nya, sehingga David menjamin dia memantau semua orang yang login sebagai member, ataupun dengan cara belakang, untuk mengacaukan situs Gisela sekali lagi. Gisela memohon David tidak memberitahukan hal ini pada Mrs. Yan atau yang lainnya, tapi rupanya ada beberapa netter yang sempat mengakses situs sebelum David tahu situs Gisela diserang. Semua orang menjadi tahu mengenai hal ini. Tapi karena David sigap, segala foto fitnah Gisela tidak berhasil diambil. Para netter yang akses ke situs Gisela-pun mengutuk si penjahat dan berharap Gisela tetap tabah dan bersemangat. Gisela sangat menghargai ucapan mereka.
Syuting Memories of The Heart berjalan lancar. Alex dan Gisela berakting sangat baik, tapi di kenyataan, mereka tidak pernah saling bicara lagi. Gisela tak ingin lagi dekat-dekat Alex, merasa nyawanya terancam kalau dekat dengannya lagi. Gisela duduk beristirahat sambil minum dan Alex duduk tak jauh darinya.
“Mana Jade Princess?”
Gisela menoleh pada Alex, yakin Alex barusan bertanya padanya.
“Apa?” Gisela bertanya balik, nadanya dingin.
“Aku tanya, dimana Jade Princess. Kau udah lama nggak memakainya.”
“Memang aku nggak pakai lagi. Jade Princess sangat menyolok. Lagipula aku nggak begitu mengerti apa maksudnya.”
Alex meletakkan botol minumnya dengan kekuatan berlebihan. Nathan yang tadinya berdiri jauh dari mereka, menyadari ketegangan ini. Viona yang hari ini ikut menonton proses syutingpun menjadi tegang.
“Apa maksudmu kau nggak mengerti? bukankah udah jelas kukatakan? Aku ingin jadi jade di hatimu!”
“Bohong! Jade apaan! Ge ge nggak pernah seperti itu! KAU nggak memberiku kehangatan, keamanan, harapan… nggak sama sekali! Semua itu bohong!” seru Gisela, membuat Nathan dan Viona shock.
“Harus bagaimana supaya kau mengerti, Mei-Mei? Aku… aku…”
“Kau kenapa memangnya?”
“Aku nggak suka kau dekat dengan Xiao Wei dan Ming-Ming.”
“Memangnya apa hakmu? Kalau aku suka dengan mereka berdua, memangnya kenapa?”
Sepertinya Alex kalah dan kehabisan kata-kata. Dia langsung pergi. Nathan dan Viona mendekati Gisela.
“Mei-Mei…” panggil Viona.
“Diam! Tinggalkan aku!”
“Mei-Mei, jangan begitu…” bujuk Nathan.
“Kalian diam! Semuanya diam! Memangnya kenapa kalau aku suka dengan cowok! Memangnya kenapa kalau mereka itu Xiao Wei atau Ming-Ming ge!” teriak Gisela, beberapa kru menoleh, “dia sendiri jahat padaku! Dia sendiri cuekin aku! Sekarang yang dia pikirkan Cuma kenapa aku nggak pakai Jade Princess! Apa dia pernah peduli padaku, seperti Xiao Wei dan Ming-Ming ge peduli padaku? Aku benci Xiang Chen!!!”
Dan Gisela juga pergi, langsung tancap gas dengan mobilnya.
“Mei-Mei, tunggu!” teriak Viona, berlari mengejarnya.
*******
Keadaan rumah kosong, seperti yang diharapkan Gisela. Dengan berderai air mata, dia masuk ke kamarnya. Sebenarnya apa yang kau pikirkan, Xiang Chen? Bagaimana perasaanmu? Kau nggak pernah mengatakannya dengan jelas… bagaimana aku bisa tahu? Mengapa Cuma Xiao Wei dan Ming-Ming ge yang hadir dalam hidupku? Aku jadi nggak yakin apa aku masih harus mencintaimu… padahal perasaanku ini udah lama… apakah aku harus… bertahan?
“Mei-Mei! Buka pintunya!”
Sebelum Gisela bangkit dari ranjangnya, pintu kamarnya sudah terbuka. Gracia muncul terburu-buru.
“Mei-Mei, Xiang Chen mencintaimu!” seru Gracia, membuat Gisela merasa detak jantungnya berhenti sesaat.
“Apa maksud… jie jie?” tanya Gisela.
“Kumohon, ingat-ingat lagi semuanya. Dari awal, Mei-Mei.”
Dan Gisela merasa otaknya memutar kembali suatu slide film yang panjang. Dia udah tahu aku Snowy Flower, dia udah tahu aku fansnya, tapi dia tetap dekat denganku… dia menolongku waktu aku tenggelam di kolam renang… dia mengajariku bawa mobil… dia membelikanku QQ… dia menolongku waktu aku kedinginan di halte… dia menemaniku semalaman di pantai… dan Jade Princess! Harusnya aku tahu… itu adalah jawaban segalanya! Dan ciuman itu… meskipun Cuma sesaat… dia udah mengatakannya! Air mata semakin membanjiri wajah Gisela.
“Kau udah paham itu, Mei-Mei? Dengar, dia pernah bilang pada jie jie, dia sangat mencintaimu, tapi dia ragu…” jelas Gracia, “dia takut untuk mengatakannya padamu, karena takut kau nggak punya perasaan yang sama dengannya. Kau mencintainya, kan? Coba lihat ini.”
Gracia menunjukkan rekaman di handycam-nya, pada malam mereka berpiknik. Gisela menangis saat melihat Alex mencium dan memeluknya. Xiang Chen ge… kau sungguh2…? Gisela beranjak dari ranjangnya.
“Pantai Barat, arah luar kota!”
Dan Gisela berlari… apa pentingnya kata cinta? Kalau dia udah mengungkapkan dari semua yang dia lakukan? Akulah yang egois… Xiang Chen ge, maafkan aku!!! Masa bodoh dengan para fans! Aku rela berhenti jadi artis, asal aku bisa terus bersamanya!
*******
Alex melempar batu ke pantai dengan kesal. Mengapa kau nggak pernah mengerti isi hatiku, Mei-Mei? Perasaan waktu aku memelukmu… waktu aku menciummu… aku nggak bisa melupakanmu! Aku cemburu… karena aku mencintaimu!
“Apa kata cinta begitu penting?”
Alex berteriak dengan kesal ke arah pantai. Dan kalau menurutnya, semua itu penting… mengapa aku nggak sanggup mengatakannya? Mengapa kata cinta sulit diungkapkan? Aku… aku bodoh! Mei-Mei, tunggu aku!
“Xiang Chen ge!!!” Gisela keluar dari mobilnya yang sudah diparkir.
Alex menoleh terkejut. Gadis yang dicintainya berlarian ke arahnya. Wajahnya penuh air mata, tapi dia tetap merasa kecantikannya tak tertandingi, rasa lega mengalir hangat di sekujur tubuh Alex. Gisela berhenti di hadapannya, terengah-engah.
“Mei-Mei… dui bu qi…” Alex mengangkat wajah Gisela dengan lembut.
Gisela tak mampu berkata-kata, matanya memerah, dia masih menangis. Alex memeluknya.
“Akulah yang bersalah… aku berdosa udah buat kau menangis, Mei-Mei. Apalah pentingnya Jade Princess? Apalah artinya semua yang kulakukan… kalau aku nggak mengucapkan segala isi hatiku padamu?” tanya Alex, mendekap Gisela yang masih gemetar, “aku mencintaimu… udah sejak lama. Summer Boyz mencintai Snowy Flower, bahkan sebelum Summer Boyz tahu Snowy Flower adalah Gisela Mai. Kau mewarnai hari-hariku… aku nggak pernah peduli dengan cewek lagi, semenjak Julia meninggalkanku… kau membuatku sadar… hidupku nggak berarti tanpamu… yang kurindukan adalah berada di dekatmu, meski aku nggak bisa selalu melakukannya… aku egois… bodoh… aku cemburu, karena aku mencintaimu… aku… mencintaimu…”
Dan Gisela balas memeluk Alex dengan erat.
“Katakan… sekali lagi…” pinta Gisela, suaranya terdengar kecil sekali.
“Aku mencintaimu…”
Dan Gisela-pun tersenyum. Impiannya menjadi nyata…
“Mei-Mei! Mei-Mei, kau kenapa?”
Gisela sudah pingsan. Alex menggendongnya masuk ke dalam mobil Gisela sendiri dan mengipasinya. Mei-Mei… saat menegangkan begini, kau malah pingsan… gimana, sih? Ya udah deh, aku tungguin aja… Dan tak lama kemudian Gisela siuman.
“Udah siuman?”
Gisela memegang kepalanya yang berdenyut. Dia mengingat-ingat kenapa dia bisa tidur di jok belakang mobilnya. Kenapa ada Alex menungguinya.
“Kau perlu diingatkan, ya?”
Alex menarik Gisela ke pelukannya. Oh, aku ingat… ya Tuhan, aku pasti terlalu bahagia sampai bisa pingsan… memalukan…
Tak lama kemudian, Alex dan Gisela duduk di pantai. Waktu sudah menjelang senja saat itu. Gisela menyandarkan kepalanya ke bahu Alex.
“Mei-Mei, tadi kau bawa mobil sambil nangis, ya?”
Gisela mengangguk.
“Kalau kau tadi celaka, aku pantas mati…”
“Hush! Jangan bilang begitu! Aku kan nggak apa-apa… semua ini pantas karena aku berhasil memenangkan hati Xiang Chen ge…”
Alex tertawa. Gisela menarik tangannya manja dan memandang wajahnya.
“Aku suka sekali melihat ge ge tertawa.”
“Kalau begitu aku akan tertawa terus.”
Alex mengacak-acak rambut Gisela.
“Kenapa kau bisa tahu aku ada di sini?”
“Gracia jie. Dia Cuma meminta aku mengingat semua yang udah kita lakukan bersama, dan dia bilang ge ge ada disini. Oh ya, dia juga menunjukkan video di pantai.”
“Video apa?”
“Ge ge memeluk dan menciumku di pantai tertutup waktu malam. Kok aku nggak merasakannya, ya?”
“Maaf ya, aku melakukannya diam-diam… lain kali aku akan minta izin padamu.”
Gisela kembali menyandarkan kepalanya ke bahu Alex.
“Kenapa ge ge mencintaiku?”
“Alasannya nggak banyak dan sederhana, Mei-Mei. Aku mencintaimu karena dirimu yang apa adanya. Kau yang selalu tersenyum,” jawab Alex, “kau yang membuat hatiku sendiri yakin, Cuma kau cewek yang spesial di hatiku.”
“Sejak kapan ge ge mencintaiku?”
“Kau ini benar-benar mau tahu segalanya, ya. Aku mencintaimu udah lama sekali.”
“Kapan pastinya?”
“Bisa kita hentikan sesi wawancara ini? Yang penting kita sekarang udah sama-sama, Mei-Mei.”
“Baiklah.”
“Gracia dan Ming Jun udah jadi malaikat kita. Kita harus berterimakasih pada mereka.”
“Ge ge benar.”
“Oh ya, Mei-Mei, apa kita harus kasih tahu yang lain kalau kita udah jadian?”
“Hmm… kurasa mereka bakal tahu sendiri. Biarkan semuanya mengalir, ge ge.”
“Mei-Mei, pulang yuk. Kau pasti udah lelah.”
“Ok. Kita balapan, ya.”
“Siapa takut?”
Alex menggandeng tangan Gisela.
Wei ni cun zai cai bu gu dan
(Ada bersamamu maka aku tidak kesepian)
Ku yao dou you ni fen dan fen xiang
(Segala rasa pahit kita pikul dan nikmati bersama)
Xing fu she chi dao bu ying gai
(Kebahagiaan tidak seharusnya berlebihan)
Wei ni cun zai cai you wei lai
(Ada bersamamu maka ada masa depan)
Mei jian shi dou zhi de qu qi dai
(Setiap hal pantas untuk dinantikan)
Mei yi tian dou you ni he wo xiang ai
(Setiap hari kita saling mencintai)
(Wei Ni Cun Zai-Stay Here With You by Fahrenheit)
*******
Gracia, Nathan dan Viona adalah orang-orang pertama yang mengetahui kabar gembira Gisela sudah jadian dengan Alex. Berikutnya, Viona mengabarinya kepada Lydia dan Chaterine. Mereka sepakat untuk menjaga rahasia, supaya berita ini tidak menjadi headline majalah gosip keesokan harinya.
Gisela baru selesai kuliah. Begitu keluar, dia melihat David menungguinya di depan kelas.
“Mei-Mei, habis ini nyantai?”
“Hmm… aku ada waktu kosong sampai jam satu,” jawab Gisela, sambil menengok arlojinya.
“Oke, waktunya cukup. Kita ke kantin, ya,” ajak David.
Semua mata para mahasiswa mengikuti perjalanan David dan Gisela. Begitupun saat mereka masuk ke kantin kampus yang lumayan ramai karena banyak mahasiswa yang makan siang. David menggandeng Gisela menuju meja yang agak jauh dari keramaian.
“Sepertinya ada manfaatnya aku pasang pengaman di situs-mu. Mereka jadi nggak berani macam-macam lagi.”
“Banyak terima kasih, ge ge. Untung deh, ge ge raja komputer.”
Gisela tertawa. David memandangnya serius.
“Kenapa, ge ge?”
“Dengar…”
David berdeham.
“Wo ai ni.”
Gisela terdiam. Wajah David sangat serius. Ming-Ming ge… kau baik sekali… tapi aku nggak pernah merasakan perasaan cinta itu…
“Ge ge… aku… udah pacaran dengan Xiang Chen ge.”
Gisela menahan nafas. David mendesahkan nafas dan bersandar di kursi. Dia tersenyum.
“Begitu, ya? Nggak aneh, sih. Belakangan ini kau dekat lagi dengannya. Kau juga udah pakai Jade Princess lagi. Oke, aku kalah dengan sahabatku yang itu,” kata David, “ya udah, nggak apa-apa, Mei-Mei. Aku akan mundur sebagai gentleman.”
Gisela terkejut David begitu pasrah.
“Tapi…”
“Lho? Aku Cuma nggak puas kalau belum ngomong. Aku benar-benar suka kamu sejak aku kenal kamu. Tapi udahlah.”
“Dui bu qi.”
“Nggak perlu. Aku akan doakan kalian bahagia. Kita tetap teman selamanya, ya.”
Gisela lega sekali, David bukan cowok egois yang memaksakan cintanya. Aku nggak nyangka Ming-Ming ge benar-benar suka denganku. Well, dia cowok baik. Dia seharusnya dapat cewek yang baik juga. Xiao Li berminat, nggak, ya?
*******
No comments:
Post a Comment