Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 3 February 2012

Love's Arrived chapter 11 part 3


Love’s Arrived
Chapter 11 part 3

Hangat… di mana aku? Gisela membuka matanya. Dia tahu ini kamarnya. Langit di balik jendela mulai berwarna ungu, sudah sore rupanya. Dia sudah mengenakan piyama. Pintu terbuka dan Gisela menoleh ke pintu. Mai Mama, Viona dan Michael masuk dengan wajah pucat. Mereka langsung mengerumuni Gisela.
“Mei-Mei, kau kenapa?”
“Ma… aku nggak tahu. Kenapa aku bisa pulang?” Gisela balik bertanya.
“Harusnya kami tanya kau, apa yang terjadi di toilet mall, Mei-Mei. Udah sepuluh menit kau berada di toilet, jadi aku menyusulmu,” jawab Viona, “tapi toiletmu terkunci dari luar. Waktu aku membuka kuncinya, kuncinya patah.”
“Aku mendobrak pintu toiletmu dan melihatmu pingsan. Kenapa kau bisa basah begitu?” tanya Michael.
“Ada yang mengunci pintu toiletku dari luar dan… mereka menyiramku dengan air dingin,” jawab Gisela, merasa kepalanya masih berdenyut.
“Mereka siapa?” tanya Viona.
“Aku nggak tahu, Xiao Li.”
“Coklat valentine… dikunci di toilet… surat kaleng… kurasa ini bukan masalah ringan, Mei-Mei. Kau harus ditemani kalau keluar rumah,” tegas Michael, “ini ulah fansnya Xiang Chen.”
Jangan begitu. Aku nggak mau merepotkan semua orang.
“Kalau kau sampai celaka lagi, gimana, Mei-Mei? Aku suka usul Xiao Wei. Kau harus ditemani,” tegas Viona.
“Tapi…”
“Sekarang, istirahat. Kau sedang sakit, Mei-Mei,” tegas Michael, menarik selimut menutupi tubuh mungil Gisela.

Mereka semua keluar dari kamar Gisela. Mai Mama menuju dapur, memasakkan makan malam untuk Viona dan Michael. Mereka berdua duduk di ruang tamu.

“Katamu tadi siapa, Xiao Wei? Fans Xiang Chen ge?” tanya Viona.
“Iya. Mei-Mei pernah dapat surat kaleng, dapat coklat busuk dan sekarang dikurung di toilet. Mereka menyebut-nyebut Jade Princess dan Xiang Chen di surat mereka,” jawab Michael, “mereka udah mulai ekstrim dan harus ditindak.”
“Tapi kita nggak bisa menindak mereka dengan sembarangan. Ingat, fans Xiang Chen ge, notabene adalah fansmu juga. Kita harus hati-hati,” wanti Viona, “yang penting sekarang kita harus menjaga Mei-Mei.”
“Kau benar, Xiao Li. Jangan sampai Mei-Mei disakiti mereka lagi.”

*******

Karena Gisela sakit, syuting Memories of The Heart ditunda selama lima hari. Selama lima hari itu juga, Gisela beristirahat di rumahnya, dengan Viona yang selalu menemaninya dan Michael yang sering sekali berkunjung. Hari kelima dia beristirahat, dia merasa badannya sudah jauh lebih sehat. Handphone-nya bergetar. Ming-Ming.

“Ming-Ming ge…”
“Mei-Mei, udah sehat?” suara David terdengar segar dan menyenangkan.
“Jauh lebih baik daripada kemarin,” jawab Gisela sambil tersenyum.
“Dengar, aku minta kau tetap tenang. Sekarang juga kau buka situs pribadimu.”
“Ada apa, sih?”
“Buka aja. Jangan putuskan sambungan telepon denganku.”

Gisela menuruti perintah David. Betapa terkejutnya Gisela, situs-nya sudah berantakan. Halaman depan ditulisi “Gisela Mai, si Serigala Berbulu Domba” dalam bahasa Mandarin dan Inggris. Gisela masuk ke fitur-fitur yang disediakan, tapi semua fotonya sudah dirusak. Wajahnya diwarnai segala macam warna hingga tidak jelas, bahkan ada fotonya, telanjang. Ini bukan aku… mereka mengeditnya! Fitnah!

“Ming-Ming ge, itu bukan aku!!!”
“Aku tahu itu bukan kau. Berikan aku password-nya, aku akan membereskannya dalam waktu satu jam. Dalam waktu itu, aku akan mem-block semua netter agar nggak bisa mengakses situs ini untuk sementara waktu,” jelas David, “dan mudah-mudahan aku bisa menemukan IP penjahat ini, dengan Smart Computer-ku, oke?”

Setelah memberikan password situs dan memutus sambungan telepon, Gisela menangis.

“Apa salahku? Apa karena aku dekat dengan Xiang Chen ge, semua orang membenciku? Atau aku memang nggak boleh dekat dengan siapapun? Sebenarnya apa salahku, Tuhan… mengapa para fans begitu kejam? Ini nggak adil! Aku harus bagaimana? Bagaimana dengan perasaanku? Bagaimana dengan karirku?”

Dan seumur hidupnya, Gisela tak pernah menangis seperti yang dilakukannya saat ini.

No comments:

Post a Comment