Love’s Arrived
Chapter 12 part 3
David shopping bareng Gisela pada suatu malam. Viona, Lydia dan Chaterine sudah diboyong Nathan, entah mereka mau diajak kemana. Alex sedang sibuk syuting iklan. Seperti biasa, David membelikan banyak sekali baju untuk Gisela.
“Ming-Ming ge… xie xie.”
“Mulai lagi. Aku kan udah bilang, jangan ucapkan terima kasih padaku lagi,” hardik David.
“Ge ge, aku kepingin belikan baju untuk Xiang Chen ge. Ge ge kan sahabatnya, pasti tahu selera berpakaiannya,” kata Gisela.
“Tentu. Bahkan selera berpakaian kami hampir sama. Cuma, badannya lebih kekar dibanding badanku. Ayo, kutemani cari yang cocok,” ajak David.
*******
Karena hari ini hari libur untuk Alex, dia mengajak Gisela ke pantai. Ketiga sahabatnya langsung menolak ikut begitu tahu mereka bakal pergi berdua. Cuaca terasa agak gerah, jadi Gisela memutuskan naik mobil menjemput Alex, karena lokasi rumah LI LIANG lebih dekat dengan pantai tempat mereka jadian. Seperti biasa waktu keluar rumah, Gisela memeriksa kotak surat. Setiap hari dia menerima surat ataupun hadiah dari fans. Ada surat! Gisela segera membuka amplop putih yang diambilnya.
Gisela Mai! Aku tahu kau masih dekat-dekat Alex! Jangan kau kita aku nggak tahu apa yang kau lakukan! Dan sekarang kau dekat-dekat David juga, ya? Senang ya, dia mem-protect situs-mu? Kau ini cewek menjijikkan, jalan sekaligus dengan dua cowok. Kalau aku tahu kau berhubungan lagi dengan Alex, kau benar-benar akan kubuat menderita!
Gisela muak dengan surat semacam ini. Peduli amat! Dan Gisela menjemput Alex di rumah LI LIANG, dengan kecepatan ngebut seperti biasa. Alex sudah menunggunya di depan rumah. Alex langsung masuk ke mobil Gisela.
“Udah lama nggak merasakan kecepatan kau bawa mobil, Mei-Mei.”
“Jadi kepingin lihat kemajuannya?” tanya Gisela, langsung tancap gas.
“Wah… cool!!!” seru Alex saat Gisela ngebut.
Seperti biasa, keduanya Cuma berjalan di pesisir pantai dan akhirnya duduk memandang sunset. Keduanya setuju sunset di pantai tertutup tempat mereka pernah piknik bareng adalah sunset terindah, tapi masalahnya mereka nggak punya waktu yang cukup untuk pergi ke sana lagi. Alex membawa gitar dan menyanyikan satu lagu baru ciptaannya untuk Gisela. Gisela juga membawa bekal makanan. Mereka saling suap seperti biasa. Akhirnya Gisela berbaring di pelukan Alex, pelukan yang selalu bisa membuatnya tenang dan mengantuk.
*******
ALEX ZHOU DAN GISELA MAI PACARAN?
Foto di bawah judul menunjukkan Gisela Mai, artis asal Indonesia yang berkarir di Taiwan sedang tiduran di pelukan Alex Zhou, personel LI LIANG di salah satu pantai, dua hari yang lalu. Tapi kami sekaligus tak dapat menyimpulkan apakah keduanya tengah menjalin asmara. Gisela pernah tertangkap dalam posisi yang sama, tetapi saat itu dia dipeluk Michael Wu, personel LI LIANG lainnya.
Banyak orang juga sering melihat Gisela bersama David Wang, artis yang terkenal kedekatannya dengan LI LIANG. Selain di kampus dan di lingkungan rumah karena rumah mereka berada dalam satu kompleks, keduanya terlihat cukup sering shopping ataupun makan malam bersama. Kita bisa mengingat kembali bahwa kriteria gadis impian yang pernah diucapkan David, tak lain sangat mirip dengan sosok Gisela.
Beberapa fans yang tidak mau disebutkan namanya merasa marah akan hal ini. Menurut mereka, Gisela terkenal hanyalah karena menumpang ketenaran LI LIANG, dimana dua serial yang Gisela bintangi pasti berhubungan dengan LI LIANG. Mereka juga menyatakan ketidakpuasan hati mereka, mereka merasa Alex menutupi sesuatu. Alex jelas memberikan Jade Princess (kami pernah membahas tentang kalung ini) kepada Gisela. Tapi Gisela menolak mengomentari apapun yang berhubungan dengan Alex, dan Alex mengaku Gisela bukan pacarnya.
“Aku heran. Memangnya kenapa kalau aku memang pacaran dengan Xiang Chen ge?”
“Aku udah pernah bilang, Mei-Mei. Sifat fans itu macam-macam. Kalau yang fanatik, ya seperti ini. Mereka nggak mau Xiang Chen ge pacaran dengan cewek yang nggak mereka suka,” jawab Viona.
“Dan maksud lainnya dari artikel ini, mereka bisa mencap kau sebagai biang perpecahan di grup LI LIANG, maupun hubungan mereka dengan Ming-Ming ge. Meskipun, sekarang hubungan mereka baik-baik aja,” Chaterine angkat bicara.
“Kalian bilang aja kalau kalian udah pacaran, jadi nggak usah ada lagi gosip-gosip miring. Beres, kan?” usul Lydia.
“Nggak bisa begitu, Lydia. Popularitas Xiang Chen ge bisa menurun. Apalagi kalau sebagian besar fansnya nggak suka denganku,” sangkal Gisela.
“Tapi bakal banyak gosip yang lebih buruk dari ini, Mei-Mei.”
“Kalau Xiang Chen ge merasa waktunya tepat untuk mengumumkannya, dia pasti akan melakukannya.”
“Waktu kalian udah jadi kakek-nenek?” usul Viona.
Gisela merasa kesal dengan ketiga sahabatnya.
*******
Akhirnya, syuting serial Memories of The Heart selesai. Para kru merayakannya, seperti biasa, dengan minum-minum dan makan-makan di restoran mewah. Alex, Gisela dan Nathan yang menjadi tokoh utama serial, duduk semeja dengan Mr. Dao dan beberapa kru lainnya.
“Minggu depan serial ini akan ditayangkan. Terima kasih untuk kerja keras kalian.”
“Mr. Dao, aku senang sekali bekerjasama denganmu,” kata Gisela, bersulang dengan Mr. Dao.
“Kalau kau tidak kapok kena semburan amarahku, Mei-Mei, aku akan menugaskan Mrs. Yan mencarikanmu serial yang akan aku sutradarai selanjutnya.”
“Selama Mr. Dao yang nggak bosan denganku.”
“Bagus, Mei-Mei. Aku benar-benar akan bilang ke Mrs. Yan.”
Mereka semua tertawa. Sepanjang makan malam, Mr. Dao melirik Alex dan Gisela yang duduk bersebelahan. Mereka berdua tampak mesra, bahkan saling tukar menukar dan mengambilkan lauk.
“Mei-Mei, Xiang Chen, kalian benar-benar pacaran, ya?”
Alex dan Gisela berpandangan.
“Kalau aku boleh memberikan nasehat, sebagai senior kalian dalam dunia entertainment, sebaiknya kalian jujur pada publik. Mereka tidak akan puas sebelum menemukan kenyataan, seperti apa hubungan kalian sebenarnya,” nasehat Mr. Dao.
“Waktunya belum tepat,” kata Alex.
“Menurutmu kapan waktu yang tepat? Mereka benar-benar akan terus memburu kalian. Xiang Chen, kau tidak perlu takut kehilangan fansmu,” lanjut Mr. Dao, “lebih baik kau mempertahankan fans yang tidak fanatik dan melepaskan yang terlalu fanatik. Berkurang yang tidak baik, jauh lebih bagus, Xiang Chen.”
Dan baik Nathan maupun Gisela, melihat Alex tampak terus berpikir selama sisa malam itu.
*******
Nathan merayakan ultah ke-24 tahunnya dengan pesta di hotel dan hanya mengundang sahabat dekat. Nathan mengambil tema pesta abad pertengahan, dan merencanakan acara dansa juga. Hal ini cukup merepotkan Viona, Lydia dan Chaterine yang menggerutu karena biaya untuk menyewa pakaian-pakaian seperti itu mahal. Akhirnya Gisela merelakan limit kartu kreditnya berkurang lagi, untuk membelikan baju sahabat-sahabatnya.
“Hei, kalian cantik sekali!”
Gracia yang duluan turun dari mobilnya, langsung terpana dengan penampilan Gisela dan ketiga sahabatnya.
“Well, kata desainernya, baju ini Cuma ada satu di Taipei,” kata Gisela sambil angkat bahu.
Quiny dan Moniq menyusul di belakang Gracia. Moniq lucu sekali, karena selama ini penampilannya tomboi, kali ini dia harus memakai pakaian ribet bangsawan abad pertengahan. Meskipun rambutnya Cuma dihiasi topi, dia tampak lumayan manis.
“Aku nggak sabar ketemu cowok-cowoknya. Mereka kan harus pakai tuxedo abad pertengahan juga,” komentar Moniq, memimpin yang lainnya masuk gedung.
“Dengar-dengar Wen Chun ge mau berpenampilan ala The Mask of Zorro,” kata Chaterine.
“Dia selalu pingin membuat sensasi. Aku benar-benar nggak minat punya pacar seperti dia,” ucap Quiny.
“Tapi dia cakep kok,” bela Gisela.
Begitu masuk ruangan pesta, mereka langsung diam dan menoleh kesana-kemari mencari mangsa. Rata-rata yang datang adalah sesama artis Famous Production, jadi ruangan dipenuhi gadis-gadis cantik dan pria-pria ganteng. Mereka tertawa melihat Mr. Dao yang memasang kumis palsu yang melengkung, agar sesuai dengan tuxedo-nya yang bergaya.
“Hei, kalian semua! Kalian cantik sekali!” Nathan muncul dari kerumunan.
Dia tampak seperti pangeran yang elegan sekali, kurang lebih seperti penampilan Leonardo diCaprio sebagai Romeo. Wah… ini nih tampan yang bercahaya… Ming Jun ge sempurna, nih… Kebetulan sekali, Viona mengambil tema sebagai Juliet. Viona sampai menghabiskan waktu satu jam untuk mendandani rambutnya.
“Wah, Romeo, ini Juliet-mu,” goda Gracia, mendorong Viona.
“Kebetulan sekali, ya?”
“Itu namanya kalian sehati,” komentar Lydia.
Mereka semua tertawa.
“Kalau begitu aku mau menjelajah mencari cowok cakep, tentunya untuk pasangan dansa nanti malam. Sampai ketemu,” pamit Moniq.
“Tunggu, Moniq jie, aku ikut!” seru Chaterine, kerepotan dengan roknya yang panjang.
“Mei-Mei!” Alex menepuk bahu Gisela dari belakang.
Gisela menoleh. Alex tampak seperti Putra Mahkota kerajaan Inggris abad pertengahan, dan dia memakai topeng untuk menutupi matanya. Mei-Mei, kau cantik sekali… mirip Cinderella… Gisela memakai gaun berwarna coklat muda dengan rok panjang yang lebar dan berlapis-lapis. Rambut hitamnya yang panjang digelung di bagian atas dan diurai di bagian bawahnya.
“Mei-Mei, kau cute sekali.”
“Xie xie. Ge ge kok, yang keren,” puji Gisela.
“Princess Gisela, sudikah Anda menemani saya berjalan-jalan?”
“Tentu saja, Pangeran Alex.”
Alex menggandeng tangan Gisela, berjalan mengelilingi ruangan.
“Kenapa sih, di situ berkerumun banyak orang?”
Gisela menunjuk sudut yang agak ramai.
“Oh, di situ ada Wen Chun. Dia benar-benar pakai kostum The Mask of Zorro.”
“Sepertinya banyak yang mau jadi pasangan dansanya malam ini, ya?”
“Kurasa dia mau gonta-ganti cewek setiap lima menit.”
Keduanya tertawa. Tak lama kemudian mereka bertemu David, yang sampai bawa aksesoris pedang di tali pinggangnya, meyakinkan semua orang kalau dia adalah pembasmi penjahat di abad pertengahan. Albert menghampiri Gisela dan Alex juga. Gisela sependapat dengan banyak cewek lainnya kalau Albert memang cocok memakai kostum The Mask of Zorro. Michael memakai kostum Robin Hood, lengkap dengan busur dan anak panahnya. Karena posturnya kecil, dia sangat sesuai dengan kostumnya. Akhirnya menjelang tengah malam, acara dansa dimulai. Alex dan Gisela masih duduk di meja dekat lantai dansa, belum berencana turun ke lantai dansa.
“Mei-Mei, lihat, itu Wen Chun!”
Albert muncul berdansa dengan Chaterine.
“Hei!!! Dia mengambil Cat, sahabatku! Awas deh, kalau habis itu dia asal ninggalin Cat dan nyari cewek lain!”
“Mudah-mudahan dia nggak begitu… dan itu Xiao Wei!”
Michael berdansa dengan Sonya Hua. Lydia turun ke lantai dansa, berpasangan dengan David. Wah… aku nggak nyangka. Tapi wajah Ming-Ming ge nggak merah. Sepertinya dia nggak malu dekat dengan Lydia, sama seperti dia dekat denganku. Gracia berdansa dengan Mr. Dao, membuat mereka berdua tertawa.
“Mei-Mei, kita dansa, yuk?”
“Oke.”
Gisela dan Alex turun ke lantai dansa. Keduanya berdansa dengan mesra dan kompak sekali dalam irama Waltz. Gisela merasakan jantungnya berdebar. Aku suka sekali baunya Xiang Chen ge…
“Halo, Xiang Chen dan Mei-Mei,” sapa Quiny yang sedang berdansa di dekat mereka.
Quiny berpasangan dengan Daniel Yan, salah satu artis unggulan Famous Production yang sangat jangkung. Daniel tersenyum dan mengangguk kepada Gisela dan Alex. Suasana pun menjadi lebih gelap, saat acara dansa sudah berlangsung semakin larut. Alex mendekap Gisela lebih erat lagi. Gisela yakin, dia mendengar debaran jantung yang sama kerasnya di dada Alex.
“Mei-Mei, wo hao ai ni… (aku sangat mencintaimu)”
“Wo ye shi… (aku juga)”
“Aduh, Mei-Mei, dui bu qi!” seru Viona, yang tiba-tiba menabrak punggung Gisela.
Alex melepaskan Gisela dari pelukannya. Ternyata Viona berpasangan dengan sang Romeo, Nathan. Sepertinya keduanya berusaha supaya tidak kelihatan oleh yang lainnya, karena wajah keduanya sekarang merah sekali.
“Dui bu qi, tempatnya sempit, sih. Kami ke tempat lain saja ya,” kata Nathan, menarik tangan Viona.
Alex dan Gisela berpandangan.
“Mereka kok… aneh, ya?” tanya Gisela.
“Aku setuju, deh,” jawab Alex.
“Ge ge, minum, yuk.”
Mereka keluar dari lantai dansa (setelah melewati Moniq yang berpasangan dan berdansa seru sekali dengan Mr. Shu) dan duduk di meja favorit mereka. Keduanya minum segelas wiski.
“Besok tayang perdana Memories of The Heart, ya, ge ge?”
“Iya.”
“Aku tegang, nih. Takut ratingnya nggak bagus.”
“Kenapa kau berpikiran begitu?”
“Soalnya…”
Gisela terdiam cukup lama.
“Jangan takut. Kita kan berakting bagus. Lagian, Ming Jun juga berhasil tuh, jadi pemeran antagonis,” kata Alex, “jadi nggak ada yang perlu kau khawatirkan, oke?”
Aku nggak tahu bagaimana menjelaskannya pada Xiang Chen ge… aku takut fansnya memboikot serial ini… ya Tuhan, bagaimana ini?
*******
No comments:
Post a Comment