Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 3 February 2012

My Death Angel chapter 2

My Death Angel
Chapter 2

“Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun tengah duduk di tembok balkon gedung tinggi ketika rekannya mengganggu suasana tenangnya. Dia menoleh dan mendapati Kim Heechul, Death Angel tingkat 12, setingkat di atasnya, memanggilnya.

“Ya, hyung?” tanya Kyuhyun.
“Kau dipanggil Mugung Hwa sunbae,” jawab Heechul.

Kyuhyun melompat turun.

“Sepertinya kau membuat masalah. Apa itu benar?” tanya Heechul.
“Apa Mugung Hwa sunbae kelihatan marah?”
“Tidak sih. Dia kelihatan datar seperti biasa. Siapa sih yang bisa membaca ekspresi dan pikirannya?”
“Hyung benar juga. Aku kesana sekarang.”

Kyuhyun mengacungkan tombak bulan sabitnya dan melakukan beberapa kali gerakan berputar di hadapannya dan sosoknya menghilang seiring cepatnya perputaran senjata itu…

***

Kyuhyun terbang di dunia yang gelap dan dingin. Hanya cahaya remang-remang kemerahan yang tampak di sana-sini. Ini dunia kegelapan, tempat Kyuhyun hidup. Dia menuju tempat tinggal Mugung Hwa, sunbae-nya itu, di utara. Api abadi menjilat-jilat di seputar kediaman Mugung Hwa, api abadi yang didambakan setiap Death Angel, yang baru bisa diperoleh setelah mereka berada di tingkat 16, sedangkan Mugung sendiri sudah di tingkat 17. Kyuhyun mendarat tepat di depan pintu depan kediaman Mugung.

“Kaukah itu, Cho Kyuhyun?”
“Ini aku, sunbae,” jawab Kyuhyun.
“Masuklah, ada yang ingin kubicarakan denganmu,” ujar suara gadis di dalam sana.

Kyuhyun memasuki kediaman Mugung. Mugung berdiri di ujung ruangan sana. Mugung Hwa sesungguhnya usianya lebih muda dua tahun dari Kyuhyun, tapi dia sudah menjadi Death Angel sekitar lima tahun lebih awal dari Kyuhyun. Rambut hitam kelamnya panjang sebahu, tombak bulan sabitnya tidak lagi berwarna perak, tapi berwarna emas.

“Aku tidak suka berbasa-basi. Kau tau apa salahmu sehingga kupanggil kesini, Kyuhyun?”
“Aku… tau.”
“Dan kau tau apa hukuman yang sepantasnya kuberikan padamu sekarang?”

Mata Kyuhyun terbelalak. Mugung merasakan gejolak perasaan Kyuhyun itu.

“Tapi kau kumaafkan. Mengingat reputasimu yang baru delapan tahun menjadi Death Angel dan mengalami promosi setidaknya dua kali dalam setahun, aku memaafkanmu.”

Kyuhyun menatap mata Mugung, yang kini jaraknya sudah lebih dekat dengannya. Bola mata Mugung berwarna emas, tatapannya dingin.

“Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku,” tegas Mugung, “selain itu, alasan kedua adalah karena kau tidak benar-benar membunuh gadis tadi, kau hanya mempercepat kematiannya. Aku melihat namanya di Death Book tiga hari setelah ini. Kau kumaafkan.”
“Sunbae… terima kasih.”
“Tapi aku tidak akan memaafkanmu untuk yang kedua kalinya. Kau mengerti?”
“Aku mengerti, sunbae.”
“Pergilah, selesaikan tugas-tugasmu.”

Kyuhyun membungkukkan badannya sekali dan pergi dari kediaman Mugung. Mugung menghela nafas panjang.

“Dia… sangat sulit terbaca. Benar sekali bahwa dia itu berbakat… biarkan aku memaafkannya kali ini. Aku terlalu sayang padanya.”

***

“Kau tidak menganggapku gila kan, Hami?” tanya Minra.

Yoo Hami, sahabat Minra sedang memperhatikan cerita sahabatnya sambil menjilati es krimnya, bahkan mata Hami tidak lepas dari wajah Minra.

“Tidak, menurutku itu keren,” jawab Hami.
“Hami! Kau mempercayai begitu saja cerita-cerita tidak masuk akalku itu?”
“Tentu saja. Aku kan yakin kau tidak pernah membohongiku. Lagipula, kau sahabatku, aku selalu mempercayaimu.”
“Oh, Hami…”

Minra memeluk erat Hami, nyaris membuat es krim cone yang dipegang Hami jatuh ke lantai kamar Minra.

“Ouch, sesak…”
“Ngomong-ngomong… kenapa ya aku menjadi satu dari seratus manusia yang bisa melihat sosoknya?”
“Tapi, selain dia, kau masih bisa melihat… err… Death Angel yang lainnya, tidak? Maksudku, teman-temannya?”
“Tidak pernah. Atau dia memang selalu kelihatan sendiri?” harap Minra, “aku tidak pernah membayangkan melihat yang sejenis dia lebih dari satu. Dia memancarkan aura dingin yang… mematikan. Aish, kau tidak akan mengerti betapa mengerikannya kalau kau bukan aku.”
“Tapi, Minra, aku punya teori sendiri. Kalau saja kau hanya bisa melihat dia dari, katakanlah saja, ratusan Death Angel sejenis dia… apakah itu namanya… jodoh?”
“Kau jangan bercanda, Hami. Mana mau aku berjodoh dengan makhluk seperti itu,” ujar Minra, kedengaran jijik, “dia itu makhluk kegelapan… lebih tepatnya lagi, dia itu setan.”
“Bukan, dia iblis.”
“Terserah… pokoknya dia yang jahat-jahat itu deh.”
“Kau tidak merasa dia keren?”
“Hami, apa kau sudah gila?” tanya Minra heran.
“Tapi iya juga sih ya. Mana mungkin manusia berjodoh dengan makhluk yang bukan manusia,” ujar Hami setengah termenung.
“Makanya kan, aku sudah bilang tadi,” kata Minra, terdengar senang.
“Eh, apakah dia ada disini? Bisakah kau tunjukkan dimana dia sekarang? Aku ingin melihatnya!”
“Sekalipun kutunjukkan, sekalipun kau ingin, aku kan sudah bilang, Hami, HANYA SATU DARI SERATUS MANUSIA YANG BISA MELIHATNYA.”
“Terserahlah, tapi aku hanya ingin tau, dia dimana sekarang? Ada di sekitar sini tidak?”

Demi sahabat karibnya yang tidak menganggapnya gila karena sudah mendengar ceritanya tentang “kemampuan spesialnya” untuk melihat Death Angel, untuk pertama kalinya di hidupnya, Minra mencari sosok Death Angel tampan itu. Minra melongok keluar jendela kamarnya, tapi sosok yang dicari tidak ada.

“Dia tidak ada,” jawab Minra.
“Aaah, sayang sekali, padahal aku benar-benar ingin melihatnya…” keluh Hami.

Minra menempelkan punggung tangannya di dahi Hami, “kau tidak gila, kan?”

“Aish, kau ini! Sudahlah, kita keluar yuk,” ajak Hami.
“Aku malas, Hami… kau taulah, setelah melihat pembunuhan secara jelas di depan mataku, aku jadi…”
“Ya, karena itu kau harus keluar. Sudah cukup kau mengurung diri selama 4 hari di rumah. Untung saja kau diberi cuti empat hari di Handel & Gretel. Ini hari terakhir. Ayolah kita keluar untuk menghilangkan stress-mu. Sudah musim semi, kita bisa mengunjungi bunga favorit kita lagi.”
“Hmm… yah, baiklah,” setuju Minra setelah berpikir lama.

Hami tersenyum dan menyeret Minra pada tangannya. Minra berpikir, andaikan saja… yang bisa melihat sosok Death Angel adalah Hami… mungkinkah dia masih terlihat seceria ini?

***

Minra dan Hami menghabiskan hari bersenang-senang mereka dengan shopping dan melakukan hal-hal yang dilakukan gadis-gadis normal berusia 21 tahun. Mereka lupa waktu, dan ketika sampai di bus station terdekat, sudah jam 11 malam saat itu.

“Kita ketinggalan bus terakhir tidak?” tanya Minra, khawatir.
Hami mengecek papan jadwal dan rute bus, lalu mengecek arlojinya.
“Harusnya tidak, Minra. Setidaknya kita masih punya bus terakhir. Aku lupa hari ini bukan akhir pekan.”
“Langitnya merah… apa sudah mau hujan?”
“Omona… kita harus pulang sebelum turun hujan. Aku tidak bawa payung.”

Baru saja berkata begitu, bus yang ditunggu Hami datang.

“Aaah, ini dia bus-ku datang. Tapi, Minra, apakah tidak apa-apa kau menunggu bus-mu sendirian?”
“Jangan khawatir, Hami. Apa kau lupa aku sering pulang dari Handel & Gretel jam setengah dua belas malam?”
“Hmm… iya sih… baiklah, aku pulang duluan kalau begitu,” putus Hami, “sampai ketemu besok di kampus.”

Minra melambai pada sosok Hami. Ketika selangkah menaiki bus, Hami menoleh pada Minra.

“Kalau kau butuh bantuan, butuh pelindung, panggil saja si Death Angel.”
“Kau benar-benar sudah gila.”

Hami tertawa sambil memasuki bus. Minra duduk di bus station menunggui bus-nya. Tetes air hujan mulai turun, Minra cukup bersyukur hujan tidak membasahinya karena atap bus station melindunginya. Minra mulai gelisah menunggu… dan seorang pria bergabung dengannya di bus station itu. Hujan turun semakin deras… bus itu belum juga datang. Minra baru saja memutuskan untuk berlari pulang dan kebasahan saja daripada menunggu tanpa kepastian, ketika sang pria menarik lengan Minra.

“A… pa?”
“Jangan pergi,” kata pria itu.
“Aku tidak mengenalmu! Lepaskan aku!”
“Aku tidak akan melepaskan… gadis yang bisa memberiku kehangatan!”
“Tidaaaaak! Lepaskaaaaaaaan!” jerit Minra.

Minra menjerit lagi ketika si pria menyudutkan dirinya ke tembok bus station. Minra meronta dan berusaha menyerang si pria, tapi kekuatan si pria jauh lebih besar darinya. Minra menjerit, menangis, tapi yakin tidak ada seorangpun yang bisa mendengar teriakannya… hujan turun begitu deras dan sudah begitu malam, siapa yang akan keluar di tengah keadaan begini dan menolongnya… Minra merasakan si pria merobek kaosnya dan menyentuh tubuhnya dengan kasar… dan seketika sentuhan itu terhenti… suasana hening… Minra, ketakutan, membuka matanya… dia melihat sosok pria itu terbaring di lantai dan Death Angel berdiri menjulang di hadapan Minra.

“Death… Angel?” desah Minra.

Minra berusaha menutupi tubuhnya, dia tidak tau seberapa parahnya kaosnya dirobek tadi. Death Angel melepaskan jasnya dan menyampirkannya di tubuh gemetaran Minra.

“Kenapa kau… ada disini?” tanya Minra.

Death Angel itu hanya diam dan memandang Minra. Dia berjongkok di hadapan Minra. Tapi tatapannya tidak sedingin biasanya… dan Minra menjadi bingung.

“Apa yang terjadi padanya?” Minra bertanya lagi.
“Aku membunuhnya.”
“Apa??? Kenapa?”
“Kau pikir aku bisa membiarkannya melakukan itu padamu?” Death Angel itu balik bertanya.

Dia itu membantu Minra duduk di kursi. Sentuhan Death Angel di kulitnya terasa dingin menyegarkan.

“Jadi kau… menolongku?” tanya Minra, tidak percaya.

Dia tidak menjawab Minra lagi.

“Siapa namamu?” tanya Minra.
“Cho Kyuhyun!”

Baik Minra maupun Death Angel menoleh ke langit yang hujannya sudah tidak sederas tadi. Minra membelalakkan matanya. Dia bisa melihat sosok Death Angel yang lain, yang penampilannya sama dengan Death Angel yang menolongnya ini. Namun Death Angel di langit itu rambutnya panjang sepinggang, meski dia pria. Death Angel yang dikenal Minra kini mencengkeram lengan Minra.

“Ya, hyung?” tanya Death Angel yang bersama Minra.
“Mugung Hwa sunbae memanggilmu,” jawab si Death Angel di langit.

Death Angel ini memandang Minra, dan Minra bisa menangkap, untuk pertama kalinya, tatapan sedih di matanya.

“Kyu… Hyun?” tanya Minra.
“Aku tidak mau pergi!” tolak Kyuhyun, menengadahkan kepalanya.
“Kalau begitu akulah yang akan membawamu kesana,” ucap Death Angel berambut panjang, mengacungkan tombaknya.

Kyuhyun kini memandangi Minra. Pandangan matanya masih terlihat sedih.

“Minra, pulanglah.”
“Tidak, aku tidak mau…” tolak Minra.
“Kumohon, pulanglah. Kau tidak seharusnya melihat ini.”
“Aku tidak akan pulang tanpamu!”

Kyuhyun melepaskan cengkeraman tangannya di lengan Minra, lalu mengepakkan sayap hitamnya dan terbang ke langit. Minra merasakan perasaan tidak enak memenuhi dirinya. Yang dia tau adalah si Death Angel berambut panjang tampaknya tidak cukup ramah. Kyuhyun memunculkan tombaknya…

“Andwaeeeeee!”

Minra nyaris tidak berani memandang apa yang terjadi di langit. Kyuhyun dan si Death Angel bertarung, kelebatan tombak mereka melesat bagai sinar bintang jatuh, suara dentingannya mampu membuat bulu kuduk berdiri, hujan yang turun tidak bisa menghalangi niat mereka untuk membunuh satu sama lain. Minra ingin menolong, tapi dia tau dia tidak bisa berbuat apa-apa.

“KYUHYUN!!!” jerit Minra ketika Kyuhyun terpental.

Namun sebelum terjatuh ke atap rumah terdekat, Kyuhyun sudah melayang lagi. Tangannya yang tidak menggenggam senjata memegangi dadanya. Death Angel berambut panjang mengacungkan senjatanya.

“Ikutlah aku, Kyuhyun. Aku tidak ingin melukaimu,” pintanya.
“Aku tidak mau, hyung,” tolak Kyuhyun sekali lagi.
“Kalau begitu aku akan membunuhmu.”

Keduanya kembali terlibat duel, tapi dari gerakan Kyuhyun yang sudah tidak selincah tadi, Minra tau Kyuhyun sudah terluka. Minra mencengkeram tepian jas Kyuhyun yang dipakainya, dia cemas… takut terjadi sesuatu pada Kyuhyun… tapi Kyuhyun melakukan dua gerakan lincah sekaligus; yang pertama dengan menyabet sayap si Death Angel lawannya, dan yang kedua adalah mematahkan tombak lawannya dengan tombaknya sendiri. Death Angel lawannya terbang terseok menuju atap rumah terdekat, jelas salah satu sayapnya sudah tidak bisa digerakkan lagi.

“Kyuhyun… kau… kenapa kau melakukan ini?”
“Hyung, maafkan aku. Aku hanya…”
“Jangan ucapkan itu! Kau akan musnah!”
“Hyung… maafkan aku… maafkan…”
“Sebelum Mugung Hwa sunbae kesini dan memusnahkanmu, pergilah!” teriak si Death Angel.

Tanpa menunggu lagi, Kyuhyun melompat turun dan menghampiri Minra. Minra langsung berdiri dan menyambut Kyuhyun. Mata Minra menatap luka sabetan panjang di dada Kyuhyun.

“Kyu… ini…?” tanya Minra.

Tiba-tiba Kyuhyun ambruk dan Minra menangkap lengannya.

“Kekuatanku…” keluh Kyuhyun.
“Ke apartemenku! Ayo!”

Minra memapah Kyuhyun, menerjang hujan, menuju apartemennya…

***

4 comments:

  1. aku pertama nih? *celingak celinguk*

    Oke, sy yg pertama #plak #gapenting

    Eh eonn, Mugung Hwa itu syp? :o

    Ah, Kyuhyun so sweet :3 nyelamtin Minra kayak gitu X3

    tp eonn, ak agak lost di awal cerita. kesalahan pertama Kyuhyun apa? dy salah apa eonn? dy salah apaaa!!!!! *ala sinetron* #lebay #plak *ditarik Ryeowook oppa karena malu2in*

    Hueheehe

    Apakah yg terjadi selanjutnya? Jangan kemana2. Tunggu ch 3-nya XD

    ReplyDelete
  2. uaaa.. udah keluar aja ch 2 nyaa.. >.<

    wait sebenernya minra itu gmn sih eon .. di akan awalny takut..trus trauma keluar kamar ketemu kyuhyun malah udah manggil kyu aja *sewot*

    kk~
    ahhh penasaran sama mugung hwa .. jongwoon kemana eon?? *celingukan

    *comment saya ga penting ya kayanya*

    anyway minra lope lope kyuhyun !!! >.<

    ReplyDelete
  3. ciee ciee akhirnya mugunghwa keluar juga #Plakk~ kyaknya ga pernah baca nama itu di ff ff eonni deh.. wkwk akhirnya :p
    terlalu sayang? dalam hal apa ini? *ditabok*
    haduh hami.. ga tau dh klo punya temen model kyak gtu -_-

    aduh itu aku kira siapa gtu yg di bus station itu. aku kira apa pacanya minra gtu apa kyu gtu tau tau jadi manusia apa sapa kek gtu dari masa lalu minra. aku kira dia suka sama minra dan bisa memberikan namja itu kehangatan dihatinya. itu maksudnya kehangatan itu mengarah ke yadong yah eon? aduh beneran deh aku salah sangka *tumben polos*

    huwaaaaa >.<
    kyu ga nyangka bakalan nolongin minra. cieee *toeltoel*
    err.. kayaknya ngebayanginnya aja serem, apalagi liat mereka berantem secara langsung yah.. ckck
    mau dimusnahin? ahh mugunghwa tega nih #plakk

    penasaran.. jangan lama lama lanjutannya yah eon :p

    ReplyDelete
  4. Wah, keknya Mugung itu udh ahli banget *O*
    *toel2author* xD

    Kyuhyun ngak nyangka! dy malah nyelamatin Minra!
    OMO! ini pasti melanggar aturan death angel

    Say, alurnya tralu cepat ><
    Tapi untung aye bisa nangkep :D

    ReplyDelete