Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Wednesday, 18 April 2012

Brand New It's Magic chapter 9 part 2


Brand New It’s Magic
Chapter 9 part 2

May sampai di rumah Julie dan tak perlu susah-susah mengetuk pintu. Julie menunggunya di depan pintu dengan tampang cemas. Julie langsung menarik tangan May.

Julie berkata,May… aku mimpi Yunhwa oppa kalah. Gimana nih??”
“Kalau itu Cuma mimpi kita mungkin tidak perlu secemas ini, Jul,” jawab May, “tapi gimana kalau itu Propechy? aku takut… yang kulihat itu Propechy.”
 “Kita harus gimana?”
 “Kesana. Ke tempat mereka bertarung.”
 “Tapi kita tidak bisa kesana kan? Lagian aku…”

May melirik tangan Julie yang menghitam. Ya… Julie kehilangan kemampuan Heal dan bertarungnya sekaligus.

 “Aku harus memikirkan… gimana caranya…”

May kaget tiba-tiba Dragon Bow muncul di tangannya. Seakan Wind Crystal mengendalikan dirinya, dia mengarahkan busur itu ke udara kosong dan membuat suatu lingkaran di hadapannya. Lingkaran itu berpendar kehijauan. Di dalam lingkaran yang makin membesar sebesar manusia itu, May melihat tempat yang berbeda. Bukan di dunia ini.

 “May, ini…”
 “Julie, masuk!”

May menarik lengan Julie dan masuk ke dalam lingkaran itu. sensasi aneh seperti mencelupkan diri ke dalam air namun tak basah mereka rasakan waktu melangkah melewati lingkaran itu. lalu mereka masuk ke tempat di dalam lingkaran itu. Nafas mereka sesak. May menoleh ke belakang dan mendapati lingkaran atau lubang itu hilang. Julie terbatuk di samping May.

 “Kurasa ini dunia vampire.”
 “Tapi bukannya Cuma vampire yang bisa membawa kita masuk kesini? Gimana kau bisa membuat lingkaran yang seperti tadi itu?”
 “Entahlah, Julie. Kupikir kita harus mencari jejak Yunhwa oppa. Aku benar-benar tak punya ide, tapi… kita perlu memastikan keselamatannya. Dan para sandera.”

Tiba-tiba May mendengar langkah tergesa-gesa di belakangnya. Dia siap siaga, melindungi Julie, dan mencabut sebuah Dragon Arrow dari punggungnya dan memasangnya pada posisi siaga. Seketika yang  mereka lihat adalah… Amelz. Itu benar-benar Amelz, berlari tergesa-gesa.

 “Amelz! Koq kau bisa ada disini?”
Amelz terengah,jangan tanya aku, aku juga bingung. Tadi pagi aku lagi mikirin Mbum, eh taunya Dawn Sword muncul di depanku dan membimbingku membuat lingkaran aneh. Aku masuk saja dan tau-tau muncul disini.”
“Persis dengan yang dilakukan May dengan Dragon Bow tadi!” ucap Julie.
May berujar, “Melz, kami bermimpi… entahlah untukku itu mimpi atau Propechy, tapi yang jelas… aku melihat Yunhwa oppa terluka parah. Kami takut dia…”
 “Ayo, kita cari jejak tempat pertarungan itu, ajak Amelz.
Julie berujar,tapi kata Junsu oppa, kita tak akan mungkin bisa memasuki tempat itu kan?”
 “Tadi kita sudah melakukan sesuatu yang aneh. Kita bisa memasuki dunia vampire tanpa bantuan vampire. Mungkin saja kan kita melakukan sesuatu yang lebih aneh lagi?”
“Iya. Setidaknya kita mencoba, kata May.

May berlari ke arah kanan, mengikuti instingnya, sementara Amelz menggandeng Julie, berlari mengikutinya. Mereka khawatir… mereka benar-benar takut… tidak lagi bisa melihat Yunhwa, Jiro dan Kimbum…

***

Jiro dan Kimbum memandang putus asa pada dinding kastil tempat mereka dikurung bersama tawanan lainnya. Di depan mereka adalah sel yang besinya sangat kuat, bahkan Honor Bow tak bisa menembusnya. Di belakang mereka adalah tembok kastil yang kuat, dan ada satu jendela yang tidak terlalu besar, jauh di atas sana. Satu persatu tawanan diambil, dan mereka menghitung, pola pengambilan tawanan itu satu orang per satu hari. Sekarang sisa tawanan adalah 15 orang, disini termasuk mereka berdua, kedua ortu Fennie dan teman sekantor Alend. Semuanya terlalu takut untuk bersuara, hanya Jiro dan Kimbum yang sangat aktif mencari jalan keluar. Kimbum terus menerus memandang jendela itu.

Kimbum mengeluh,duuuh, andaikan aku bisa Fly…”
“Disini tak ada alat yang bisa membantu kita memanjat kesana, Jiro juga mengeluh.

Kimbum menoleh dan melihat kedua ortu Fennie yang gemetaran. Bahkan mamanya Fennie menangis. Kimbum menghampirinya.

 “A yi… tenanglah…”
Ayi mengeluh,ayi takut Fennie juga akan ditangkap… dia putri tunggal kami…”
“Aku yakin Fennie dilindungi oleh kedua adikku, ayi,” kata Jiro, “jangan khawatir.”
“Iya. Kami akan pikirkan jalan keluar dari sini, yakin Kimbum.

Tiba-tiba ada yang mendekati sel dan membuka pintu sel. Itu salah satu vampir penjaga. Kimbum tau hanya ada satu hal yang bisa dilakukannya…

 “Honor Bow!!”

Kimbum memanah penjaga itu, dan vampir itu terluka. Tapi dia mengerang murka.

 “Semua, berdiri di belakangku! Aku akan melindungi kalian!”
Jiro berseru, “Kimbum… jangan begitu! Ada lebih banyak vampire di luar sana…”
 Tidak, Jiro ge, hanya ini yang bisa kulakukan. Dan aku adalah wakil kehormatan para Warriors’ Helper, jadi aku harus bertindak, sekalipun ini akhir hayatku.”
“Jangan bodoh, gimana dengan Amelz?”

Kimbum tertawa hampa. Dia mengarahkan Honor Bow pada vampire yang melesat ke arahnya…

 “Tolong jaga dia untukku, Jiro ge…”
 “Jangan, Kimbum!!”

***

Junsu, Hyunjoong dan Junki duduk lesehan di kamar Hyunjoong dengan tampang cemas. Mereka tak tau apa yang sebaiknya mereka lakukan.

Hyunjoong bertanya, “Junsu, kau yakin tidak ada cara lain untuk memasuki lokasi pertarungan Yunhwa dan Bella?”
 “Aku yakin tidak ada cara lain, hyung,” jawab Junsu, “itu memang kesepakatannya.”
“Gimana kalau kita ajak May dan yang lain kesini? Untuk berdiskusi? Aku ingin memastikan apakah ini Propechy atau bukan. May kan juga bisa melakukannya, usul Junki.
Junsu setuju,kau benar, Junki.”

Junsu terdiam dan berkonsentrasi. Tapi wajahnya berkerut. Dia membuka matanya kembali.

 “May, Amelz dan Julie tak bisa dihubungi. Annie dan Stella menerima Telepathy-ku, aku merasakan itu.”
“Aaah mungkin Stella lagi kuliah,” ucap Junki, “mati aku, aku lupa hari ini ada kuliah.”
 “Tapi kemana tiga cewek itu??”
 “Bukannya tempat yang tidak bisa ditembus Telepathy adalah… kalau beda dunia?” Tanya Hyunjoong.
Junki balik bertanya,maksud hyung?”
“Mereka di dunia vampire?”
 “Apa Ryeowook yang membawa mereka?” Tanya Junsu.

Beberapa detik kemudian, setelah Junsu memejamkan matanya, Ryeowook muncul di kamar Hyunjoong. Junki kaget bukan kepalang, memegangi dadanya tempat jantungnya nyaris berhenti berdetak.

Ryeowook menjawab,aku tak membawa May, dkk ke dunia kita loh.”
“Tapi bagaimana mung…”

Belum selesai Junsu bicara, tiba-tiba Junsu menghilang. Ketiga cowok ini kaget.

 “Loh? Tadi Junsu bukan Teleport kan?” Tanya Hyunjoong.
Ryeowook menjawab,jelas bukan. Teleport tidak bisa dilakukan sambil duduk gitu kan?”
“Jadi kemana Junsu?” Tanya Junki.
 “Aku akan mengeceknya.”

Kali ini Junki udah siap siaga begitu Ryeowook menghilang. Keduanya menunggu dengan cemas, apalagi Junki mencemaskan May, yang kalau kata Junsu benar, berarti tengah berpetualang di dunia vampir bersama Amelz dan Julie.

***

Kimbum telah berhasil membawa rombongan yang berteriak ketakutan hingga keluar dari ruang penjara. Mereka sekarang diberi pilihan, akan jalan ke kanan, atau ke kiri. Kimbum telah membantai 4 vampir, dan dia terluka di banyak tempat. Jiro sangat khawatir.

Jiro menyarankan, “Kimbum, jangan paksakan dirimu.”
Tak bisa, ge,” tolak Kimbum, “justru kalian harus mengandalkan aku sekarang. Ayo, beri aku dukungan.”

Kimbum merasakan sakit di sekujur tubuhnya sebelum sekali lagi merentangkan Honor Bow ke arah para vampir yang menghadangnya. Ada 3 vampir sekaligus.

 “Love Magic Stick!!” seru sebuah suara wanita.

Semuanya kaget melihat ketiga vampir penghadang terpental begitu saja. Dan mereka melihat sosok seorang gadis yang muncul di belakang para vampir. Kimbum tidak pernah melihat cewek ini, tapi jelas, cewek ini membantu mereka.

Vani memperkenalkan,aku Vani, adik Hyunjoong oppa dari dunia vampir. Apakah kau Warriors’ Helper?”
 “Iya. Aku oppa-nya Julie, Light Warrior,” balas Kimbum, Kimbum.”
“Wahh, kalian mirip. Ayo, kita bereskan mereka dan keluar dari tempat sial ini.”

Kimbum dan Vani berjuang berdua dan berhasil mengatasi ketiga vampir itu.

 “Ikuti aku.”

Vani memimpin Kimbum, Jiro dan para tawanan berjalan ke arah kiri, dan akhirnya mereka memasuki ruangan yang sangat luas. Di ujung sana ada sebuah pintu.

 “Kalau kita bisa keluar lewat pintu itu, kita akan selamat.”

Tapi saat mereka menyebrangi ruangan itu, pintu di depan mereka tertutup, disusul pintu di belakang mereka.

Jiro menjerit,kita terkurung!”
“Tunggu sebentar… aku mendengar suara…” pinta Vani.
Julie memohon,seseorang… siapa saja… bisa dengar aku?? Aku Julie… aku di dunia vampir bersama May dan Amelz. Stella, Annie, Hyunjoong oppa, Junki, Kimbum oppa, Youngsaeng oppa, Junsu, Ryeowook, Vani, Yunhwa oppa… kami terjebak. Banyak musuh disini. Tolong kami…”
 “Aku mendapat Telepathy dari Julie. Dia, May dan Amelz ada disini. Kita harus keluar dan menolong mereka.”

Vani, yang yakin pintu itu tidak akan terbuka dengan mudah, menyerang pintu dengan Love Magic Stick. Tapi pintu itu bergeming. Lalu entah darimana muncul 13 vampir sekaligus, mengepung mereka.

Kimbum memerintah,semuanya, merapat! Kami akan melindungi kalian!”

Dalam hati, Vani merasa kalut. Berdua begini… gimana bisa mengatasi 13 vampir sekaligus?

***

No comments:

Post a Comment