Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 7 April 2012

The X Life Story 2 chapter 17


The X Life Story 2
Chapter 17

Ketika membuka pintu apartemennya, Julie terkejut melihat sosok Donghae yang duduk di sofa ruang tamu. Dia sempat lupa Donghae sudah pulang, apalagi tadi Julie sibuk di rumah sakit mengunjungi Amelz-Kibum dan May bergantian. Donghae tersenyum pada Julie, dan Julie membalas senyumnya.

“Oppa…” sapa Julie.
“Julie…”

Donghae berdiri dan menghampiri Julie. Dia memandangi Dongmi yang digendong Julie. Dongmi tertidur pulas.

“Dia kelelahan. Tadi Suju oppadeul satu persatu main dengannya.”
“Sini, kubantu memindahkannya ke ranjang.”
“Ah, tidak usah. Aku saja, oppa. Oppa duduk saja.”

Donghae membiarkan sosok Julie berlalu dan menunggunya kembali dengan duduk di sofa. Keluar dari kamar, Julie sudah mengganti bajunya dengan kaos rumah dan hotpants yang tidak ketat, juga mengikat kembali rambut panjangnya menjadi ekor kuda.

“Oppa, laparkah? Sudah mandi? Perlu kusiapkan sesuatu?”
“Aku merindukan kopi susu buatanmu,” jawab Donghae.
“Tunggu sebentar, oppa.”

Julie ke dapur dan mempersiapkan minuman. Donghae memandangi punggung Julie dan di pikirannya berkecamuk banyak hal. Tak lama kemudian Julie kembali ke ruang tamu.

“Ada lagi yang oppa perlukan?”
“Tidak, Julie, duduklah disini.”

Julie duduk di samping Donghae.

“Bagaimana keadaan Amelz dan Kibum?”
“Mereka hanya perlu pemulihan dari luka… tidak parah, oppa. Dokter bilang dua minggu saja. Tapi May juga dirawat.”
“Apa? May? Memangnya May kenapa?”
“Dia nyaris keguguran. Untuk cerita jelasnya nanti oppa tanya saja pada Yesung oppa. Kurasa May sudah banyak bercerita padanya,” jawab Julie.

Suasana hening.

“Tidak ada sesuatu yang ingin kau tanyakan padaku?”

Julie hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Reaksi Julie ini malahan membuat Donghae terenyuh.

“Tidak inginkah kau tau hubunganku dan Yoona?”
“Tidak. Itu bukan urusanku. Tujuanku yang utama adalah membuat oppa jatuh cinta padaku, dan aku akan lebih berusaha lagi setelah ini.”

Suasana hening lagi.

“Kalau tidak ada yang ingin oppa katakan, bolehkah aku beristirahat? Aku lelah sekali hari ini.”

Ketika Julie beranjak, Donghae menarik tangan Julie dan Julie kembali duduk di samping Donghae. Menyadari ada jarak tertentu antara Julie dan dirinya, Donghae menjadi sedih.

“Julie, mianhae…” sesal Donghae.
“Tidak, oppa tidak bersalah. Akulah yang terlalu egois. Akulah yang tidak bisa memahami oppa. Jadi… oppa tidak perlu minta maaf.”
“Aku benar-benar melupakan janji kita karena aku terburu-buru ke Beijing. Manager hyung meneleponku dan mengatakan ada perubahan besar yang terjadi pada proyek filmku.”

Julie tidak menyela dan mendengar penjelasan Donghae dengan sabar.

“Hubunganku dengan Yoona… tidak lebih dari sekadar oppa dan dongsaeng. Aku tau terkadang dia masih mengharapkan sesuatu… tapi aku selalu menjaga jarak ketika bertemu dengannya. Percayalah padaku.”
“Oppa, gwaenchana. Aku selalu percaya pada oppa. Oppa jangan terlalu pikirkan apa yang Kyu katakan tadi. Dia… sosok sahabat bagiku. Dongmi menyukainya sebagai seorang ahjussi. Kyu-lah yang selalu membuat pikiranku tetap stabil dan selalu menantikan oppa. Aku terkejut ketika mendengar perkataannya pada oppa tadi pagi. Tapi… tidak ada yang terjadi pada kalian kan? Kalian tidak bertengkar kan?” tanya Julie, tiba-tiba khawatir.
“Justru aku jadi menyadari banyak hal dari pernyataan Kyu. Aku harus berterimakasih padanya. Aku merasa bersalah padamu, Julie… terlalu bersalah padamu dan Dongmi. Katakan padaku, apa yang sebaiknya kulakukan untuk menebus segala kesalahanku padamu?”

Julie tersenyum.

“Berilah aku kesempatan untuk mendapatkan cinta oppa secara penuh. Tolong biarkan aku berusaha sekali lagi. Tolong selama aku berusaha… jangan tinggalkan aku, setidaknya demi Dongmi. Jika aku gagal… oppa boleh melakukan apapun yang oppa suka dan aku tidak akan menghalangi oppa lagi.”

Tubuh Julie gemetar ketika mengatakan semua itu. Dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Donghae. Setetes air mata mengalir dari mata Donghae tanpa Julie sadari. Donghae merasa dirinya sungguh brengsek, sungguh pria yang tidak pantas berada di sini saat ini. Donghae meraih kedua tangan Julie dan menggenggamnya.

“Julie… tidakkah kau merasakannya? Atau akulah yang kurang baik menyatakan perasaanku padamu? Julie, saranghae… neomu saranghae…” ujar Donghae, tak lagi bisa menahan air matanya.

Julie memandang wajah Donghae dan terkejut melihat suaminya itu menangis. Namun yang lebih membuatnya terkejut adalah… akhirnya dia mendengar kata sederhana itu dari mulut Donghae. Kata sederhana yang memiliki makna mendalam. SARANGHAE. Julie menangis… karena dia sulit percaya bahwa dia tadi memang mendengar kata itu. Dia menggelengkan kepalanya tak percaya.

“Aku… aku serius, Julie, aku mencintaimu. Kenapa kau meragukanku? Karena SMS-ku pada Yoona kah?”
“Bukan… hanya saja… oppa… selama ini tidak pernah mengatakan itu padaku…”
“Julie… Julie babo… kukira kau tau! Untuk apa kukatakan itu lagi… kalau aku selalu memperhatikanmu seorang? Bahkan aku… aku… aku hanya bercinta denganmu, omona, Julie… tidakkah kau tau, bahwa itu membuktikan cintaku?”
“Oppa-lah yang babo. Oppa tidak tau kata itu sangat penting untukku.”

Donghae tertawa dan memeluk Julie erat. Dia baru tau mereka berdua sama bodohnya, namun juga merasa lega karena akhirnya segala keresahan yang menghantui mereka akhirnya musnah juga. Dalam hatinya Donghae berjanji untuk membuat Julie lebih bahagia, lebih menyadari bahwa dia dicintai, demi apapun, dia tidak akan membuat Julie bersedih lagi. Kini Donghaemenempelkan dahinya ke dahi Julie, lalu tertawa di tengah tangisnya. Julie lama kelamaan juga tertawa. Inilah ketiga kalinya Donghae melihat Julie menangis, yang pertama adalah ketika Donghae memintanya untuk menjadi pacarnya setelah Donghae tau dia hamil, yang kedua adalah ketika Julie kesakitan melahirkan Dongmi dan yang ketiga adalah sekarang… dan semuanya begitu menghancurkan hati Donghae. Donghae menghapus air mata Julie, lalu juga menghapus air matanya sendiri.

“Iya, aku memang babo. Donghae babo mencintai Julie babo,” ujar Donghae.
“Yaaaaah~ oppa!!!”

Julie manyun dan membuat Donghae terbahak. Didekatkannya wajahnya ke wajah Julie, lalu dikecupnya bibir Julie. Lembut… begitu perlahan… dan Julie juga membalas ciumannya. Menyadari Julie yang begitu mencintainya, masih bisa berlapang dada ketika Julie tau dia masih berhubungan dengan Yoona dan Julie yang berjanji akan terus berusaha menjadi gadis yang bisa membuat dia mencintai Julie… membuatnya tersentuh, membuatnya makin mencintai Julie, makin tidak ingin menyia-nyiakan Julie lagi. Donghae memeluk tubuh Julie erat-erat dan Julie juga melakukan hal yang sama. Lama mereka berkutat dalam ciuman mereka, dalam pelukan mereka… hingga ketika tubuh Julie terbaring sepenuhnya di sofa, dia menyadari Donghae telah melepaskan kaos dari tubuhnya.

“Dong… Hae… oppa…”
“Aku merindukanmu, Julie. Jangan hentikan aku.”

Julie mensyukuri sentuhan Donghae di tubuhnya… bibir Donghae yang menghisap kulit lehernya… tangan Donghae yang mengusap payudaranya lembut… Julie pasrah, berharap bisa menikmatinya sepenuhnya. Tangan kanan Donghae terus bergerak… menarik hotpants Julie… melepas bra Julie berikut underwear-nya… hingga Julie naked. Mata Donghae menelusuri tubuh Julie yang pasrah di bawahnya… dan merasa dirinya benar-benar tidak tahan sekarang. Dia menggendong Julie masuk ke kamar mereka dan membaringkan tubuh Julie di ranjang.

“Oppa… bagaimana kalau Dongmi terbangun nanti?” tanya Julie resah.
“Asal kita tidak membuat keributan yang keterlaluan, dia tidak akan bangun.”

Sambil berkata begitu, Donghae mulai menelanjangi dirinya sendiri. Hingga tersisa hanya underwear yang dipakainya, Donghae menunduk untuk mencium Julie mulai dari bibirnya lagi… turun ke lehernya… belahan payudara Julie… dan dengan ujung lidahnya menggelitik kedua nipple Julie. Perlakuan Donghae yang ini membuat Julie susah payah menahan erangannya, yang kini terdengar tidak lebih dari desahan yang justru membuat Donghae lebih bergairah lagi.

“Eng… o… oppa…”

Julie sudah banjir cairan. Dia sendiri sangat sensitive terhadap sentuhan Donghae dan pikirannya sudah melayang jauh menuju kenikmatan yang akan mereka rasakan nantinya… Donghae mengelus lembut payudara Julie ketika dia membuat kissmark di sekitar pusar Julie. Selesai menandai tubuh Julie, Donghae berbaring di samping istrinya. Sambil berbaring telentang, Donghae menoleh pada Julie.

“Julie-ya… buat aku naked… dan jika kau merindukanku, kuasai aku, Julie…”

Julie, meskipun malu-malu, mulai merayap naik di atas tubuh Donghae. Ditelusurinya belahan dada Donghae dengan jari telunjuknya… berikutnya belahan abs-abs Donghae… dan menyadari sepenuhnya bahwa Donghae memang miliknya. Mendengar banyak cerita dari Amelz dan May yang cukup sering “bermain” di atas pria-pria mereka membuat Julie penasaran ingin merasakan seperti apakah rasanya… dan Julie memulai dari menggigiti nipple Donghae perlahan. Sentuhan gigi dan saliva Julie yang membasahi nipple Donghae membuatnya mengerang nikmat. Dia mengelus dan menekan kepala Julie agar semakin memanjakan nipple-nya. Dia tidak menyangka Julie akan melakukan sesuatu yang berbeda. Gigitan Julie berlanjut pada abs Donghae sehingga terciptalah berbagai bentuk kissmark disana. Kedua tangan Julie menurunkan underwear Donghae dan tampaklah junior Donghae yang besar dan mengacung tegang. Julie ragu sejenak ketika memandangi junior Donghae itu.

“Julie-ya… dia minta dimanjakan olehmu…” desah Donghae.

Julie masih menatap junior Donghae, lalu perlahan meraupnya dengan kedua tangannya. Donghae memejamkan matanya dan Julie mulai memaju-mundurkan junior Donghae dalam genggamannya dengan sangat perlahan, dan sesekali Julie mengusap twinsball Donghae. Erangan seksi mulai keluar dari mulut Donghae dan Julie memuji dirinya sendiri karena berani melakukan ini. Amelz pernah menceritakan melakukan aksi ini pada Kibum. Julie kaget ketika merasakan perubahan bentuk pada junior Donghae yang sepertinya semakin lama semakin terasa sesak digenggam…

“Julie… faster… I need… more…”

Julie duduk di perut Donghae, membelakangi wajah Donghae dan meneruskan gerakan tangannya di junior Donghae. Nafas Donghae terengah ketika cairan spermanya menyemprot keluar… sebagian jatuh di perutnya dan sebagian di perut Julie. Julie bingung harus melakukan apa terhadap cairan itu ketika Donghae tiba-tiba bangkit dan memeluk tubuhnya. Bibir Donghae mencium dan menggigit pundak Julie dari belakang.

“Julie… sekarang berbaliklah,” pinta Donghae.

Julie berbalik dan tetap duduk di perut Donghae. Donghae kembali menikmati leher dan pundak Julie yang mulus dengan bibirnya.

“Julie, aku ingin merasakanmu di atasku hari ini. Kuingin kau miliki aku sepenuhnya. Bersikaplah posesif… buat aku makin tidak bisa lari darimu.”

Wajah Julie memerah mendengar permintaan Donghae. Donghae mempertahankan senyum menawan di wajahnya ketika mendorong tubuh Julie perlahan, dan Julie tersentak ketika pantatnya merasakan keberadaan junior Donghae. Sesungguhnya dia tergoda juga untuk merasakan woman on top… dan inilah kesempatannya. Julie agak sedikit bangkit dan mendudukkan tubuhnya perlahan… Donghae memegang juniornya untuk berdiri dan siap menyambut vagina Julie… Julie memastikan vaginanya membuka pas untuk junior Donghae… Dia merasakan sodokan junior Donghae… perlahan memasuki vaginanya… dan duduk sepenuhnya sehingga junior Donghae menjeblos masuk. Julie menggigit bibirnya menahan nikmat karena junior Donghae menusuk klitorisnya.

“Kali ini Julie yang bergerak ya…” pinta Donghae sambil tersenyum.

Julie menundukkan kepalanya malu, wajahnya memerah lagi. Julie mulai menggerakkan tubuhnya naik-turun… merasakan junior Donghae menusuk klitorisnya berkali-kali. Donghae yang juga masih dalam posisi duduk, meremas payudara Julie dengan gemas. Cairan vagina Julie membasahi junior Donghae, melicinkan pergerakan organ intim mereka… gerakan Julie makin tidak teratur, kadang cepat, kadang lambat… dan menyadari Julie yang sepertinya akan habis tenaga sebelum Donghae sendiri mencapai klimaks, Donghae memeluk erat tubuh Julie agar Julie merasakan tambahan kekuatan darinya. Ketika keringat yang membanjiri tubuh Julie sudah semakin banyak dan nafasnya terputus-putus, akhirnya junior Donghae menyemprotkan spermanya ke dalam rahim Julie. Donghae memeluk tubuh Julie yang lemas, membiarkan mereka bertahan dalam posisi itu hingga nafas Julie kembali teratur.

“Apakah kau suka, Julie? Bisakah kau merasakan cintaku? Merasakan aku benar-benar milikmu sepenuhnya?”

Julie mengangguk. Donghae mendorong sedikit tubuh Julie untuk memandang wajah cantik Julie yang berkeringat. Dia mengecup sejenak bibir Julie.

“Saranghae, Julie… saranghae yongwonhi…” bisik Donghae.

Julie tersenyum pada Donghae, namun tiba-tiba ekspresinya berubah kaget.

“Ah!”
“Kenapa, Julie? Kau sakit? Ada yang salah?”
“Obat! Aku lupa menelan obat anti kehamilan! Bagaimana ini, oppa?”
“Kenapa harus kaget begitu, Julie? Gwaenchana… kalau kau hamil ya… kita hadiahkan dongsaeng untuk Dongmi…”
“Tapi oppa, itu terlalu cepat!”
“Lagipula sudah terlanjur, jagiya…”

Donghae kembali menarik Julie ke dalam pelukannya, menghembuskan nafasnya di daun telinga Julie, membuat Julie merinding dan memasrahkan dirinya sepenuhnya kepada Donghae. Dia rileks… tidak ada lagi yang akan menghantui pikirannya… sekarang dia cukup percaya diri. Segalanya akan baik-baik saja…

***

2 comments:

  1. kurang hot thor XD
    tpi bagus akhirnya donghae kembali kepada julie
    aku tunggu thor chapter 18, jangan lama2 ea thor.

    ReplyDelete
  2. ish...julienya dudutz banget!!
    Kok gitu aja udh nyerah >< xDD
    *digampar*
    Tapi Julienya jdi kesannya sabar banget XD *blush*

    Donghae babo mencintai Julie babo --> suka kata2 ini (?) XD

    Hiyaaahhh...ada dongmiiii #eh

    OMG, woman on top wakaka
    Kurang hottt ~ PLAK

    Bakal punya anak lagi keknya nih, asyik (?) LOL

    Tapi, anyway, love it :D

    ReplyDelete