Just You
Chapter 7
CHAPTER FIVE
Minwoo bangun lebih pagi dari biasanya. Dongjun terkejut
ketika menemukannya sudah bangun bahkan sebelum Dongjun bangun. Tampangnya yang
berantakan kontras sekali dengan penampilan informal namun rapinya Minwoo. Pagi
ini dia memakai kaos lengan pendek berwarna oranye cerah dilengkapi jeans
lebar. Di punggung Minwoo tersampir backpack hitam yang cukup besar. Melengkapi
penampilan Minwoo, dia memakai topi hitam yang selaras dengan warna backpack
dan sepatu kets-nya.
“Whoa, hyung… apa
kita ada performance hari ini?” tanya Dongjun kaget.
“Oh, justru karena kita tidak ada performance makanya aku
sudah bangun,” jawab Minwoo sambil nyengir lebar.
“Tapi pakaian hyung
begitu rapi. Eodie gayo?”
“Dongjun, tolong katakan pada Junyoung hyung aku tidak akan pulang hari ini. Aku akan pulang besok malam.
Aku akan pergi dengan Minna dan mungkin kami akan sangat sibuk,” pesan Minwoo,
“aku juga membawa mobilku ya.”
“Pergi dengan Minna noona?
Baiklah, hyung, aku akan
menyampaikannya. Hati-hati ya.”
“Sampai ketemu, Dongjun.”
Dongjun melambai pada sosok Minwoo yang sudah menjalankan
mobilnya. Dia sudah lama tidak terlihat keluar jalan-jalan, jadi Dongjun merasa
lega hyungnya itu akhirnya memutuskan
jalan-jalan dan bahkan tidak pulang sampai besok. Pintu kamar dibuka dan
Dongjun menoleh, mendapati Taehun dan Heechul bangun dengan tampang tidak kalah
berantakan darinya. Heechul bahkan merentangkan tangannya lebar-lebar sambil
menguap.
“Siapa yang pergi sepagi ini?” tanya Heechul, “sekarang
bahkan belum jam tujuh.”
“Oh, itu… Minwoo hyung
baru saja pergi. Sepertinya ingin pergi piknik atau bagaimana, dia terlihat
kasual sekali,” jawab Dongjun, menutup pintu dorm.
“Minwoo pergi?” tanya Taehun sedikit kaget.
Untuk memastikan, Taehun dan Heechul menoleh ke kamar mereka
yang pintunya masih terbuka. Mereka melihat ranjang di tengah ruangan milik
Minwoo memang sudah rapi, lalu tidak ada backpack kesayangannya di kaki
ranjangnya.
“Tumben dia bisa bangun begitu pagi. Sekalipun untuk pergi
piknik, rasanya agak aneh.”
“Hyung bilang dia
tidak akan pulang sampai besok malam. Ah, hyung
juga bilang dia pergi bersama Minna noona,”
lapor Dongjun.
Kali ini mata Heechul-lah yang melebar. Minwoo pergi bersama
Minna? Tidak akan pulang hingga besok? Dalam hati, Heechul semakin resah.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Waktu itu meminta nomor ponsel Minwoo,
SMS-an dengan Minwoo, lembur bersama Junyoung, lalu sekarang pergi dua hari
dengan Minwoo? Heechul mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, tidak mengerti
pada apa yang dipikirkan Minna.
“Apa kau sama sekali tidak mengerti, Minna?” tanya Heechul,
merasa frustasi dan sakit hati di saat yang bersamaan.
***
Heechul sengaja mampir ke lokasi syuting untuk mencari Minna
sekalian menunggui Siwan selesai syuting. Sepertinya sudah hampir sebulan
lamanya Heechul tidak melihat Minna. Tapi dia tidak menemukan Minna dimanapun.
Heechul mendekati panggung dimana Hyomi sedang hilir-mudik di atas sana. Hari
ini Hyomi dan Siwan perlu berakting bermain drama, salah satu adegan di
“Midnight Hope”.
“Hyomi-ya,” panggil
Heechul.
“Oh, Heechul oppa,”
sahut Hyomi, berjalan mendekati tepian panggung.
“Apakah Minna tidak datang?”
“Eonni sedang tidak
enak badan, sepertinya masuk angin. Tadi pagi dia bangun dan merasa pusing-pu…”
Belum selesai Hyomi menjawab Heechul, kakinya tersangkut di
gulungan kabel-kabel yang belum sempat dibereskan tim peralatan. Hyomi
kehilangan keseimbangan, Siwan sudah menjerit ketakutan… Hyomi terjatuh ke
bawah panggung… dan Heechul menangkapnya. Tidak terlalu sukses, Heechul-lah
yang terjatuh dengan punggung duluan dan Hyomi menimpa tubuhnya. Sesaat, keduanya
hanya terdiam. Hyomi merasa beruntung bisa sedekat ini dengan Heechul. Dia
menikmati memandang wajah tampan Heechul dari jarak dekat. Sungguh, pria idaman
Hyomi ini terlalu tampan. Nafas hangat Heechul menyapu wajah Hyomi, membuatnya
tidak ingin beranjak dari atas tubuh Heechul. Apalagi Hyomi mencium bau parfum
lembut Heechul yang memabukkan… kedua tangannya yang merengkuh tubuhnya di
pinggang Hyomi…
“Heechul! Hyomi! Gwaenchana?”
jerit Siwan, turun cepat-cepat dari panggung.
Hyomi baru tersadar kalau saat ini mereka masih di lokasi
syuting.
“Heechul oppa! Mianhae… apa aku menyakiti oppa?”
“Gwaenchana,
Hyomi,” jawab Heechul, tersenyum tipis.
Ketika Hyomi akan bangkit, dia melihat beberapa kancing
kemeja Heechul terbuka hingga ke dadanya. Mata Hyomi menelusuri kulit mulus
Heechul hingga terpaku di suatu bekas luka sepanjang 2 cm yang berwarna
kecokelatan. Luka itu membangkitkan kenangan di kepala Hyomi. Membangkitkan
ingatan masa lalu Hyomi.
“Hee oppa?” tanya
Hyomi.
“Mwoya? Kau
memanggilku, Hyomi? Err… bisakah kau berdiri sekarang?”
“Hee oppa, kan?”
Hyomi meletakkan kedua tangannya di lengan Heechul,
mengguncang tubuh Heechul.
“Hee oppa, ini aku,
Little Hyomi. Apa oppa lupa?”
Heechul membulatkan matanya, baru saja ingat mengenai Little
Hyomi.
“Kalian berdua teman masa kecil?” tanya Siwan tidak percaya.
Sekarang Hyomi, Heechul dan Siwan duduk bersama di meja bulat
kecil. Tim drama menyuguhkan teh untuk mengatasi keterkejutan ketiganya setelah
peristiwa kecelakaan kecil tadi. Syukurlah baik Heechul dan Hyomi tidak
terluka, namun proses syuting ditunda selama satu jam agar Hyomi bisa
memulihkan kondisinya.
“Ne. Hyung kan tau aku dari Jeju. Baru
sekarang aku bisa mengenali Hyomi lagi. Aku dulu memang memanggilnya Little
Hyomi karena umur kami yang terpaut 5 tahun,” jawab Heechul, menjelaskan dengan
sabar.
“Ne, dan aku
memanggil Heechul oppa dengan sebutan
Hee oppa,” tambah Hyomi.
“Aku sudah meninggalkan Jeju bersama keluargaku sejak aku
masuk SMP dan tidak pernah kembali kesana lagi. Sungguh tak kusangka menemukanmu
disini, Hyomi.”
“Aku juga tidak akan tau oppa
itu Hee oppa kalau tidak melihat luka
bakar itu.”
“Ini kan luka akibat ulahmu?”
“Tapi oppa dulu
sudah bilang tidak menyalahkan aku, kan?”
“Jadi bagaimana sejarah luka bakar itu?” tanya Siwan, mulai tertarik.
“Waktu itu Hyomi masih TK. Dia belajar main kembang api dan
tidak sengaja menusuknya ke dadaku waktu mau memberikan kembang api itu padaku.
Luka itu masih ada bekasnya sampai sekarang, meski sudah mengecil dibanding
beberapa tahun yang lalu.”
“Tapi hebat juga ya, setelah sekian lama, akhirnya kalian
bisa bertemu lagi. Seperti cerita di manga saja.”
Ketiganya tertawa. Hyomi terus memandangi Heechul, merasa
dirinya sangat beruntung ternyata Heechul adalah Hee oppa-nya. Hee oppa yang
dirindukan Hyomi namun tidak pernah bertemu dengannya lagi.
“Apa kalian juga pernah berjanji untuk menikah saat dewasa
nanti? Atau sudah main jadi pengantin saat kecil dulu?” tanya Siwan, merasa
geli, “itu kan yang biasa diceritakan di manga.”
Siwan menanyakan itu sambil tertawa, tapi tawanya berhenti
ketika melihat semburat merah di wajah keduanya.
“Eh? Apa tebakanku benar?” tanya Siwan kaget.
“Kami tidak menikah, tapi Hee oppa bilang akan menikahiku kalau aku sudah 17 tahun. Hee oppa bahkan memberikanku cincin perjanjian…
cincin itu masih kusimpan sampai sekarang,” jawab Hyomi malu-malu.
“Sekarang kau bahkan hampir 18 tahun, Hyomi! Hei, Heechul,
kau sudah mengingkari janji! Kau harus memenuhinya secepatnya kalau begitu!”
Siwan masih melanjutkan tertawanya, sementara Hyomi dan
Heechul sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hyomi bahagia menemukan
kembali pangerannya dan berharap Heechul sungguh akan memenuhi janjinya.
Heechul, di lain pihak, merasa resah. Dia tidak berharap diingatkan lagi pada
janji masa kecilnya. Heechul tidak pernah menganggap janji itu cukup serius,
karena dia dulu terpaksa mengatakannya untuk membuat Hyomi tidak menangis lagi
setelah membuat dadanya terbakar. Sekarang Heechul tau, satu masalah lagi
muncul di kehidupannya. Selain memikirkan bagaimana caranya untuk mendekati dan
meraih hati Minna kembali, Heechul merasa perlu memikirkan cara untuk menolak
Hyomi secara halus. Heechul sudah tau sejak dulu kalau Hyomi menyukainya, namun
dia makin khawatir setelah tau Hyomi adalah Little Hyomi. Heechul merasa
terbebani sekarang…
***
Heechul bersyukur ketika memandangi sosok Minna yang sedang
makan dengan lahap di hadapannya. Akhirnya setelah satu bulan tidak melihat
Minna, Minna-lah yang mengajak Heechul untuk keluar dan mentraktirnya makan
malam. Minna terlihat sedikit kurus, namun masih seceria yang diingat Heechul.
Dia sadar sepenuhnya dirinya merindukan Minna.
“Apa ada sesuatu di wajahku, Heechul-sshi?” tanya Minna, merapikan poninya.
“Ani… aku hanya
merasa kau sedikit kurus,” jawab Heechul.
“Ah, itu mungkin efek aku masuk angin dua hari yang lalu.”
“Tapi sekarang kau sudah sembuh kan?”
“Sudah. Terima kasih perhatianmu, Heechul-sshi.”
Minna kembali menyendokkan nasi goreng kimchi yang sangat
pedas ke dalam mulutnya.
“Minna, apa yang kudengar benar? Waktu itu kau pergi piknik
dua hari bersama Minwoo?”
“Ah, Minwoo-sshi
bilang kami piknik? Sebenarnya bukan benar-benar piknik. Minwoo-sshi menemaniku pulang ke Incheon, ke
rumahku. Aku mengajaknya jalan-jalan di Incheon selama dua hari itu,” jawab
Minna.
“Kenapa kau tidak mengajakku sekalian? Aku juga ingin
mengenal tempat tinggalmu.”
“Oh, ehm… itu juga rencana dadakan, usul dari Minwoo-sshi. Lain kali aku akan mengajak
Heechul-sshi juga,” janji Minna.
Perasaan terluka terbersit di mata Heechul dan dia kembali
menyibukkan diri ke makanannya. Keduanya menghabiskan sisa makanan mereka dalam
diam. Ketika sudah keluar kedai, suasana ramai mengelilingi mereka kembali.
Sepertinya orang-orang sibuk berjalan ke satu jurusan.
“Mau kesana? Kudengar di lapangan sana ada lomba balap
kura-kura.”
“Jeongmal? Aku suka
kura-kura. Ayo kita kesana, Heechul-sshi.”
Minna berjalan mendahului Heechul. Lalu Heechul menyusul
langkah Minna dan menggenggam pergelangan tangannya. dia terkesiap, wajahnya
merah ketika memandangi Heechul. Mereka berjalan perlahan, sibuk dengan pikiran
masing-masing.
“Minna, apakah kau memanggil Junyoung dengan sebutan oppa?” tanya Heechul, tidak bisa menahan
dirinya lagi.
“Ani.”
“Bagaimana dengan Minwoo?”
Minna mengerutkan dahinya. Kenapa Heechul tiba-tiba
menanyakan hal ini?
“Minwoo-sshi juga
tidak, Heechul-sshi,” jawab Minna.
Tiba-tiba Heechul memegang pundak Minna dan mengarahkannya
untuk menghadap Heechul. Minna memandangi wajah Heechul yang terlihat resah.
“Minna, jangan hindari aku. Kalau kau masih menghargai aku,
jangan menolakku terus. Jebal…” mohon
Heechul.
Jantung Minna berdetak di luar kecepatan normalnya lagi. Dia
ingin menjawab Heechul, ingin menjelaskan semuanya, namun dia memilih diam.
Lebih dari segalanya, Minna tidak ingin melihat Heechul resah, apalagi memohon
padanya begini.
“Mianhae, Heechul-sshi. Aku… tidak akan begitu lagi.”
Ya, Minna yakin dia tidak akan begitu lagi. Dia tau dia akan
bersalah pada Hyomi kalau dia terus berdekatan dengan Heechul, tapi sisi egois
dalam diri Minna mulai bekerja. Sisi egois itu ingin Minna mengejar apa yang
dia inginkan, dan yang dia inginkan adalah berada di sisi Heechul. Selama Minna
tutup mulut soal ini, dia yakin Hyomi tidak akan tau. Ya, Minna baru saja
memutuskan akan melakukan itu.
***
Keterangan: Chapter 1-dst adalah pembagian chapter berdasarkan postingan, sedangkan Chapter One-dst adalah pembagian chapter berdasarkan cerita asli (atau lebih keren berdasarkan novel -kalau ini bisa disebut novel-). Sekaligus menjawab pertanyaan Stella mei yah :)
bagus thor lanjut :)
ReplyDeletethor the x life story lanjutun donk :D
by: ziyewook
Eh? Eh? Minwoo jdi piknik sama Minna O.O
ReplyDeleteKecian Jungchul XD
Wah...tnyata Hyomi teman masa kecil Jungchul O.O
Waduh, gawat O.O
Hyomi pasti makin merasa terikat
ada janji2 pulak ><
Nah lho, gimana tuh si Jungchul?
“Kenapa kau tidak mengajakku sekalian? Aku juga ingin mengenal tempat tinggalmu.”
--> ini lucu xD, kek anak kecil yg merengek (?) *ditabok*
Lanjuttt :D
“Oh, justru karena kita tidak ada performance makanya aku sudah bangun,” jawab Minwoo sambil nyengir lebar.
ReplyDelete[*] si minwoo ngomong gini nggak mrasa bersalah bgd yh -__- jd klo ada perform byasa bangun siang gitu. lol nie anak lucu :3
Aku akan pergi dengan Minna dan mungkin kami akan sangat sibuk
[*] gaya bgd si minwoo blg 'akan sangat sibuk' XD emank ngapain sie lol saya baca ini brasa minwoo itu anak2 yg mao maen ama temen'a lol
si minwoo pergi ama minna saya bs paham sbg reader, tp klo yg maen dsini denger, minwoo pergi ama minna b2 doank dan mreka makin akrab pasti curiga xD apalagi si Jungchul, saya nggak berani lyat gmana ntar komeh'a Jungchul lol
Waktu itu meminta nomor ponsel Minwoo, SMS-an dengan Minwoo, lembur bersama Junyoung, lalu sekarang pergi dua hari dengan Minwoo?
[*] NAH INI DY MAKSUD SAYAAA!! TUH KHAN SERAM REAKSINYA JUNGCHUL D:
OMO!! KEBETULAN GINI!! HYOMI TEMEN KECILNYA HEECHUL ;_____;
itu heechul luka pasti gara2 pernah nyelamatin hyomi ya.
btw. itu adegan hyomi jatoh menghadap(?) jungchul, untung minna gk lyat D:
lmao. tapi itu knapa alasan luka bakar'a lucu gitu yh xD
byasa mah dramatis gitu yh, dtolongin jungchul, ini tnyata emank murni salah hyomi lmao
aaaah. jungchul merasa terbebani ama hyomi D:
padahal klo temen masa kecil gini khan sooo sweet sbener'a u___u
smoga minna ama jungchul, hyomi jg dapet pria yg baik, uhuk minwoo dunk lol
aaaa. akhirnya minna ketemu jg ama jungchul :')
~Stella.