Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 28 April 2012

(When Our Dreams Come True) Secretly in Love chapter 11 (end)


When Our Dreams Come True
Secretly in Love
Chapter 11 (end)

Hans yang membawa mobil asrama telah mengitari daerah Taipei.

Calvin: “Kupikir kita sebaiknya turun. Lebih gampang mencari Amelz.”
Hans: “Ahh aku parkir di dekat perusahaan kita ajah.”

Hans memarkir mobil di areal parkir MOVE Entertainment. Mereka bertiga turun dan kaget waktu Kevin, Arie dan Jimmy turun dari van sebelah bersama tiga pelatih di asrama.

Deddy: “Hah??” *kaget, menunjuk mereka satu persatu*

Arie mengedikkan bahunya ketakutan. Pelatih dance mereka mendekati Calvin.

Pelatih: “Calvin, kau harusnya memberitau kami kalo ada masalah gawat terjadi.”
Calvin: “Lao shi…”
Pelatih: “Jangan banyak ngomong. Sekarang ayo kita cari Amelz Chen sama2. makin banyak orang kan makin gampang.”
Calvin: *terharu*
Jimmy: ^0^ “Kuai dian la~~”

Dan cwo2 itu berteriak sepanjang jalanan mencari Amelz.

***

Rombongan Jiro pun telah memisahkan diri. Lee Hom merasa bersalah. Rasanya dia emang pantas mati kalo gak menemukan Amelz ato terjadi sesuatu pada Amelz.

Cwe: “Pilihan, pengorbanan, pengujian hubungan, setiap keputusan yang diambil tentang hubungan, pasti timbul akibat. Percintaan merupakan pilihan penting. Kesulitan akan dilewati dengan pengorbanan.”

Lee Hom menoleh dan melihat seorang cwe berkerudung putih berdiri di seberang jalan. Itu Madam May, tersenyum padanya.

May: “Ingatkah kartu The Lovers, Lee Hom? Pengorbanan…” ^^

Lee Hom terenyak. Benar. Dia bisa melakukan itu. cinta butuh pengorbanan. Dan perjalanan selanjutnya… dia akan berusaha melindungi Amelz. Orang2 pasti akan mendukungnya… Jiro berlari ke arah Lee Hom.

Jiro: “Udah ketemu. Amelz bersama Ri Na. dan aku udah memberitau bahwa mungkin Irene pelakunya. Mereka akan ke rumah Irene.”
Lee Hom: “Hyung, temani aku ke gedung perusahaan.”
Jiro: “Apa?”
Lee Hom: “Hubungi semua wartawan yang hyung kenal. Aku mau konferensi pers.”
Jiro: “Kau mau ngapain Lee Hom?”

Lee Hom menoleh ke seberang jalan dan Madam May udah gak ada.

Lee Hom: “Mungkin aku harus berkorban.” ^^

***

Via telepon, Amelz udah minta maaf pada Karen dan mereka janjian ketemu di depan rumah Irene. Waktu mereka sampai ke rumah Irene, Karen udah menunggu. Amelz langsung berlari memeluknya.

Amelz: “Karen, dui bu qi…” ><
Karen: “Gapapa, Amelz. Tapi apa benar… Irene pelakunya?”
Amelz: “Ada yang mengirim SMS pada Lee Hom ge waktu kalian berdua main di rumahku. Kalo bukan kau, tentu itu Irene. Aku seharusnya tau itu dia.”
Karen: “Kenapa dia melakukannya? Dan kupikir… kau benar2 marah padaku dan membenciku. Irene bilang begitu padaku tiap hari. Katanya dia membujukmu memaafkanku, tapi kau gak mau.”
Amelz: “Aku gak bilang begitu!”
Ri Na: “Kalian diadu domba. Ayo.”
Amelz: “Kita perlu tanya dia.”

Mereka bertiga memencet bel di depan rumah Irene. Irene sendiri yang membuka pintu.

Irene: “Loh, Amelz, Karen, dan Ri Na onnie?” *kaget*
Ri Na: “Ada waktu, Irene? Ada yang mau kami bicarakan denganmu.”
Irene: “Silakan masuk.” *menguap lebar2*

Mereka dipersilakan masuk ke ruang tamu. Di ruang tamu, TV flat lebar tengah menyala. Mereka bertiga duduk di sofa panjang, dan setelah mengambil minuman, Irene duduk di sofa yang berbeda.

Irene: “Eh… Amelz, Karen… kalian udah baikan?”
Amelz: “Iyah. Sahabat seharusnya gak akan musuhan kan?”
Karen: “Dan sahabat seharusnya gak melakukan hal2 jahat kan?”
Irene: “Syukurlah…” ^^
Amelz: “Kenapa kau masih berpura-pura, Irene?”
Irene: “Apa?”
Amelz: “Seseorang menguntitku pada malam penobatan Calvin ge… orang itu tau aku akan ada disana malam itu, dia gak bisa masuk, makanya berdiri di parkiran dan mengambil fotoku dari sana… seseorang menguntitku di pasar malam… orang itu membaca inbox hape yang kutitipkan padanya pada saat kami ke toilet dan tau hubunganku dengan Lee Hom ge… seseorang mengubah jam janjianku dengan Lee Hom ge… pada saat Karen menghabiskan waktunya di toilet… seseorang mengancam aku dan Lee Hom ge. Itu kau kan, Karen. Wei shen me?”

Irene terdiam cukup lama. Lalu dia tertawa aneh.

Irene: “Akhirnya kau tau.”
Amelz: “Katakan aku salah, Irene.”
Irene: “Itu emang aku pelakunya.”
Amelz: “Wei shen me? Kau sahabat sejatiku kan?”
Irene: “Aku benci padamu, Amelz Chen. Kau yang terakhir mengenal dunia artis, kau gak kenal Lee Hom waktu pertama kali bertemu dengannya, kau gak pantas untuknya. Akulah yang pertama, akulah yang seharusnya dapat kehormatan itu! tapi kenapa kau? kau yang miskin, biasa ajah dan gak menarik? Kenapa Lee Hom memilihmu?”
Ri Na: “Destiny. Pernah dengar kata itu, Irene?”
Karen: “Aaah… Jiro oppa dan Lee Hom ge!” *menunjuk TV*

Perhatian mereka teralih sepenuhnya ke siaran TV. Live. Ri Na mengenalinya sebagai ruang konferensi pers di gedung Most Entertainment. Lee Hom berdiri berdampingan dengan Jiro dan banyak mic disodorkan pada mereka.

Lee Hom: “Saya minta maaf mengganggu kalian pada waktu malam. Ada hal penting yang akan saya sampaikan pada kalian semua dan juga para fans. Saya benar2 minta maaf karena telah menyakiti seseorang dan membuatnya dalam bahaya. Itu semua karena saya terlalu pengecut dan egois, saya pikir dengan meninggalkannya dia akan melupakan saya. Padahal saya tidak bisa melupakannya dan aku masih mencintainya seperti dia mencintaiku.”

Para wartawan mulai bersuara meminta penjelasan.

Lee Hom: “Amelz Chen, gadis biasa berumur 14 tahun adalah pacarku. Saya mohon kepada para fans untuk mendukung keputusanku menyampaikan kenyataan ini. Mohon jagalah dan jangan sakiti dia. Saya juga manusia biasa yang ingin dicintai, dan gadis ini adalah matahariku. Jika kalian mencintaiku, kumohon cintailah juga dia. Dan kepada pelaku pengancaman kepada kami… tolong mengakulah. Jangan buat saya terpaksa menyebutkan nama Anda sekarang.”

Para wartawan semakin berisik. Jiro tersenyum.

Jiro: “Itu bagus, bro. aku juga mengalami problem yang sama denganmu, tanpa ancaman, sih. Pacarku cukup aman selama ini.”

Ri Na mencengkeram lengan Amelz.

Jiro: “Saya juga akan mengumumkan pacarku. Dia Lee Ri Na, putri managerku. Fansku, cintai dia juga yah. Dan doakan kami.”

Suasana langsung rame setelah itu, dan jadi gak terkendali. Irene memandang Amelz dengan cemas.

Irene: “Lee Hom ge gak tau kan?”
Karen: “Dia tau.” *sinis*
Irene: “Please.. jangan sebutkan namaku, please…”
Karen: “Penjahat ketakutan, eh?”

Amelz maju dan memeluk Irene.

Amelz: “Dui bu qi Irene… mungkin aku mendahuluimu. Dui bu qi aku ambil idolamu… tetaplah jadi sahabatku. Aku gak ingin kehilangan Irene…”
Irene: “Amelz…” T.T “Dui bu qi!!!”

Akhirnya keduanya menangis bersama, dan dengan tangan bergetar dan shock, Ri Na mengirim SMS pada Jiro supaya Lee Hom jangan menyebutkan nama Irene.

***

LONG EPILOG

“Kenapa oppa sebut namaku??” ><
“Loh? Aku gak mau kau gak diakui sebagai pacarku, chagya…”
“Tapi aku kan malu! Gimana kalo aku dapat kesulitan dari fans oppa?”
“Kupikir fans2ku juga suka padamu loh. Kau gak akan dapat kesulitan, Ri Na, percayalah…”

“Gimana sih ceritanya sampe kalian bisa membujuk para pelatih mencari Amelz bersama kalian?”
“Biar Kevin yang cerita.”
“Bagus, Jimmy ge. Bukannya ini salah ge ge? Tadinya kami mau menipu para pelatih dengan berpindah tempat tidur. Seperti biasa kan mereka mengecek kamar Calvin ge dan Hans ge dulu, jadi aku dan Arie ge menyamar tidur di tempat kalian. Jimmy ge membuat keributan di lantai tiga dan itu membuatku dan Arie ge kabur ke kamarku dan Jimmy ge. kami melakukan penyamaran lagi. Nah, harusnya kali ini Jimmy ge membuat keributan di lantai satu biar kami bisa ke lantai tiga menyamar sebagai dia dan Arie ge sendiri. Tapi Jimmy ge tertangkap waktu di tangga. Tentu pelatih heran karena merasa “Jimmy” ada di kamarnya sendiri.”
“Kevin benar. Akhirnya gara2 Jimmy kami ditanyai di ruang tamu dan nyaris dihukum. Beruntung Kevin menangis dan cerita bahwa Calvin ge, Hans ge dan Deddy mencari Amelz, dan mereka tersentuh dengan tangisannya. Akhirnya semuanya luput dari hukuman kan?”
“Kurasa gak begitu, ya kan, Ded?”
“Hans ge benar. Kita dihukum.”
“Ya. Semuanya, leader mengumumkan kita gak dapat makan seharian karena kita pergi dari asrama tanpa sepengetahuan mereka.”
=.=”

“Amelz, dui bu qi… apa Amelz marah sama aku?”
“Ge ge masih mencintaiku?”
“Masih. Dan makin mencintaimu… dui bu qi Amelz… ge ge pikir Amelz akan melupakanku kalo aku menjahatimu seperti itu…”
“Mana mungkin! Aku malah akan selalu mikirin ge ge!”
“Cwe itu jie2 sepupu. Esther Wang. Aku akan kenalkan Amelz padanya.”
“Ge… xie xie ni udah mengakuiku…”
“Aku bertemu Madam May di seberang jalan waktu mencarimu. Dia menyuruhku berkorban dan saat itu aku tau apa yang harus kulakukan.”
“Aku juga teringat kartu2 tarot kita loh.”
“Rupanya ramalan Madam May emang hebat.”
“Iyah ge…”
=.=”
“Takut…”
“Jangan takut, Lee Hom ada di samping Amelz. Jangan pernah pergi, karena Amelz adalah matahari Lee Hom. Kita akan jadi Ameleehom, berdua untuk selamanya… ying wei wo ai ni.” ^^

THE END

No comments:

Post a Comment