Just You
Chapter 9
CHAPTER SIX
Junyoung merasa sangat resah. Sudah lama dia tidak merasa
begini tidak terkendali. Dia mengendarai mobilnya nyaris ngebut, pulang dari
Star Empire dan kembali ke dorm. Junyoung merasa perlu berbicara dengan Jisuk.
Junyoung menginginkan penjelasan.
“Selamat datang kembali, Junyoung,” sapa Kwanghee ceria
melihat Junyoung sudah pulang.
Tapi Junyoung tidak menjawab Kwanghee dan matanya menjelajahi
dorm. Itu dia Jisuk, duduk di meja makan sambil membaca tumpukan kertas.
Junyoung langsung berjalan mendekati Jisuk.
“Jisuk hyung, aku
perlu bicara,” ujar Junyoung.
“Ah, tentu. Duduklah,” kata Jisuk, meletakkan kertas yang
dibacanya.
“Tidak, aku berdiri saja. Apa benar kalau Minna dapat teguran
dari perusahaan karena kedekatannya denganku?”
Wajah Jisuk berubah serius.
“Aku memang mendengar itu dari Dongwook, Junyoung. Tapi
masalah itu tidak dibawa ke Park sajangnim,
jadi seharusnya tidak akan jadi masalah besar,” jawab Jisuk.
“Tapi hyung, yang
ingin kutanyakan adalah… kenapa? Kenapa Minna tidak boleh dekat denganku?”
“Haruskah aku mengingatkanmu pada peraturan perusahaan kita,
Junyoung? Ah, sepertinya memang perlu mengingat kau adalah salah satu nama yang
dibawa-bawa dalam masalah ini selain Heechul dan Minwoo.”
Satu persatu member ZE:A berdiri di dekat ruang makan, mendengarkan
pembicaraan Junyoung dan Jisuk. Mereka merasa aneh mendengar nada bicara
Junyoung yang begitu resah.
“Kenapa namaku dibawa-bawa, hyung?” tanya Minwoo, melangkah ke samping Junyoung.
“Sekalian saja. Mana Heechul?”
“Aku disini,” jawab Heechul, berdiri di sisi satunya
Junyoung.
“Perlu kuingatkan pada kalian bahwa salah satu peraturan
perusahaan kita adalah manager dan artis tidak boleh memiliki hubungan khusus.
Nama kalian bertiga dibawa karena kalian berhubungan terlalu akrab dengan
Minna. Tadinya aku tidak tau tentang Junyoung dan Heechul, tapi aku lupa
menegurmu, Minwoo, karena kau pergi ke Incheon berdua dengan Minna.”
“Tapi kami tidak berkencan atau sejenis itu! Aku hanya
menemaninya pulang ke rumahnya, hyung,”
jelas Minwoo.
“Tetap saja yang didengar adalah PERGI BERDUA. Itu bisa
dianggap hubungan yang sangat dekat, Minwoo.”
“Tapi…”
“Dan ketika Dongwook bicara denganku, aku kaget mendengar
nama Junyoung dan Heechul. Heechul, kudengar kau keluar malam dengan Minna,
cukup sering. Itu sudah membuatku kecewa.”
Heechul mendecak gelisah, tapi tidak diberi kesempatan
bicara.
“Terutama kau, Junyoung, bagaimana kau bisa begini ceroboh?
Kau seorang leader, kau harusnya ingat aturan-aturan itu kan? Kenapa kau masih
juga menemani Minna lembur?” tanya Jisuk beruntun, “apakah kau sudah cukup
santai sebagai leader sekarang?”
“Aturan omong kosong macam apa itu, hyung. Minna itu managernya Hyomi, bukan managerku,” jawab
Junyoung, kesal.
“Di peraturan tidak tertulis manager siapa dengan artis siapa
yang tidak boleh berhubungan. Yang jelas adalah manager tidak boleh berhubungan
dengan artis. Itu berlaku untuk siapapun di bawah naungan Star Empire!”
“Tadi aku menemui Minna dan Minna sangat ketakutan,
mengusirku cepat-cepat! Setelah kudesak akhirnya dia bilang tidak akan lagi
membiarkanku menemuinya sendirian, dia takut aku terlibat dan akan ditegur
perusahaan karena kami berhubungan dekat! Aku sedih melihatnya begitu
ketakutan, dan aku sakit hati diusirnya!”
“Minna sudah melakukan hal yang benar, Junyoung. Nah, Heechul
dan Minwoo, jika kalian masih sayang Minna sebagai manager Hyomi, jagalah jarak
kalian. Jangan menemuinya sendirian, itu bisa dianggap kencan dan…”
“AKU TIDAK SUKA PERATURAN ITU! AKU MENCINTAI MINNA!” jerit
Junyoung.
Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut mendengar
jeritan frustasi Junyoung. Seorang Junyoung yang biasanya tenang… kini tampak
frustasi? Dan dia baru saja mengatakan dia mencintai Minna?
“Selama ini aku selalu menuruti apa yang Star Empire
inginkan, aku bahkan menahan hampir seluruh keinginan pribadiku. Aku hanya
minta satu. Aku ingin bisa tetap dekat dengan Minna. Hanya sekali ini aku ingin
jadi egois,” jelas Junyoung, sudah tidak berteriak lagi.
Jisuk kehilangan suaranya, tidak tau bagaimana harusnya
membalas ucapan anak kesayangannya ini.
“Hyung, aku begini karena aku mencintainya. Aku tidak pernah
begini sebelumnya. Aku mohon… jangan padamkan perasaan ini dengan kejam. Memang
aku dan Minna belum memiliki hubungan apa-apa,” sambung Junyoung, “tapi…
mungkin suatu hari.”
Selesai berkata begitu, Junyoung keluar dorm, meninggalkan
semuanya dalam perasaan shock. Junyoung menjadi begini karena Minna?
***
Heechul tampak semakin jarang bicara semenjak hari itu.
Pikirannya resah setelah dia tau bahwa Junyoung memang mencintai Minna. Heechul
berharap kata-kata Junyoung itu hanya khayalannya, dia berharap dia mendengar
itu hanya karena dia terlalu takut kehilangan Minna. Tapi itu bukan khayalan
Heechul, itu kenyataan. Dia kalah selangkah dari Junyoung. Kini semua member
ZE:A sudah menganggap Junyoung-lah yang mencintai Minna, bukan Heechul.
Lagipula… apa yang sekarang bisa dilakukan Heechul? Bersaing dengan Junyoung
dan menimbulkan kasak-kusuk di ZE:A sendiri? Tetap mendekati Minna dan membuat
baik ZE:A maupun Minna dalam keadaan bahaya? Heechul meneguk botol soju
ketiganya, menelan isinya dengan getir. Tapi Junyoung melakukan itu. Memang dia
tidak secara terang-terangan lagi menemui Minna, tapi dia selalu hadir di saat
Minna berada di keramaian. Misalnya saja, Junyoung menemui Minna di lokasi
syuting. Kalau Heechul juga melakukan itu, dia akan membuat hubungannya dengan
Junyoung jadi renggang. Lalu bagaimana? Haruskah Heechul melepaskan Minna?
Heechul sendiri sudah jatuh cinta pada gadis itu semenjak pertama kali
melihatnya. Harus menjadi pengecut ataukah pemberontakkah Heechul saat ini?
“Minna… kenapa kau tidak memberi penjelasan apapun padaku?
Apakah benar kau terlihat bahagia saat berbicara dengan Junyoung… karena kau
memiliki perasaan yang sama dengannya? Itukah juga alasannya kau menghindariku
waktu itu? Kau sudah berjanji tidak akan menghindariku lagi… tapi kini kau
melakukannya,” kata Heechul pilu, “beritau aku, apa yang harus kulakukan?
Bagaimana harus mengatasi perasaanku padamu?”
Merasa tidak berdaya dan posisinya terjepit, Heechul tidak
pernah se-frustasi ini sebelumnya. Heechul menjatuhkan kepalanya ke meja,
lengannya menutupi wajahnya. Kepalanya pusing, badannya panas dan dia tertidur.
***
Hyomi berjalan ceria menuju salah satu ruang latihan dance di
Star Empire. Dia sudah membawakan makan siang untuk ZE:A yang katanya sedang
latihan. Hyomi tadi pagi bertemu Hyungshik di lift dan memutuskan akan
mentraktir makan siang untuk mereka.
“Sekalian, aku bisa bertemu Hee oppa,” kata Hyomi, senyum merekah di bibirnya.
Sebelum mengetuk pintu ruang latihan, Hyomi mengintip lewat
kaca kecil di pintu itu. Di dalam hanya ada Minwoo dan Kevin. Berpikir mungkin
yang lainnya sedang ke kafetaria atau apapun itu, Hyomi memutuskan masuk ke
dalam.
“Minwoo, apa benar Heechul mabuk semalam?” tanya Kevin.
Hyomi menghentikan langkahnya, masih memegang kenop pintu.
Heechul mabuk?
“Ne, hyung. Untunglah Siwan hyung yang pulang
syuting menemukannya. Heechul hyung tertidur di bawah tangga dorm kita.
Bayangkan kalau Jisuk hyung yang
menemukannya,” jawab Minwoo panjang, tubuhnya bergidik.
“Kenapa Heechul jadi begitu? Dia kan selalu menghindari
alkohol, katanya kalau mabuk, wajahnya pasti merah dan terlihat jelas.”
“Memangnya hyung
tidak menyadarinya ya?”
“Hah? Apa memangnya?”
“Hubungan Junyoung hyung
dan Heechul hyung kan agak
merenggang,” ujar Minwoo.
Alis tebal Kevin terangkat.
“Ehm… ya… memang mereka agak jarang berinteraksi berdua
akhir-akhir ini.”
“Itulah yang terjadi kalau dua orang pria bersaing
memperebutkan satu gadis.”
Minwoo mengatakannya dengan nada dramatis, membuat Kevin
semakin tertarik. Keduanya melanjutkan gossip mereka tanpa tau Hyomi masih
menguping pembicaraan mereka. Tangannya menggenggam kenop pintu dengan keras.
“Tunggu! Jangan-jangan yang kau maksud itu… Minna?” tebak
Kevin.
“Bingo! Kukira hanya aku yang mencium tentang itu. Rupanya
Kevin hyung juga tau!”
“Aku sudah mulai curiga sejak Jisuk hyung memarahi mereka kemarin. Kita tau sendiri, Junyoung sudah
jelas mengutarakan isi hatinya. Tapi Heechul kan tidak mungkin tiba-tiba jadi
sering keluar malam dengan gadis, kalau gadis itu tidak special untuknya?”
“Tebakan yang bagus, hyung!
Dan sebenarnya nomor ponselku itu didapat Minna dari Heechul hyung. Meski dia tidak bilang selama ini
dia keluar dengan siapa, aku bisa menebak kalau dia keluar dengan Minna,” ujar
Minwoo bangga.
Hyomi berlarian meninggalkan ruang latihan. Otaknya terasa
kacau. Dia tidak ingin mempercayai bahwa Minna, gadis yang dia anggap eonni-nya sendiri itu membohonginya.
“Katanya eonni tidak
akrab dengan Hee oppa, tapi kalian
sering keluar malam berdua? Aku yakin eonni
tidak akan membantuku kalau begitu… tidak akan membantuku berhubungan dengan
Hee oppa. Kenapa eonni membohongiku? Kenapa eonni
mengkhianati kepercayaanku?” tanya Hyomi bertubi, mencengkeram bungkusan
makanan yang ada di tangannya.
Sementara itu, Minwoo dan Kevin tetap melanjutkan gossip
mereka selagi member lain (terutama yang menjadi bahan pembicaraan utama) belum
kembali ke ruang latihan.
“Lalu kenapa kau juga dekat dengan Minna? Kan namamu juga
dibawa-bawa dalam pertengkaran kemarin?” tanya Kevin menyelidik.
“Aku tidak ada maksud apapun! Aku sungguh menganggap Minna
itu… sejenis yeodongsaengku.
Sebenarnya aku adalah tempat curhatnya, hyung.
Tapi aku sudah berjanji untuk tidak menceritakan isi curhatannya itu. Tolong hyung jangan menanyaiku ya,” pinta
Minwoo dengan wajah memelas.
“Tapi apa Minna menyebutkan Junyoung dan Heechul?”
“Tidak pernah, hyung.
Jadi aku juga bingung… yang mana yang akan Minna pilih?”
“Tunggu, itu mengerikan, Minwoo. Bagaimana kalau gara-gara
itu mereka berdua bertengkar?”
Minwoo bergidik lagi. Di otaknya sudah bermain adegan-adegan
mengerikan antara Junyoung dan Heechul, tentu semuanya hasil daya khayalnya.
“Tapi apa yang kau lakukan dengan Minna di Incheon? Pergi
berdua selama dua hari memang mencurigakan.”
“Aish, hyung, percayalah padaku, sungguh tidak
ada yang terjadi. Aku tidak bisa menceritakannya karena ini bagian dari
curhatan Minna juga, pokoknya kami tidak melakukan apapun yang hyung pikirkan itu!”
“Ya sudahlah. Dipikir-pikir… Minna… hebat ya. Bisa membuat
dua orang di grup kita jatuh cinta padanya,” ujar Kevin sambil menerawang.
“Minna tidak hebat, hyung.
Dia… hidupnya sungguh kasihan,” ujar Minwoo, sorot kesedihan muncul di matanya.
Kevin memandangi wajah Minwoo dan menangkap sorot itu. Dari
situ, dia tau, pasti ada sesuatu yang benar-benar patut dikasihani dalam hidup
Minna, walaupun dia tidak tau apa yang sebenarnya telah terjadi.
eh, Junyoung mpe mabok? O.O
ReplyDeleteNgak biasanya Junyoung bersikap gitu O.o
Demi seorang wanita ><
Aigoo...
Hyomi pake acara nguping .____.
pasti jadi salah paham nih sama Junyoung ><
omg. JUNYOUNG!!! MENGAKUI!! mati!! berani bgd dy!! keren *O*
ReplyDeletetapi gmana heechul ;_________;
"Hanya sekali ini aku ingin jadi egois ... jangan padamkan perasaan ini dengan kejam.”
[*] sesek bgd denger kata2 ini lho u____u
Kini semua member ZE:A sudah menganggap Junyoung-lah yang mencintai Minna, bukan Heechul.
[*] bener!! bener!! *>_<* kasian bgd heechul u__u coba ngomong baik2 yuk ama junyoung (gk smudah itu pasti, klo mudah, langsung tamat lol)
tapi ntar heechul model2'a sama kek minna nie, pura2 ngehindar demi kebaikan (?)
biar minna bs sama junyoung, biar heechul bs sama hyomi, gitu dhe. ih x3
aaah hyomi jg udh tahu dan dy salah paham gitu ama minna, hyomi gk boleh gitu jg *>_<*
minna jg nekan perasaan'a demi hyomi tau, ayo semua'a buka hati dan buka suara msg2 lmao
~Stella.