Brand New It’s Magic
Chapter 9 part 3
May
dan Amelz melawan Sembilan vampire dan empat hantu. Mereka hanya berdua…
melawan segitu banyak musuh…
“Julie, tadi aku mendengarnya,” ucap
May, “kau melakukan Telepathy yah?”
“Hah? Benarkah itu?” Tanya Julie.
Amelz mengiyakan, “iya. Aku juga mendengarnya. Apakah ada yang membalas Telepathy-mu?”
“Kurasa itu sia-sia, bukannya Telepathy baru berlaku kalau kita berada di dunia yang sama dengan
orang-orang yang kita tuju?
Lagian yang bisa Telepathy Cuma Junsu oppa. Kyaaaaa…”
May melesatkan Dragon Arrow pada vampir yang
akan menyerang Julie.
“Hah? Apa itu?”
May dan Julie melihat apa yang Amelz tunjuk.
Jauh di atas sana, ada sebuah lingkaran besar. Lingkaran berwarna hitam itu
tertutup sepenuhnya, tapi May bisa melihat siapa yang ada di dalam sana. Junsu
dan Bella Rotislav.
“Tunggu. Bukannya harusnya Yunhwa oppa yang ada disana?”
“Tidak…
tidak mungkin…” tolak
May sambil melesatkan tiga Dragon Arrow sekaligus.
Amelz berpikir keras, “tak mungkin Yunhwa oppa
kalah… dan Junsu menggantikannya bertarung?”
May langsung terduduk lemas. Yunhwa sudah
kalah. Dia sudah pergi untuk selamanya. May bertekad menembus tabir
itu, dia ingin membantu Junsu dan membalaskan dendam Yunhwa.
“Kau tidak boleh kesana sebelum mengalahkan kami, Wind!” hardik sesosok
hantu.
May dicakar hantu di sepanjang kaki kiri, “aduh!”
“May!” teriak Julie.
Amelz mengajak, “ayo kita bereskan makhluk-makhluk pengganggu ini!”
***
Ryeowook muncul di dunia vampir. Dia mendengar suara
ribut-ribut. dia segera
berlari ke sumber suara. Disitu Amelz dan May melindungi Julie, melawan lima
vampir dan dua hantu. Sementara mata Ryeowook terpancang pada kedua orang yang tengah
bertarung di dalam tabir. Dan seketika Ryeowook tersentak. Hatinya pedih.
“Yunhwa hyung… hanya sampai disinikah takdirmu
sebenarnya?” Tanya Ryeowook, “aku… ah, ayo, Ryeowook, kau harus kuat!”
Ryeowook menghilang sejenak, mengumpulkan
bala bantuan…
***
Vani dan Kimbum kelelahan. Mereka baru
mengalahkan tiga vampir. Seperti halnya Kimbum, sekarang Vani juga terluka.
“Ahhh…. Gimana ini??” Tanya Vani
frustasi.
Kimbum menghardik, “jangan frustasi, Vani. Kita harus berjuang.”
“Northern Chain!” seru seorang
pria.
Vani dan Kimbum kaget melihat sekelebatan
cowok berjubah putih yang terbang kesana-kemari dan
membantu mereka melawan para vampir. Northern Chain yang digunakannya
berkelebat sangat cepat dan mereka hanya bisa melihat hasilnya: tiga vampir
langsung jadi abu terkena beberapa ayunan senjata si cowok.
“Tinggal 7,” kata si cowok, “kita bertiga bisa mengatasinya dengan cukup mudah.”
“Thanks… tapi siapa kau?” Tanya
Vani.
Yesung menjawab, “Yesung. Aku datang sebagai bala bantuan
terakhir.”
“Tapi kami tak mengenalmu,” ucap Kimbum.
“Jangan pedulikan itu. biar aku kasih tau
kalian… Yunhwa dan Bella Rotislav
tadinya bertarung, dan mereka melakukan Death Promise. Mungkin Vani mengerti
apa itu Death Promise. Tapi Kimbum dan Jiro… Mungkin kalian belum tau. Itu adalah pertarungan
hidup mati antara Yunhwa dan Bella. Sebenarnya kalian tidak akan mungkin keluar dari kastil ini, dan Vani tidak
akan mungkin masuk kesini kalau tabir perjanjian tidak
pecah.”
Vani berujar, “tunggu! Apakah Yunhwa
oppa…”
“Iya, Vani. Dia sudah pergi. Karena itu aku juga bisa masuk kesini
dan bantu menyelamatkan kalian. Sekarang Junsu menggantikan Yunhwa untuk berduel dengan Bella. Aku
merasakan hawa pembunuhan yang sangat besar, banyak yang dalam bahaya, termasuk
May dan yang lainnya di luar sana. Ayo, kita harus cepat.”
Vani, berderai air mata, ikut membantai
vampir dengan marah.
***
Stella menjatuhkan pena yang dipakainya
waktu tiba-tiba melihat Ryeowook muncul di luar pintu kelas. Stella yakin
teman-temannya bahkan
dosennya tak melihat
kemunculan Ryeowook. Stella
kebetulan melihat karena daritadi Stella melamun memikirkan May, Amelz dan Junki yang tidak kuliah tanpa mengabarinya hari ini. Ryeowook memberikan isyarat supaya Stella
keluar.
Stella mengangkat tangannya, “Chen laoshi! Saya mau ke toilet!”
“Hao,” Chen laoshi mengiyakan.
Stella bergegas menemui Ryeowook.
Ryeowook menjelaskan, “tak sempat menjelaskan secara detail. Yunhwa hyung kalah. May, Amelz dan Julie di dunia
vampir, butuh bantuan. Junsu
sekarang bertarung dengan Bella. Aku akan menjemputmu dan Annie. Sekalian
menugaskan Warriors’ Helper untuk berjaga. Siapa tau para hantu memanfaatkan
dunia yang kosong ini dan menyerang.”
Stella tampak shock mendengar penjelasan cepat Ryeowook.
“Aigo… cepat, Stella!”
Ryeowook menarik tangan Stella menuju
lantai bawah, ketika Hyunjoong
dan Junki muncul tiba-tiba di hadapan mereka.
Hyunjoong mengajak, “ayo kita jemput Annie. Junki, kau harus berjaga disini. Kita sebarkan si kecil, Ryeowook.”
Mereka telah sampai di kelas Annie. Stella
berdiri di luar pintu kelas yang terbuka, dan Thia melihat Stella.
“Annie… Stella jie memanggilmu,” ucap Thia.
Annie mengangkat tangan, “laoshi! Aku mau ke toilet!”
Tanpa menunggu laoshi menjawab, Annie sudah melesat keluar kelas.
“Ke
dunia vampir sekarang,” perintah Ryeowook, “tak sempat menjelaskan.
Suruh para Helper berjaga. Kami akan sebarkan si kecil.”
“Oh
yah, kita ketambahan dua Helper. Chun dan Calvin ge sekarang Warriors’ Helper
juga.”
Hyunjoong berujar, “oh ya? Syukurlah.”
Mereka semua berlari masuk ke salah satu
kelas kosong. Ryeowook memunculkan Elder Sword, dan membentuk ‘si kecil’ hewan
imut bulat dengan mata besar tanpa mulut berwarna biru. Pada awalnya makhluk
itu tak bisa disebut si
kecil, karena tingginya sekitar seratus centimeter. Tapi kemudian hewan itu
pecah menjadi tiga bentuk kecil, masing-masing tingginya sekitar 30cm, salah satunya melompat ke
bahu Junki. Yang dua lagi
menghilang. Hyunjoong juga
memunculkan Double Sword dan membentuk ‘si kecil’ warna merah. Si kecil
berpencar menjadi tiga dan menghilang.
“Aku mengirimkan dua lagi pada Clara dan
Calvin,” jelas
Ryeowook.
“Aku kirimkan pada Rin, Chun dan Fennie.
Sekarang kalian harus bertemu dengan Kyujong dan Youngsaeng, dan
pastikan kalian tidak
terpisah, seperti biasa.”
Junki memutuskan, “sekarang aku langsung mencari Kyujong hyung.”
“Ayo, Stella, Annie,” ajak Ryeowook.
Ryeowook menggandeng Annie, sedangkan Hyunjoong menggandeng Stella.
***
Clara tengah bercermin sehabis mandi
ketika melihat ada makhluk kecil berwarna biru di pundaknya.
Clara berkata, “ahh… ini. Tanda dari Ryeowook oppa. Mungkin aku perlu tanya Rin.”
Baru saja Clara mengeluarkan hapenya, ada SMS masuk dari
Junki.
Mereka
semua ke dunia vampir. Clara, Rin, Youngsaeng hyung, cepat berkumpul
di kampus. Aku sudah bersama Kyujong hyung juga sekarang.
Teman2 kita yang lain juga semua ada di kampus.
Clara bertanya, “hah? Ini artinya… waktunya beraksi? Wow… asyik!”
***
Sementara itu, Calvin kaget bukan kepalang
waktu hewan kecil berwarna biru itu nangkring di pundaknya. Calvin memandangi
si kecil yang balik memandangnya dengan mata besar yang innocent. Calvin
tersenyum sendiri, tak jadi
mengusirnya. Tapi dalam hati bertanya… apa ini sebenarnya? Makhluk ini juga tidak punya mulut. Jelas tidak bisa ngomong.
Kelas bubar dan Calvin sedikit heran. Teman-temannya mengajaknya ngobrol tanpa melirik ataupun
menyinggung makhluk di pundaknya. Tapi Calvin menduga ini ada hubungannya
dengan para Warrior dan kapasitasnya sebagai Warriors’ Helper. Fennie muncul
agak terengah di depan kelas Calvin.
“Calvin ge…” panggil Fennie.
Calvin bertanya, “Fennie?”
Calvin heran melihat ada makhluk kecil
yang mirip dengan punya dia, tapi berwarna merah di pundak Fennie. Fennie masuk
ke kelas dan menggandeng tangan Calvin. Teman-teman Calvin menyoraki mereka.
“Ge, kita harus berkumpul. Ahh, sekalian kita
jemput Aaron ge. Kita harus melindungi teman-teman. para Element Warriors pergi ke dunia vampir,
jadi kita semua diandalkan menjaga dunia ini untuk sementara.”
“Apa sebenarnya ini?”
Calvin
menunjuk si kecil yang ada di
pundaknya.
“Ahh aku kurang tau namanya. Tapi Thia
menjelaskan ini tanda-tanda
yang dibuat para vampir, mungkin Hyunjoong oppa kawan-kawan
vampir kita.”
“Ini lucu.”
Keduanya berhenti di depan kelas Aaron dan
melihat Aaron baru saja mau
keluar kelas.
“Aaah, kebetulan, Aaron ge. Ayo, kita
harus pergi.”
Aaron heran tangannya ditarik Calvin dan Fennie, “kemana?”
“Pokoknya ikut,” jawab Calvin.
Fennie mengecek hapenya dan menerima SMS
dari Junki bahwa mereka harus berkumpul di ruangan teater.
Fennie melaporkan, “semuanya ada di ruangan teater.”
Mereka berlari-lari menuju ruangan teater,
yang gedungnya agak jauh dari gedung pertama. Ketiganya langsung melihat Chun,
Thia, Junki, Kyujong, Clara, Rin, Youngsaeng dan bahkan Alend.
“Loh? Sebenarnya ada apa sih ini?”
Tanya Aaron bingung.
Junki memutuskan, “waktunya Aaron ge mengetahui kenyataan yang mengagetkan. Tenanglah, kami
akan ceritakan situasi yang gawat ini.”
***
“Iya. Itu yang terakhir,” ucap Yesung, “bagus, Kimbum!”
Kimbum, Vani dan Yesung telah
membantai habis para vampir yang menghadang mereka. Yesung menyabetkan Northern Chain ke pintu depan, dan
pintu itu langsung hancur seketika.
“Semuanya, berkumpullah disini. Aku akan
membuat lingkaran perlindungan untuk kalian!”
Kimbum mengatur semua orang untuk berkumpul.
Jiro menolak, “aku tak mau dilindungi.
Aku mau ikut.”
“Jiro ge, tapi gege tidak bersenjata!” sergah Vani.
“Aku perlu melihat Julie. Aku tidak mau dia terluka.”
“Tapi…”
Yesung menengahi, “sudahlah. Tidak apa-apa, Vani, aku yang akan bertanggungjawab terhadap
Jiro.”
Yesung berdiri agak jauh dari yang lain, lalu menghadap orang-orang yang berkerumun, mengarahkan Northern
Chain ke udara dan melambai-lambaikannya di udara membentuk semacam huruf S
beberapa kali dan akhirnya memukulkan rantai itu ke tanah. Lalu di sekeliling
orang-orang itu tampak sebuah
tabir transparan yang melindungi mereka dengan sempurna.
Yesung memutuskan, “aku akan membuka tabir ini waktu keadaan
aman. Ayo, sekarang kita harus menyelamatkan Element Warriors dan membantu Junsu.”
Yesung berlari maju disusul Kimbum dan Jiro. Tak jauh setelah mereka berlari, mereka melihat
Amelz, May dan Julie yang berjuang melawan 7 vampir dan 2 hantu. Mereka agak
kelelahan.
“Ahh itu Junsu!”
Mereka mendongak ke atas dan melihat tabir
tempat Junsu dan Bella
bertarung. Tampaknya keduanya berimbang.
“Ayo kita bantu May,” ajak Kimbum.
Sebelum mereka bergerak, mereka dikagetkan
dengan kemunculan Hyunjoong, Ryeowook,
Annie dan Stella.
Annie bertanya, “hah? Kimbum oppa? Jiro ge?
Vani onnie??”
“Annie, Stella!” panggil Jiro, “Hyunjoong dan Ryeowook…
syukurlah kalian ada disini!”
“Ahh, karena perjanjian terputus, kalian bisa
keluar? Kenapa kau ada bersama mereka, Vani?” Tanya Hyunjoong.
Vani menjawab, “aku bisa masuk setelah berkeliling kastil cukup lama, aku bisa menemukan
pintunya kupikir setelah perjanjian terputus. Tapi kami terjebak di dalam,
musuh banyak. Dan Yesung oppa menolong kami.”
“Yesung?”
Tanya Ryeowook memandangi Yesung, “siapa kau?”
“Yah… itu tidak penting. Ayo cepat kita tolong May, dan
berikutnya Junsu. Kupikir
Bella ini pasti sudah
melakukan sesuatu sampai bisa mengalahkan Yunhwa. Dengan kemampuan Yunhwa, dia harusnya tidak kalah,” jawab Yesung.
“Kenapa kau seolah tau tentang segalanya?”
“Itu tak penting, Kim Ryeowook.”
Stella mendesak, “aigo… cepat!!”
Stella sudah tidak sabar dan dengan Telekinetic mencabut batang pohon dan menghantamnya
pada vampir yang mengintimidasi Julie. Hal ini menyadarkan rombongan satunya
untuk langsung membantu May, dkk.
***
No comments:
Post a Comment