Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Wednesday, 11 April 2012

The X Life Story 2 chapter 18


The X Life Story 2
Chapter 18

Amelz dan Kibum menginap di kamar yang sama di rumah sakit. Hari ini hari ketiga keduanya dirawat di sana. Sesungguhnya mereka sudah boleh pulang, namun Leeteuk bersikeras Kibum akan lebih cepat pulih dirawat di rumah sakit daripada dirawat oleh member Suju sendiri. Amelz terpaksa tetap menginap disana atas permintaan Kibum. Jam 10 pagi, Amelz dan Kibum sibuk dengan laptop sendiri di ranjang masing-masing.

“Kibum oppa,” panggil Amelz.
“Ya?” tanya Kibum, menoleh pada Amelz.
“Jadi oppa harus melewatkan konser Singapore juga kali ini?”
“Ya, gwaenchana. Aku akan bergabung lagi di yang berikutnya, yang di Jakarta.”
“Jadi Suju masih belum lengkap dong.”
“ELF perlu menunggu sebentar. Yang penting aku bisa menghabiskan waktu sedikit lebih lama denganmu.”
“Dasar oppa…”
“Kan kau juga senang?”

Amelz tertawa. Seketika mereka mendengar pintu kamar mereka diketuk.

“Masuk.”

Melihat orang yang mengunjungi mereka, senyum lebar langsung muncul di wajah Amelz dan Kibum.

“TEPH!!!” seru keduanya.

Teph menyunggingkan senyumannya pada mereka.

“Anyeong, Amelz, Kibum oppa,” sapa Teph.
“Akhirnya kau datang juga,” ujar Amelz.
“Yah, urusanku akhirnya beres. Tapi apa-apaan ini? Kenapa ketika sebelum aku berangkat, yang kudengar malahan berita kalian kecelakaan?”
“Apa beritanya heboh?”
“ELF sempat mengira Kibum oppa mati karena parahnya mobil kalian waktu kecelakaan. Aku juga sempat panic dan langsung menelepon May. Untung katanya kalian baik-baik saja.”
“Aku perlu minta maaf pada ELF nantinya,” putus Kibum.
“Oh ya, May juga tidak sehat katanya?”
“Tapi dia sudah pulang ke apartemennya. Kau tinggal dimana dan siapa yang mengantarmu?” tanya Amelz.
“Aku tinggal di apartemenmu. Mana tahan aku tinggal di apartemen May kalau aku harus melihat dia dan Yesung oppa bermesraan terus? Aku bisa gila.”

Teph membuat Amelz dan Kibum tertawa.

“Tadi Heechul oppa mengantarku. Kurasa dia akan segera kesini setelah dari kantin.”
“Oh, dia pasti membelikan pesananku.”
“Amelz, kau jadi tidak bisa menemaniku keliling Seoul dong?”
“Hahaha… mianhae, Teph, tapi aku yakin Ivana, Rini dan Yenny tidak keberatan menggantikanku untuk sementara sampai aku benar-benar sembuh.”
“Ya sudah, aku akan minta mereka saja kalau begitu.”

Akhirnya Amelz, Kibum dan Teph mengobrol seru, dan obrolan mereka makin tidak pada tempatnya ketika Heechul bergabung dengan mereka. Segalanya berjalan dengan baik… seperti akhir sebuah novel.

***

“Kita mau kemana?”

Teph terus-terusan bertanya selama di dalam mobil. Ryeowook dan Rini yang duduk di bangku pengemudi dan di sampingnya hanya tersenyum melihat Teph yang mulai gelisah. Pada awalnya Teph bersikap cukup cool ketika dibilang akan diberi kejutan, tapi sekarang Teph gelisah.

“Kau akan lihat nanti,” ujar Rini misterius.

Akhirnya Teph berhenti gelisah ketika mobil Ryeowook diparkir di gedung SME. Sebagai gantinya, mulut Teph jadi ternganga memandang gedung mewah di hadapannya.

“Ayo turun, Teph.”

Teph mengikuti langkah Rini dan Ryeowook memasuki gedung SME. Dari langkah Rini yang pasti, Teph tau Rini pasti sering ke sini. Mereka masuk ke lift yang kosong.

“Aku akan selesai kira-kira dua jam lagi, Rini. Kita ketemu di lobi ya,” ujar Ryeowook.
“Eh, Ryeowook oppa tidak bersama kita?” tanya Teph.
“Tidak, kita akan ke tempat yang lain, Teph,” jawab Rini.

Ryeowook keluar lift di lantai lima, sedangkan Rini dan Teph terus ke lantai Sembilan gedung. Teph mengekori Rini yang tidak menjawab akan dibawa kemana dirinya. Teph memperhatikan ruangan di sekitarnya dan terdengar banyak jenis music mengalun dari sana. Rini berhenti di depan salah satu ruangan yang cukup hening dan mengetuk pintu. Ketika pintu dibuka, Teph kaget dan mundur selangkah.

“Rini, kau sudah datang rupanya,” sapa Key.
“Aku masih sempat melihat latihan kalian sebentar kan, Key-chan?”
“Tentu. Dan… oh, kau bawa teman?”
“Ini yang kuceritakan, oppa. Yang menyelamatkan Amelz. Oppa, kenalkan, ini Teph. Teph, ini Key oppa.”

Teph berusaha menguasai dirinya dan bersalaman dengan Key. Key tersenyum dan membuat jantung Teph ingin melompat dari tempat seharusnya.

“Ah, Teph, pahlawan Amelz.”
“Oppa berlebihan,” ujar Teph rendah hati.
“Amelz bilang kau itu Shawol, Teph, jadi dia pikir kau akan senang diajak menemui SHINee. Aku dan Key-chan bersahabat baik dan kebetulan mereka hari ini ada latihan menari. Karena agak santai, kuputuskan mengajakmu,” jelas Rini panjang.

Teph menggerutu dalam hatinya. Jika Rini bilang dia akan diajak menemui SHINee dari awal, dia pasti akan berpenampilan tidak seperti sekarang, yaitu kaos dan celana jeans setengah tiang.

“Ayo masuk, kukenalkan pada yang lain,” ajak Key.

Teph masuk ke ruangan mengikuti Key dan Rini. Mata Teph semakin membulat ketika melihat empat member SHINee lainnya sedang latihan dance sendiri-sendiri. Yang paling dekat dengan mereka adalah Onew, jadi Key membawa mereka menemui Onew duluan.

“Anyeong, Onew oppa,” sapa Rini.
“Anyeong, Rini, lama tidak melihatmu. Eh, ini temanmu?” tanya Onew yang perhatiannya langsung tersedot oleh kehadiran Teph.
“Ini Shawol dari Indonesia, iya, teman Rini. Namanya Teph,” ucap Key.
“Anyeong Teph, aku Onew.”

Teph bertukar salam dengan Onew. Berikutnya Jonghyun dan Minho juga menghampiri mereka dan mengobrol santai dengan Teph. Namun mata dan perhatian Teph tidak pada keempat member SHINee yang ada bersamanya. Teph melirik sosok yang sedang sibuk menekan ponselnya di sudut ruangan. Pria itu sedang tersenyum pada ponselnya. Sepertinya dari tadi dia sibuk di dunianya sendiri.

“Aish, mana si Taem… hei, Taem, kesini,” panggil Jonghyun setelah melihat sosok Taemin.

Taemin baru mendongak dari ponselnya, sempat bingung sejenak, namun ekspresinya berubah cerah ketika melihat mereka kedatangan tamu, dua wanita. Taemin mengantongi ponselnya dan menghampiri rombongan.

“Ah, kita ada tamu yah. Mian, tadi aku lagi main game,” sesal Taemin, tetap tersenyum cerah.
“Taemin, aku mau kau mengenal temanku, Teph. Dia dari Indonesia,” ujar Rini sambil menunjuk Teph.
Taemin mengulurkan tangannya, “anyeong. Aku Taemin.”
“Teph,” balas Teph singkat.

Selesai bersalaman, Teph langsung menarik tangannya cepat-cepat lepas dari genggaman tangan Taemin. Taemin sempat terkejut pada tingkah Teph itu tapi masih terus tersenyum.

“Apa kau Shawol juga, Teph?”
“Ehm… ne.”
“Aaaah, kalau begitu kau pasti punya bias. Siapa biasmu?” tanya Minho penasaran.
“Apa itu penting, oppa?”
“Biasnya pasti aku,” canda Key sambil membusungkan dada.
Onew menyikut rusuk Key, “jangan sok narsis.”

Mereka tertawa sejenak, lalu kembali memandangi Teph, sepertinya masih menunggu jawaban Teph. Teph bergerak gelisah.

“Bolehkah aku merahasiakannya, oppa?” tanya Teph.
“Kenapa harus jadi rahasia?” Taemin balas bertanya.
“Karena… yah, aku suka SHINee secara keseluruhan.”
“Skak mat deh kalau begini,” canda Jonghyun, “yah… lupakan saja. Ngomong-ngomong, kau baru sampai ke Seoul kah, Teph?”

Teph jadi mulai mengobrol lagi dengan member SHINee dan Rini. Sesekali, Teph melirik Taemin, menyadari bahwa Taemin ternyata jauh lebih tampan dari yang pernah dilihatnya di televisi atau majalah. Lalu dia melirik yang lainnya. Tidak, tidak hanya Taemin, tapi semuanya juga jauh lebih tampan kalau dilihat secara langsung, apalagi mereka semua ramah. Ketika mata Teph kembali memandangi Taemin, keduanya bertemu pandang, jadi Taemin tersenyum pada Teph. Teph buru-buru memalingkan wajahnya. Kerut samar muncul di dahi Taemin. Dia jadi bertanya… apa Teph membencinya? Tapi sepertinya Teph lebih senang berbicara dengan para hyungnya Taemin ketimbang dengan dirinya… Taemin menghela nafas panjang dan merasa kepercayaan dirinya merosot…

***

“Kau tidak memfoto apapun lagi?” tanya Yesung sekali lagi, seakan tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya.
“Tidak, tuan Kim, mianhamnida. Seperti yang tadi sudah kusampaikan, aku tidak pernah lagi melihat Jung Heechul dan nyonya Kim bersama. Sejak tuan Kim berangkat lagi dari Seoul, mereka juga tidak pernah berhubungan lagi.”

Yesung termenung. Sudah tiga minggu berlalu sejak dia pergi lagi dari Seoul. Jadwal sushow berikutnya adalah di Malaysia, besok, dan persiapan mereka sudah matang. May sudah tidak bersama Heechul lagi… pernyataan ini berkelebat di dalam pikiran Yesung sudah untuk ratusan kalinya. Jadi sekarang dia cukup yakin Heechul mematuhi perintahnya dan May sudah tau dia tidak bisa melanjutkan hubungannya dengan Heechul. Semalam Yesung baru saja mengecek daftar following May, dan May sudah meng-unfollow Heechul, meski Heechul masih meng-follow May. Itu artinya mereka tidak mungkin berhubungan lewat DM lagi. Jujur, Yesung merasa lega, namun ada sesuatu yang meresahkannya. Dia tau ada sesuatu yang salah, tapi dia sulit mengungkapkan dimana salahnya.

“Hyung, kenapa?” tanya Ryeowook yang menghampiri Yesung.

Ryeowook baru selesai mandi, rambutnya masih basah ketika dia duduk di sofa bersama Yesung. Yesung tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

“Hyung tidak menonton kan? Boleh aku pinjam remote-nya?”
“Boleh, Wookie,” jawab Yesung.

Ryeowook meraih remote dari pangkuan Yesung dan mengotak-atik channel, berharap ada acara menarik yang bisa ditonton sekaligus dimengerti oleh mereka.

“Ah! Itu ZE:A!”

Perhatian Yesung langsung terfokus pada tayangan acara di tivi. Sepertinya yang mereka tonton adalah acara tentang selebritis Korea, dan bahasa pengantar untuk acara ini juga bahasa Korea dengan subtitle Inggris. Yesung jelas tau bahwa itu benar ZE:A, ada Sembilan pria berpenampilan menawan disana. Ada cuplikan mereka menyanyikan lagu Heart For 2 dan presenter yang mengungkapkan kesibukan member ZE:A akhir-akhir ini.

“Ah, Hyungshik dan Siwan… aku merindukan mereka. Kurasa sepulangnya kita ke Seoul, aku ingin mengajak mereka hang out,” putus Ryeowook.

Reporter acara sedang melakukan wawancara dengan member ZE:A di backstage.

“Jadi apakah benar bahwa sampai sekarang, member ZE:A yang tampan dan berbakat ini semuanya masih jomblo?” tanya si reporter wanita.
“Aku bisa memastikan semuanya jomblo, kecuali mungkin Heechul,” jawab Taehoon.
“Tidak, aku masih jomblo!” tukas Jungchul cepat.

Semua member jadi tertawa melihat Jungchul yang biasanya cool menjadi geragapan karena pernyataan Taehoon, termasuk si reporter.

“Apakah tipe idealmu masih seperti yang dulu, Heechul-sshi? Seorang gadis yang mirip Jessica SNSD?” goda si reporter.

Jungchul tersenyum, namun Yesung yakin, dia melihat kilat sedih di mata Jungchul.

“Tidak lagi. Aku sudah menemukan seseorang yang benar-benar menyentuh hatiku, yang hingga sekarang tetap kucintai, hanya saja… kami tidak mungkin bersama.”
“Wah, beruntung sekali gadis itu. Kenapa tidak mengumumkannya saja kepada semua orang bahwa kau mencintainya dan membuat kemungkinan kalian untuk bersama?”
“Dia sudah tau aku mencintainya. Dan tidak ada gunanya aku mengumumkan namanya atau tidak. Kami tidak mungkin bersama.”
“Tapi kenapa? Aku percaya tidak ada cinta yang tidak bisa bersatu. Cinta selalu bisa mengalahkan segalanya, ada pepatah seperti itu kan?”
“Tapi tidak untuk kami,” jawab Jungchul sambil tersenyum pahit.

Terdengar nada final dari ucapan Jungchul dan ekspresinya jelas terlihat sedih.

“Kurasa ZE:A’S ingin tau siapa gadis beruntung yang bisa menyentuh hati cool seorang Jung Heechul. Bisakah kau memberitau namanya?”

Kerut samar muncul di dahi Jungchul. Dia terlihat tidak nyaman.

“Atau setidaknya inisialnya?”
“Mianhamnida, Heechul sepertinya ingin merahasiakannya. Tolong biarkan dia menyimpan rahasia ini,” potong Junyoung.
“Ah, apakah Leader Moon dan member lainnya mengenal gadis ini?”
“Ya, tentu saja,” jawab Siwan singkat.
“Tapi kami tidak akan bicara apapun lagi tentang ini. Tolong, kita bicarakan jadwal ZE:A saja,” pinta Junyoung, tegas, namun sambil tersenyum.

Si reporter sepertinya menyadari bahwa Junyoung benar-benar tidak ingin privasi Jungchul diselidiki lagi, jadi dia mengganti topic pembicaraan mereka. Ryeowook melirik Yesung di sampingnya. Ekspresi Yesung tidak bisa ditebak.

“Hyung…” panggil Ryeowook.
“Aku tidur duluan, Wookie,” ujar Yesung.

Ryeowook memandangi punggung Yesung yang masuk ke kamar mereka sambil menghela nafas berat.

***

3 comments:

  1. Syukurlah Amelz & Kibum udh baek2 aja :D

    Tdinya Teph mo dibawa ke gedung SME kirain mo debutin jadi artis LMAO
    *ngayal ketinggian*
    Tnyata ktemu Shinee!
    Akhrnya Teph ktemu Taem! cieh2 8D *toel2*

    Wah, Yesung masih menyelidiki O.O
    Untung udh ngak terjadi apa2 lagi yah...

    Jungchul yg diwawancara itu, kesannya miris .____.
    kecian ><

    Lanjut :D

    ReplyDelete
  2. Keren keren keren...

    Lanjutkan...!

    Yesung oh yesung :D

    ReplyDelete
  3. anneyong ,,
    new reader ..
    biasaya bca dri blog sebelah ..
    tpv nemu di blog authornya langsung ..
    hhehehehhe

    Yesung ma May nya gmn nih lnjutannya ??
    hhe

    ReplyDelete