Brand New It’s Magic
Chapter 9 part 5
Pada kesempatan pertama, May menggandeng Amelz dan Annie terbang menuju
tabir, dan Yesung menggandeng
Stella dan Hyunjoong, membawa
mereka terbang juga. Dan mereka bisa menembus tabir itu. bella kaget, Junsu tersenyum senang. May bisa menginjakkan kaki di tabir ini seperti
mereka.
May menjerit, “Bella Rotislav! Kembalikan Yunhwa oppa-ku!”
“Maksudmu Patrick Lavrenty?” Tanya
Bella, “hahaha… dia tidak sebanding denganku, Wind.”
“Kau!!”
“Dia sudah mati. Dendam suamiku telah
terbalas…”
Tawa melengking Bella membuat May marah setengah mati. May mengarahkan Dragon Bow ke jantungnya…
Bella menyadarinya dan menghindar tepat waktu. Annie yang lincah menyambar
Bella dengan Silver Chain. Setelah itu rombongan Warriors berdatangan dan mulai menyerbu Bella. Bella
kewalahan, tentu saja, dia tak akan bisa melawan vampire-vampire tangguh ditambah para Element Warriors
dan satu Warriors’ Helper. Dia terkepung.
Yesung mengarahkan Northern Chain pada Bella, “menyerahlah sekarang, Bella Rotislav.”
“Tak akan pernah!” seru Bella.
Dan Bella menghilang… Tepatnya dia berubah menjadi asap dan melesat keluar
tabir. Yesung langsung
terbang mengejar asap Bella, dan tabir turun perlahan menuju permukaan tanah.
Baru saat itulah May melihat
keadaan mereka yang
compang-camping. May merasa kakinya pedih. Amelz terluka di pipinya oleh satu
goresan, Julie terluka di sepanjang tangannya, Kimbum terluka di banyak tempat,
ada goresan panjang di jubah Vani, dan Junsu, kakinya berdarah.
Julie menyesal, “andaikan aku bisa melakukan Heal…”
“Tidak
boleh!” hardik Ryeowook, “itu akan mempercepat penyebaran racun dalam
tubuhmu, Julie!”
“Siapa cowok yang tadi?” Tanya May.
Vani menjawab, “namanya Yesung oppa. Dia menolongku dan Kimbum dari dalam kastil. Tapi aku tidak tau apa-apa lagi tentang dia.”
“Aku tak pernah melihat vampire… atau kalau dia bukan vampire?” Tanya Junsu, “entah… aku tidak pernah
melihat kecepatan yang seperti itu. dia sangat kuat. Kurasa Yunhwa hyung saja
akan kesulitan kalau berduel dengannya.”
“Jadi Yunhwa oppa begitu tangguh kan?” Tanya
May.
Ryeowook menjawab, “tentu. Aku ingat jelas kalau kemampuan dia jauh di atas gabungan aku dan Junsu sekaligus.”
“Jadi kenapa Yunhwa oppa kalah? Bagaimana dia
bisa dikalahkan Bella?”
“Itu…” gagap Junsu.
“Kenapa? Kenapa dia tidak bisa memenuhi janjinya padaku? Dia bilang dia
akan kembali dengan selamat. Tapi kemana dia sekarang?”
May sudah tak peduli lagi pada
yang lain. Sekarang May membiarkan perasaan sedih yang dia tahan dari tadi mengaliri seluruh tubuhnya. Yunhwa sudah tidak ada. Yunhwa benar-benar sudah kalah. Yunhwa sudah mati. Yunhwa berkorban demi May… Yunhwa tidak memenuhi janjinya
untuk kembali pada May. Yunhwa
sudah pergi untuk selamanya. Untuk selamanya May tidak akan ingat tentang masa
lalu mereka… padahal Yunhwa sudah meninggalkan berbagai puzzle untuk May pecahkan… untuk mereka semua pecahkan…
terutama mengenai kehampaan hati May… May pikir hanya dia dan Yunhwa-lah yang bisa mengumpulkan puzzle yang tertinggal. Tapi kemana Yunhwa sekarang? Yunhwa tidak memberi May jawaban…
dan May tidak akan bisa melihat senyum dan wajah
Yunhwa lagi untuk selamanya… Yunhwa…
hadir begitu cepat dan pergi juga dengan cepat dari hidup May… Yunhwa…
Amelz menepuk punggung May, “May… tabahkan hatimu…”
“Oppa…” ucap May.
Annie panic, “tidak, May… jangan nangis…”
Yesung terbang kembali, dan pikiran May tak sepenuhnya fokus
disini sekarang. May tidak ingin tau tentang apa-apa, kecuali bahwa Yunhwa sudah pergi…
“Yesung oppa, ketemu Bella?” Tanya
Julie.
Yesung menggelengkan kepalanya, “ini menyebalkan sekaligus aneh. Asapnya membuatnya transparan dan cepat, aku
tidak bisa mengejarnya. Yang aneh adalah seharusnya dia tidak bisa berubah seperti
itu. aku yakin Bella menggunakan trik yang belum kita pecahkan misterinya…”
“Thanks sudah membantu kami, Yesung oppa,” ujar
Stella yang memandang Yesung curiga, memicingkan mata, “tapi siapakah kau ini
sebenarnya?”
“Itu tak penting, kan? Aku menemukan sesuatu yang dijatuhkan Bella saat
terburu-buru menghindariku tadi. Aku sudah mendeteksinya. Ini obat penawar untuk Julie. Julie akan sembuh setelah
minum obat ini dan cukup beristirahat,” jelas Yesung sambil tersenyum manis.
Yesung menyerahkan obat penawar ke tangan
Julie. Yang dimaksud dengan obat penawar adalah botol kaca transparan kecil,
dan di dalamnya terisi cukup penuh bubuk berwarna merah yang ada butiran-butiran berkilaunya.
Hyunjoong bertanya, “ehm… Yesung hyung, hyung cukup yakin itu obat penawarnya?”
“Iya. Sangat.”
“Jadi siapakah hyung sebenarnya?”
Tanya Ryeowook, “dari klan vampire mana?”
“Karena kalian sangat penasaran, aku akan
memberi penjelasan sedikit… pada kalian, supaya setidaknya kalian tidak curiga padaku dan bisa menganggapku
teman kalian. Tapi suasana menyenangkan ini diinterupsi dengan sangat manis
oleh Mystical Fluffy.”
“Mystic… apa?” Tanya Stella.
Yesung menunjuk ke belakang mereka. Ada dua makhluk berbulu besar, satu
berwarna merah, satu lagi biru.
Mystical Fluffy yang berbicara
dengan suara Hyunjoong dan Ryeowook, “Clara, Calvin, Chun, Junki, Fennie, Rin… belasan drakula datang…
sekolah…”
“Ayo, ke sekolah!” ajak Junsu, “dengar itu? BELASAN DRAKULA! Gimana Rin dan Clara berdua bisa menang?”
“Aku akan mengantarkan para tawanan dulu,
kalian pergilah duluan!” perintah Yesung.
Hyunjoong menggandeng Jiro dan Stella, menghilang, Junsu menggandeng Kimbum dan Amelz, menghilang, Vani menggandeng Annie
dan Julie, dan May masih
setengah sadar saat tangannya digandeng Ryeowook. Ryeowook
membawa May melintasi dunia vampire menuju dunia manusia, dunia dimana
seharusnya tempat May berada…
dan perasaan sedih dan tak mau-menau May agak
terusik waktu melihat apa yang ada di depannya. Ada beberapa vampire mengepung teman-temannya… itu teman-temannya… dan beberapa lagi terbang mencari mangsa. Rin,
Clara dan Calvin menyerang vampire-vampire. Thia menggunakan kekuatan Attacking Shield. May memandangi Youngsaeng…
Youngsaeng berlari menghampiri May, “May!! May tidak apa-apa?”
“Saengie oppa…” panggil May.
“Vampirnya terlalu banyak.”
“Aku tau. Kami akan membantu.”
May bangkit dan menarik Dragon Bow, dengan
sepenuh hati menetapkan hati untuk membereskan para vampire secepatnya supaya tak ada korban. Kedatangan mereka tentunya membuat peperangan langsung
berimbang. 13 vampire diserang 13 orang yang bisa menyerang. Dan ada cahaya
berwarna-warni sejenak muncul, dimana Yesung muncul sedetik kemudian. Dia
langsung berlari menuju vampire yang sedari tadi mengincar Thia yang melompat
dan berlari lincah menghindari kejarannya.
“Para tawanan telah kembali ke sini dengan
aman. Sekarang kita bereskan ini lebih cepat, lebih baik,” perintah Yesung yang menyeret vampire pada lehernya dengan
Northern Chain.
Tentu. Keadaan jauh lebih baik dengan
bergabungnya Yesung. Dalam beberapa menit saja, separuh vampire musnah, dengan Yesung yang
telah menghabisi tiga vampire sekaligus. Rasanya waktu berlalu agak cepat dan
vampire-vampire itu telah
menjadi onggokan abu.
Junsu mengajak, “ayo Ryeowook, kita cek korban.”
Ryeowook dan Junsu melompat menjauh.
“Berkumpul di rumahku,” perintah
Hyunjoong, “banyak yang perlu diceritakan dan dijelaskan. Aku
berharap Yesung hyung mau bergabung dengan kami semua.”
“Tentu, Hyunjoong. Jangan khawatir, aku tak akan kabur,” janji Yesung.
Stella berseru, “aha! Aku ingat!!”
Mereka semua dikagetkan dengan teriakan Stella
yang memekakkan telinga.
“Yesung
oppa! Kau sangat mirip dengan Junki!”
Mereka
semua, otomatis memperhatikan Junki
dan kemudian Yesung. Stella benar. Mereka lumayan mirip, terutama mata dan
bentuk wajah mereka. Wajar… wajar May merasa Yesung begitu familiar. Tapi perhatian May terusik karena
melihat cara Yesung memandangi Youngsaeng.
“Youngsaeng…”
desah Yesung.
***
MAY’S POV
Teleport telah membawa kami jauh lebih
cepat menuju kamar Hyunjoong oppa. Aku, Saengie oppa, Amelz, Kimbum, Stella, Hyunjoong
oppa, Annie, Junki, Julie, Jiro ge, Rin, Chun, Kyujong oppa, Clara, Calvin,
Fennie, Thia, Aaron ge, Ryeowook, Junsu, Vani, Alend dan Yesung oppa telah
membuat kamar Hyunjoong oppa menjadi sesak. Entah bagaimana semuanya bisa muat
dalam kamar ini. Beberapa duduk berdesakan di ranjang, beberapa lagi duduk di
kursi-kursi yang ada, tapi kebanyakan duduk di lantai, seperti aku dan Saengie
oppa.
Hyunjoong oppa
berujar, “baiklah, kupikir masing-masing punya banyak cerita. Siapa yang mau mulai
duluan?”
Annie mengacungkan tangan.
“Aku. Tadi pagi aku tak sengaja melakukan
Teleport waktu menerima SMS dari Fennie kalau ada vampire mengacau dan membuat
Rin kewalahan,” jelas Annie, “tapi disana aku juga menemukan fakta
menyenangkan. Calvin ge dan Chun telah bergabung dengan kita.”
“Oh
ya? Calvin ge dan Chun ge sekarang Warriors’ Helper?” Tanya Julie.
Calvin menjawab, “iya, Jul. aku punya Flying Sword, dan Chun bisa Fly.”
“Selamat bergabung kalau begitu,” kata Thia, “padahal aku juga anggota baru.”
“Ngomong-ngomong soal kemampuan baru, aku juga bisa Telepathy.
Kurasa beberapa mendengarkan Telepathy-ku?” Tanya Julie.
Junsu menjawab, “iya. Waktu aku bertarung dengan Bella, aku
kaget mendengar suaramu dalam kepalaku, Julie. Dan tadi kita benar-benar berkomunikasi. Tidak salah lagi, kau bisa Telepathy.”
“Itu sangat membantu,” puji
Ryeowook, “Junsu dan Julie sekarang bisa saling berkomunikasi.”
“Dan sekarang Annie tak sendirian sebagai Ghost Buster loh. Hyunjoong
hyung menerima cloning dari Heaven’s Mirror,” cerita Kimbum.
Saengie
oppa bertanya, “benarkah? Wah… itu sangat keren. Kapan yah
aku punya senjata…”
“Sekarang aku bisa ikut bertarung,”
lapor Thia, “aku bisa Attacking Shield… itu kan namanya?”
“Benar namanya. Bagus sekali, Thia…” puji
Ryeowook sekali lagi.
Rin berkata, “oh ya, Ryeowook oppa… di
sekolah tadi… apa ada korban?”
“Lima terluka, tiga mati. Hah… kejadian
ini pasti akan membuat heboh…”
“Oh
ya, daritadi aku mau tanya,” ucap Chun, “itu apa sih yang kau
pegang, Julie?”
“Ini?” Tanya Julie.
Julie mengangkat botol kecil yang
sedaritadi dipandanginya. Sekarang kami semua bisa melihat jelas botol itu.
“Kata Yesung oppa ini penawar racunku. Aku
akan kembali jadi Light Warrior yang tangguh lagi setelah ini.”
Fennie bersorak, “kabar yang sangat baik. Selamat, Julie.”
“Ah
ya… tentu saja,” ujar
Junsu, “May, Amelz, Julie, gimana kalian bisa ke dunia
vampire?”
“Kau sendiri gimana, Junsu?” tanyaku.
Aku merasa suaraku terdengar aneh dan
begitu jauh, seperti bukan aku yang bicara.
Junki menjelaskan, “begini. Semalam aku bermimpi atau mendapat Propechy tentang Yunhwa hyung yang kalah. Otomatis aku langsung
menemui Hyunjoong hyung dan Junsu. Waktu kami lagi sibuk berpikir, Junsu men-Telepathy Element Warriors. Tapi Junsu hanya menemukan Annie dan Stella. Telepathy kan tidak bisa ditangkap kalau sasaran kita itu beda dunia. Makanya kami
kira Ryeowook yang membawa
May, Amelz dan Julie ke dunia vampire.”
“Kami memanggil Ryeowook, tapi dia bilang dia tidak
bersama kalian,” lanjut Hyunjoong oppa, “tiba-tiba juga Junsu menghilang, jadi
Ryeowook mengecek ke dunia vampire. Disitu dia lihat May, Amelz dan Julie, juga
Junsu yang bertarung bersama
Bella. Makanya kami mengumpulkan bala bantuan di kampus.”
“Iya, seperti yang kalian liat, aku kumpulkan semua teman
kita.”
Alend melaporkan, “aku malah dijemput Youngsaeng oppa tiba-tiba. sempet kaget juga.”
“Gimana kalian bertiga bisa kesana?”
Tanya Ryeowook.
Amelz menjawab, “aku lagi gelisah-gelisah
gitu, aku memikirkan Mbum, jadi aku melampiaskan kekesalan dengan menyabet-nyabetkan Dawn Sword di dalam kamar. Herannya
sabetan-sabetan di udara itu
meninggalkan jejak cahaya. Aku heran, tapi aku coba membuat jejak berbentuk lingkaran.
Tiba-tiba gitu deh, ada
lubang besar yang membawaku ke dunia vampire. Waktu masih shock, aku melihat
May dan Julie di kejauhan.”
“Ahh itu, mirip dengan kami,” ucap Julie, “semalam
aku gelisah dan pikir Jiro ge dalam bahaya dan mimpi tentang Yunhwa oppa kalah…
aku punya perasaan yang tidak enak tentangnya. Aku menelepon May untuk sharing
dan katanya dia mendapat mimpi atau Propechy tentang Yunhwa oppa yang kalah…”
“Sama seperti aku kan! Kupikir itu emang Propechy!”
jerit Junki heboh.
“May ke rumahku, lalu tiba-tiba rasanya May kurang sadar waktu membuat lingkaran di udara dengan Dragon Bow,
agak mirip dengan Amelz, dan begitulah kami masuk ke dunia vampire. Kami
bertemu Amelz disana. Kami mau mencari jejak Yunhwa oppa, kami berlari
mengikuti insting kami. Tapi yang terlihat di dalam tabir ternyata Junsu oppa. Waktu kami mau membantu, malah
dikepung vampire.”
Hyunjoong berujar, “aaah… berarti puzzle-nya lengkap sudah. Yesung hyung, sekarang kami mau tau
tentang dirimu. Vani bilang dia menerobos kastil dan membantu Kimbum, lalu
terkurung. Mereka TERKURUNG. Gimana hyung bisa masuk kesana?”
Yesung oppa menghela nafas. Aku jelas-jelas melihatnya melirik Saengie oppa. Apa
maksudnya itu?
“Aku Yesung,” Yesung oppa
memperkenalkan diri, “aku bukan drakula, oke? Aku Cuma… ahh… Rainbow
Guardian, mungkin itu sebutan yang cocok. Selama ini aku pikir kalian tidak butuh bantuan aku. Kalian sangat kuat.
Tapi perhitunganku goyah waktu melihat Yunhwa kalah. Padahal kupikir Yunhwa
akan menjadi kekuatan utama kalian. Makanya kupikir ini waktunya aku turun
tangan.”
Ryeowook berucap, “tapi Patrice tak pernah
bilang tentang hyung. Apa dia tau tentang hyung?”
“Tidak. Tidak ada seorangpun yang tau tentang aku, karena aku terbentuk dari alam.
Sulit menjelaskan keadaan ini pada kalian.”
“Tapi yang jelas… hyung datang untuk
membantu kami kan?” Tanya Junsu.
“Tentu. Bisa dibilang aku datang untuk…
mencegah Pangeran Iblis lepas dari segelnya.”
Stella berujar, “kalau gitu kita tidak perlu khawatir. Yesung oppa pasti bisa
menggantikan Yunhwa oppa dengan baik. Lihat kecepatannya Yesung oppa…”
“Stella…” panggil Alend sambil menarik
lengan baju Stella.
“Apa? Kan benar Yesung oppa sangat hebat? Kita
menemukan pengganti…”
Vani menghardik, “Stella!”
Dan Stella terdiam. Stella benar. Yesung
oppa adalah PENGGANTI yang jauh lebih baik untuk Yunhwa oppa. Toh Yunhwa oppa sudah pergi… sudah pergi…
“Ahh… aku… May… Julie… dui bu qi…”
Ini kenyataan. Aku tak akan bertemu dengannya lagi…
“May? May?” panggil Yesung oppa, “wajahmu pucat…”
“Kita bubar saja. Kupikir… Julie butuh istirahat, begitu juga
May. Yang terluka tetap disini, aku akan mengobati, yang lain sudah bisa
pulang… dan hati-hati yah, selalu siap siaga untuk menghubungi Element Warriors
ato Warriors’ Helper yang lebih kuat atau hubungi kami, kalau melihat sesuatu
yang mencurigakan,” pesan Hyunjoong oppa.
Saengie
oppa mengajak, “May, kita pulang
yuk. Aku akan membawa May terbang yah…”
***
No comments:
Post a Comment